T)
Pendahuluan
Ginjal merupakan organ ganda yang
terletak di daerah abdomen
retroperitoneal antara vetebra lumbal 1
dan 4.
Ginjal terdiri dari korteks dan medula
Pada daerah korteks terdapat
glomerulus, tubulus kontortus proksimal
dan distal.
Tiap ginjal mengandung 1 juta nefron
Lanjutan
Tiap nefron terdiri dari glomerulus dan
kapsula bowman, tubulus proksimal,
anse henle dan tubulus distal.
Glomerulus bersama denga kapsula
bowman juga disebut badan maplphigi
ultrafiltrasi plasma terjadi di glomerulus
Anatomi glomerulus
Glomerulus terdiri atas suatu anyaman
kapiler yang sangat khusus dan diliputi oleh
simpai Bowman.
Filtrasi glomerulus
Dengan mengalirnya darah ke dalam kapiler
glomerulus, plasma disaring melalui dinding
kapiler glomerulus.
Hasil ultrafiltrasi tersebut yang bebas sel,
mengandung semua substansi plasma
seperti ektrolit, glukosa, fosfat, ureum,
kreatinin, peptida, protein dengan berat
molekul rendah dikumpulkan dalam ruang
bowman dan masuk ke dalam tubulus
sebelum meningalkan ginjal berupa urin.
Glomerulonefritis
DEFINISI
Glomerulonefritis Akut adalah suatu
peradangan pada glomerulus yang
menyebabkan hematuria dan
proteinuria
Glomerulonefritis Akut adalah reaksi
imunologi pada ginjal terhadap bakteri
atau virus tertentu. Yang sering terjadi
ialah akibat infeksi kuman
streptococcus, sering ditemukan pada
usia 3-7 tahun.
(Kapita Selecta, 2000)
ETIOLOGI
Streptococcus beta hemoliticus group A.
Keracunan (timah hitam tridion)
Bakteri : streptokokus grup C,
meningococcocus, Sterptoccocus
Viridans, Gonococcus, Mycoplasma
Pneumoniae, Staphylococcus albus,
Salmonella typhi dll
Virus : hepatitis B, varicella, vaccinia,
echovirus, parvovirus, influenza, parotitis
epidemika dl
Parasit
: malaria dan toksoplasma
Patofisiologi
Bakteri , virus, parasit
Terbentuknya komplek antigen antibodi di dlm darah
Bersirkulasi ke dlm glomerulus
Terperangkap dlm membran basalis dan terfiksasi
mengakibatkan lesi & peradangan pada membran kapiler
Kebocoran kapiler glomerulus
Proteinuria dan hematuria
Prevalensi
GNA dapat terjadi pada semua kelompok
umur, namun tersering pada golongan umur
5-15 tahun, dan jarang terjadi pada bayi.
Penyakit ini dapat terjadi pada laki laki dan
perempuan, namun laki laki dua kali lebih
sering dari pada perempuan. Perbandingan
2 :1.
Faktor iklim ,sosial ekonomi yg rendah,
keadaan gizi yg jelek, keadaan umum dan
faktor alergi mempengaruhi terjadinya
glomerulonefritis akut setelah infeksi kuman
streftokokus
KLASIFIKASI
1. Congenital (herediter)
1. Telah terlihat sejak lahir
2. Sering disertai tuli saraf dan kelainan
mata
2. Glomerulonefritis Primer
1. Tidak diket etiologinya
2. Sering terjadi setelah pengobatan peny
ISPA
3. Sering terjadi nefropati
3. Glomerulonefritis sekunder
1. Sering di temukan pascastreptococus
MANIFESTASI KLINIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Proteinuria
Hematuria
albuminuria
Oliguria
Hipertensi
Edema ringan sekitar mata atau seluruh
tubuh
7. Gangguan gastrointestinal (muntah, tidak
nafsu makan, konstipasi dan diare)
8. Nyeri pinggang menjalar sampai ke
abdomen
KOMPLIKASI
Oliguria sampai anuria yang dapat
berlangsung 2-3 hari
Ensefalopati hipertensi dengan gejala
gangguan penglihatan, pusing, muntah
dan kejang-kejang
Gangguan sirkulasi berupa dispne,
ortopne, terdapatnya ronki basah,
pembesaran jantung dan meningginya
tekanan darah
Anemia
Pemeriksaan fisik
Ukur Berat badan dan tinggi
badan
Ukur Tekanan darah
Kaji adanya sembab atau asites
Pemeriksaan Laboratorium
Urinalisis menunjukkan adanya
proteinuria,hematuria makroskopik.
kelainan sedimen urine dengan,
eritrosit(+), albumin (+), silinder lekosit
(+)
kadar natrium, ureum dan kreatinin
serum meningkat
Hb menurun
Penatalaksanaan
Istirahat mutlak selama 3-4 minggu
Beri Antibiotik penisilin yang dapat
dikombinasi dengan amoksilin 50 mg/kg BB
dibagi 3 dosis selama 10 hari. Jika alergi
terhadap golongan penisilin, diganti dengan
eritromisin 30 mg/kg BB/hari dibagi 3 dosis.
Makanan. Pada fase akut diberikan
makanan rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan
rendah garam (1 g/hari)
Beri Anti hipertensi reserpin dan hidralazin
.
Penatalaksanaan
Pemberian cairan dikurangi
beri sedativa untuk menenangkan penderita
sehingga dapat cukup beristirahat
Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari),
maka ureum harus dikeluarkan dari dalam
darah dengan dialisis pertonium /
hemodialisis
Beri diuretik furosemid (lasix) intravena (1
mg/kgBB/kali)
Bila timbul gagal jantung, maka diberikan
digitalis, sedativa dan oksigen
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Riwayat kesehatan umum, meliputi
Gg/peny. yang lalu, berhubungan
dengan peny. sekarang. Contoh: ISPA
2. Riwayat kesehatan sekarang,Meliputi;
keluhan/gg. yang berhubungan dgn.
Peny. saat ini. Seperti; mendadak,
nyeri abdomen,Pinggang, edema
PEMERIKSAAN FISIK
1. Aktivitas/istirahat
1. Gejala: kelemahan/malaise
2. Tanda: kelemahan otot, kehilangan tonus
otot
2. Sirkulasi
- Tanda: hipertensi, pucat,edema
3. Eliminasi
1. Gejala: perubahan pola berkemih (oliguri)
2. Tanda: Perubahan warna urine (kuning
pekat, merah)
5. Pernafasan
1. Gejala: nafas pendek
2. Tanda: Takipnea, dispnea,
peningkatan frekwensi,
kedalaman (pernafasan kusmaul)
6. Nyeri/kenyamanan
1. Gejala: nyeri pinggang, sakit
kepala
2. Tanda: perilaku berhatihati/distraksi, gelisah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan bd.produksi
urine yang menurun akibat dari
penurunan filtrasi ginjal.
2. Perubahan nutrisi; kurang dari
kebutuhan bd. Intake yang kurang.
3. Intoleransi aktivitas bd. Kelemahan
fisik, bedrest.
4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit
(infeksi sekunder) bd. Perubahan
metabolisme dan sirkkulasi tubuh.
INTERVENSI
SELAMAT
BELAJAR