Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
diupayakan memastikan ada tidaknya perbedaan signifikan antara gaya
belajar yang kongruen dan inkongruen pada Indeks Prestasi Kumulatif
mahasiswa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana.
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana.

B. Tahapan-tahapan Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menyusunkonsep-konsep sebagai variabel penelitian


Memilih jenis dan lokasi penelitian
Menyusun langkah-langkah operasional penelitian
Menentukan populasi dan pengambilan sampel penelitian
Mengolah data
Menganalisis data dan membahas
Menarik kesimpulan

C. Satuan Pengamatan dan Satuan Analisis


Satuan pengamatan penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga. Satuan analisis adalah mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga angkatan 2009. Alasan dipilihnya
angkatan 2009 karena pada saat pengambilan data mereka berada pada
status mahasiswa wreda. Status mahasiswa madya menunjukkan bahwa
nilai akademik mereka sudah hampir melewati lebih dari 100 sks. Indeks
Prestasi mereka juga sudah cukup menunjukkan gaya belajar apa yang
mereka pakai. Hal lain pemilihan mahasiswa 2009 karena jumlah mereka
tidak terlalu banyak namun cukup untuk melakukan penelitian yaitu 79
mahasiswa.

D. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Sugiono (2000) mengemukakan, populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan
2009 Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
2. Sampel
Sugiono (2000) berpendapat sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Adapun dalam
penelitian ini menggunakan sampel total, yaitu seluruh
mahasiswa angkatan 2009 Pendidikan Matematika dengan
jumlah mahasiswa sebanyak 79 orang.

E. Variabel Penelitian
Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah
gaya belajar yang kongruen dan inkongruen. Variabel terikat (independent
variable) dalam penelitian ini adalah Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa.
Sebagai variabel dalam penelitian ini ditetapkan yang pertama adalah gaya
belajar mahasiswa yang terdiri dari gaya belajar yang kongruen (asimilasi
dan akomodasi), dengan gaya belajar yang inkongruen (divergen dan
konvergen). Variabel kedua adalah indeks prestasi kumulatif.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam gaya belajar adalah instrumen
Learning Style Inventory (LSI) dari Kolb tahun 1984, yang terdiri dari 12
pernyataan. Masing-masing pernyataan terdiri dari 4 pilihan jawaban yang
berbeda. Jawaban 4 menunjukkan pilihan yang Paling Disenangi, jawaban 3
adalah Yang Disenangi, jawaban 2 Agak Disenangi dan jawaban 1 adalah
pilihan yang paling Tidak Disenangi. Pengukuran prestasi belajar adalah
Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa angkatan 2009 Pendidikan
Matematika FKIP UKSW.

G. Teknik Pengukuran Konsep Penelitian

Konsep gaya belajar diukur dengan menggunakan Inventory Gaya


Belajar Kolbs yang terdiri dari 12 pernyataan, yang masing-masing
memiliki 4 kategori jawaban yaitu Concrete Experience (CE) dan Reflective
Observation (RO), Abstract Conceptualization (AC) dan Active
Experimentation (AE).
Jenis gaya belajar mereka terlihat dari jumlah skor tanggapan
mahasiswa dalam mengungkapkan persepsi mereka dalam menangkap
informasi yang kongkret. Cara menentukan satu tipe gaya belajar
digunakan persamaan X=AC-CE dan Y=AE-RO

Tabel 3.1
Konsep, Sub Konsep, Indikator Empirik dan Nomor
Butir Kolb Lerning Style Inventory
No.

1.

3.

4.

Konsep dan Sub Konsep


Pengalaman Kongkret
adalah belajar dengan
cara melibatkan secara
langsung dalam
memproses informasi
melalui berpikir imajinatif
dan inovatif
Pengalaman Reflektif
adalah belajar dengan
cara mengamati masalah
dari berbagai sudut
pandang

Konseptual Abstrak
adalah belajar dengan
cara memproses
informasi yang diamati
dengan berfikir teoritis
logis.
Eksperimentasi Aktif
adalah belajar dengan
cara menggunakan teoriteori, guna memecahkan
masalah praktis.

Indikator Empirik

Nomor Butir

Siswa belajar dengan


mengutamakan
keterlibatan secara
langsung dalam suatu
pengalaman belajar yang
baru.

112
ditunjukkan
kemungkinan
jawaban (CE)

Siswa belajar dengan cara


mengamati informasi dan
kemudian
mengaplikasikan informasi
tersebut guna
menyelesaikan
permasalahan.
Siswa belajar dengan
mengutamakan pemikiran
yang teoritis-logis.

112
ditunjukkan
kemungkinan
jawaban (RO)

Siswa belajar dengan


berbuat dan berani
mengambil keputusan.

112
ditunjukkan
kemungkinan
jawaban (AE)

112
ditunjukkan
kemungkinan
jawaban (AC)

H. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan berupa jawaban
langsung yang disampaikan mahasiswa atau responden dalam instrumen
penelitian. Data primer ini diperoleh pada saat mahasiswa menjawab
Learning Style Inventory. Data sekunder diperoleh dari studi dokumenter
tertulis berupa daftar Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa.

I. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen


Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuisioner.
Kuisioner dikatakan valid apabila kuisioner tersebut dapat mengukur apa
yang hendak diukur. Oleh karena itu isi kuisioner dapat menjadi wakil yang
representatif bagi seluruh materi pelajaran yang telah diajarkan selama
perlakuan berlangsung terhadap kedua sampel. Cara menguji validitas
dilakukan dengan menggunakan program analisis SPSS (Statistic Packet for
Social Studies). Hal ini dilakukan dengan uji validitas butir instrumen
dengan cara mengkorelasikan butir instrumen dengan totalnya dikoreksi
dengan butirnya sendiri (corrected item-total correlation). Kriteria tinggi
rendahnya validitas butir digunakan menurut Arikunto (2002 : 75):
0,00 0,20 : tidak ada validitas
0,21 0,40 : validitas rendah
0,41 0,60 : validitas sedang
0,61 0,80 : validitas tinggi
0,81 1,00 : validitas sempurna
Reliabilitas
Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari suatu variabel. Untuk dapat menguji reliabilitas
digunakan teknik Alpha Cronbach. Dikatakan reliabel jika besar Alpha
minimal 0,07 . Untuk mengetahui inventori memenuhi syarat digunakan
pedoman Budi (2006:248) sebagai berikut :
0,9 < 1,0: Kategori sangat baik
0,8 < 0,9: Kategori baik
0,7 < 0,8: Kategori sedang
0,6 < 0,7: Kategori kurang
0,5 < 0,6: Kategori jelek
0,5: Kategori tidak dapat digunakan

J. Teknik Analisis Data


Teknik menganalisis data dalam penelitian digunakan analisis Deskriptif
dan Inferensial.
Analisis Deskriptif
Bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap data-data variabel
penelitian yang digunakan.

Analisis Inferensial
Bertujuan untuk menguji hipotesis, ada tidaknya perbedaan antara
gaya belajar yang kongruen dan inkongruen terhadap indeks prestasi
kumulatif mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UKSW.
Berdasarkan persyaratan statistik parametrik yaitu uji normalitas kemudian
uji homogenitas selanjutnya uji beda independent sample T test dengan
menggunakan SPSS.

Anda mungkin juga menyukai