Protokol Histamin
Protokol Histamin
I
S
U
S
U
N
Oleh: Rizqina Putri
NIM: 1008151821
Pipet steril digunakan untuk menera 25 ml dari larutan tadi ke dalam botol
spesimen steril, yang kemudian ditambahkan 25 ml saline normal steril, sehingga
menghasilkan konsentrasi larutan 2,5 g/ 100 ml.
Semprit diberi label dengan konsentrasi histamin dan tanggal penyiapan serta
disimpan
dalam kulkas yang terlindung dari cahaya.
Hanya satu semprit dari setiap larutan yang dibuka pada satu waktu. Tiap larutan yang
sudah tiga bulan sejak pembuatannya dibuang.
Nebuliser
Nebuliser plastik DeVilbiss no 45 yang dioperasikan tangan digunakan karena tidak mahal
dan mudah dibawa.
-
Nebuliser dibersihkan secara teratur dengan mencuci dalam air sabun yang hangat.
Jika bibir pasien menyentuh nebuliser , nebuliser disapu dengan kapas alkohol dan dicuci
dalam air sabun yang hangat, segera setelah penggunaan.
Tes inhalasi dilakukan sesuai dengan jadwal dosis yang diperlihatkan pada tabel 2. Dosis
dimasukkan sesuai dengan yang dijelaskan diatas. Masing-masing dosis sebaiknya diberikan
dalam rentang waktu 3 menit dari dosis sebelumnya dan fungsi spirometri diukur satu menit
setelah masing-masing dosis. Jika VEP1 yang terekam pertama kali telah cukup memuaskan dan
juga mencakup 100 ml dari pengukuran pasca saline, maka dosis berikutnya segera diberikan.
Jika VEP1 terlihat menurun, pengukuran diulangi hingga tercapainya dua nilai yang dapat
direproduksi dalam 100 ml dan yang tertinggi dari kedua nilai ini direkam. Pada beberapa
pasien-pasien asma, histamin dapat menyebabkan perubahan ukuran saluran udara dari napas ke
napas, sehingga nilai yang mampu reproduksi untuk VEP1 bisa jadi bukanlah nilai yang tertinggi
dicapai. Lebih baik nilai mampu reproduksi yang direkam daripada nilai yang tertinggi.
Provokasi dihentikan apabila volume ekspirasi paksa (VEP1) turun hingga 20 % atau
lebih dari nilai pasca saline atau ketika dosis tertinggi telah diberikan. Apabila VEP1 turun
hingga lebih dari 10 % pada dosis terakhir suatu aerosol bronchodilator, biasanya 200 ug
salbutamol, diberikan untuk membantu pemulihan dan responnya dinilai 10 menit kemudian.
Pasien sebaiknya tidak meninggalkan tempat provokasi hingga bronkokonstriksi telah kembali
dan VEP1 telah kembali 90% nilai garis dasar.