Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RKG 6

Studi Perbandingan antara Radiografi Konvensional dan Digital pada


Analisis Sephalometri

Dosen Pembimbing:
drg. Arya Prasetya Beumaputra, Sp. Ort.
Oleh:
Lidya Astria (04121004039)

Margaret Yunita A. (04121004049)

Dewi Kurniasih (04121004040)

Dea Meigina Kamal (04121004050)

Ghina Tanzila (04121004041)

Evi Novianti (04121004051)

Helsi Nadia R. (04121004043)

Nadya Purwanty (04121004052)

Afif R. Thabrani (04121004044)

Catherine Videllia (04121004053)

Yeza Safitri (04121004045)

Hesti Rahmiati (04121004054)

Priskilla R. (04121004046)

Ria Mayanti (04121004056)

Ishlah Amanda (04121004047)

Repika Ayu Y. (04121004057)

Gusnia Ira Hutabarat (04121004048)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015

Studi Perbandingan antara Radiografi Konvensional dan Digital pada


Analisis Sephalometri
Tujuan: Kemajuan teknologi seringkali diikuti dengan membandingkan sesuatu
yang konvensional dengan yang baru. Mereka yang bekerja pada penilaian
radiografi, seperti analisis sefalometrik untuk diagnosis ortodontik, mencoba
tantangan yang baru dan mempelajari fasenya sejak gambar radiografi digital
muncul. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan gambar tiruan yang jelas
dengan radiografi digital, tetapi hasil radiografi tetap harus dijadikan suatu
pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil
analisis cephalometri pada radiografi konvensional dan digital dan hasil cetak
radiografi.
Metode: Sebelas sampel radiografi sephalometri lateral diambil dari pasien yang
berbeda, didigitalkan dengan scanner dan dicetak di atas kertas transparan dengan
tepat. Analisis sefalometri Ricketts dilakukan pada radiografi konvensional dan
digital dan cetakan radiografi.
Hasil: Setelah analisis statistik, ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara hasil cetak radiografi dan konvensional radiografi. Korelasi
yang tinggi antara teknik yang ditemukan untuk LAFH, EF, PF dan PM,
sedangkan korelasi moderat ditemukan untuk MA.
Kesimpulan: Radiografi digital diperoleh dengan metode tidak langsung, ketika
dicetak dengan baik, menyajikan hasil yang memuaskan untuk analisis
sefalometrik.
Kata kunci: Sefalometri, Penajaman gambar radiografi, Radiografi, gigi/
metode.
Pendahuluan
Berbagai inovasi baru mulai bermunculan pada ilmu pengetahuan. Tetapi
untuk perbaikan teknologi, beberapa penelitian harus dilakukan dengan kontras
dan dibandingkan dengan penelitian konvensional.

Dengan adanya radiografi digital, mereka yang sudah profesional bekerja


pada bidang radiografi, termasuk analisis sefalometri sebagai alat bantu diagnosis
pada bidang ortodontik, mendapatkan tantangan untuk memverifikasi bahwa
gambar ini dapat diproduksi, handal, sensitif, dan valid.
Mengenai legalitas dokumentasi, "ukuran sementara 2200-2 pada 24
Agustus 2001" lembaga sarana untuk hukum validasi gambar yang diperoleh atau
ditransmisikan dalam bentuk digital, memastikan keasliannya, integritas dan
validitas.
Gambar radiografi digital menjadi nyata saat radiografi konvensional
dicetak pada film radiografi, discan dan disimpan secara digital pada komputer.
Beberapa peneliti telah bekerja untuk menghasilkan sistem radiografi yang
menyalurkan penggunaan film konvensional, dimana saat pengambilan gambar
mendapatkan kemampuan diagnosis yang bagus dengan mengurangi waktu
radiasi peng-ion, yang meminimalisir paparan radiasi pada pasien.
Untuk gambaran digital yang diperoleh secara tidak langsung, hasil yang
sama ditemukan : Wolf et al. (2001) mengevaluasi untuk kemampuan reproduksi
dan validitas dari pengukuran linear kehilangan tulang interproksimal pada
kerusakan infrabony dengan cara bitewing radiografi, menggunakan variasi
magnifikasi dan alat manipulasi. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan.
Konsep gambaran radiografi digital itu sama saja dengan gambar yang
diperoleh dari sinar-X dan ditampilkan pada komputer. Hal ini dapat dicapai
dengan dua cara yaitu: melalui sistem dengan atau tanpa menggunakan film
radiografi. Metode ini juga dapat disebut metode direk atau indirek. Dalam
metode direk, gambar diambil langsung melalui Charged Coupled Device (CCD)
untuk menghilangkan penggunaan film radiografi dan ruang gelap. Dalam
metode indirek disebut juga dengan sistem hybrid, adalah suatu radiografi
konvensional yang dicatat oleh kamera video atau scanner dan diubah menjadi
format digital dalam komputer melalui suatu program perangkat lunak.
Metode indirek merupakan sumber penting dari gambaran digital dalam
kedokteran gigi. Metode ini menawarkan pengambilan gambar pada resolusi dan
format yang berbeda, serta rentang derajat warna bervariasi. Keuntungan lainnya

adalah biaya rendah, karena lebih murah untuk membeli scanner berkualitas baik,
daripada sistem digital penuh.
Radiografi digital memiliki beberapa keunggulan karena memungkinkan
untuk peningkatan interpretasi gambar dengan menggunakan perangkat lunak
pengolahan grafis dan gambar, yang mana dapat membalikkan skala warna,
meningkatkan daerah tertentu, memberikan manipulasi tekstur, dan lain-lain.
Menurut produsen, pada radiografi digital juga terjadi sekitar 80% pengurangan
dosis radiasi apabila dibandingkan dengan radiografi konvensional.
Selain manipulasi gambar yang mudah dan cepat, gambar digital juga dapat
disimpan sebagai data komputer, sehingga mengurangi jumlah file dan
memungkinkan adanya akses yang cepat ke arsip gambar.
Analisis sefalometrik pada radiografi digital juga membagi-bagikan kertas
ultraphan dan cahaya kotak: landmark dan struktur secara langsung ditelusuri
pada radiografi yang dicetak, dengan keuntungan dapat diproduksi ulang sebagai
salinan dengan banyak sesuai dengan yang diperlukan dan juga tidak akan terjadi
hilangnya ketajaman penglihatan pada terjadi saat kertas ultraphin ditumpangtindihkan pada radiografi konvensional.
Untuk tujuan diagnosis orthodontic, kemampuan reproduksi dan mampu
diuji dari sefalometri digital telah dibandingkan dengan manual seaflometri.
Pertama diperoleh dengan menggunakan analog X-ray, kamera digital dan
software

program untuk tracing, kedua diselesaikan berdasarkan metode

konvesional. Tingginya hubungan satu sama lain ditemukan untuk 40 pengukuran


yang diulang dalam 100 sefalogram. Berdasarkan penelitian, dispersi dari nilai
dalam pengukuran yang diulang lebih tinggi pada metode manual dan oleh karena
itu, metode digital dapat dipertimbangkan lebih akurat.
Pada penelitian Graybauskass et al. (2007), analog sefalometri radiografi
telah ditampilkan pada 15 dry skull pasien. Jiplakan asetat dan foto digital telah
diukur dan mampu diterima untuk semua pengukuran,tetapi secara statistik
terdapat perbedaan signifikan antara metode yang ada, mereka tampil menjadi
tidak signifikan secara klinis.
Apapun metode dari gambaran digital, untuk analisis sefalometri, cetakan
radiografi masih penting untuk tujuan pengajaran, jadi salinan identik, yang

mampu diperoleh dari metode radiografi digital, dapat membantu pelajar untuk
latihan menjiplak.
Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan analisis sefalometri yang
ditampilkan pada radiografi konvensional dan pada digital dan cetakan radiografi,
oleh mahasiswa prasarjana dan pascasarjana.
Metode
Sebelas

radiografi

cephalometri

lateral

(Gendex

Dental

System

Corporation,IL,United States) diambil dari laboratorium radiologi, departemen


diagnosis dan surgery, kedokteran gigii So Jos dos Campos, UNESP
Universidade Estadual Paulista.
Analisis ricketts cephalometri secara manual ditampilkan oleh mahasiswa
sarjana dan pascasarjana (gambar 1).
Semua foto radiografi discan oleh Scanner HP Scanner 6100C dengan
adapter transparansi HPC 6261-6100 C (Hewlet Packard Co.,Coloardo,EUA).
Semua foto radiografi diprint (Hewlet Packard Co.,Colorado,EUA) dalam
Drystar DT2B 25x30 kertas transparan (Agfa HealthCare Corporation,
Greenville, SC, United States), yang mana analisis ricketts cephalometri
ditampilkan juga (gambar 2).
Berdasarkan Ricketts klasifikasi secara fasial (VERT),jumlah dari semua
sudut

dikalkulasikan,

yang

mana

berhubungan

dengan

perkembangan

pertumbuhan: mandibular plane (MP), facial axis (FA), facial depth (FD),
mandibular arch (MA), lower anterior facial height (LAFH) dan standar deviasi,
hasilnya dibagi lima.
Data dikumpulkan secara analisis statistik menggunakan analisis Bland
Altman untuk membandingkan pengukuran yang diperoleh dari analisis
sefalometri, dengan software komputer GraphPad Prism 5 (GraphPad Software,
Inc., CA, USA).
Perbedaan antara keragaman gambar dievaluasi dengan Two-Way Analysis
of Variance untuk setiap titik acuan.

Gambar 1. Gambaran radiografi sefalometri pada penderita riketsia yang diambil


dengan menggunakan teknik konvensional.

Gambar 1. Gambaran radiografi sefalometri pada penderita riketsia yang diambil


dengan menggunakan radiografi digital.
Hasil
Untuk analisis sefalometrik dengan total 21 poinr eferensi, tidak ada
perbedaan signifikan antara radiografi konvensional dan cetak, sebagai berikut:
Grafik 1 menyajikan alur penyebaran terkait kedua metode pada sumbu x
dan bias (perbedaan diantara mereka) pada sumbu y. Itu menetap dalam
penelitian ini bahwa kesalahan standar estimasi (SEE).

Grafik 1. Grafik analisis concordance Bland Altman - * LA sup: superior


limit of agreement; LA inf: inferior limit of agreement

Yang diukur ukuran dari akurasi prediksi, harus <3% (yang dianggap sangat
baik menurut Lohmanss (1992) klasifikasi).
Pusat garis putus-putus menunjukkan perbedaan rata-rata antara tes.
Kedekatan yang lebih besar untuk garis kesetaraan (bias mendekati nol) berarti
kesepakatan yang lebih baik antara tes.
Garis superior menunjukkan batas-batas superior dari kesepakatan (LA
sup), sedangkan garis rendah, batas inferior dari kesepakatan (LA inf). Jika
perbedaan rata-rata mengikuti distribusi normal, 95% dari perbedaan harus
berada dalam batas-batas ini.
Untuk LAFH, nilai rata-rata yang diperoleh dengan metode konvensional
dan digital masing-masing (59,54 dan 60,05) tidak berbeda secara statistik.
Perbedaan antara metode adalah 3,628%. Dengan demikian, karena sedikit

melebihi SEE dari 3%, dapat membentuk kesepakatan yang wajar antara dua
metode. Selain itu, LAFH disajikan nilai-nilai dekat garis kesetaraan, yang berarti
nilai yang sama dispersi, kira-kira 5 unit, dan sesuai dengan korelasi yang tinggi
(koefisien korelasi (r) = 0,958).
Untuk nilai-nilai MA, nilai rata-rata (29,78 dan 30,27) juga tidak
berbeda secara statistik. Namun, perbedaan antara kedua metode adalah 13,47%.
Jadi, sebagai perbedaan ini jauh melebihi SEE dari 3%, maka dapat disimpulkan
bahwa ada ketidaksepakatan antara dua metode, meskipun mereka menyajikan
nilai-nilai yang sama dispersi, dekat 6 unit, yang sesuai dengan korelasi sedang (r
= 0,511).
Untuk FA, nilai rata-rata (89,53 dan 89,17) tidak berbeda secara
statistik. Perbedaan antara dua metode yang ditemukan adalah 3,02%. Karena
dekat dengan SEE dari 3%, maka dapat dibentuk kesepakatan antara dua metode,
yang juga nilai yang sama hadir dispersi, dekat 6 unit dan sesuai dengan korelasi
yang tinggi (r = 0,978).
Untuk FD, nilai rata-rata (90.32 dan 90,44 ) tidak berbeda secara
statistik. Perbedaan antara dua metode yang ditemukan adalah 2,75%. Karena
dekat dengan SEE dari 3%, dapat membentuk kesepakatan yang wajar antara dua
metode, yang menyajikan nilai-nilai yang sama dispersi, kira-kira 3 unit dan
sesuai dengan korelasi yang tinggi (r = 0,942).
Untuk MP, nilai rata-rata (23,26 dan 23,90) tidak berbeda secara
statistik. Perbedaan antara dua metode yang ditemukan adalah 6.07. Dengan
demikian,

karena

sedikit

melebihi

SEE

dari

3,

dapat

membentuk

perselisihanantara dua metode, meskipun disajikan nilai yang sama dispersi,


dekat 6 unit dan menyajikan korelasi yang tinggi (r = 0,927).
Pembahasan
Radiografi konvensional adalah metode yang paling ekonomis dan mudah
diakses. Selain itu, kualitas tampaknya sebanding dengan metode digital untuk
menegakkan diagnosis.
Percetakan dipindai sebelumnya radiografi di atas kertas transparan
menyajikan keuntungan dengan mengurangi kemungkinan kesalahan selama

penelusuran dari landmark dan struktur, karena mereka ditandai langsung pada
salinan. Keuntungan lain adalah bahwa hal itu memungkinkan reproduksi terbatas
jumlah salinan, tanpa kehilangan ketajaman visual dari radiografi yang dicetak.
Sistem pencitraan digital langsung mengeliminasi penggunaan film
radiografi dan karenanya darkroom membahas tentang radiografi digital
menyajikan keuntungan langsung seperti pengurangan yang signifikan dalam
paparan radiasi, kemungkinan perbaikan citra dengan menggunakan software
pengolah gambar. Namun, mereka juga mengingatkan studi yang telah
menunjukkan bahwa radiografi digital langsung, bahkan dengan pengolahan citra
dan peningkatan, tidak lebih baik dari radiografi konvensional dalam akurasi
diagnostik.
Pada penelitian ini, ditemukan korelasi yang tinggi antara pengukuran dari
analisis sefalometri pada radiografi konvensional dan dari metode indirek.
Korelasi tinggi antara kedua teknik tersebut ditemukan untuk nilai LAFH, EF, PF,
dan PM, sedangkan korelasi moderat ditemukan pada MA. Perbedaan antara
pengukuran dari analisis sefalometri tidak signifikan secara statistik. Hal ini
sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan digital tracing pada
radiografi digital yang sudah dicetak. Pengukuran sefalometri dari kebanyakan
parameter bisa digandakan untuk kedua metode dan perbedaannya minimal serta
bisa diterima secara klinis.
Menurut penemuan Uysal et al (2009), computer-assisted cephalometric
analysis tidak meningkatkan kemampuan pemeriksaan intra dan pemeriksa inter,
tetapi dapat menghemat waktu.
Celik et al juga menemukan (2009) bahwa sebagian besar pengukuran
cephalometrik tinggi direproduksi oleh digital radiografi langsung serta dengan
cetakan yang menggunakan kedua perangkat lunak dan hand tracing. Menurut
penulis tersebut, user-friendly dan sifat menghemat waktu dari

metode

komputerisasi dengan menggunakan radiografi digital membuat pilihan yang


lebih diminati.
Analisis sefalometrik Ricketts' yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan radiografi sefalometri lateral konvensional dan radiografi digital
dan dicetak. Beberapa studi membandingkan jenis lain dari analisis sefalometrik

dengan teknik konvensional, metode langsung, metode tidak langsung, dengan


menggunakan perangkat lunak untuk melacak atau menampilkan secara manual,
menemukan hasil yang sama: radiografi digital diperoleh dengan metode
langsung dan tidak langsung sebanding dengan radiografi konvensional untuk
tujuan sefalometri.
Pemilihan metode tersebut atau metode lain, akan berdasarkan pada tujuan
dan keuntungan pada waktu tertentu.
Kesimpulan
Radiografi sefalometrik lateral digital, diperoleh dengan metode tidak
langsung sebanding dengan radiografi konvensional saat menunjukkan hasil
analisis sefalometrik Ricketts'. Hal ini dapat disimpulkan bahwa radiografi yang
dicetak dalam kertas khusus dengan kualitas tinggi dapat digunakan untuk
pengukuran sefalometrik

Anda mungkin juga menyukai