Anda di halaman 1dari 12

Deskripsi Luka

1. Jumlah luka.

2. Lokasi luka, meliputi:


a. Lokasi berdasarkan regio anatomiknya.
b. Lokasi berdasarkan garis koordinat
atau berdasarkan bagian-bagian tertentu
dari tubuh.
3. Bentuk luka, meliputi :
a. Bentuk sebelum dirapatkan
b. Bentuk setelah dirapatkan

4. Ukuran luka, meliputi sebelum dan


sesudah dirapatkan ditulis dalam
bentuk panjang x lebar x tinggi dalam
satuan sentimeter atau milimeter.

Sifat-sifat luka, meliputi :


a) Daerah pada garis batas luka, meliputi :
)Batas (tegas atau tidak tegas)
)Tepi (rata atau tidak rata)
)Sudut luka (runcing atau tumpul)
b) Daerah di dalam garis batas luka, meliputi:
)Jembatan jaringan (ada atau tidak ada)
)Tebing (ada atau tidak ada, jika ada terdiri dari apa)
)Dasar luka
c) Daerah di sekitar garis batas luka, meliputi :
)Memar (ada atau tidak)
)Lecet (ada atau tidak)
)Tatoase (ada atau tidak)

Untuk mengetahui kapan terjadi kekerasan, perlu diketahui umur luka, walaupun cuman
perkiraan.
ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memperkirakannya
- Pemeriksaan Makroskopik
Memperkirakan umur luka memar :
Hari ke 1 : terjadi pembengkakan warna merah kebiruan
Hari ke 2 3 : warna biru kehitaman
Hari ke 4 6 : biru kehijauancoklat
> 1 minggu-4 minggu : menghilang / sembuh

Memperkirakan umur luka lecet:


Hari ke 1 3 : warna coklat kemerahan
Hari ke 4 6 : warna pelan-pelan menjadi gelap dan lebih suram
Hari ke 7 14 : pembentukan epidermis baru
Beberapa minggu : terjadi penyembuhan lengkap

2. Pemeriksaan mikroskopik
Perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopik pada korban mati. Selain berarti guna
bagi penentuan intravitalitas luka, juga dapat menentukan umur luka secara lebih
teliti dengan mengamati perubahan-perubahan histologiknya.
infiltrasi perivaskular dari lekosit polimorfnuklear dapat dilihat dengan jelas pada
kasus dengan periode-periode survival sekitar 4 jam atau lebih.
Pada trauma dengan inflamasi aseptik, proses eksudasi akan mencapai puncaknya
dalam waktu 48 jam.
Epitelisasi baru terjadi hati ketiga, sedang sel-sel fibroblas mulai menunjukkan
perubahan reaktif sekitar 15 jam sesudah trauma.
Tingkat proliferasi tersebut serta pembentukan kapiler-kapiler baru sangat
variatif, biasanya jaringan granulasi lengkap dengan vaskularisasinya akan
terbentuk sesudah 3 hari.
Serabut kolagen yang baru juga mulai terbentuk 4 atau 5 hari sesudah trauma.

Trauma Kimia

Ada 2 penyebab kimia terjadinya trauma


(kecederaan), yaitu :
a) Asam
Termasuk zat kimia korosif dari golongan
asam antara lain :
)Asam mineral, antara lain : H2SO4, HCl
dan NO3.
)Asam organik, antara lain : asam
oksalat, asam formiat dan asam asetat.
)Garam mineral, antara lain : AgNO3 dan
Zinc Chlorida.
)Halogen, antara lain : F, Cl, Ba dan J.

Cara kerja zat kimia korosif dari


golongan ini sehingga mengakibatkan
luka, ialah:
Mengekstraksi air dari jaringan.
Mengkoagulasi protein menjadi
albuminat.
Mengubah hemoglobin menjadi acid
hematin.

Ciri-ciri dari luka:


Terlihat kering.
Berwarna coklat kehitaman, kecuali
yang disebabkan oleh nitric acid
berwarna kuning kehijauan.

Perabaan keras dan kasar.

b) Basa
Zat-zat kimia korosif yang termasuk
golongan basa antara lain : KOH,
NaOH, NH4OH
Cara kerja dari zat-zat tersebut
sehingga menimbulkan luka ialah:
)Mengadakan ikatan dengan
protoplasma sehingga membentuk
alkaline albumin dan sabun.
)Mengubah hemoglobin menjadi
alkaline hematin.

Ciri-ciri luka:
Terlihat basah dan edematous

Berwarna merah kecoklatan

Perabaan lunak dan licin.

Anda mungkin juga menyukai