Anda di halaman 1dari 11

Depresi berat dengan

gejala Psikotik

Ghereetha (102013158)/ F2
Fakultas Kedokteran Umum
Universitas Kristen Krida Waana
2015

Skenario 13
Seorang
wanita
berusia
66tahun
dikonsulkan ke bagian Psikiatri karena
mengamuk saat dirawat di RS. Pasien
tersebut dirawat karena mengalami
peningkatan GDS disertai luka pada kaki
yang sudah berbau. Pasien mengalami
DM tipe 2 sejak 25tahun yang lalu,
pasien selalu menjaga diet pola makan
dan kontrol teratur, namun akhir-akhir ini
pasien
bosan
menjalani
semua
perawatan dan ingin menyusul suaminya
saja yang sudah wafat. Beberapa bulan
terakhir, pasien makan dengan porsi
tinggi karbohidrat dan minum-minuman

Et/ dan Ep/

Mind Map

Rumusan masalah
WD/
Seorang wanita (66tahun)
dikonsulkan ke bagian
DD/
Psikiatri karena mengamuk,
pasien memiliki riwayat DM
dan beberapa bulan terakhir
pasien bosan menjalani
semua perawatan dan ingin
menyusul suaminya yang
sudah wafat.

Nonfarma
kologi

Gejala
klinis

Prognos
is

Farm
akolo
gi

Anamnesis
Riwayat keluarga
Identitas

Pemeriksaan
Pemeriksaan
fisik
penunjang

DD/: Tentament suicide


Gejala klinis:

Gejala utama
(afek/mood
depresif,
Suicide:kehilangan
membunuh
diri
minat dan
sendiri
kegembiraan,
berkurang
energi
Ep/: 85bunuh
yang menuju
diri/hari;
1bunuh
menigkatnya
diri/20menit
keadaanini)
mudah
(negara
lelah)
Et/: Faktor
Gejala lainnya
sosiologis,
(konsentrasi dan
psikologis, biologis,
perhatian
genetik, perilaku
berkurang, harga
parasuicidal
diri dan percaya diri
berkurang, gagasan

WD/: Depresi berat dengan gejala


Psikotik
Et/: faktor BIOLOGIS:

ciri
Amin Denganbiogenik
(penurunan
DSM-IV-TR:
gg.depresif
jumlah
psikotik
berat terjadi tanpa riwayat
norepinefrin
dan
(merupakan
episode
manik.
Episode
Ep/: Insiden
gangguan
serotonin;
juga
indikator
depresif berat
berat10%
harus
ada
depresif
pada
aktivitas
dopamin
2minggu
pasien
yang
berobat
danyang
harus
di
prognostik
yang
berkurang);
fasilkes primer
dan
15%
memiliki
setidaknya
buruk)
kelainan
dirawat
Perempuan
4gejala,inap.
yaitu:
perubahan
neuroendokrin,
Pasien
depresi
>
Laki-laki,
umur
awitan:
berat
badan
dan
nafsu
kelainan
tidur,
20-50tahun,
sering
pada
berat
dengan tidur
makan,
perubahan
kelainan
imunologi
yang mengalami
gejala
psikotik,
dan
aktivitas,
tidak
ada
FAKTOR
GENETIK,
perpisahan dan
lebih
energi,
rasa
bersalah,
dll
mempunyai
lazim
didaerah
pedesaan.
FAKTOR
PSIKOSOSIAL:
peristiwa
Depresi:
satumood
masa
gangguan
hidup
dan
terganggunya
fungsi
stress
dengan lingkungan
psikosis
manusia yang
berkaitan
(stressor
moodlingkungan
yang
dengan alam sering:
perasaan
paling
kongruen
sedih dan
gejala penyerta
kematian
pasangan).

Gejala klinis
Pasien depresi tidak
selalu mengeluh adanya
sedih, pasien mungkin
Pedoman
diagnostik
mudah
tersinggung
atau
episode depresif berat
banyak
keluhan fisik.
dengan gejala psikotik
Pasien
dapat mengatakan
Memenuhi
kriteria
depresi
beratsedih,
tanpa
bahwa
dirinya
disertai
tidakpsikotik,
ada harapan/tidak
waham, halusinasi, isi
berharga.
waham tentang
Pasien
(97%) mengeluh
dosa/kemiskinan/malape
taka yang mengancam
berkurangnya
energi,
terganggu di tempat
kerja, motivasi menurun
80%: mengeluh sulit tidur

Terapi
Rawat
Alternatif
terapiresiko
obat: bunuh
inap (indikasi:
ECT (indikasi:
diri/membunuh,
kemampuan
gagal/tidak
memberi
Edukasi
pasien
pasien
yang menurun
drastis untuk
Jangan
lupa
respon
terhadap
(edukasi
bahwa
mendapat
makanan
dan tempat
untuk tetap
farmakoterapi),
ECT
gangguan
depresif
tinggal)
Farmakoterapi:
mengontrol
merupakan
terapi
merupakan
kombinasi
Anti(Terapi
depresan
Psikoterapi
kognitif,
faktor
biologis
pilihan
juga
untuk
faktor
biologis
dan
(trisiklik)
interpersonal
dan
terapi
perilaku)
pasien
ini
(DM
pasien
depresi
usia
psikologis
dan edukasi
Antipsikotik
untuklanjut
meringankan
episode
type
II) dan
juga
dan
fototerapi
pula
bahwa
pasien
depresif
dan mencegah
ulkus
diabeticum
(bisa
digunakan
tidak
akan
mengalami
kekambuhan
nya
tersendiri
untuk kasus
ketergantungan
OAD)
Terapigg.mood
keluargaringan
(indikasi:
merusak
dan
dapatpasien/fungsi
dikombinasi
perkawinan
dengan farmakoterapi)
keluarga/jika
gg.mood bertambah)

Prognosis
Prognosis baik:
Episode ringan, tidak ada
gejala psikotik, waktu rawat
inap singkat, fungsi keluarga
stabil, tidak ada komorbiditas
dengan gangguan psikiatri
lain, tidak lebih dari 1x rawat
inap karena depresi berat,
onset awal: usia lanjut

Kekambuhan sering
terjadi (25% pada
6bulan setelah keluar
RS, 30-50% dalam
2tahun
pertama,
dan
Prognosis buruk:
Depresi berat
bersamaan
50-75%
dalam
dengan distimik,
5tahun)
penyalahgunaan alkohol dan
zat lain, ditemukan gejala
gg.pencernaan, ada riwayat
lebih dari sekali episode
depresi.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai