Anda di halaman 1dari 15

Page | 0

GEREJA DAN MASYARAKAT


(PERANAN GEREJA dalam PENDIDIKAN di MASYARAKAT)
Paper ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Dosen pembimbing : Linda Simanjuntak STP,M.DV.MTH

OLEH :
KELOMPOK V
1. Rut Sinta Magdalena Togatorop (150308041)
2. Teguh Jiwada Saragih
(150308041)
3. Dearti Whilfrida Sinaga
(150308042)
4. Manutur Tua Sihite
(150308070)

Program Studi Keteknikan Pertanian


Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

2015

Page | 1

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan kita Yesus Kristus atas anugerah dan
penyertaan-Nya semata paper ini dapat diselesaikan, dengan judul PERANAN GEREJA dalam
PENDIDIKAN di MASYARAKAT.
Paper ini kami buat sebagai tugas semester 1 pada mata kuliah pendidikan agama Kristen
di perguruan tinggi Universitas Sumatera Utara, Medan.
Kami berterima kasih kepada semua pihak, terutama rekan-rekan sekelompok yang telah
memberikan dorongan serta sumbangan pikiran sehingga paper ini dapat diselesaikan dengan
baik dan benar.
Kami menyadari bahwa paper ini belum sempurna, baik dari segi teknik maupun dari segi
materi. Oleh sebab itu, demi penyempurnaan paper ini, kritik dan saran pemakai sangat penyusun
harapkan.
Akhir kata,semoga paper ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 21 Oktober 2015


Penyusun

Page | 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.1
DAFTAR ISI....2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG3
1.2. TUJUAN 4
BAB II ISI
2.1. PENGERTIAN GEREJA ...5
2.2. PENGERTIAN MASYARAKAT..6
2.3. PENGERTIAN PENDIDIKAN..8
2.4. PERAN GEREJA DALAM PENDIDIKAN DI MASYARAKAT.9
BAB III KLIPING DAN ULASAN
3.1. KLIPING 10
3.2. ULASAN 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KESIMPULAN 12
4.2. SARAN 13
DAFTAR PUSTAKA14

Page | 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia, kita perlu memikirkan apakah krisis
pendidikan di negara kita sebenarnya terjadi karena krisis ekonomi yang terjadi belakangan
ini atau sudah berlangsung sebelumnya? Apakah masalah anak putus sekolah atau tidak bisa
menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi karena biaya baru bertambah setelah munculnya
krisis ekonomi? Demikian juga masalah keterbatasan fasilitas pendidikan, kualitas dan
kesejahteraan guru atau tenaga pendidik dan masalah-masalah lain? Apakah masalah
rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia baru menjadi sorotan belakangan ini ? Dengan
kata lain adakah masa di mana kondisi pendidikan di Indonesia bisa dikatakan memuaskan
atau minimal bisa dikatakan cukup baik ? Jika kita mau jujur, sesungguhnya masalahmasalah di atas bukan barang baru di negara kita. Kasus-kasus di atas dan masalah lain
seputar pendidikan kebanyakan sudah menjadi sorotan sejak lama. Ini menunjukkan bahwa
krisis pendidikan yang terjadi di negara kita bukan disebabkan karena kondisi ekonomi yang
goncang tetapi merupakan pergumulan panjang bangsa ini yang membutuhkan perhatian
yang serius.
Menyadari hal ini, bagaimanakah respon kita sebagai orang-orang percaya-yang
menjadi bagian dari bangsa ini-terhadap krisis pendidikan yang terjadi? Sebagai bagian dari
komunitas bangsa Indonesia, tentu kita tidak bisa menutup mata dan bersikap cuek dengan
kondisi ini. Setidaknya ada dua alasan kuat yang mendasari mengapa gereja-dalam hal ini
bukan hanya sebagai institusi tetapi juga komunitas-harus berespon dan terlibat dalam
menghadapi krisis pendidikan yang ada di Indonesia. Pertama, Tuhan memanggil gereja
untuk mengerjakan mandat Injil dan budaya di mana dia berada. Dengan kata lain,
keterlibatan gereja dalam mengatasi krisis pendidikan di negara ini menjadi salah satu
bentuk ketaatan gereja dalam mengerjakan misi yang Tuhan percayakan di tengah komunitas
bangsa Indonesia. Kedua, komunitas Kristen adalah bagian dari komunitas bangsa. Apa yang
dialami oleh bangsa ini mau tidak mau pasti juga akan berimbas pada komunitas kekristenan

Page | 4

yang ada. Secara sederhana, tentu kita sadar bahwa krisis pendidikan bukan hanya dialami
oleh orang-orang non-Kristen, tetapi juga dialami oleh orang-orang Kristen. Faktanya,
bukan orang-orang non-Kristen saja yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan
pendidikan, melainkan juga orang-orang Kristen. Tidak sedikit orang-orang Kristen di
Indonesia yang karena faktor ekonomi tidak bisa mengenyam pendidikan dengan layak.
Dengan kata lain, terlibat dalam misi pendidikan, dalam hal ini pendidikan secara holistik,
seharusnya juga dilihat sebagai salah satu bentuk pelayanan gereja yang penting kepada
anggota jemaat.
Atas dasar pertimbangan ini, gereja seharusnya melihat bahwa krisis pendidikan
yang terjadi di Indonesia sebagai kesempatan bagi gereja untuk secara aktif mengerjakan
misi pendidikan di tengah bangsa ini. Kesadaran ini memang mau tidak mau membawa kita
pada tantangan yang sangat besar yang harus dihadapi oleh kekristenan. Sebagai kelompok
minoritas di tengah bangsa yang begitu majemuk dan pada saat yang sama berada di tengah
komunitas bangsa yang didominasi oleh kelompok mayoritas tertentu, kita ditantang untuk
berani dan mampu mengerjakan misi ini dengan identitas dan misi yang jelas sebagai
komunitas Kristen, tetapi pada saat yang sama harus mampu memberikan pengaruh dan
kontribusi bagi masyarakat luas. Atas dasar itulah kami memilih judul paper kami yaitu
Peranan Gereja di Masyarakat di Bidang Pendidikan
1.2.

TUJUAN
Tujuan disusunnya Paper ini, yakni :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen,
2. Meningkatkan pengetahuan penyusun dan pembaca tentang pemahaman
tanggung jawab warga gereja dalam masyarakat,
3. Peranan gereja dalam pembangunan karakter serta,
4. Peranan gereja dalam masyarakat pada bidang pendidikan.

BAB II ISI
2.1.

PENGERTIAN GEREJA

Page | 5

Berikut ialah pengertian Gereja berdasarkan :


A. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015 versi 1.5) Gereja berkaitan dengan:

1.

gedung (rumah) tempat berdoa dan melakukan upacara agama Kristen: di situ ada

-- yang besar;
2.
badan (organisasi) umat Kristen yang sama kepercayaan, ajaran, dan tata cara
ibadahnya ( -- Katolik, -- Protestan, dan sebagainya);
B. Pendapat Menurut Alkitab :

Di dalam Alkitab, konsep gereja sudah sangat jelas. Menurut Perjanjian Lama, ada dua
kata yang menerangkan tentang gereja, yaitu qahal dan edhah. Istilah Qahal dari kata kerja qal
yang berarti, memanggil, sedangkan kata edhah dari kata kerja yaadh berarti, menunjuk
atau bertemu di tempat yang ditentukan. Secara harafiah, kedua kata ini menjelaskan
mengenai a public assembly atau pertemuan umat (Kel. 12:6, Bil. 14:5, Yer. 26:17).
Sedangkan dalam Perjanjian Baru, ada tiga kata untuk menerangkan arti gereja, yaitu
sunagoge, ekklesia dan kuriakos. Kata sunagoge dari kata sun dan ago berarti, berkumpul
bersama-sama. Kata sunagoge menunjuk kepada pertemuan ibadah dalam konteks orang
Yahudi, atau bangunan tempat orang Yahudi beribadah. Sedangkan kata ekklesia (Mat.16:18,
1 Pet. 2:9), diawali dengan preposisi ek yang berarti, keluar dari, dan kaleo menjelaskan
mengenai, dipanggil keluar dari komunitas tertentu. Kata Yunani kuriakos (artinya:
kepunyaan Tuhan), dari kata inilah yang menjadi asal usul dari kata Church (Inggris), Kirche
(Jerman), atau Kerk (Belanda). Dalam bahasa Portugis disebut Igreja, Spanyol disebut Iglesia
dan Indonesia disebut Gereja.
Gereja Sejati dibangun di atas Kristus sebagai Pondasi atau Batu Penjurunya. Yesus
Kristus Tuhan kita adalah pendiri Gereja. Ia berkata Aku akan mendirikan jemaatKu jelas
tertulis dalam bentuk kata kerja yang akan datang yang menunjukkan pada sesuatu yang akan
digenapi di kemudian hari. Gereja adalah milikNya (Mat 16:18); Dia adalah dasar Gereja (1
Kor 3:11); Dia adalah Batu Penjuru Gereja (KPR 4:11; Ef 2:20); Dia adalah Kepala dari
Gereja (Ef 1:20-23); Ia memberikan karunia-karunia kepada anggota-anggota tubuhNya (Ef
4:8) dan mengirim Roh Kudus yang menghidupkan Gereja sehingga dapat sungguh-sungguh
berfungsi (KPR 2:23).

Page | 6

C. Pendapat Penulis :

Pendapat penulis tentang Gereja :


Kami menyimpulkan bahwasanya Gereja dalam bahasa Inggris Church yang artinya That
Which Belongs to the Lord. Gereja disebut dengan istilah Yunani Ekklesia berasal dari
dua kata, yaitu "Ek" yang berarti keluar dan "Kaleo" yang berarti memanggil. Ekklesia
berarti orang-orang yang dipanggil Allah dari dunia, untuk kemudian menjadi umat-Nya.
Gereja ialah kumpulan orang-orang yang percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat, yang ditebus, dipanggil keluar dari dunia dan menjadi umat Tuhan. Kata ini
dipakai untuk menyatakan secara khusus identitas orang yang percaya.
2.2.

PENGERTIAN MASYARAKAT

Berikut ialah pengertian Masyarakat berdasarkan :


A. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015 versi 1.5) :
Masyarakat ialah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama
B. Pendapat menurut para ahli:
1. Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individuindividu yang merupakan
anggota-anggotanya.

2. Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun
perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang
terpecah-pecah secara ekonomis.
3. Max Weber

Page | 7

Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh
harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
4. Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia yang terikat
oleh suatu 7rgani adat istiadat tertentu.
5. Mayor Polak
Masyarakat adalah wadah segenap antarhubungan social yang terdiri dari banyak
sekali kolektivitas serta kelompok, dan tiap-tiap kelompok terdiri lagi atas
kelompok-kelompok yang lebih kecil (subkelompok).
6. Roucek dan Warren
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki rasa dan kesadaran
bersama, di mana mereka berdiam (bertempat tinggal) dalam daerah yang sama
yang sebagian besar atau seluruh warganya memperlihatkan adanya adat istiadat
serta aktivitas yang sama pula.
7. Paul B. Horton
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relative mandiri, yang hidup
bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki
kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok
itu. Pada bagian lain Horton mengemukakan bahwa masyarakat adalah suatu
organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
C. Pendapat menurut penulis :
Masyarakat adalah sekelompok individu/orang banyak yang menetap di suatu
tempat,melakukan kegiatan, dan di daerah tersebut terdapat pemimpinnya.
2.3.

PENGERTIAN PENDIDIKAN

Berikut ialah pengertian Pendidikan berdasarkan :

Page | 8

A. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2015 versi 1.5) :


Pendidikan ialah Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan
mendidik
B. Pendapat menurut para ahli:
1. Ki Hajar Dewantara : Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam

hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun


segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan
anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang
setinggi-tingginya.
2. Stella van Petten Henderson : Pendidikan yaitu suatu kombinasai dari

pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial.


3. Kohnstamm dan Gunning : Pendidikan merupakan suatu pembentukan hati nurani

manusia, yakni pendidikan ialah suatu proses pembentukan dan penentuan diri
secara etis yang sesuai dengan hati nurani.
4. H. Horne : Menyatakan bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan secara

terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah
berkembang secara fisik dan mentalnya.

C. Pendapat menurut penulis :


Pendidikan adalah yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk
mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan
spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap
individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan
yang diperolehnya.
2.4.

PERAN GEREJA dalam PENDIDIKAN di MASYARAKAT

Orang Kristen lahir di bumi Indonesia, memiliki negara Indonesia, dan oleh karenanya
juga mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Diakui atau tidak, umat
Kristen memiliki andil yang cukup besar dalam melahirkan dan mempertahankan Republik
Indonesia. Banyak orang Kristen yang telah gugur sebagai kusuma bangsa, meskipun namanama mereka tidak ditemukan di makam-makam pahlawan.
Sejak tahun 1945 sampai sekarang, masyarakat Kristen belum pernah absen dari
perjuangan mengisi pembangunan bangsa. Sebagai warga negara yang bertanggung jawab,

Page | 9

orang Kristen tetap berusaha memelihara iman dan berjuang dengan gigih menegakkan
kebenaran dan keadilan seperti yang dimandatkan oleh Yesus Kristus. Statusnya sebagai
warga Kerajaan Allah telah dibuktikan dalam kehadirannya sebagai pelaku firman yang tidak
berkompromi dengan kejahatan.
Maka sebagai murid Yesus, orang Kristen harus berusaha keras menjadi garam dan
terang. Mereka bertanggung jawab terhadap maju dan mundurnya negara Indonesia. Mereka
tidak hanya berjuang untuk mendapatkan kekuasaan politik tetapi juga melaksanakan
terjadinya revolusi intelektual agar seluruh masyarakat Indonesia bisa memiliki kemampuan
intelektual dalam semua disiplin ilmu. Dengan ini, mereka berperan serta dalam membangun
masyarakat baru, sebagai wujud Kerajaan Allah di bumi yang berasaskan kebenaran, keadilan,
kekudusan dan pengampunan.
Pendidikan menjadi kebutuhan prioritas seluruh rakyat Indonesia. Dengan pendidikan
yang memadai bangsa Indonesia akan diberanikan memasuki abad ke-21 yang dikenal sebagai
abad informasi. Masa depan Indonesia tergantung sepenuhnya kepada kualitas bangsa
Indonesia. Kualitas bangsa Indonesia akan ditentukan oleh kecerdasan masyarakatnya.
Kecerdasan bangsa Indonesia juga akan ditentukan oleh suatu pendidikan. Pada abad ke-21
dibutuhkan orang-orang yang berkualitas tinggi.
Untuk itu, Gereja mempunyai peranan yang sangat dominan sebagai upaya ikut
mencerdaskan bangsa. Dalam sektor ini, partisipasi Kristen akan sangat menentukan, bukan
hanya untuk pendidikan di kota-kota besar, tetapi juga di desa-desa yang terpencil di seluruh
Indonesia. Salah satu tugas panggilan Gereja adalah mengembangkan ketrampilan masyarakat
agar mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Orang Kristen sebagai warga gereja dan juga
sebagai warga negara bertanggung jawab mengubah masyarakat Indonesia menjadi
masyarakat maju yang ber-Pancasila.
Di bawah terang prinsip harkat dan martabat manusia, Gereja dan orang Kristen harus
mengakui dan melindungi hak-hak asasi dari manusia sebagai ciptaan Allah yang diberikan
kebebasan untuk memilih, bersekutu dan beribadah. Setiap orang juga berhak berbicara,
bersuara dan berbeda pendapat. Serta Setiap orang berhak atas seluruh Hak Kehidupannya.

BAB III
KLIPING DAN ULASAN
3.1.

KLIPING

P a g e | 10

Sumber: https://jeniuscaraalkitab.files.wordpress.com/2013/11/brs-1.jpg?w=329&h=467

3.2.

ULASAN

Gambar diatas merupakan brosur kegiatan kerohanian dari kota Kendari,Sulawesi Tenggara.
Dimana informasi secara sederhana kegiatan itu ialah sebagai berikut :
Nama Kegiatan: Seminar Guru Sekolah Minggu se-kota Kendari dengan tema MENJADI Guru
Sekolah Minggu Yang Profesional
Peserta

: semua pelayan anak (guru sekolah minggu & aktivis anak)

Tempat: GPDI Gajahmada JL. Gajahmada, Kendari

P a g e | 11

Waktu

: Kamis,28 Novrmber 2013; pukul 08.00 WITA-16.00 WITA

Pembicara

: Ibu Grace Sumilat, S.MG (pembicara Nasional Kreativitas Guru Sekolah


Minggu)

Biaya

: Registrasi Rp. 25.000

Tempat pendaftaran

: Sekretariat Suzuki Monginsid

Didukung oleh : JDA-SEKOTA (Jaringan Doa Anak Sekota)


Kegiatan seperti ini ialah salah satu bentuk peranan dari gereja kepada masyarakat dalam bidang
pendidikan yaitu dengan mengadakan seminar kepada para guru sekolah minggu dan para aktivis
anak agar dapat mengetahui bagaimana mendidik seorang anak sekolah minggu yang merupakan
bagian dari masyarakat juga yang akan bertumbuh dan berkembang menjadi genrasi gereja
sekarang dan gereja selanjutnya. Membekali mereka dengan terlebih dahulu memberikan
pelatihan demi pelatihan kepada sang pendidik bagi mereka adalah bentuk konkret dari
pelayanan gereja dalam membangun generasi penerus bangsa yang bukan hanya pandai ataupun
pintar dalam hal manusiawi namun secara rohani juga tak kalah penting.
Saran dari kami agar di kota kita juga bisa diadakan kegiatan seperti itu sehingga semua guru
sekolah minggu ataupun aktivis anak tau bahwa gereja ialah kita dan mereka punya andil besar
dalam pembangunan manusia terkhusus dalam hal ini ialah pendidikan. Tidak hanya itu kegiatan
tersebut juga dapat mengurangi kekerasan terhadap anak, dan perdagangan anak yaitu dengan
megajak ikut serta semua anak sekolah minggu untuk ikut dalam kegiatan gereja.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.KESIMPULAN
Banyak orang mendefinisikan pendidikan sebagai studi formal yang hanya dapat
dilakukan di bangku sekolah. Sesungguhnya pendidikan adalah proses belajar seumur
hidup. Proses belajar tidak dibatasi oleh ruang, waktu maupun usia. Proses belajar
bertujuan untuk meningkatkan berbagai aspek pengetahuan individu kognitif, afektif dan

P a g e | 12

psiko-motorik). Proses pendidikan sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Pendidikan akan


menentukan kualitas generasi yang akan datang. Seperti yang tertulis dalam Amsal
22:6,'Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun
ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Gereja sebaiknya lewat tugas diakonianya terpanggil menjalankan perannya sebagal
gereja yang sesungguhnya memberi arah dan menuntun warganya untuk sanggup
menjawab realitas dunia tanpa harus kehilangan jati diri sebagal umat Tuhan, juga harus
mampu membawa perubahan yakni perbaikan, transfomasi, kemajuan dan peningkatan
peran di tengah hidup berjemaat dan bermasyarakat.
Jadi kebanggaan dengan berdirinya sekolah-sekolah yang diasuh tentu harus kita dukung.
Meski terjadi di sana-sini pergumulan dan persoalan mutu datau penurunan justru kita
tidak usah mencari akjar persoalannya. Yang harus dijawab, apa yang dapat kita buat
secara langsung dan berguna untuk menjawab persoalan tsb. Inilah tugas kita semua,
termasuk tugas guru-guru agama Kristen. Pendidikan bukan cuma soal alih informasi,
tetapi juga pembentukan watak dan mental. Gereja dan pendidikan Kristen cukup terkenal
karena telah menghasilkan cukup banyak anak muda yang memiliki prestasi akademis
(=intelektualitas) tinggi.
Kita tidak perlu harus bertanya, apa peran gereja sekarang ini. Yang harus dijawab,
sebagai warga gereja semua terpanggil untuk memajukan pendidikan Kristen agar misi
Kristus yang membawa manusia dari kegekapan ke pada terang dapat nyata di dunia
pendidikan. Dan melalui ciri-khasnya sebagai Sekolah Kristen akan terus memberi
kontribusi bagi pencerdasan bangsa dan Negara dan pendidikan gereja dapat menciptakan
pendidikan untuk saling menghargai dan mampu menempatkan diri di dalam
keberagaman ditengah-tengah bangsa kita. Amin

4.2.SARAN
Dengan memandang tantangan yang ada, dalam pendidikan diharapakan ada orang-orang
yang pofesional. Seorang yang profesional tidak akan berpuas diri dengan apa yang telah
dicapai, tetapi harus terus mengembangkan diri dan jeli terhadap perubahan. Gereja
mampu meningkatkan pelayanan anak-anak Sekolah Minggu dengan melakukan
pembinaan kepada guru-guru anak Sekolah Minggu dan juga pembaharuan kurikulum.
Demikian juga dengan dibuat nya Paper ini kami mengharapkan kepada pembaca agar
bisa memahami dan dapat menerangkan peranan gereja dalam pendidikan Masyarakat.

P a g e | 13

Daftar Pustaka
Sumber Internet:

http://artikel.sabda.org/arti_dan_karakteristik_gereja_sejati diakses pada 21/10/2015

http://kbbi.web.id/didik diakses pada 21/10/2015

http://kbbi.web.id/masyarakat diakses pada 21/10/2015

P a g e | 14

Sumber Buku:

Darmaputera,Eka, Hubungan Gereja dan Negara dan Hak Azasi Manusia (Jakarta,BPK
Gunung Mulia)

Wongso,Peter, Tugas Gereja dan Misi Masa Kini (Malang,Saat,1980)

Mutak, Alfius Areng. Gereja dan Pendidikan Kristen, Jurnal Theologia Aletheia,
Volume 7 Nomor 12, Maret 2005.

Anda mungkin juga menyukai