Sintesa Nitrobenzene SS
Sintesa Nitrobenzene SS
I.
Prinsip Percobaan
Pembuatan nitrobenze dilakukan dengan mereaksikan benzene dengan asam nitrat pekat
dengan katalis asam sulfat sehingga menghasilkan nitrobenzene. Reaksi yang berjalan
tersebut yaitu nitrasi. Nitrasi adalah reaksi yang bertujuan memasukkan gugus nitro ke dalam
senyawa kimia organik.
II.
Untuk mengetahui cara pembuatan nitrobenzene dari benzene dan asam nitrat dengan
TEORI
Benzene dan turunannya merupakan senyawa aromatik. Istilah senyawa aromatic
sebelumnya digunakan untuk menggambarkan senyawa yang beraroma sedap. Namun, dalam
senyawa organik, istilah aromatic digunakan untuk menunjukkan macam ikatan untuk
senyawa tertentu. Pada umumnya senyawa aromatikmerupakan senyawa siklik dengan rumus
yang mengandung ikatan tunggal dan rangkap. Benzen adalah senyawa siklis dengan 6 atom
C yang saling berikatan satu sama lain dengan ikatan rangkap terkonjugasi. (Sulaiman S,
1997)
Tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar
Halogenasi
Benzene
banyak
digunakan
dalam
berbagai
skala
laboratorium
ataupun
industri/pabrik yaitu:
Sebagai insektisida
a) Mempunyai
rumus
hanya
menghasilkan
satu
produk
dari
monosubtitusi;
b) Hanya memberi tiga isomer dari produk yang disubtitusi;
c) Cenderung mengalami reaksi subtitusi daripada reaksi adisi.
d) Memenuhi aturan Huckel (4n+2=) ;
e) Berdasarkan panas hidrogennya benzene lebih stabil daripada sikloheksena. Panas
hidrogennya adalah jumlah panas yang dihasilkan bila satu mol molekul senyawa tidak
jenuh dihirdogenasi.
Nitrobenzene dapat dihasilkan dengan mereaksikan benzene dengan asam nitrat pekat.
Asam nitrat pekat yang digunakan dicampurkan dengan asam sulfat terlebih dahulu. Hal
tersebut agar asam sulfat mengikat air dair hasil reaksi agar tidak mengurangi kepekatan
asam nitrat (dalam proses nitrasi).Rumus molekul nitrobenzene yaitu: C6H5NO2.
Berupa zat cair berwarna kuning dengan bau bitter almonds dan beracun.
Tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik
nitro pada suatu senyawa. Reaksi nitrasi adalah penggabungan satu atau lebih gugus nitro
(-NO2) yang terikat pada karbon senyawa nitroaromatik atau nitroparafin dan juga bisa pada
oksigen sebagai senyawa nitrat ester maupun pada nitrogen sebagai senyawa nitramina.
Proses reaksi sebagai substitusi atom hidrogen, reaksi nitrasi juga bisa berlangsung dengan
substitusi atom atau gugus lain seperti halida, sulfonat, dan asetil.
Reaksi nitrasi adalah salah satu reaksi yang penting dalam industri sintesa bahan
organik. Garis besar penggunaannya adalah bahan pelarut (solvent), pewarna, farmasi,
peledak, maupun bahan antara untuk produk lebih lanjut.
Nitrasi hidrokarbon aromatic merupakan suatu reaksi eksoterm yang tak dapat
berbalik, jika nitrobenzene dipanaskan dengan air 200 oC maka nitrobenzene tak berubah.
Sifat dalam senyawa-senyawa nitro aromatis tidak ada atom hidrogen yang dapat diganti
dengan logam seperti senyawa-senyawa nitro alifatik primer dan sekunder karena disini
gugus nitro terikat secara teratur artinya bahwa pada atom karbon yang mengikat gugus nitro
tidak ada hidrogen.
Destilasi adalah suatu metode pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan
tingkat volatilitas (kemudahan suatu zat untuk menguap) pada suhu san tekanan tertentu.
Destilasi merupakan proses fisikadan tidak terjadi adanya reaksi kimia selama proses
berlangsung.
Destilasi dalam skala laboratorium dibagi menjadi:
Destilasi sederhana, yaitu digunakan untuk pemisahan campuran zat yang memiliki sifat
didih zan mtercampur yang tertinggal didalam labu sebagai residu.
Destilasi bertingkat, yaitu Digunakan untuk memisahkan senyawa air dimana zat
pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh
dengan titil didih zat yang akan dimurnikan.
Destilasi Vakum, yaitu disebut juga destilasi pengurangan tekanan, Destilasi vakum
digunakan untuk pemisahan zatnya dilakukan dengan cara penguapan tetapi zat ini
sebelumnya mencapai titik didihnya terurai. Oleh sebab itu dilakukan pemurnian
(penurunan) tekanan titik didihnya akan turun.
Destilasi uap, yaitu digunakan untuk pemurnian suatu zat dari campurannya dimana zat
campurannya itu tidak larut dalam air dan bersifat labil didalam uap, sehingga
pemurniannya dilakukan dengan cara mengalirkan uap yang terbentuk pada steam
desitilasi.
Reaksi:
C6H6 + HNO3
C6H5NO2 + H2O
DESKRIPSI PROSES
I.
Labu 500 ml
Gelas Ukur
Piala Gelas
Corong pemisah
Waterbath
Termometer
Destilator
Kalsium Klorida
Air dingin
Benzene
II.
Diagram Alir
+ 42 ml H2SO4 (p)
Labu 500 cc
+CaCl2
Hitung rendemen
Saat
penambahan
benzene
Sambil
dikocok,
untuk
teoritis
menghilangkan
Suhu dijaga tidak lebih
kekeruhan
dari 60oC
+ 37 ml HNO3
Ditambahkan perlahan dan
didinginkan dalam air dingin
Destilasi suhu 205-207 oC
Pemanasan
waterbath
Mula-muladikeluar
sbg
Dipanaskan
selama
30',
distilat air dan benzene,
labu
ditutup
gabus
dgn
destilasi
sampai
cairan
kaca
vertical
sambil
berwarna coklat
dikocok
III.
+ 30 ml benzene
Setelah suhu < 60oC, di
tambahkan benzene
perlahan sambil diaduk
Asam Nitrat
Volume (V)
= 37 ml
= 63 gr/mol
Massa jenis ( )
= 1,4 gr/mol
Massa (m)
= x V
= 1.4 gr/ml x 37 ml
= 51.8 gr
mol =
Mr
51,8 gr
= 0,8222 mol
63 gr/mol
Benzene
Volume (V)
= 30 ml
= 78 gr/mol
Massa jenis ( )
= 0,894 gr/mol
Massa (m)
= x V
= 0,894 gr/ml x 30 ml
= 26.82 gr
mol =
Mr
26.82 gr
= 0,344 mol
78 gr/mol
Reaksi
C6H6
HNO3
CH5NO2
0,8222 mol
Reaksi
: 0,3438 mol
0,3438 mol
0,3438 mol
0,3438 mol _-
Sisa
0,4784 mol
0,3438 mol
0,3438 mol
H2O
-
= 141,996 gr
= 125,563 gr _
= 16,433 gr
%Rendemen =
massa praktis
massa teknis
= 16,433 gr
42,2874 gr
100% = 38,86 %
PEMBAHASAN
Pada penambahan HNO3 dalam H2SO4 (p) terjadi reaksi panas (eksoterm).
Labu yang berisi larutan tsb didinginkan dengan air dingin, kemudian pada saat
penambahan benzene akan terlihat warna sedikit coklat yang tidak lama akan hilang
saat dikocok.
Dipanaskan diatas waterbath selama 60 menit akan terbentuk 2 lapisan yang berwarna
jernih.
Larutan dimasukan ke corong pemisah dan dicuci dengan 500ml air sebanyak 3x.
Cairan yang seperti minyak adalah Nitrobenzene (lapisan bawah).
Larutan lapisan bawah ditambahkan CaCl2 exicatus untuk menjernihkan larutan yang
keruh dan didestilasi.
Hasil destilasi pada suhu 80 0C akan keluar benzene, suhu 1000C akan keluar air dan
suhu 180-2100C akan keluar Nitrobenzene.
Destilasi dihentikan bila larutan sudah mulai berwarna coklat dan larutan sudah agak
sedikit kering.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikium bahwa Nitrobenzene yang didapat adalah 16,433 gr dan
rendemennya adalah 38,86 %.
TUGAS
Jawaban
1. Beberapa kesalahan dantaranya:
Masih terdapat larutan nitrobenzene yang tertinggal pada lapisan atas di corong
pemisah, dikarenakan proses pemisahan yang kurang sempurna.
Kesalahan pada awal destilasi menggunakan pendingin air.
Larutan nitrobenzen yang merembes pada keran corong pisah.
Tidak menggunakan thermometer pada saat penambahan benzene, sehingga tidak tahu
apakah suhunya melebihi 600C.
Kurangnya pengocokan saat pemanasan larutan untuk menyempurnakan reaksi
benzenen menjadi nitrobenzene.
2. Sifat fisik dan kimia nitrobenzene
fisik
Berupa zat cair berwarna kuning dengan bau bitter almonds dan beracun.
Bersifat higroskopis (dapat menyerap air dengan bantuan udara luar).
Tidak dapat dihidrolisa (tidak dapat larut dalam air) tetapi larut dalam pelarut
organic).
Titi didih 2090C.
Titik cair 5,700C.
Berat jenis 1,2032 gr/ml
kimia
Nitrobenzene adalah benar-benar senyawa Nitro sebab tidak dapat dipersabunkan oleh
KOH dan pada reduksi H2 terbentuk fenil amina,
C - NO
+ 6Hn
NH
AlCl3
+ 2H2 O
Fenil amina/aminobenzene/anilina
Adapun Hn tersebut dihasilkan dari Fe dan HCl, karena HCl yand dipakai itu berlebih,
maka fenil amina yang terbentuk terus diubah fenil ammonium chloride atau ammonium
klorida. C6H5NH2 jika anilium chloride dipanaskan dengan NaOH maka fenil amina dapat
dibebaskan.
didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk
mendestilasinya tidak terlalu tinggi.
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMBUATAN NITROBENZENE
Tanggal Praktikum 24 Januari 2016
Nama
: Salsabila
NIM
: 2013430148
Partner
: Aheng Arianto
Aziz Darmadi
Eka Putri Ninasari
Firly Anandita
Rahma Yunita
Wildani
Zaenal
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA