Anda di halaman 1dari 30

(GLOMERULONEFRITIS AKU

T)

Pendahuluan
Ginjal merupakan organ ganda yang
terletak di daerah abdomen
retroperitoneal antara vetebra lumbal 1
dan 4.
Ginjal terdiri dari korteks dan medula
Pada daerah korteks terdapat
glomerulus, tubulus kontortus proksimal
dan distal.
Tiap ginjal mengandung 1 juta nefron

Lanjutan
Tiap nefron terdiri dari glomerulus dan
kapsula bowman, tubulus proksimal,
anse henle dan tubulus distal.
Glomerulus bersama denga kapsula
bowman juga disebut badan maplphigi
ultrafiltrasi plasma terjadi di glomerulus

Anatomi glomerulus
Glomerulus terdiri atas suatu anyaman
kapiler yang sangat khusus dan diliputi oleh
simpai Bowman.

Fungsi utama ginjal


1. Fungsi ekskresi
Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar
285 mOsmol dengan mengubah ekskresi
air.
Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4
Mempertahankan kadar masing-masing
elektrolit plasma dalam rentang normal.
Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan
metabolisme protein terutama urea, asam
urat dan kreatinin.

Fungsi utama ginjal


2. Fungsi non ekskresi
Menghasilkan renin yang penting untuk
mengatur tekanan darah.
Menghasilkan eritropoietin yang penting
dalam stimulasi produk sel darah merah
oleh sumsum tulang.
Memetabolisme vitamin D menjadi bentuk
aktifnya.
Degradasi insulin.
Menghasilkan prostaglandin

Fungsi dasar nefron


Adalah membersihkan atau
menjernihkan plasma darah dari
substansi yang tidak diperlukan tubuh
sewaktu darah melalui ginjal.
Substansi yang paling penting untuk
dibersihkan adalah hasil akhir
metabolisme seperti urea, kreatinin,
asam urat dan ion-ion natrium, kalium,
klorida dan hidrogen yang cenderung
untuk berakumulasi dalam tubuh secara
berlebihan.

Filtrasi glomerulus
Dengan mengalirnya darah ke dalam kapiler
glomerulus, plasma disaring melalui dinding
kapiler glomerulus.
Hasil ultrafiltrasi tersebut yang bebas sel,
mengandung semua substansi plasma
seperti ektrolit, glukosa, fosfat, ureum,
kreatinin, peptida, protein dengan berat
molekul rendah dikumpulkan dalam ruang
bowman dan masuk ke dalam tubulus
sebelum meningalkan ginjal berupa urin.

Glomerulonefritis

DEFINISI
Glomerulonefritis Akut adalah suatu
peradangan pada glomerulus yang
menyebabkan hematuria dan
proteinuria
Glomerulonefritis Akut adalah reaksi
imunologi pada ginjal terhadap bakteri
atau virus tertentu. Yang sering terjadi
ialah akibat infeksi kuman
streptococcus, sering ditemukan pada
usia 3-7 tahun.
(Kapita Selecta, 2000)

ETIOLOGI
Streptococcus beta hemoliticus group A.
Keracunan (timah hitam tridion)
Bakteri : streptokokus grup C,
meningococcocus, Sterptoccocus
Viridans, Gonococcus, Mycoplasma
Pneumoniae, Staphylococcus albus,
Salmonella typhi dll
Virus : hepatitis B, varicella, vaccinia,
echovirus, parvovirus, influenza, parotitis
epidemika dl
Parasit
: malaria dan toksoplasma

Patofisiologi
Bakteri , virus, parasit
Terbentuknya komplek antigen antibodi di dlm darah
Bersirkulasi ke dlm glomerulus
Terperangkap dlm membran basalis dan terfiksasi
mengakibatkan lesi & peradangan pada membran kapiler
Kebocoran kapiler glomerulus
Proteinuria dan hematuria

Prevalensi
GNA dapat terjadi pada semua kelompok
umur, namun tersering pada golongan umur
5-15 tahun, dan jarang terjadi pada bayi.
Penyakit ini dapat terjadi pada laki laki dan
perempuan, namun laki laki dua kali lebih
sering dari pada perempuan. Perbandingan
2 :1.
Faktor iklim ,sosial ekonomi yg rendah,
keadaan gizi yg jelek, keadaan umum dan
faktor alergi mempengaruhi terjadinya
glomerulonefritis akut setelah infeksi kuman
streftokokus

KLASIFIKASI
1. Congenital (herediter)
1. Telah terlihat sejak lahir
2. Sering disertai tuli saraf dan kelainan
mata

2. Glomerulonefritis Primer
1. Tidak diket etiologinya
2. Sering terjadi setelah pengobatan peny
ISPA
3. Sering terjadi nefropati

3. Glomerulonefritis sekunder
1. Sering di temukan pascastreptococus

MANIFESTASI KLINIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Proteinuria
Hematuria
albuminuria
Oliguria
Hipertensi
Edema ringan sekitar mata atau seluruh
tubuh
7. Gangguan gastrointestinal (muntah, tidak
nafsu makan, konstipasi dan diare)
8. Nyeri pinggang menjalar sampai ke
abdomen

KOMPLIKASI
Oliguria sampai anuria yang dapat
berlangsung 2-3 hari
Ensefalopati hipertensi dengan gejala
gangguan penglihatan, pusing, muntah
dan kejang-kejang
Gangguan sirkulasi berupa dispne,
ortopne, terdapatnya ronki basah,
pembesaran jantung dan meningginya
tekanan darah
Anemia

Pemeriksaan fisik
Ukur Berat badan dan tinggi
badan
Ukur Tekanan darah
Kaji adanya sembab atau asites

Pemeriksaan Laboratorium
Urinalisis menunjukkan adanya
proteinuria,hematuria makroskopik.
kelainan sedimen urine dengan,
eritrosit(+), albumin (+), silinder lekosit
(+)
kadar natrium, ureum dan kreatinin
serum meningkat
Hb menurun

Penatalaksanaan
Istirahat mutlak selama 3-4 minggu
Beri Antibiotik penisilin yang dapat
dikombinasi dengan amoksilin 50 mg/kg BB
dibagi 3 dosis selama 10 hari. Jika alergi
terhadap golongan penisilin, diganti dengan
eritromisin 30 mg/kg BB/hari dibagi 3 dosis.
Makanan. Pada fase akut diberikan
makanan rendah protein (1 g/kgbb/hari) dan
rendah garam (1 g/hari)
Beri Anti hipertensi reserpin dan hidralazin
.

Penatalaksanaan
Pemberian cairan dikurangi
beri sedativa untuk menenangkan penderita
sehingga dapat cukup beristirahat
Bila anuria berlangsung lama (5-7 hari),
maka ureum harus dikeluarkan dari dalam
darah dengan dialisis pertonium /
hemodialisis
Beri diuretik furosemid (lasix) intravena (1
mg/kgBB/kali)
Bila timbul gagal jantung, maka diberikan
digitalis, sedativa dan oksigen

ASUHAN
KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
1. Riwayat kesehatan umum, meliputi
Gg/peny. yang lalu, berhubungan
dengan peny. sekarang. Contoh: ISPA
2. Riwayat kesehatan sekarang,Meliputi;
keluhan/gg. yang berhubungan dgn.
Peny. saat ini. Seperti; mendadak,
nyeri abdomen,Pinggang, edema

PEMERIKSAAN FISIK
1. Aktivitas/istirahat
1. Gejala: kelemahan/malaise
2. Tanda: kelemahan otot, kehilangan tonus
otot

2. Sirkulasi
- Tanda: hipertensi, pucat,edema
3. Eliminasi
1. Gejala: perubahan pola berkemih (oliguri)
2. Tanda: Perubahan warna urine (kuning
pekat, merah)

4. Makanan/cairan :BB (edema),


1. Gejala: pe anoreksia, mual,muntah
2. Tanda: penurunan haluaran urine

5. Pernafasan
1. Gejala: nafas pendek
2. Tanda: Takipnea, dispnea,
peningkatan frekwensi,
kedalaman (pernafasan kusmaul)

6. Nyeri/kenyamanan
1. Gejala: nyeri pinggang, sakit
kepala
2. Tanda: perilaku berhatihati/distraksi, gelisah

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan bd.produksi
urine yang menurun akibat dari
penurunan filtrasi ginjal.
2. Perubahan nutrisi; kurang dari
kebutuhan bd. Intake yang kurang.
3. Intoleransi aktivitas bd. Kelemahan
fisik, bedrest.
4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit
(infeksi sekunder) bd. Perubahan
metabolisme dan sirkkulasi tubuh.

INTERVENSI

Kelebihan volume cairan bd.produksi urine yang


menurun akibat dari penurunan filtrasi ginjal
1.
2.
3.
4.

Observasi tanda vital tiap 2 jam


Kaji status cairan,
Observasi intake dan output
Jelaskan pada pasien pentingnya
pembatasan cairan
5. Timbang BB tiap hari pada waktu, alat dan
pakaian yang sama
6. Observasi hasil lab: BJ. Urine, Albumin,
elektrolit, darah (kalium dan natrium)

Perubahan nutrisi; kurang dari


kebutuhan bd. Intake yang kurang
1. Catat pemasukan makanan setiap kali
habis makan
2. Catat gejala yg timbul stlh makan, seperti:
mual muntah
3. Kaji pola dan kebiasaan makan pasien
4. Sajikan makanan yang menarik dan selalu
hangat, porsi kecil tapi sering.
5. Pemberian diet tinggi kalori rendah protein,
tinggi karbo hidrat rendah garam.
6. Observasi hasil lab: BUN dan serum
creatinin.

SELAMAT
BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai