PENDAHULUAN
tahun. Ras dan suku bangsa, dimana bangsa Amerika Afrika, Amerika Meksiko,
Indian Amerika, Hawaii, dan sebagian Amerika Asia memiliki resiko diabetes
dan penyakit jantung yang lebih tinggi. Riwayat keluarga yang salah satu
anggota keluarganya menyandang diabetes maka kesempatan untuk menyandang
diabetes pun meningkat.
Pada DM tipe 2 kelainan pokok terjadi pada resisten insulin perifer.
manifestasi dislipidemianya ialah meningkatnya Kilomikron, Very Low Density
Lipoprotein (VLDL), Low Density Lipoprotein (LDL), trigliserid, dan
menurunnya High Density Lipoprotein (HDL), Kolesterol.
Partikel HDL bersifat heterogen, HDL adalah jenis kolesterol yang
membawa kolesterol jahat dari arteri dan kembali ke hati, HDL ini juga
menghilangkan kelebihan kolesterol dari plak dan memperlambat pertumbuhan.
HDL sering disebut sebagai kolsterol baik. Karena itu, ada kebutuhan untuk
memiliki tingkat HDL dalam tubuh untuk melindungi terhadap serangan jantung.
HDL mudah bergerak di dalam darah. HDL bersifat stabil dan tidak
menempel pada arteri. High Density Lipoprotein (HDL) mencegah terjadinya
komplikasi PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan arterosklerosis pada penderita
DM tipe 2. Kadar kolesterol HDL yang tinggi akan mengurangi resiko PJK.
Pengobatan diabetes mellitus adalah pengobatan menahun dan seumur
hidup. Pengobatan diabetes mellitus seperti penggunaan insulin dan obat
antidiabetes oral harganya relatif lebih mahal karena penggunaanya dalam
jangka waktu lama dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Salah satu upaya dalam penanganan diabetes mellitus adalah dengan
menggunakan tumbuhan sebagai obat alternatif. salah satu tumbuhan yang
berefek sebagai anti diabetes mellitus adalah tumbuhan manggis yang terletak
pada kulit buah manggis (Chaverri, et al., 2008; jung, et al., 2004; Santoso, dkk.,
2003).
Di dalam kulit buah manggis kaya akan antioksidan seperti xanthone dan
antosianin (Moongkandi, et al., 2004; Kristenses, 2005; Weecharangsan, et al.,
2006; Hartanto 2011).
Senyawa Xanthone merupakan antioksidan tingkat tinggi. Nilainya
mencapai 17.000 20.000 ORAC per ons (sekitar 2.835 g kulit), lebih besar dari
wortel dan tomat yang kadarnya hanya 300 ORAC dan 2.400 ORAC.
Oxygen Radical Absorbance Capasity (ORAC) adalah kemampuan
antioksidan menetralkan radikal bebas.
Xanthone memiliki gugus hidroksi (OH) yang efektif mengikat radikal
bebas di dalam tubuh. Antioksidan ini dapat membantu mengobati kerusakan sel
akibat oksidasi radikal bebas, menghambat proses penuaan, mencegah kerusakan
sel pankreas akibat radikal bebas dan mencegah penyakit degeneratif.
Di alam, senyawa xanthone hanya ditemukan pada famili Clusiceae dan
Gentianaciae. Dari sekitar 200 jenis Xanthone yang diisolasi dari alam, sebanyak
40 jenis ditemukan pada manggis. Senyawa tersebut dihampir bagian tanaman
Garcinia Mangostana, tetapi yang paling banyak adalah di bagian kulit buahnya.
Dua jenis Xanthone dalam kulit manggis yang paling bermanfaat adalah alpha
mangostin dan gamma mangostin.
Berbagai penelitian menunjukan, senyawa xanthone yang terdapat di
dalam kulit buah manggis memiliki sifat sebagai antidiabetes, antikanker,
antidepresan, meningkatkan kekebalan tubuh, antibakteri, antifungi, pewarna
alami dan lain-lain.
Atas dasar hal tersebut diatas, maka peneliti ingin mencari sampai
seberapa jauh pengaruh Xanthone terhadap HDL pada penderita Diabetes
Mellitus tipe 2.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Mengetahui kadar HDL pada penderita diabetes mellitus
tipe 2.
b. Mengetahui perubahan kadar HDL setelah pemberian jus
kulit manggis (xanthone) pada penderita diabetes mellitus
tipe 2.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk meneliti efek Xanthone terhadap
kadar kolesterol HDL pada penderita Diabetes Mellitus. Hasil penelitian ini
dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
E. KEASLIAN PENELITIAN
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
II.1. LANDASAN TEORI
II.1.1. Diabetes Mellitus (DM)
a. Pengertian
Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: diabaiben, tembus atau pancuran
air) (bahasa latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan
istilah penyakit kencing gula adalah kelainan metabolis yang disebabkan oleh
banyak factor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan
klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat (Silvia. Anderson Price, 1995). Diabetes mellitus adalah gangguan
metabolic kronik yang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol yang
dikarakteristikan dengan ketidakadekuatan penggunaan insulin (Barbara
Engram; 1999, 532). Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronik yang
komplek yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
dan berkembangnya komplikasi makro vaskuler, mikro vaskuler dan neurologis
(Barbara C. Long, 1996).
b. Etiologi
Penyebab Diabetes Mellitus berdasarkan klasifikasi menurut WHO tahun 1995
i.
adalah:
DM Tipe I (IDDM: DM tergantung insulin)
Faktor genetic/herediter
ii.
iii.
iv.
pankreas
DM Tipe Lain
Penyakit pankreas seperti: Pancreatitis, Ca Pancreas dll
Penyakit Hormonal
Seperti: Acromegali yang meningkat GH (Growth Hormon) yang merangsang
c.
sel-sel beta pankreas yang menyebabkan sel-sel ini hiperaktf dan rusak
Obat-obatan
Bersifat sitotoksin terhadap sel-sel seperti aloxan dan streptozerin
Yang mengurangi produksi insulin seperti derifat thiazide, phenothiazine dll.
Patofisiologi
II.2. HIPOTESIS
II.3. KERANGKA TEORI
II.4. KERANGKA KONSEP PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN