SINUSITIS
ILUSTRASI KASUS
Nama
Jenis Kelamin
Umur
: Nn. X
: Perempuan
: 20 Tahun
KELUHAN UTAMA
PILEK
Pemeriksaan nasal :
Inspeksi : tidak ada benjolan ataupun
deformitas
pada nasal dan septum,
secret (+)
Palpasi : nyeri tekan pada bagian sinus
maxillaris (+)
Diagnosis
Diagnosis Kerja : Sinusitis Maxilaris
Diagnosis Banding : Common cold, Rhinitis
Alergika.
SINUSITIS
DEFINISI
Sinusitis
Radang
mukosa
paranasal
ETIOLOGI
1. Rhinogen / Obstruksi dari ostium
Sinus (maksilaris/paranasalis)
penyebabnya adalah kelainan atau
masalah di hidung, seperti :
Rinitis Akut (influenza)
Polip, septum deviasi
2. Dentogen / odontogenik
(penyebabnya adalah kelainan gigi),
yang sering menyebabkan sinusitis
adalah infeksi pada gigi premolar dan
molar atas.
Kuman penyebab : Streptococcus pneumonia,
Haemophilus influenza, Streptococcus viridians,
Staphylococcus aureus, Branchamella catarhatis
PATOFISIOLOGI
Obstruksi
Silia kurang
aktif
Secret yang
diproduksi
sinus lebih
kental
Flora normal
nasofaring
Infeksi
Gangguan
drainase dan
ventilasi
dalam sinus
Bakteri
berkembang
biak
Edema
dinding
hidung dan
sinus
Penyempitan
ostium sinus
Subak
ut: 4 8
mingg
u
Akut:
beberapa
hari - 4
minggu
MANIFESTASI KLINIS
Gejal
a
Mayo
r:
Gejal
a
Minor
Hidung tersumbat.
Sekret pada hidung/sekret
belakang hidung/PND.
Sakit kepala.
Nyeri/rasa tekan pada wajah.
Kelainan penciuman
(hiposmia/anosmia).
Untuk anak: batuk dan iritabilitas
Demam
Halitosis.
Sakit gigi.
Sinusitis Menyebabkan nyeri pipi tepat di bawah mata, sakit gigi
maksilari dan sakit kepala.
s
Sinusitis
frontalis
PENEGAKAN DIAGNOSIS
1. Anamnesis : Riwayat gejala yang diderita sudah lebih dari 12
minggu, dan sesuai dengan 2 kriteria mayor atau 1 kriteria
mayor+2 kriteria minor.
. 2. Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan rinoskopi anterior dan rinoskopi
posterior serta palpasi turut membantu menemukan nyeri tekan
pada daerah sinus yang terkena.
. 3. Pemeriksaan Radiologi:
Foto
rontgen
sinus
paranasal:
pemeriksaan
dapat
waters/PA/Lateral.
.
Jika cairan tidak mengisi seluruh rongga sinus, selalu dapat
dilihat adanya batas cairan (air fluid level) yang khas akibat
akumulasi pus yang
dapat dilihat pada foto waters.
CT-Scan sinus paranasal : Pada sinusitis dengan komplikasi, CTScan adalah cara yang terbaik untuk memperlihatkan sifat dan
1. Drainage
2. Medikamentosa :
Dekongestan:
Dekongestan lokal : efedrin 1%(dewasa) %(anak)
Dekongestan oral : pseudo efedrin 3 X 60 mg
Antibiotik selama 5-7 hari:
ampisilin 4 X 500 mg
amoksilin 3 x 500 mg
Simtomatik : parasetamol 3 x 500 mg.
3. Operatif
Sinusitis kronis yang tidak sembuh dengan pengobatan dan adanya
kelainan mukosa menetap merupakan indikasi tindakan bedah.