Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

ASFIKSIA MEKANIK

PRESENTASI
OLEH:

Johanna Tania
Janu Aji Patria
Abdullah Karim
Wahyuni Ramadhani

Pembimbing:
dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F

PENDAHULUAN
oGantung diri

( sekitar 90% ) kasus Hanging

Asfiksia
oAsfiksia
Penyebab kematian no.3 setelah lakalantas dan
trauma mekanik
oGantung diri

Mudah dilakukan

oKorban menderita penyakit kronis yang menyakitkan


diri

gantung

LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Jenis Kelamin
Usia
Pekerjaan

: Laki-laki

: 48 Tahun
: Kuli

Keterangan
: Ditemukan tubuh menggantung di rumah
kontrakannya

LAPORAN KASUS
TEMUAN KEJADIAN
Korban laki-laki, usia 48
tahun ditemukan dengan
posisi menggantung di
rumah kontrakannya.
Tubuhnya tergantung oleh
seutas kain bidai elastis.
Pemilik rumah kontrakan
melihat hal ini dan
kemudian melaporkannya
ke polisi yang kemudian
membawa tubuhnya ke
kamar jenazah rumah sakit

TEMUAN KLINIS
Tidak ada riwayat
pengobatan

LAPORAN KASUS

TEMUAN POST MORTEM-KONDISI UMUM


Tinggi badan 167 cm.
Sebuah tali melilit dileher.
Talinya berupa kain
pembalut elastik berwarna
coklat muda.

Kaku mayat terjadi di


seluruh tubuh
Lebam mayat terjadi di
seluruh bagian belakang
tubuh

Kaki kiri bengkak dan


berwarna kehitaman. Vena
superfisialis dari kaki kiri
terlihat melebar dan
berkelok-kelok. Luka yang
mengalami infeksi terdapat
di bagian bawah dari kaki
kiri dengan luas 16 cm x 9
cm. Terdapat belatung
melingkupi lukanya

Lidah setengah menjulur dan


tergigit. Kuku dan bibir pucat
kebiruan

LAPORAN KASUS

TEMUAN POST MORTEM-KONDISI UMUM

Tanda panah menunjukkan tali


dan bekas ikatan. Lidah korban
terjulur sebagian dan tampak
tergigit

Panah menunjukkan kaki kiri


bengkak dan vena yang
berkelok-kelok

PEMERIKSAAN LUAR
KEADAAN JENAZAH
Jenazah dewasa laki-laki, umur empat puluh delapan tahun,
panjang badan seratus enam puluh tujuh sentimeter.
Jenazah tidak menggunakan pakaian. Gizi cukup. Kaku
mayat pada seluruh tubuh. Lebam mayat pada seluruh
bagian tubuh belakang. Leher terikat kain berwarna coklat
muda berbahan elastis. Lidah tergigit. Kuku dan bibir
berwarna biru. Kaki kiri bengkak dan berwarna kehitaman.
Pembuluh darah terlihat melebar dan berkelok-kelok pada
kaki kaki kiri. Terdapat luka yang terinfeksi pada kaki kiri
seluas 16 x 9 cm dengan belatung.

PAKAIAN
Jenazah tidak memakai baju dan celana
LEBAM MAYAT
Didapatkan lebam mayat pada seluruh bagian
belakang tubuh jenazah
KAKU MAYAT
Didapatkan kaku mayat pada seluruh tubuh
jenazah

KELAINAN PADA JENAZAH


Tampak bibir atas dan bawah tampak berwarna kebiruan dan kering
Tampak lidah tergigit
Tampak leher terikat kain berwarna coklat muda berbahan elastis dengan
simpul hidup.
Terdapat tanda ikatan yang tidak lengkap berukuran 34 x 2 cm pada bagian
depan leher, dan di atas tulang rawan tiroid, terletak 3 cm dari bawah telinga
kanan, 6 cm di bawah dagu dan 7 cm di bawah telinga kiri, arah miring.
Terdapat tanda ikatan lengkap berukuran 11 x 2 cm pada bagian kanan leher.
Kulit di atas tanda ikatan tampak melengkung, kehitaman, dan keras.
Tampak pola ikatan pada leher kanan maupun kiri.

KELAINAN PADA JENAZAH


Kuku jari-jari berwarna pucat kebiruan
Kaki kiri bengkak dan berwarna kehitaman.
Tampak pembuluh darah terlihat melebar dan berkelok-kelok
pada kaki kaki kiri.
Terdapat luka yang terinfeksi pada kaki kiri seluas 16 x 9 cm
dengan belatung.

LAPORAN KASUS

TEMUAN POST MORTEM-PEMERIKSAAN


LUAR

Gambar menunjukkan tali


melilit leher dan dua bekas
ikatan

Gambar menunjukkan
simpul pada tali

Panah menunjukkan alur


bekas jeratan didepan dan
sisi kiri leher

LAPORAN KASUS

TEMUAN POST MORTEM-PEMERIKSAAN


DALAM
Otak mengalami
kongesti dan pada
pemotongan
menunjukkan
banyak bintik
perdarahan pada
bagian white matter

Paru-paru
mengalami
Pada pemotongan
kongesti, fisura
paru-paru, keluar
interlobaris dan
cairan darah
permukaannya
berwarna gelap
terdapat bintik
perdarahan
Jaringan bawah
leher pada bekas
Semua organ
ikatan tali terlihat
lainnya terlihat utuh
pucat dan
dan mengalami
mengkilat. Tulang
kongesti
hyoid dan kartilago
tiroid masih utuh.

LAPORAN KASUS

TEMUAN POST MORTEM-PEMERIKSAAN


DALAM

Gambar menunjukkan struktur pucat


dan mengkilap dilapisan bawah leher

PEMBAHASAN
KASUS

TEORI

Pada pemeriksaan luar yang


didapatkan tampak leher
terikat kain berwarna coklat
muda berbahan elastis dengan
simpul hidup, terdapat tanda
pengikat yang tidak lengkap
berukuran 34 x 2 cm pada
bagian depan leher, dan di atas
tulang rawan tiroid, terletak 3
cm dari bawah telinga kanan, 6
cm di bawah dagu dan 7 cm di
bawah telinga kiri, arah miring,
terdapat tanda pengikat
lengkap berukuran 11 x 2 cm

Pada kasus gantung diri keadaan tali


jika simpul hidup apakah jika
dilonggarkan dapat dilewati kepala,
dan jika simpul mati apakah dapat
dilewati kepala ( Dahlan S. 2000).
Jeratan di leher menggunakan simpul
hidup dimana untuk melepaskan
lilitan , simpul tali dapat dilonggarkan
melewati kepala, bentuk jeratannya
berjalan miring (oblik) pada bagian
depan
leher,dimulai
pada
leher
bagian atas di antara kartilago tiroid
dengan
dagu,
laluberjalanmiringsejajar
dengangarisrahangbawahmenujub
elakang telinga. Tanda ini semakin
tidak jelas pada bagianbelakang.

PEMBAHASAN
KASUS
Tampak lidah tergigit dan
setengah menjulur

TEORI
Pada kasus gantung diri
dapat ditemukan lidah
jenazah penggantungan
bisa terjulur, bisa juga
tidak terjulur. Lidah
terjulur apabila letak
jeratan gantungan tepat
berada pada kartilago
tiroidea.Lidah tidak
terjulur apabila letaknya

PEMBAHASAN
KASUS
Kulit di atas tanda
pengikat tampak
melengkung, kehitaman,
dan keras, dan seperti
perabaan kertas
perkamen.

TEORI
Tanda penjeratan pada
kasus hanging berwarna
coklat gelap dan kulit
tampak kering,keras dan
berkilat. Pada perabaan,
kulit terasa seperti
perabaan
kertasperkamen, disebut
tandaparchmentisasi.

PEMBAHASAN
KASUS
Kuku jari-jari berwarna
pucat kebiruan
Tampak bibir atas dan
bawah tampak berwarna
kebiruan dan kering

TEORI
Padapenggantungan sering
terjadi penekanan pada
vena jugularis oleh tali yang
menggantung
korban.Tekanan ini seolaholah membuat jalan yang
dilewati darah untuk
kembali ke jantung dari otak
tersumbat. Obstruksi total
maupun parsial secara
perlahan-lahan dapat
menyebabkan kongesti pada

PEMBAHASAN
KASUS

TEORI

Terdapat kaku mayat pada


seluruh tubuh jenazah
menandakan jenazah telah
meninggal sekitar 6-8 jam. Dan
juga terdapat lebam mayat
pada seluruh bagian belakang
tubuh.

Kaku mayat lengkap pada


jenazah muncul dari 6
jam setelah kematian.
Lebam mayat pada
bagian belakang tubuh
jenazah menandakan
setelah jenazah
meninggal, jenazah
langsung dibaringkan.
Sebelum lebam mayat
muncul pada bagian

PEMBAHASAN
KASUS

Otak mengalami kongesti dan


pada pemotongan menunjukkan
banyak bintik perdarahan pada
bagian white matter
Jaringan bawah leher pada bekas
ikatan tali terlihat pucat dan
mengkilat.
Tulang hyoid dan kartilago tiroid
masih utuh.
Paru mengalami kongesti, fisura
interlobaris dan permukaannya
terdapat bintik perdarahan
Pada pemotongan paru, keluar
cairan darah berwarna gelap
Semua organ lainnya terlihat utuh

TEORI
Hasil pemeriksaan dalam pada pasien
hanging (Apuranto, 2012) :
Kepala: tanda-tanda bendungan pembuluh
darah otak, kerusakan medulla spinalis
dan medulla oblongata.
Jaringan yang berada di bawah jeratan
berwarna putih, berkilat dan perabaan
seperti perkamen karena kekurangan
darah, terutama jika mayat tergantung
cukup lama.
Fraktur kartilago tiroid dan hyoid jarang
terjadi.
Fraktur 2 buah tulang vertebra servikalis
bagian atas. Fraktur ini sering terjadi pada
korban hukuman gantung
Pada dada dan perut dapat kita temukan
adanya perdarahan (pleura, perikard,
peritoneum, dan lain-lain) dan
bendungan / kongesti organ terutama
pada rongga abdomen bagian bawah

PEMBAHASAN (CARA KEMATIAN)

KASUS
Kondisi TKP
Karakteristik alat penjerat
Kondisi korban

TEORI
Cara kematian hanging :
- Kecelakaan (Accidental Hanging)
- Pembunuhan (Homicidal Hanging)
- Bunuh diri

PERBEDAAN
CARA
KEMATIAN
Pembunuhan
dan Bunuh
Diri

2/11/16

PEMBAHASAN (SEBAB KEMATIAN)

KASUS
Hasil pemeriksaan dalam:
- Kongesti organ (otak, paru, dan organ
lainnya)
- Perdarahan ptekiae pada otak dan
paru
- Pada pemotongan paru didapatkan
darah berwarna gelap

TEORI
Pada gantung diri kematian
korban dapat disebabkan
oleh :
- Asphyxia
- Gangguan sirkulasi darah ke
otak
- Vagal reflek
- Kerusakan medulla spinalis
(Dahlan,

PEMBAHASAN

KASUS
Kesimpulan: korban
meninggal dunia karena
mati lemas kekurangan
oksigen akibat gantung
diri

TEORI
Kesimpulan: Korban
meninggal dunia karena
bunuh diri dengan gantung
diri. Dengan sebab kematian
asfiksia karena tertutupnya
saluran pernafasan.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai