Anda di halaman 1dari 3

I.

KONSEP KEBUTUHAN
A. PENGERTIAN
Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri terjadi bersama banyak
proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau
pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding
suatu penyakit manapun. Sehingga seseorang yang mengalami nyeri akan merasa
terganggu kenyamanan.
Nyeri dibagi menjadi dua bagian berdasarkan waktu, yakni:
1. Nyeri akut: terjadi secara tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera spesifik.
Nyeri akut mengindikasikan bahwa kerusakan atau cedera telah terjadi.
2. Nyeri Kronik: nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode
waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang diperkirakan dan
sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera spesifik.
B. NILAI-NILAI NORMAL
1. Temperatur:36,6-37,4 derajat Celcius
2. Tekanan darah: 120/80mmHg
3. Pernafasan: 16-24x/menit
4. Refleks pupil
5. Pola tidur
6. Berat badan
C. HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI
GANGGUAN KEBUTUHAN KENYAMANAN DAN NYERI
Pengkajian keperawatan pada individu dengan nyeri termasuk deskripsi nyeri juga
faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi nyeri dan respon individu terhadap
pereda nyeri.
1. Persepsi nyeri
a. Intensitas nyeri
Individu diminta untuk membuat tingkatan nyeri pada skala verbal

b. Karakteristik nyeri
Termasuk letak, durasi (menit, jam, hari atau bulan), irama (terus-menerus, hilang
timbul, periode berkurang atau bertambahnya nyeri) dan kualitas (seperti ditusuk,
terbakar, atau digencet)
c. Faktor-faktor yang meredakan nyeri
Apa hal yang dipercaya klien dapat meredakan nyerinya?
d. Efek nyeri terhadap aktifitas kehidupan sehari-hari
Meliputi aktifitas dasar sehari-hari (mis. Tidur, nafsu makan, konsentrasi,
interaksi dengan orang lain, gerakan fisik, bekerja dan aktifitas-aktifitas santai)
e. Kehkawatiran individu tentang nyeri
Meliputi berbagai masalah yang luas (mis. Beban ekonomi, pengaruh terhadap
peran dan perubahan citra diri)
2. Respon fisiologik dan perilaku terhadap nyeri
a. Respon fisiologik dapat berupa meningkatnya frekuensi nadi dan pernafasan, pucat
dan berkeringat.
b. Perilaku terhadap nyeri dapat berupa pernyataan verbal, perilaku vokal, ekspresi
wajah, gerakan tubh, kontak fisik dengan orang lain dan lingkungan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi respon nyeri
a. Pengalaman masa lalu dengan nyeri
Jika nyerinya teratasi dengan cepat dan adekuat, individu mungkin lebih sedikit
ketakutan terhadap nyeri di masa mendatang dan mampu mentoleransi lebih baik
b.
c.
d.
e.

Ansietas dan nyeri


Budaya dan nyeri
Usia dan nyeri
Efek plasebo

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Nyeri akut
2. Nyeri kronik

3. Koping tidak efektif b.d. antisipasi dan stres dari nyeri


Kozier, Erb, Wilkinson. 1995. Fundamental of Nursing: Concepts, Process and Practice.
Addison-Wesley: California.
Smeltzer S.C., Bare B.G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth. Edisi delapan. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai