Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SIROSIS HEPATIS
Dokter Pembimbing : dr. Camelia Khairun Nissa.Sp.PD
DEFINISI
INSIDENS
laki-laki
: wanita = 1,6 : 1
rata-rata terbanyak antara golongan umur 30
59 tahun
puncaknya sekitar 40 49 tahun.
KLASIFIKASI
Sering disebut dengan Laten Sirosis hati. Pada stadium kompensata ini belum terlihat gejalagejala yang nyata. Biasanya stadium ini ditemukan pada saat pemeriksaan screening.
Dikenal dengan Active Sirosis hati, dan stadium ini biasanya gejala-gejala sudahjelas, misalnya ;
ascites, edema dan ikterus.
ETIOLOGI
1. Virus hepatitis (B,C,dan D)
2. Alkohol
3. Kelainan metabolic :
4. Glikonosis type-IV
5. Galaktosemia
9. Kriptogenik
6. Tirosinemia
10. Malnutrisi
4. Kolestasis
Ikterus
Metabolisme
Bilirubun
KERUSAKAN HEPAR
Varises Esofagus
Hipertensi Portal
Perubahan
Metabolisme Steroid
Palmar eritema
Angioma
Ginecomastia
Sintesis
Albumin
Volume Darah
Inaktifasi aldosteron & ADH
Tekanan
Onkotik
Splenomegali
Tekanan
Hidrostatik
Ascites
Edema
Na
&
Retensi Cairan
Manifestasi klinis
Fase kompensasi sempurna
Diagnosis
Suharyono Soebandiri memformulasikan bahwa 5 dari7 tanda di bawah ini sudah dapat
menegakkan diagnosis sirosis hati dekompensasi.
1.Asites
2.Splenomegli
3. Perdarahan varises esofagus (hematemesis)
4. Albumin yang merendah
5.Spider nevi
6. Eritema palmaris
7 Vena kolateral
DIAGNOSIS
kumpulan gejala yang dialami pasien dan tanda yang diperoleh dari pemeriksaan fisis sudah cukup
mengarahkan kita pada diagnosis.
jika dirasakan diagnosis masih belum pasti, maka USG Abdomen dan tes-tes laboratorium dapat
membantu .
pada stadium yang lebih lanjut hati justru mengecil dan tidak teraba.
Untuk memeriksa derajat asites dapat menggunakan tes-tes puddle sign, shifting dullness, atau fluid
wave.
eritema palmaris (warna merah saga pada thenar dan hipothenar telapak tangan),
caput medusa,
ikterus
12
Tes laboratorium juga dapat digunakan untuk membantu diagnosis, Fungsi hati,
dengan memeriksa ;
kadar aminotransferase,
alkali fosfatase,
gamma glutamil transpeptidase,
serum albumin,
prothrombin time,
dan bilirubin.
Serum glutamil oksaloasetat (SGOT) dan serum glutamil piruvat transaminase
(SGPT) meningkat tapi tidak begitu tinggi dan juga tidak spesifik.
13
Pemeriksaan radiologis seperti USG Abdomen, sudah secara rutin digunakan karena pemeriksaannya
noninvasif dan mudah dilakukan. Pemeriksaan USG meliputi ;
sudut hati,
permukaan hati,
ukuran,
homogenitas,
Pada sirosis lanjut ; hati mengecil dan noduler, permukaan irreguler, dan ada peningkatan
ekogenitas parenkim hati.
Selain itu USG juga dapat menilai asites, splenomegali, thrombosis vena porta, pelebaran vena
porta, dan skrining karsinoma hati pada pasien sirosis.
Dari diagnosis sirosis ini kita dapat menilai derajat beratnya sirosis dengan menggunakan klasifikasi
Child Pugh.
Derajat
Minimal
Sedang
Berat
Satuan
Bilirubin (total)
<35
35-50
>50
mol/l (mg/dL)
Serum albuminn
>35
30-35
<30
g/L
Nutrisi
Sempurna
Mudah dikontrol
Sulit terkontrol
Kerusakan
Dapat terkendali
Ascites
Nihil
dengan
pengobatan
Hepatic
encephalopathy
Nihil
Minimal
Tidak dapat
terkendali
Berat/koma
Penatalaksanaan
Pengobatan spesifik jika terjadi komplikasi
Bila tidak ada koma hepatic: diet protein 1gram/kgBB dan kalori 2000-3000
kkal/ hari.
Interferon : diduga memiliki peran antifibrotik yang dihubungkan dgn aktv sel
stelata
Pengobatan SH Dekompensata
Asites
Ensefalopati hepatik
KOMPLIKASI
1.Perdarahan gastrointestinal
Hipertensi portal menimbulkan varises oesopagus, dimana suatu saat akan pecah
sehingga timbul perdarahan yang masif.
2.Koma Hepatikum.
3.Ulkus Peptikum
4.Karsinoma hepatosellural
Kemungkinan timbul karena adanya hiperplasia noduler yang akan berubah menjadi
adenomata multiple dan akhirnya menjadi karsinoma yang multiple.
5.Infeksi
Misalnya : peritonisis, pnemonia, bronchopneumonia, tbc paru, glomerulonephritis kronis,
pielonephritis, sistitis, peritonitis, endokarditis, erisipelas,septikema
6.kematian
PROGNOSIS
sangat bervariasi dipengaruhi oleh sejumlah faktor,
meliputi ;
etiologi,
beratnya
kerusakan hati,
komplikasi,
dan
Klasifikasi
DAFTAR PUSTAKA
8. Noer Syaifullah. Ilmu Penyakit Dalam, Edisi ke-3, Jilid I, FKUI, Jakarta, 1998; 251-70.
9. Price Sylvia A. Patofisiologi, Edisi ke-4, Buku I, EGC, Jakarta, 2000; 523-34.
10. Dick G. Imunisasi dalam Praktek. Edisi Bahasa Indonesia. Alih Bahasa: Andrianto P,
Oswari J. Penerbit Hipokrates. Jakarta. 1992; 138-217.
11. Hepatitis B. Konas X PGI dan PIT XI PPHI tanggal 10-13 September 2001 di Medan.
12. Sulaiman A. Terapi Standar Mutakhir untuk Hepatitis C kronik. Konas X PGI dan PIT XI
PPHI tanggal 10-13 September 2001 di Medan.
24
TERIMA KASIH...