Anda di halaman 1dari 4

A.

KONSEP KEBUDAYAAN
1. Definisi Kebudayaan
Dalam arti sempit kebudayaan adalah kesenian, yaitu pikiran, karya, dan hasil karya
manusia yang memenuhi hasrat dan keindahan. Dalam arti luas, seluruh total dari pikiran, karya,
dan hasil karya manusia yang tidk berakar pada nalurinya karena itu hanya bisa di cetuskan oleh
manusia sesudah suatu proses belajar (Koentjaraningrat 1984). Dengan kata lain kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasilkrya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakatyang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat 1985) .
2. Unsur-unsur Universal Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat (1984) terdapat 7 unsur universal kebudayaan :
a. Sistem religi dan upacara keagamaan.
b. Sistem organisasi kemasyarakatan.
c. Sistem pengetahuan.
d. Bahasa
e. Kesenian
f. Sitem ata pencaharian hidup.
g. System teknologi dan peralatan.
Urutan unsur-unsur kebudayaan diatas menggambarkan kontinum dari unsur-unsur yang
paling sukar berubah ke unsur-unsur yang paling mudah berubah.
3. Wujud Kebudayaaan.
Kebudayaan paling tidak memiliki 3 wujud, yaitu :
a. Wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan.
b. Wujud sistem sosial, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
c. Wujud fisak, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-beda hasil karya manusia.
4. Saling Hubugan antara Wujud-wujud Kebudayaan.
Ketiga wujud tersebut tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.
Kebudayaan ideal memberi arah kepada perbuatan dan karya manusia. Baik pikiran-pikiran dan
ide-ide maupun perbuatan dan karya manusia menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya.
Sebaliknya ebudayaan fisik itu membentuk suatu lingkunagn hidup tertentu yang makin lama
makin menjauhkan manusia dari lingkungan alamiahnya sehingga mempengaruhi pula pola-pola
perbuatannya, bahkan juga mempengaruhi cara bepikirnya.

5. Penggolongan Kebudayaan.

Supardi Suparlan (A. W. Widjaja, 1986) membedakan kebudayaan menjadi 3 golongan,


yaitu :
a. Kebudayaan suku bangsa (yang lebih dikenal dengan nama Kebudayaan Daerah).
b. Kebudayaan Umum, Lokal, dan.
c. Kebudayaan Nasional.

6. Sifat atau Karakteristik Kebudayaan.


Kebudayaan memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Organik dan super organik.
Organik sebab kebudayaan berakar pada organ manusia, tanpa manusia berbuat,
berpikir, merasa, dan membuat benda-benda maka tidak aka nada kebudayaan.
Super organik karena kebudayaan hidup terus melampaui generasi tertentu dan
isinya lebih merupakan hasil karya manusia daripada hasil unsur biologis.
b. Overt dan Covert.
Overt (terlihat), dalam bentuk tindakan-tindakan dan benda-benda, seperti rumah,
pakaian, dan pembicaraan yang dapat di amati secara langsung.
Covert(tersembuyi), dalam aspek sikap dasar terhadap alam fisik dan alam gaib
yang mesti diinterpretasikan pengertiannya dari apa yang dikatakan dan dilakukan
anggota-anggotanya.
c. Ideal dan aktual(manifes).
Ideal, cara berbuat yang mereka yakini harus dilakukan atau bagaimana
seharusnya mereka berbuat/berkelakuan sesuai dengan kepercayaannya(normatif).
Sedangkan aktual(manifes), kebudayaan itu merupakan tindakan-tindakan yang
nyata.
Dalam masyarakat mungkin terjadi perbedaan(ketidaksesuaian) antara yang actual
dengan yang ideal. Mungkin kejujuran dan keadilan lebih merupakan budaya ideal
dari pada manifest. Kejujuran dan keadilah hanyalah menjadi hiasan bibir belaka.
d. Stabil dan berubah.
Stabil, ada hal-hal yang dipertahankan oleh masyarakan agar tida berubah. Tetapi
terjadi pula perubahan-perubahan kebudayaan didalam masyarakat. Para antropolog
umumnya menerima ketidaktetapan kebudayaan. (Imran Manan,1989).

7. Fungsi Kebudayaan.
Ringkasnya Kebudayaan menjadi dasar dan alat untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia, yaitu kelangsungan hidup organis, penyesuaian terhadaplingkungan, dan kelestarian

dalam arti biologis. Kerber dan Smith (Imran Manan, 1989) mengemukakan fungsi utama
kebudayaan dalam kehidupan manusa, sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pelanjut keturunan dan pengasuh anak


Pengembang kehidupan ekonomi
Transmisi budaya
Religi (keagamaan)
Pengendalian sosial
Rekreasi.

B. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN


1. Kepribadian dan Kepribadian Bangsa
Kepribadian adalah susunan unsure-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan
tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia (Koentjaraningrat, 1983). Menurut
John J. Honnigman kepribadian itu mnunjukkan adanya tingkah laku, cara berfikir, dan perasaanperasaan yang merupakan karakteristik dari seseorang (Agraha sugandi,1985). Kepribadian
tersebut ada 2 jenis, yaitu kepribadian yang menunjukkan kepada seseorang individu, dan
kepribadian bangsa, contohnya : kepribadian bangsa Indonesia. Kepribadian individu terbentuk
didalam lingkungan hidupnya sepanjang hidup individu yang bersangkutan.
2. Manusia menciptakan Kebudayaan dan karena Kebudayaannya Berbudaya
Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Kebudayaan membentuk
manusia secara intelektual, emosional, secara fisik dan atau tingkah laku manusia. Hubungan
antara kebudayaan dengan kepribadian, yaitu kebudayaan berpengaruh atau membangun
kepribadian seseorang.
Dilihat dari kepribadiannya, setiap masyarakat akan menunjuk hal-ha sebagai berikut.
a. Didalam masyarakat yang berbeda-beda (majemuk) norma-norma kepribadian itu
berlainan.
b. Anggota masyarakat manapun selalu akan menunjukkan perbedaan-perbedaan
individual mengenai kepribadiannya.
c. Dalam semua masyarakat itu terdapat hamper semua tipe kepribadian yang sama.
d. Dalam semua masyarakat itu terdapat macam-macam perbedaan-perbedaan yang
sama.
Adanya perbedaan kebudayaan pada dua atau lebih kelompok masyarakat akan
menyebabkan perbedaan-perbedaan kepribadian. Hal ini disebabkan oleh pengalaman yang
berbeda-beda oleh setiap anggota kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya itu
melalui hubungannya dengan kebudayaan mereka masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai