BLABLA
BLABLA
Kelompok 1 :
Khairunissa Matondang (110406003)
Gina Primta Barus (110406075)
Agnes M. Marpaung (110406077)
Noni Novita Sinaga (110406087
Rinaldi Sijabat (110406129)
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................
............................................... i
DAFTAR ISI .....................................................................
......................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................
..............................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................
............................................ 1
BAB II TINJAUAN TEORI ..........................................................
............................................ 3
2.1 Tinjauan dasar tentang Evaluasi pasca huni (EPH) ...........................
.............................. 3
2.2 Tahapan evaluasi pasca huni ................................................
............................................ 3
2.3 Dampak pembangunan arsitektur ..............................................
....................................... 3
2.4. Klinik Kecantikan Erha ...................................................
............................................... 4
BAB 3 METODOLOGI ...............................................................
.............................................. 5
3.1 Metode Analisis Data .......................................................
................................................ 5
3.2 Studi Kepustakaan .........................................................
.................................................. 5
3.3 Studi Lapangan .............................................................
.................................................... 5
3.4 Interview...................................................................
........................................................ 5
BAB IV STUDI KASUS .............................................................
.............................................. 7
4.1. Klinik Kecantikan .........................................................
.................................................. 7
4.1.1. Tinjauan Dasar Klinik Kecantikan ........................................
................................... 7
4.1.2. Tinjauan Umum Terhadap Bentuk ...........................................
................................ 8
4.1.3. Tinjauan Umum Tentang Struktur dan Kontruksi ............................
........................ 9
4.1.4. Tinjauan Umum Tentang Bahan .............................................
.................................. 9
4.1.5. Tinjauan Umum Tentang Sirkulasi ........................................
................................ 10
4.1.6. Tinjauan Umum Tentang Estetika ..........................................
................................ 10
4.1.8. Tinjauan Umum Tentang Interaksi .........................................
................................ 11
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Erha klinik ................................................. Error!
Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perancangan arsitektur suatu bangunan, berbagai permasalahan des
ain
atau
dampak dari kehadiran suatu bangunan dapat ditemui. Salah satu dampak
tersebut
adalah
permasalahan bangunan pasca huni. Permasalahan bangunan pasca huni ini di sebabk
an oleh
berbagai faktor; mulai dari faktor kesalahan pada saat perancangan hing
ga faktor kurang di
rawatnya bangunan itu sendiri.
Tulisan ini tentang Evaluasi Pasca Huni (EPH) suatu bangunan terpilih
yaitu
membahas dampak
suatu bangunan pasca huni dan menganalisa permasalahan
nya sehingga
di dapatkan gambaran dari masalah yang ada. Bangunan yang hendak dieva
luasi dalam
laporan ini ialah Erha Klinik, yakni klinik khusus untuk kulit yang berlokasi
di jln. Iskandar
Muda No. 133 Medan. Sebagai bangunan yang menjadi ruang untuk publik,
pasti terdapat
suatu kendala kekurangan dan kebutuhan dalam suatu jangka tertentu dala
m proses
berkunjungnya pasien ke klinik tersebut, baik dari segi kebutuhan, pera
saan, pandangan
secara visual dan non visual. Faktor yang paling tampak jelas adalah dalam segi
fasilitas yang
tersedia, kemudian dari segi fungsional yang menyangkut segala aspek ba
ngunan, baik
dinding, lantai maupun langit-langit serta sirkulasi. Selain itu factor
teknis juga sangat
berpengaruh, yakni seperti penerangan pengkondisian ruang, material-materi
al yang dipakai
oleh bangunan serta penyelesaian arsitektural (misalnya pembukaan-pembukaa
n pada atap
untuk tujuan penghawaan dan penyinaran). Hal ini bertujuan untuk menget
ahui
bagaimana
dan apa saja masalah yang ada dari dampak pembangunan kepada penghuni
dalam hal ini
para pasien dan perawat yang berada di klinik tersebut. Maka dari itu perlu dil
akukan suatu
evaluasi untuk mengatasi kendala-kendala dalam klinik tersebut setelah d
ihuni, hal ini
dilakukan untuk memaksimalkan kepada pemakai bangunan dengan segala kebu
tuhannya.
Penulis berharap dapat bermanfaat menambah wawasan untuk pembaca lewat tulisan i
ni.
Tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manusia, Ba
ngunan
dan Lingkungan ( RTA 3226) mata kuliah Semester B tahun 2013/2014 pad
a Departemen
Arsitektur Universitas Sumatera Utara.
Secara garis besar tulisan ini dimulai dengan BAB I berupa pendahuluan. Selanjut
nya
pada BAB II tulisan ini akan menyajikan tinjauan teori yang berisi te
ntang dasar evaluasi
pasca huni, tahapan dalam evaluasi, dampak bangunan terhadap lingkungan
dan kasus pasca
hunian yang terjadi pada Erha Klinik. Pada BAB III akan dibahas tenta
ng metodologi
2
evaluasi, langkah-langkah/ prosedur analisis yang akan dilakukan. Pada B
AB IV akan
membahas tentang kasus yang terjadi di Erha Klinik, masalah-masalah aka
n dikupas pada
bagian ini. Dan pada BAB V akan dilakukan pembahasan dari hasil surve
y dan studi kasus.
Pada BAB VI berisi kesimpulan dari segala evaluasi pasca huni dan ber
isi saran-saran
terhadap perancangan Erha Klinik yang lebih baik kedepannya.
Gambar 2.1 Erha klinik
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjauan dasar tentang Evaluasi pasca huni (EPH)
Evaluasi pasca huni adalah evaluasi terhadap bangunan dengan cara sis
tematis dan
teliti setelah bangunan selesai dibangun dan telah dipakai untuk beberapa waktu.
Fokus EPH
adalah kepada si pemakai dan kebutuhan pemakai, sehingga mereka dapat
memberikan
pengetahuan yang mendasar mengenai akibat dari keputusan-keputusan desain masa
lalu dan
dari hasil kinerja bangunan diperoleh pengetahuan tentang suatu tipe ba
ngunan yang dapat
dijadikan
sebagai dasar
dasar
untuk menciptakan bangunan yang lebi
h baik di masa
mendatang.
2.2 Tahapan evaluasi pasca huni
Dalam pelaksanaan Evaluasi Pasca Huni terdapat 3 tahapan, yaitu :
1. Planning atau perencanaan, yaitu membuat rancangan evaluasi berupa
perumusan tujuan,
sasaran. Selain itu rancangan perumusan waktu, tenaga, biaya, sumber informasi,
alat alat
yang dibutuhkan, dll.
2. Conducting atau pengaturan pelaksanaan, yaitu kegiatan berupa pengum
pulan data,
analisis, merumuskan temuan temuan serta menyusun rekomendasi evaluasi.
3. Applying atau pelaporan hasil , yaitu tindak lanjut atau implementasi setela
h melakukan
evaluasi pasca huni.
2.3 Dampak pembangunan arsitektur
Pembangunan menimbulkan suatu dampak, baik terhadap lingkungan sekitar terleb
ih
kepada penghuni bangunan tersbut. Dampak terhadap penghuni antara lain mempengar
uhi
kenyamanan, kesehatan dan juga produktifitas aktifitas.
Perencanaan sebuah bangunan erat kaitannya dengan kenyamanan. Apabila terjadi
kesalahan pemilihan material, situasi sirkulasi, luas ruangan, dan perencanaan s
uasana
misalnya di bangunan rumah sakit, maka akan berdampak besar untuk pasien yang be
rada di
rumah sakit tersebut.
5
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Metode Analisis Data
Studi ini menggunakan jenis sumber data sekunder, informasi yang didapat antaral
ain:
1. Nama Proyek
: Erha The Dermatology Company
2. Tingkat EPH
: Indikatif
3. Tujuan EPH
: Untuk evaluasi pasca huni dalam bentuk t
eknis, fungsional
dan perilaku
4. Jenis Bangunan
: Klinik
5. Luas Bangunan
: 1050 m
2
6.
7.
8.
9.
an
Umur Bangunan
Lokasi
Pemilik
Faktor-Faktor
: 6 tahun
: Jln. Iskandar Muda no.133 Medan Petisah
: Pak Rico
: a. Teknis : Bentuk ; struktur dan konstruksi ; bah
Yg di analisa
b. Fungsi : Sirkulasi; estetika
c. Perilaku : Citra; interaksi
10. Metoda EPH
: Kuisioner , observasi , photografi
3.2 Studi Kepustakaan
Studi ini dimaksudkan untuk memepelajari literatur yang menyangkut denga
n
permasalahan yang terkait sebagai dasar penelitian dengan disusun berdas
arkan sistematika
dan penyusunannya secara teratur dari hal-hal yang bersifat umum ke khusus.
3.3 Studi Lapangan
Mengadakan pengamatan langsung pada bangunan Klinik Kecantikan Erha deng
an
menggunakan alat ukur dan kamera untuk memperoleh data tentang kualitas
ruang dan
bangunan klinik ini.
3.4 Interview
6
Mengadakan pembicaraan dan memberi lembar kuesioner dengan karyawan dan
pengunjung untuk memperoleh data tentang pandangan dan pengalaman yang mereka ra
sakan
sehingga dapat disimpulkan dampak setiap aspek pada penghuni atau pemak
ai bangunan
Klinik Kecantikan Erha ini.
7
BAB IV
STUDI KASUS
4.1. Klinik Kecantikan
Klinik merupakan :
(bagian) rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat dan
memperoleh advis medis serta tempat mahasiswa kedokteran melakukan
pengamatan terhadap kasus penyakit yg diderita para pasien
balai pengobatan khusus
organisasi kesehatan yg bergerak dalam penyediaan pelayanan kesehatan k
uratif
(diagnosis dan pengobatan), biasanya thd satu macam gangguan kesehatan.
Kecantikan merupakan :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cantik kecantikan adalah keelokan
,
kemolekan. Kecantikan terdiri dari dua macam yaitu, kecantikan dalam (i
nner
beauty) dan kecantikan luar (outer beauty).
Dapat disimpulkan, klinik kecantikan merupakan sebuah klinik yang menawa
rkan
pelayanan jasa di bidang perawatan kesehatan dan kecantikan kulit, ramb
ut, kuku, dan
lainnya. Pada klinik kecantikan setiap pasien akan ditangani oleh dokte
r spesialis
kecantikan. Beberapa klinik kecantikan yang sekarang banyak dijumpai ada
lah klinik
kecantikan yang mengkombinasikan pelayanan kecantikan wajah maupun tubuh,
dan
konsultasi kesehatan kulit, serta pelayanan tambahan seperti spa.
4.1.1. Tinjauan Dasar Klinik Kecantikan
Klinik kecantikan dapat dibagi atas beberapa jenis klinik yaitu sebagai berikut
:
13
4.2. Gambaran Umum
Erha klinik kecantikan merupakan salah satu klinik spesialis dhermatologis di ko
ta Medan
yang lokasinya berada di jalan Iskandar Muda no. 133 kec.Medan Petisah.
Gambar 4.1 lokasi bangunan Erha klinik
14
Gambar 4.2 denah ground floor Erha klinik.
Gambar 4.3 entrance dan parkir klinik pada ground floor
entrance
Toilet &
mushalla
gudang
Ruang
tunggu
pos
parkir
parkir
15
Gambar 4.4 denah 1
st
floor Erha klinik
Gambar 4.5 ruang tunggu pada 1st floor
apotek
Medical
record
toilet
farmasi
r.tunggu
16
Gambar 4.6 denah 2
nd
floor Erha klinik
Gambar 4.7 ruang tunggu 2
nd
floor Erha klinik
toilet
r.panel &
gudang
r.tunggu
r.konsultasi
17
Gambar 4.8 denah 3
rd
floor Erha klinik
Gambar 4.9 denah 5
th
floor Erha klinik
toilet
r.ganti
pasien
r.praktek
r.tunggu
r. karyawan
Toilet &
pantry
r.ganti
karyawan
18
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Aspek Teknis
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap struktur dan kontruksi
klinik
yaitu sebagai berikut:
5 orang mengatakan biasa saja, 5 orang mengat
akan aman, dan 20
orang mengatakan sangat aman.
5.1.3 Bahan
Bangunan atau ruang kesehatan seperti klinik kecantikan ini memiliki pe
raturan dan
standart khusus mengenai seluruh pemakaian material baik pada bangunan
maupun alat
penunjang medis yang dipakai.
Gambar 5.3 penggunaan material lantai, railing dan dinding pada tangga
Adapun bahan dari klinik yang diteliti yaitu sebagai berikut :
1 Material lantai klinik
Lantai pada klinik tidak boleh teerlalu licin atau terlalu kasar sehin
gga memberi
kenyamanan bagi pemakai. Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaia
n
terhadap material lantai klinik yaitu sebagai berikut: 27 orang mengata
kan puas,
dan 3 orang mengatakan sangat puas.
2 Material dinding klinik
21
Material dinding harus terbebas dari kuman, tidak menggunakan cat yang
berbahaya bagi kesehatan dan dinding yang menggunakan wallpaper tidak b
oleh
sampai lembab.
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap material lanta
i klinik
yaitu sebagai berikut: 10 orang mengatakan biasa saja,8 orang mengataka
n puas,
dan 12 orang mengatakan sangat puas.
3 Material plafon klinik
Material plafon harus memiliki warna yang lembut tanpa banyak detail,
dengan
ketinggian yang tepat tidak terlalu rendah maupun tidak terlalu tinggi dan mamp
u
merefleksikan cahaya lampu namun tidak terlalu silau.
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap material lanta
i klinik
yaitu sebagai berikut: 6 orang mengatakan biasa saja, 12 orang mengatakan puas
,
dan 12 orang mengatakan sangat puas.
4 Material bukaan klinik
Karena bangunan klinik kecantikan ini menggunakan full AC sebagai sumbe
r
udara segar, maka seluruh bukaan berupa jendela kaca pada bangunan ini
tidak
dapat di buka, namun hal ini kemudian menimbulkan masalah pada konsums
i
pemakaian listrik bangunan ini.
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap material jende
la klinik
yaitu sebagai berikut: 24 orang mengatakan biasa saja, 6 orang mengatakan puas,
5 Material pintu klinik
Penggunaan material pintu klinik harus ringan dan tidak susuah untuk d
ibuka.
Serta alangkah lebih baiknya bila dapat menutup sendiri. Dari hasil ku
isioner
didapat tingkatan penilaian terhadap material lantai klinik yaitu sebagai beriku
t: 6
orang mengatakan biasa saja, dan 24 orang mengatakan puas.
6 Pengunaan kisi-kisi klinik
Fasad bangunan yang ditutupi oleh kaca memang sangat member nilai este
tika
yang tinggi pada bangunan ini, namun disamping itu masalah lain muncul
antara
lain panas matahari yang masuk ke bangunan, kebisingan dan view dari
dalam
bangunan. Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap material lan
tai
klinik yaitu sebagai berikut: 5 orang mengatakan tidak puas, 16 orang mengatakan
biasa saja, 9 orang mengatakan puas.
Maka dari hasil kuisioner didapat penilaian pengunjung terhadap aspek t
eknis Klinik
Kecantikan Erha yaitu: 2,60% mengatakan tidak puas, 29,26% mengatakan b
iasa saja,
40,74% mengatakan puas, dan 27,40% mengatakan sangat puas. Daya tarik
material plafon
22
dan pintu memiliki persentase tertinggi. Dan 73,34% pengunjung mengataka
n bangunan
Klinik Erha sesuai dengan kebutuhan mereka.
5.2 Aspek Fungsi
Sebagaimana telah diuraikan pada Bab II,
adapun aspek fungsi yang me
njadi fokus
penelitian ini yaitu sirkulasi dan estetika.
5.2.1 Sirkulasi
Sirkulasi juga merupakan hal penting dari sebuah perencanaan bangunan p
ublic,
dalam bangunan klinik kecantikan ini sirkulasi dapat dibagi menjadi 2
yaitu sirkulasi bagi
pekerja baik itu security, karyawan, cleaning service, perawat maupun d
okter. Sirkulasi
pekerjaan mereka harus jelas dan dekat sehingga mempermudah pekerjaan m
ereka,
selanjutnya sirkulasi bagi pengunjung, bagaimana dia turun dari kendaraa
n dan masuk ke
dalam klinik, kenyamanan tangga, kualitas ruang tunggu, prosedur alur p
endaftaran
hingga
pengambilan obat yang tidak rumit dan membingungkan.
Gambar 5.4 sirkulasi dari tangga menuju ke ruang tunggu pada 2
nd
floor
Adapun sirkulasi ruang ruang yang diteliti yaitu sebagai berikut :
3. Pos Jaga
Dasil hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap pos jaga yai
tu sebagai
berikut: 12 orang mengatakan biasa saja, 16 orang mengatakan puas, dan
2 orang
mengatakan sangat puas.
23
4. Parkiran
uas, dan 2
orang mengatakan sangat puas.
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap kesesuaian dim
ensi Ruang
Konsultasi yaitu sebagai berikut: 12 orang mengatakan biasa saja, 16 orang menga
takan puas,
dan 2 orang mengatakan sangat puas.
5.2.2 Estetika
Seperti yang sudah dijelaskan pada BAB II, klinik kecantikan haruslah memperhati
kan
nilai estetika (yang disini membahas tentang estetika dalam bangunan) s
ehingga mampu
mempresentasikan nilai kecantikan itu sendiri.
Adapun estetika ruang ruang yang diteliti yaitu sebagai berikut :
15. Pos Jaga
Dasil hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap pos jaga yai
tu sebagai
berikut: 12 orang mengatakan biasa saja, 16 orang mengatakan puas, dan
2 orang
mengatakan sangat puas.
16. Parkiran
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap Parkiran yaitu
sebagai
berikut: 2 orang mengatakan biasa saja, 9 orang mengatakan puas, dan
19 orang
mengatakan sangat puas.
17. Resepsionis
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap Resepsionis ya
itu sebagai
berikut: 8 orang mengatakan biasa saja, 10 orang mengatakan puas, dan
12 orang
mengatakan sangat puas.
18. Ruang Tunggu
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap Ruang Tunggu yaitu seb
agai
berikut: 8 orang mengatakan biasa saja, 10 orang mengatakan puas, dan
12 orang
mengatakan sangat puas.
19. Ruang Administrasi
25
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian Ruang Tunggu yaitu sebagai beri
kut: 5
orang mengatakan biasa saja, 13 orang mengatakan puas , dan 12 orang
mengatakan
sangat puas.
20. Ruang Konsultasi
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap Ruang Konsulta
si yaitu
sebagai berikut: 24 orang mengatakan puas, dan 6 orang mengatakan sangat puas.
21. Ruang Dokter
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap Ruang Dokter yaitu se
bagai
berikut: 4 orang mengatakan biasa saja, 24 orang mengatakan puas, dan
2 orang
mengatakan sangat puas.
22. Ruang Perawatan
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap Ruang Perawata
n
yaitu
sebagai berikut: 21 orang mengatakan puas, dan 9 orang mengatakan sangat puas.
23. Ruang Ganti Pasien
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap Ruang Ganti P
asien
yaitu
sebagai berikut: 6 orang mengatakan tidak puas, 8 orang mengatakan bia
sa saja, 16
orang mengatakan puas.
24. Ruang Apotek dan Farmasi
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap Ruang Apotek
dan Farmasi
yaitu sebagai berikut: 6 orang mengatakan biasa saja, 12 orang mengatakan puas,
dan
12 orang mengatakan sangat puas.
25. Toilet
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap Toilet yaitu sebagai
berikut:
7 orang mengatakan biasa saja, 10 orang mengatakan puas, dan 13 orang mengatakan
sangat puas.
26. Ruang Karyawan
Dari hasil kuisioner didapat tingkatan penilaian terhadap Ruang Karyawan
yaitu
sebagai berikut: 12 orang mengatakan biasa saja, 16 orang mengatakan p
uas, dan 2
orang mengatakan sangat puas.
Maka dari hasil kuisioner didapat penilaian pengunjung terhadap aspek f
ungsi Klinik
Kecantikan Erha yaitu: 1,53% mengatakan tidak puas , 21,54% mengatakan
biasa saja,
50,51% mengatakan puas , dan 26,42% mengatakan sangat puas. Daya tarik
Ruang Tunggu,
dan Ruang Konsultasi, dan Ruang Perawatan memiliki persentase penilaian tertingg
i.
26
5.3 Aspek Perilaku
Sebagaimana telah diuraikan pada Bab II,
adapun aspek fungsi yang me
njadi fokus
penelitian ini yaitu citra dan interaksi.
5.3.1 Citra
Dari hasil kuisioner penilaian pengunjung terhadap kenyamanan ruang rua
ng yang
ada yaitu: 17 orang mengatakan puas,
dan 13 orang mengatakan sangat
puas dan terhadap
suasana bangunan yaitu: 10 orang mengatakan biasa saja, 17 orang menga
takan puas, dan 3
orang mengatakan sangat puas.
5.3.2 Interaksi
Dari hasil kuisioner penilaian pengunjung terhadap view dari dalam ke luar bangu
nan
yaitu yaitu: 5 orang mengatakan tidak puas,
3 orang mengatakan biasa
saja, 7 orang
mengatakan puas, dan 20 orang mengatakan sangat puas.
Maka dari hasil kuisioner didapat penilaian pengunjung terhadap aspek p
erilaku
Klinik Kecantikan Erha yaitu: 5,55% mengatakan tidak puas, 14,44% mengatakan bia
sa saja,
45,55% mengatakan puas, dan 40,00% mengatakan sangat puas. Daya tarik
Ruang Tunggu
DAFTAR PUSTAKA
Satrias Blog/DAMPAK PEMBANGUNAN ARSITEKTUR-PERMASALAHAN BANGUNAN
PASCA HUNI.htm
ykptisipp--bimayanuar-320-1-bima.pdf
www.erha.co.id
www.archdaily.com
iv
L A M P I R A N
- Kuesioner
- Tabulasi Data Lapangan