BERKEMBANG
Oleh
Hendra (nim)
Retno (NIM)
Ririn (NIM)
Siti Laila Anani (2110102)
Jl. Pacuan Kuda No. 1-5 Pulo Mas, Jakarta Timur, Kode Pos 13210
Daftar Isi
Kata
Pengantar................................................................................................................
.................1
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar
Belakang............................................................................................................
........2
Bab II Penjelasan
2.1 Pengertian Transisi Demografis dan Proses Perubahan
Pengertian Transisi Demografi
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan mortilitas yang besar. Ilmu yang
mempelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi. Istilah Demografi pertama sekali
ditemukan oleh Achille Guillard.
John Graunt adalah seorang pedagang di London yang menganalisis data kalahiran dan
kematian, migrasi dan perkawinan yang berkaitan dalam proses pertumbuhan penduduk.
Sehinnga John Graunt dianggap sebagai bapak Demografi.
Teori Transisi demografi adalah model yang menggambarkan perubahan penduduk dari tingkat
pertumbuhan yang stabil tinggi (tingkat fertilitas dan mortalitas yang tinggi) ke tingkat
pertumbuhan rendah ( tingkat fertilitas dan mortalitas rendah) yang terjadi dari waktu ke
waktu. Hal ini didasarkan pada interpretasi yang dimulai pada tahun 1929 oleh para ahli
demografi(demografer),perubahan yang diamati adalah tingkat fertilitas dan mortalitas dalam
masyarakat selama dua ratus tahun terakhir atau lebih.
Transisi demografi istilah awalnya hanya menggambarkan pergeseran sosial yang terjadi
dimasyarakat Barat dari abad sembilan belas ke 1930-an.Pada saat itu,masyarakat Eropa yang
bertempat tinggal di luar negeri,bergerak dengan kecepatan yang cukup dari tingkat fertilitas dan
mortalitas tinggi,ke tingkat fertilitas dan mortalitas rendah,dengan konsekuensi sosial yang
besar.Tren populasi penduduk yang terjadi,seperti pasca-Perang Dunia II (1939-1945) disebut
dengan istilah "baby boom," telah menurunkan tingkat fertilitas dengan drastis yang terjadi di
Eropa.Akan tetapi sekarang transisi demografi merupakan fenomena global, bukan hanya tren
Barat ataupun Eropa,bahkan sejak tahun 1960 sebagian besar dunia telah menunjukkan
Blacker ( 1947 )
Transisi demografi menurut Blacker di bedakan menjadi 5 tahapan yaitu:
Tahap
1.Stabil tinggi
Tingkat
fertilitas
Tinggi
Tingkat
Turun pelan
awal
3.Perkembangan Turun
Turun
akhir
4.Stabil rendah
cepat
Rendah
5.Menurun
Rendah
Contoh
mortalitas
alami
Tinggi
Nol atau sangatEropa,awal abad 14
2.Perkembangan Tinggi
Rendah
Pertumbuhan
Lebih
rendah
Lambat
lebihPesat
India,sebelum PD II
Eropa Sltn&Tgh Sblm PD
II,India stlh PD II
Nol,atau sangatAustralia,NZ,AS,1930an
rendah
tinggiNegatif
dp kelahiran
Prancis
sebelum
PD
II,Jerman 1970an
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ;gagal panen dan income yang menurun sehingga
mengakibatkan kelaparan karena kurangnya ketersediaan bahan pangan,tidak adanya teknologi
kesehatan untuk mengontrol masyarakat terhadap penyakit seperti wabah penyakit menular
tidak terkontrol yang berakibat mortalitas,dan adanya substitution effect.(Peritiwa ini terjadi
misalnya,di
Eropa
dan
khususnya
Timur
Amerika
Serikat
selama
abad
ke-19).
Dalam tahapan satu ini peran anak masih sangat penting dalam membantu perekonomian
keluarga.Biaya membiayai anak dianggap lebih sedikit dari pada biaya makannya,karena dalam
tahap satu ini belum ada pendidikan dan tempat hiburan(India).Teori Malthus mengatakan
bahwa yang menjadi penentu populasi pada tahap satu adalah jumlah pasokan makanan.
(Afrika)
2. Tahapan Dua
Tahapan kedua menyebabkan penurunan
populasi.Penurunan tingkat mortalitas ini juga dialami oleh Negara berkembang seperti Yaman,
Afghanistan, wilayah Palestina, Bhutan dan Laos.Sedangkan penurunan tingkat mortalitas di
pengaruhi oleh 2 faktor yaitu;
i.
ii.
3. Tahapan Tiga
Pada tahapan ini tingkat mortalitas yang turun dengan cepat dengan di ikuti penurunan
tingkat fertilitas tetapi tidak secepat penurunan tingkat mortalitas. Penurunan tingkat fertilitas ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu;
i.
Adanya fertility control yang sudah mulai berkembang di masyarakat dan sudah banyak
digunakan. Perbaikan penggunaan kontrasepsi merupakan faktor yang cukup penting untuk
mengurangi fertilitas.
ii.
pertanian menuju ke masyarakat industri.Ini juga merubah gaya hidup baik itu makanan,pola
hidup,maupun seksualnya.
iii.
Keempat adalah Sosial dan Ekonomi, kedudukan sosial seorang wanita juga dapat
mempengaruhi tingkat penurunan fertilitas. Meningkatkan melek huruf perempuan dan pekerjaan
sebagai ukuran status perempuan,seperti Eropa selatan atau Jepang. Penilaian terhadap
perempuan tidak hanya melahirkan anak saja.
4. Tahapan Empat
Ini terjadi di mana kelahiran dan angka kematian keduanya rendah atau NOL. Oleh
karena itu jumlah penduduk yang tinggi dan stabil. Beberapa teori beranggapan bahwa pada
tahapan 4 inilah penduduk suatu negara akan tetap pada tingkat ini.Negara-negara yang berada
pada tahap ini (Total Kesuburan kurang dari 2,5 pada tahun 1997) meliputi: Amerika Serikat,
Kanada, Argentina, Australia, Selandia Baru, seluruh Eropa.
5. Tahapan Lima
Model transisi demografi yang sebenanya hanya terjadi 4 tahapan tetapi ada suatu
persetujuan bahwa sekarang menjadi 5 tahapan berdasarkan teori Transisi Demografi menurut
C.P.Blacker 1947. Pada tahap kelima ini bahwa tingkat mortalitas lebih tinggi dibandingkan
dengan tingkat fertilitas yang berada dalam keadaan stabil.Hal ini dapat dipengaruhi oleh gaya
kehidupan masyarakat yaitu degenerative diseases.Bisa karena gaya hidup yang tidak
baik,seperti sering mengonsumsi makanan instan serta mengonsumsi alkohol untuk mengikuti
kebiasaan Negara Barat.Keadaan ini di alami oleh Negara seperti Perancis sebelum Perang
Dunia ke II dan Jerman pada tahun 1970 an.
Kritik Terhadap Aplikasi Teori Transisi Demografi
Berdasarkan beberapa teori dan analisis bahwa tidak semua masyarakat ataupun Negara di
dunia ini mengalami 5 tahapan Transisi Demografi.Seperti yang terjadi di Negara bagian Afrika
hanya mengalami 2 tahapan Transisi Demografi sampai sekarang,dan akan mengalami suatu
perubahan Transisi Demografi dalam waktu yang lama.Teori transisi demografi memiliki
penerapan yang dipertanyakan di negara-negara yang kurang ekonomis dan di mana kekayaan
dan akses informasi yang terbatas. Sebagai contoh, teori transisi demografi telah divalidasi
terutama di Eropa, Jepang dan Amerika Utara di mana data demografis ada selama berabad-abad.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Negara memilik transisi demografi yang berbeda
yaitu :
Ekologi suatu daerah dapat berpengaruh terhadap fertilitas dan mortalitas,di daerah pedesaan
cenderung berhubungan seksual antara pasangan lebih sering karena tidak adanya fasilitas
hiburan dan sebaliknya di daerah perkotaan.
Dibidang Budaya setiap Negara mempunyai perbedaan seperti halnya perbedaan antara Negara
Arab dan Negara Barat.Perbedaannya yaitu bahwa Negara Arab memiliki lebih banyak anak
karena
mereka
lebih
mengedepankan
agama
yang
melarang
untuk
memakai
alat
Dalam bidang sosial sebagian besar disebabkan oleh pendidikan wanita yang mengakibatkan
wanita ingin bekerja,semakin banyak wanita bekerja di suatu Negara maka mempengaruhi
jumlah pertumbuhan penduduknya.Contoh (Jepang, Singapura, Taiwan, serta sebagian Eropa
tengah dan selatan Eropa) sekarang menunjukkan tingkat fertilitas yang sangat rendah, yang
berada di bawah 1,5 kelahiran per perempuan.
Fertilitas tinggi terjadi setelah peristiwa tingkat penurunan mortalitas tinggi peristiwa seperti
Black Death dan peperangan ( Perang Dunia II)
Akibat Perubahan Transisi Demografi
Efek pertama dari transisi adalah penurunan angka kematian, yang berlanjut selama masa
transisi. Angka kelahiran meningkat sedikit pada awalnya, tetapi kemudian jatuh ke tingkat yang
lebih rendah sama dengan angka kematian. Selama transisi, tingkat kelahiran kelebihan atas
tingkat kematian (tingkat kenaikan alamiah) menghasilkan peningkatan besar dalam ukuran
populasi.