Kajian Indikator Pemetaan Rawan Pangan Kota Padangsidimpuan
Kajian Indikator Pemetaan Rawan Pangan Kota Padangsidimpuan
LAPORAN AKHIR
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
masa
kejayaan
di
bidang
pangan
yaitu
tercapainya
LAPORAN AKHIR
segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati, dan air baik yang diolah
maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
pangan, dan bahan pangan lain yang digunakan dalam proses penyiapan
pengolahan atau pembuatan makanan dan minuman
Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, dan akan terus bertambah
seiring berjalannya waktu, maka kebutuhan pangan akan semakin besar
LAPORAN AKHIR
Gambar 1.1
LAPORAN AKHIR
harga dipasaran tidak sesuai dengan jerih payah para petani sayur, untuk
itulah disini perlu adanya pengelolaan pemasaran yang baik agar kegiatan
sebesar 12.007 Ha dan produksi sebesar 67.234 ton gabah kering pada
tahun 2013. Kondisi ini pada prisipnya merupakan sinyal positif untuk
ketahanan pangan di Kota Padangsidimpuan itu sendiri.
Produksi komoditas padi baik padi sawah maupun padi bukan sawah
mengalami penurunan pada tahun ini. Hal ini juga dipengaruhi oleh luas
panen yang juga mengalami penurunan walaupun produktivitasnya
mengalami kenaikan, namun kenaikannya tidak terlalu signifikan. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel dibawah ini :
Produksi Padi
Luas Panen
Produktivitas
2012
71.850
12.878
55.7
2011
2013
59.657
67.239
10.798
12.007
55.2
55.9
LAPORAN AKHIR
daerah
dinyatakan
sebagai
daerah
rawan
pangan,
maka
Maksud dan tujuan dari Indikator dan Pemetaan Daerah Rawan Pangan
adalah sebagai salah satu upaya untuk melihat bagaimana keadaan yang
sesungguhnya
kondisi
pertanian
Kota
Padangsidimpuan
dengan
pangan. Selain itu juga maksud dari indikator dan pemetaan daerah rawan
pangan yakni :
1.3
Sasaran
LAPORAN AKHIR
Adapun sasaran yang akan dicapai sebagai hasil dari Indikator dan
Pemetaan Daerah Rawan Pangan ini adalah sebagai berikut :
Sasaran Umum
1.4
Landasan Hukum
LAPORAN AKHIR
Ketahanan Pangan
LAPORAN AKHIR
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA
PADANGSIDIMPUAN
2.1
dan cukup strategis, karena berada pada jalur utama yang merupakan
penghubung antara berbagai pusat pertumbuhan di wilayah sumatera.
Letak astronomisnya antara 1008 dan 1028 Lintang Utara dan antara
99013 dan 99020 Bujur Timur.
sampai dengan 240C. Kota ini terletak pada ketinggian 260 meter sampai
1.100 meter diatas permukaan laut. Untuk lebih jelas dapat dilihat melalui
tabel dibawah ini :
Luas
Uraian
Letak Geografis
Satuan
Km2
LU
1008 - 1028
99013 -99020
0C
22.5 24.0
Kelurahan/Desa
79
Mdpl
Desa pesisir
Kelurahan/Desa
146,85
BT
Ketinggian
Suhu udara
2013
260 -1.100
0
2.2
LAPORAN AKHIR
untuk belanja langsung dan belanja tidak langsung sebesar 614,90 milyar
rupiah.
pada tahun 2013 sebagian besar didominasi oleh DAU yakni sebesar 67.63
persen sementara PAD hanya menyumbang 5,60 persen. Peranan PAD ini
Anggaran
2011
2012
Pendapatan
477.21
540.47
Pembiayaan
15.29
20.43
Belanja
DAU
PAD
463.52
308.01
21.61
625.78
527.25
614.90
364.92
423.25
23.68
2.3
2013
27.37
35.02
kelompok usia 15-19 tahun. Pada kelompok usia 20-24 tahun, jumlah
tahun. Hal ini dimungkinkan karena pada kelompok usia ini banyak
penduduk yang telah menyelesaikan pendidikan menengah atas sehingga
LAPORAN AKHIR
Gambar 2.1
Piramida Penduduk Kota Padangsidimpuan
jiwa per kilometer persegi pada tahun 2013. Sebanyak 69.94% penduduk
berusia 15 64 tahun, kelompok umur 0 14 tahun sebesar 31,92% dan
10
2011
2012
LAPORAN AKHIR
2013
193.32
196.51
204.62
Kepadatan
1.316
1.354
1.393
Jumlah RT (000)
43.59
Pertumbuhan penduduk
Sex ratio (%)
1.75
1.65
4,12
95.32
94.97
95.00
4.43
4.40
4.35
45.15
47.05
0 -14
32.33
31.94
31.92
>65
3.17
3.12
3.14
15 54
64.5
64.94
64.94
2.4 Ketenagakerjaan
penduduk usia kerja (usia 15 tahun ketas). Sementara 6.80 persen dari
penduduk
angkatan
kerja
merupakan
pengangguran,
menurun
11
Uraian
Bekerja (%)
UMK (000)
2011
2012
LAPORAN AKHIR
2013
69.45
73.41
65.02
91.19
90.90
81.29
8.81
6.80
65.02
1.074
1.200
1.378
Pertanian
23.10
22.01
21.53
Perdagangan
30.88
33.03
32.61
Lainnya
17.11
14.20
16.55
Jasa-jasa
3.97
24.94
8.22
22.54
4.61
24.7
Upah minimum Kota Padangsidimpuan naik dari tahun 2012 sebesar Rp.
1.200.000 menjadi sebesar Rp. 1.378.000 pada tahun 2013. Dilihat dari
sektor lapangan kerja, sektor perdagangan merupakan sektor yang paling
12
LAPORAN AKHIR
2.5 Pertanian
komoditi padi baik padi sawah maupun padi bukan sawah mengalami
sedikit penurunan pada tahun ini, luas panen juga mengalami penurunan
pada tahun 2013.
Padi
Produksi
2011
10.789
59.657
291
Produksi (Ton)
586.42
322
Ubi Kayu
Produksi (Ton)
Kacang Tanah
Luas Panen
4850.00
122
produksi
174.91
Luas Panen
85
Ubi Jalar
produksi
Kacang Hijau
864.50
74
96.35
2012
2013
12.878
12.007
260
233
71.850
572.00
146.30
170
164
4836.50
2.310.13
89
104
100.36
604.60
85
70
1.042.95
240.49
87
58
93.96
67.238
62.64
13
LAPORAN AKHIR
memiliki luas paling tinggi diantara tanaman pangan lainnya yaitu sebesar
12.007 Ha dengan produksi sebesar 67.238 ton gabah kering pada tahun
2013. Kondisi ini pada prinsipnya merupakan sinyal positif dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pangan di Kota Padangsidimpuan.
Tanaman pangan yang memiliki produksi cukup tinggi adalah ubi kayu yang
memiliki luas panen sebesar 164 Ha dengan produksi sebesar 2.310,13 ton
pada tahun 2013. Luas panen maupun produksi ubi kayu menurun
dibandingkan dengan tahun 2012.
namun tetap harus mendapat perhatian. Jika pada tahun 2011 angka
kemiskinan berada pada level 10.08 persen maka pada tahun 2013 angka
14
LAPORAN AKHIR
Uraian
2011
2012
2013
282.57
318.11
300.28
19.52
18.91
18.4
IPM
75.58
10.08
76.04
9.60
76.31
9.04
15
LAPORAN AKHIR
Padangsidimpuan
Inflasi umum
Kelompok
Bahan makanan
Makanan
minuman,
2012
2013
3.59
0.06
10.81
4.66
3.54
7.82
rokok,
12.90
6.77
2.50
6.53
6.32
Sandang
13.85
5.93
1.85
2.58
6.04
5.71
tembakau
jadi,
2011
bakar
Kesehatan
-0.34
-4.11
3.56
-0.65
6.07
2.92
14.88
Ditinjau dari kelompok komoditi, inflasi terbesar pada tahun 2013 terjadi
pada kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan dan diikuti oleh
bahan makanan.
2.8
Pengeluaran Penduduk
Salah satu indikator pengeluran rumah tangga yang penting untuk dilihat
16
LAPORAN AKHIR
merupakan agregat dari seluruh nilai tambah barang dan jasa yang
dihasilkan dari kegiatan ekonomi di suatu wilayah dalam satu tahun. PDRB
tahun 2014 memiliki besaran sebesar 3,96 triliun rupiah untuk PDRB atas
dasar harga berlaku dan sebesar 3,28 triliun rupiah jika dihitung dengan
harga konstan tahun 2010. Sementara PDRB perkapita atas harga berlaku
tahun 2014 sebesar 19,16 juta. Jika diamati PDRB Kota Padangsidimpuan
setiap tahun mengalami peningkatan, yang tentunya menggambarkan
adanya kegiatan perekonomian yang positif didaerah tersebut.
17
LAPORAN AKHIR
18
BAB III
KAJIAN LITERATUR
3.1
LAPORAN AKHIR
hak atas pangan adalah salah satu elemen utama untuk menjalani
kehidupan secara ideal. Dalam hal ini, kebutuhan pangan masyarakat
exists when all people, at all times, have physical and economic access to
sufficient, safe and nutritious food to meet their distary needs and food
19
LAPORAN AKHIR
2011). Makna yang terkandung dalam definisi tersebut adalah setiap orang
pada setiap saat memiliki aksesibilitas secara fisik dan ekonomi terhadap
pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan agar dapat hidup
produktif dan sehat.
setiap rumah tangga dapat mengakses pangan yang cukup dan mampu
20
3.2.
LAPORAN AKHIR
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20102014, Kebijakan SKPD Umum Ketahanan Pangan (KUKP) 2010-2014, serta
Rencana Strategis (Renstra) BKP dan Departemen terkait Ketahanan
Pangan. Adapun kebijakan ketahanan pangan di tingkat daerah tertuang
21
LAPORAN AKHIR
Program
peningkatan
ketahanan
pangan
disusun
untuk
BKP
No
006/Kpts/OT.140./K/01/2011
yaitu (1)
22
LAPORAN AKHIR
telah ada pada tahun 2002 di Kabupaten dan tahun 2003 terdapat lebih
dari 53 Kabupaten Kota yang telah menjadi agropolitan.
Wilayah dengan dataran tinggi baik dan dengan hasil pertanian yang baik
pula yang dapat menyumbangkan sektor pertanian untuk PDRB dianggap
a.
b.
transport center).
23
c.
Pasar
d.
e.
2
consumers market).
produk
non-pertanian
(non
agricultural
c.
b.
d.
konsumen
LAPORAN AKHIR
barang dan jasa non pertanian (rural income and demand for nonagricultural goods and services).
c. Mempunyai
skala
ekonomi
yang
memungkinkan
untuk
24
4.
LAPORAN AKHIR
kelembagaan
pengelola
pengembangan
kawasan
b. Pengembangan
sistem
kelembagaan
3.4
insentif
dan
disinsentif
Pembangunan Pertanian
25
3.5
LAPORAN AKHIR
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
26
LAPORAN AKHIR
27
LAPORAN AKHIR
penelitian
kesejahteraan
rakyat
dan
kajian
seperti
yang
kajian
berkaitan
mengenai
dengan
konsumsi,
kesembilan
28
4.1
BAB Iv
METODE PENELITIAN
LAPORAN AKHIR
Pendekatan Penelitian
Pangan serta dinas-dinas yang terkait dengan pekerjaan ini dan juga data
primer mencakup kepada data yang diperoleh/diinformasikan secara
kualititatif dari beberapa SKPD.
4.4 Metode Analisis
29
LAPORAN AKHIR
kegiatan diskusi terbuka yang bersifat kritis yang dilakukan oleh tim
konsultan.
A = Q x jumlah penduduk
B = GKG X 62,74%
Keterangan :
A : Kebutuhan Beras
GKG : Gabah Kering Giling 62,74 persen merupakan angka konversi gabah
menjadi beras atau sering disebut juga dengan rendemen penggilingan
lapangan
Pn = P0 (1+r)n
PENYUSUNAN INDIKATOR DAN PEMETAAN RAWAN PANGAN
30
Ketengan :
LAPORAN AKHIR
Produksi pangan
Fasilitas
Kependudukan
Untuk lebih jelas dapat dilihat melalui diagram alir berikut ini :
31
LAPORAN AKHIR
PRODUKSI PANGAN
PRODUKSI PANGAN
KONSUMSI PANGAN
AKSES PANGAN
KEMISKINAN
KEPENDUDUKAN
GIZI
ANGKA HARAPAN HIDUP
KEMATIAN BAYI
JARAK KE PUSKESMAS
AKSES LISTRIK
32
5.1
LAPORAN AKHIR
BAB v
ANALISIS DATA
yang masih memiliki surplus beras yang cukup baik. Jika dihitung dengan
Tahun
Jumlah
Penduduk
2014
206,496
2012
198,809
2013
2011
2010
204,615
193,322
191,531
Jumlah
Produksi
Jumlah
Produksi
(Ton)
33,799
260.8864094
120 kg/Thn
24,780
45,079
361.4006408
120 kg/Thn
23,857
Beras/Tahun
67,238.80
42,186
71,849.70
59,656.53
62,023.00
Kapita/Tahun Kapita/Tahun
Padi (Ton)
53,872.00
Produk Per
37,429
38,913
328.6112944
308.5863482
323.8274744
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
Sumber : Data Sekunder, Kota Padangsidimpuan dalam Angka 2015 ( data diolah 2015)
24,554
23,199
22,984
33
LAPORAN AKHIR
50,000
45,000
40,000
35,000
30,000
Jumlah Produksi
Beras/Tahun
25,000
Kebutuhan (Ton)
20,000
15,000
10,000
5,000
-
Dari grafik perbandingan kebutuhan beras dan produksi beras diatas dapat
Pada tahun 2010 surplus beras sebesar 15,930 ton, pada tahun 2011
surplus beras sebesar 14,230 ton, pada tahun 2012 surplus beras sebesar
21,221 ton, pada tahun 2013 sebesar 17,632 ton, pada tahun 2014
mengalami penurunan menjadi 9,020 ton. Hal tersebut terjadi karena
34
LAPORAN AKHIR
Surplus Beras
21,221
15,930
17,632
14,230
9,020
Surplus Beras
2011
14,230
2010
2012
2013
2014
Penurunan 2011/2010
Penurunan 2013/2012
Penurunan 2014/2013
Rata-rata penurunan
15,930
21,221
17,632
9,020
-0.11
-0.17
-0.49
-0.25%
Sumber : Data Sekunder, Kota Padangsidimpuan dalam Angka 2015 (data diolah 2015)
35
LAPORAN AKHIR
tersebut adalah 21 dan 20, artinya adalah daerah yang difokuskan untuk
ketahanan pangan adalah Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dan
Kecamatan Hutaimbaru dari segi 11 indikator rawan pangan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Bagian 11 Indikator
PSP
PSP
PSP
PSP
ANGKOLA
TENGGARA
SELATAN
UTARA
Produksi
Sangat
Cukup
Cukup
Sangat
Konsumsi
Sangat
Cukup
Sangat
PANGAN
Pangan
Pangan
Akses Pangan
dan Mata
Tahan
Tahan
Tahan
Tahan
Cukup Rawan
Tahan
Tahan
Rawan
Cukup Rawan
Tahan
Cukup Rawan
Cukup Rawan
Tahan
Tahan
Rawan
Sangat
Sangat
Sangat
Sangat
Sangat
Sangat
Tahan
Tahan
Sangat
Sangat
Cukup
Sangat
Sangat
Kesehatan Gizi
Tahan
Kematian Bayi
Sangat Tahan
Rawan
Tahan
Hidup
Sangat Tahan
Tahan
Kemiskinan
Harapan
Tahan
Rawan
Tahan
Angka
BATUNADUA
Rawan
Pencaharian
Tahan
Tahan
Tahan
Tahan
Tahan
Tahan
PSP
HUTAIMBARU
JULU
Tahan
Cukup
PSP
Tahan
Tahan
Cukup
Rawan
Cukup
Cukup Rawan
Tahan
36
INDIKATOR
RAWAN
PANGAN
PSP
TENGGARA
>5Km
Tahan
Bersih
Tahan
Akses Listrik
Tahan
Tertinggal
Tahan
Akses Air
Desa
PSP
PSP
ANGKOLA
SELATAN
UTARA
Tahan
Tahan
Rawan
Sangat
Sangat
Tahan
Cukup
Tahan
Tahan
Penduduk
Yang Tinggal
PSP
Tahan
BATUNADUA
Rawan
Tahan
Tahan
Tahan
Cukup Rawan
Tahan
Tahan
Sangat Tahan
Sangat Tahan
Tahan
Sangat Tahan
Sangat Tahan
Sangat
Sangat
Sangat
Sangat
Sangat
Tahan
Tahan
Tahan
PSP
HUTAIMBARU
JULU
Sangat
Tahan
PSP
LAPORAN AKHIR
INDIKATOR
RAWAN PANGAN
PSP
PSP
PSP
TENGGARA
SELATAN
UTARA
Mata Pencaharian
Kesehatan Gizi
Produksi Pangan
Konsumsi Pangan
Angka Harapan
Hidup
Kematian Bayi
Penduduk Yang
Tinggal >5Km
PSP
PSP
BATUNADUA
ANGKOLA
HUTAIMBARU
PSP
JULU
3
37
INDIKATOR
RAWAN PANGAN
PSP
PSP
PSP
TENGGARA
SELATAN
UTARA
Akses Listrik
Total
24
29
29
Desa Tertinggal
5.3
PSP
ANGKOLA
PSP
HUTAIMBARU
BATUNADUA
21
20
24
JULU
PSP
LAPORAN AKHIR
Luas panen dan produktivitas sangat diperlukan jika ingin menjadi Kota
Swasembada beras. Di Kota Padangsidimpuan yang terdiri dari enam
kecamatan yakni :
38
LAPORAN AKHIR
kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara
luas panen
produktivitas
289
1618.4
1540
Padangsidimpuan Selatan
8624
Padangsidimpuan Batunadua
2961
16581.6
Padangsidimpuan Hutaimbaru
2.185
12236
Padangsidimpuan Utara
762
PadangsidimpuanAngkola Julu
1.883
4267.2
10544.8
1618.4
289
2961
10544.8
4267.2
762
2.185
1.883
5.4
39
LAPORAN AKHIR
Hutaimbaru sebesar 5.737 ton, pada tahun 2014. Kecamatan yang memiliki
kelebihan beras adalah kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu sebesar
5.653 ton, pada tahun 2014. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Jumlah
Kecamatan (2014)
Jumlah
Penduduk
Produksi
Padangsidimpuan
Padangsidimpuan Selatan
Tenggara
Padangsidimpuan
Batunadua
Padangsidimpuan Utara
Padangsidimpuan
Hutaimbaru
PadangsidimpuanAngkola
Julu
Jumlah
Produksi
Produk Per
Konsumsi Per
Kebutuhan
Kapita/Tahun Kapita/Tahun
(Ton)
32,998
Padi
8,624.00
Beras/Tahun
5411
261.3491727
120 kg/Thn
3,960
65,307
1,616.40
1014
24.75079241
120 kg/Thn
7,837
67.37719672
120 kg/Thn
7,600
20,672
16,581.60
10403
63,333
4,267.20
2677
10,544.80
6616
16,166
8,020
12,236.00
7677
802.128483
756.8971916
1314.812968
Sumber : Data Sekunder, Kota Padangsidmpuan dalam Angka 2015 (data diolah 2015)
120 kg/Thn
120 kg/Thn
2,481
1,940
962
120 kg/Thn
40
LAPORAN AKHIR
12000
10000
8000
Jumlah Produksi
Beras/Tahun
6000
Kebutuhan (Ton)
4000
2000
0
Grafik 5.4 Jumlah Produksi Beras dan Kebutuhan Beras per Kecamatan
41
LAPORAN AKHIR
LAPORAN AKHIR
43
LAPORAN AKHIR
menjadi lahan kering (perkebunan karet). Untuk lebih jelas dapat dilihat
melalui peta dibawah ini :
44
LAPORAN AKHIR
45
LAPORAN AKHIR
46
LAPORAN AKHIR
panen
2.961
Ha,
dan
produktivitas
16.581,6.
Kecamatan
adanya pembangunan jalan lingkar luar. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari
peta dibawah ini :
47
LAPORAN AKHIR
48
LAPORAN AKHIR
49
LAPORAN AKHIR
50
LAPORAN AKHIR
51
LAPORAN AKHIR
52
LAPORAN AKHIR
panen
2.185
Ha,
dan
produktivitas
12.236.
Kecamatan
berkelanjutan hal ini disebabkan karena dari segi produksi padi yang besar.
Untuk lebih jelas dapat dilihat dari peta dibawah ini :
53
LAPORAN AKHIR
54
LAPORAN AKHIR
55
LAPORAN AKHIR
56
LAPORAN AKHIR
57
LAPORAN AKHIR
58
5.6
LAPORAN AKHIR
Kecamatan
2011
Padangsidimpuan Tenggara
2013
2014
1425
1425
2227
2227
2305
Padangsidimpuan Batunadua
2026.879
2016.679
2016.679
2016.679
Padangsidimpuan Hutaimbaru
1385.2
1385.2
1249
1265.4
8269.079
8258.879
8217.679
8234.079
Padangsidimpuan Selatan
1408
Padangsidimpuan Utara
337
PadangsidimpuanAngkola Julu
885
total keseluruhan
1408
337
885
-10.2
337
885
-41.2
Sumber : Data Sekunder, Kota Padangsidimpuan dalam Angka2015 (data diolah 2015)
2305
337
885
16.4
2500
2000
1500
1000
500
0
59
5.7
LAPORAN AKHIR
Penggunaan
lahan
basah
di
Kota
Padangsidimpuan
berdasarkan
dengan penurunan penggunaan lahan basah yang lumayan besar besar, hal
alih fungsi lahan. Untuk lebih jelas mengenai penggunaan lahan basah
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
kecamatan
Padangsidimpuan Tenggara
Padangsidimpuan Selatan
2011
2012
2013
2014
173
173
156
156
464
464
464
464
Padangsidimpuan Batunadua
1065
1065
1065
1065
Padangsidimpuan Hutaimbaru
849
849
985.2
968.2
4940
5059.2
5042.2
Padangsidimpuan Utara
PadangsidimpuanAngkola Julu
Total Keseluruhan
1072
1317
4940
0.006
1072
1317
0
1072
1317
0.2
1072
1317
-0.003
Sumber : Data Sekunder, Kota Padangsidimpuan dalam Angka 2015 (data diolah 2015)
60
6000
LAPORAN AKHIR
5000
4000
3000
2000
1000
0
penduduk yang cukup besar. Untuk itu Kecamatan ini tidak memiliki
panjang irigasi yang begitu banyak. Selain itu Kecamatan Padansidimpuan
Utara lebih banyak memiliki aktivitas perdagangan sehingga pertanian
tidak begitu baik di Kecamatan ini. Jenis irigasi di Kecamatan ini memiliki
memiliki panjang irigasi yang terpanjang yakni (145.3) dan (122.5). untuk
lebih jelas dapat dilihat pada grafik dan tabel dibawah ini :
61
Padangsidimpuan
Utara
Kelurahan penyanggar
Kelurahan Losung Batu
Kelurahan Bonan
Dolok
Teknis
Ayumi Julu
Sederhana/pu
pu/Irigasi
145.3
Kelurahan Batang
Ayumi Jae
Teknis
0
0
0
Kelurahan Tobat
Setengah
Kelurahan Batang
0
15
14
0
0
0
Perkecamatan
145.3
122.5
13
15
14
6.7
Kelurahan Timbangan
52.8
Total
6.7
Total
13
Hujan
69.7
desa
Tadah
Kelurahan Wek I
Kelurahan Sadabuan
Non
LAPORAN AKHIR
2
0
10
240
3.5
107
5.5
5
10
347
160
140
120
setengah teknis
100
sederhana/pu
80
60
tadah hujan
40
20
0
62
LAPORAN AKHIR
dengan jumlah penduduk yang cukup besar. Untuk itu Kecamatan ini tidak
memiliki panjang irigasi yang begitu banyak. Selain itu Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan lebih banyak memiliki aktivitas perdagangan
sehingga pertanian tidak begitu baik di Kecamatan ini. Jenis irigasi di
Kecamatan ini memiliki jenis irigasi setengah teknis, sederhana dari PU dan
jenis irigasi no Pu/irigasi desa. Kelurahan Sidangkal dan Kelurahan
Sitamiang Baru sebagai Kelurahan yang memiliki panjang irigasi yang
terpanjang yakni (57) dan (156). untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik
dan tabel dibawah ini :
Padangsidimpuan
Selatan
Kelurahan Hanopan
Kelurahan Sidangkal
Kelurahan Aek
Tampang
Kelurahan Silandit
Kelurahan Sitamiang
Kelurahan Losung
Kelurahan P Matinggi
Lestari
Kelurahan Sitamiang
baru
Total
Teknis
0
Setengah Sederhana/pu
Teknis
0
Non
Pu/Irigasi
desa
15
Tadah
Hujan
0
0
15
15
10
25
0
0
15
0
0
0
0
25
27
5
10
0
5
93
5
8
4
5
33
Total
Perkecamatan
15
57
10
40
18
12
4
156
156
63
LAPORAN AKHIR
30
25
20
15
10
5
0
Padang Pk, desa ini memiliki irigasi sebanyak 26 buah teknis, 16 setengah
teknis, dan 8 non irigasi pu/irigasi desa. Kelurahan Pijor Koling, Desa
Manunggang julu memiliki total 90 buah dan Desa Goti sebanyak 120 buah.
Total irigasi di Kecamatan ini adalah 736 buah irigasi. untuk lebih jelas
dapat dilihat pada grafik dan tabel dibawah ini :
64
LAPORAN AKHIR
Padangsidimpuan
Tenggara
Sihitang
Teknis
5
Setengah Sederhana/pu
teknis
3
40
10
Sigulang
10
Salambue
0
0
26
16
Goti
20
Pijor Koling
Managen
Manunggang Jae
Labuhan Rasoki
15
20
21
60
20
10
22
20
Huta Lombang
22
Labuhan Labo
50
41
17
0
350
134
40
50
25
16
12
15
10
Perkecamatan
20
Total
15
Tarutung Baru
total
desa
Hujan
15
Perkebunan P.K
Pu/Irigasi
Tadah
60
Purbatua P Koling
Manunggang Julu
Non
80
23
20
50
90
120
48
50
41
17
20
90
44
50
203
736
65
LAPORAN AKHIR
90
80
70
teknis
60
setengah teknis
50
sederhana/pu
40
30
tadah hujan
20
10
0
adalah sebanyak 885 buah. Jumlah irigasi yang paling banyak adalah Desa
Rimba Soping dan Desa Joring Natobang yakni adalah sebanyak 231 buah
dan 145 buah. Kecamatan ini juga berpotensi untuk terus dikembangkan
agar bisa memiliki produktivitas yang sama atau lebih tinggi dari 2
Kecamatan lainnya yakni Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru dan
Kecamatan Batunadua. untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik dan tabel
dibawah ini :
Padangsidimpuan
Angkola Julu
Simatohir
Rimba soping
Mompang
Teknis
5
Setengah Sederhana/pu
Teknis
20
16
35
55
20
10
32
12
Non
pu/Irigasi
desa
35
112
65
Tadah
Hujan
20
12
2
Total
Perkecamatan
105
231
115
66
Padangsidimpuan
Angkola Julu
Teknis
Batu layan
Joring lombang
Joring natobang
Simasom
Total keseluruhan
Setengah Sederhana/pu
Teknis
0
0
41
40
40
40
0
0
15
15
260
Non
pu/Irigasi
desa
LAPORAN AKHIR
Tadah
Hujan
Total
Perkecamatan
30
25
80
145
40
88
5
7
104
70
410
0
6
70
50
53
98
885
120
100
80
teknis
60
sederhana/pu
setengah teknis
non pu/irigasi desa
40
tadah hujan
20
0
Grafik 5.22 Jumlah Irigasi Berdasarkan Jenis PSP Angkola Julu
banyaknya irigasi yakni 849 irigasi. Desa yang memiliki irigasi terbanyak
Desa Sabungan Sipabangun juga memiliki irigasi sebanyak 150 irigasi dan
PENYUSUNAN INDIKATOR DAN PEMETAAN RAWAN PANGAN
67
LAPORAN AKHIR
112 irigasi. untuk lebih jelas dapat dilihat pada grafik dan tabel dibawah
ini :
Padangsidimpuan
Hutaimbaru
Partihaman
Teknis
0
Saroha
Setengah
teknis
40
Non
Sederhana/pu
Pu/irigasi
desa
Tadah
Hujan
0
Total
Perkecamatan
40
Hutaimbaru
170
170
Sabungan Jae
56
56
Palopat Maria
Lembah Lubuk
Manik
Sabungan
Sipabangun
Singali
Huta Padang
36
150
112
22
0
0
0
0
20
210
total
849
33
Lubuk Raya
Tinjoman
0
0
0
0
36
150
112
22
33
210
849
20
250
200
teknis
150
setengah teknis
100
sederhana/pu
50
0
68
LAPORAN AKHIR
Kelurahan Batunadua Jae, yaitu sebesar 185 m. Desa kedua yang memiliki
irigasi terpanjang adalah desa Pudun Jae, yaitu sepanjan 173 m. Desa
ketiga yang juga mempunyai irigasi terpanjang adalah desa Ujung Gurap ,
yaitu sepanjang 100 m. Desa Purwodadi memiliki panjang irigasi sepanjang
Padangsidimpuan
Batu nadua
Purwodadi
Gunung Hasatan
Teknis
18
50
Aek Bayur
Baruas
Aek Tuhul
Pudun Jae
Pudun Julu
Batunadua Jae
Batunadua Julu
Total
15
30
10
10
100
20
34
0
9
23
28
20
Simirik
59
Teknis
37
Aek Najaji
Bargot Topong
Pu/Irigasi
55
Batang Bahal
Sederhana/pu
Siloting
70
0
15
10
100
123
423
Tadah
Setengah
Ujung Gurap
Non
20
10
0
10
1
0
Total
Perkecamatan
92
30
54
60
40
43
20
173
10
65
7.5
0
0
0
40
149
desa
Hujan
12
60
10
39.5
43
20
63
85
185
130
1078.5
20
20
15
253.5
15
15
20
45
90
69
LAPORAN AKHIR
120
100
80
teknis
60
sederhana/pu
setengah teknis
non pu/irigasi desa
40
tadah hujan
20
0
Grafik 5.24 Jumlah Irigasi Berdasarkan Jenis PSP Batunadua
setiap
penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, serta adanya alih fungsi
lahan yang semakin bertambah, jumlah permukiman dari tahun ke tahun
beras penduduk sampai dengan pada tahun 2022. Pada tahun 2022 jumlah
kebutuhan beras yakni 26.833 ton, sedangkan produksinya 25.602 pada
tahun 2022 adalah sebanyak hal itu disebabkan oleh jumlah penduduk
yang meningkat dan alih fungsi lahan yang juga bertambah. untuk lebih
jelas dapat dilihat pada grafik dan tabel dibawah ini :
70
Jumlah
Penduduk
2010
191,531
2012
198,809
2011
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
193,322
204,615
206,496
208561
210647
212753
214881
217029
219200
221392
Jumlah
Produksi
Beras/Tahun
59,657
37,429
62,023
71,850
67,239
53,872
60,312
57,586
51,535
49,801
49,546
44,961
42,514
223606
40,806
2024
228100
35,006
2025
2026
2027
2028
2029
2030
225842
230381
232685
235012
237362
239735
242133
Produksi
Padi (Ton)
2022
2023
Jumlah
22,984
45,079
361.40
120 kg/Thn
23,857
42,186
33,799
37,840
36,129
32,333
31,245
31,085
28,208
26,673
20,105
308.59
328.61
260.89
289.18
273.38
242.23
231.76
228.29
205.11
192.03
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
25,602
182.49
120 kg/Thn
21,963
153.47
120 kg/Thn
20,667
22,747
19,056
17,345
15,800
1,427,151
1,261,376
168.34
142.98
130.53
117.63
106.09
94.88
83.03
23,199
24,554
24,780
25,027
25,278
25,530
25,786
26,044
26,304
26,567
26,833
120 kg/Thn
27,101
120 kg/Thn
27,646
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
120 kg/Thn
Sumber : Data Sekunder, Kota Padangsidimpuan dalam Angka 2015 (data diolah 2015)
(Ton)
120 kg/Thn
32,940
25,183
Kapita/Tahun Kapita/Tahun
323.83
23,853
27,646
38,913
38,019
30,373
Produk Per
LAPORAN AKHIR
27,372
27,922
28,201
28,483
28,768
29,056
71
LAPORAN AKHIR
PROYEKSI PRODUKSI BERAS
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
10,000
Jumlah Penduduk
Tahun
100000
50000
0
72
5.10
LAPORAN AKHIR
Proyeksi laju jumlah produksi padi dari tahun ketahun akan mengalami
penurunan hal ini disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan misalnya saja di
Kecamatan Batunadua yang
menjadi rumah makan dan juga pergudangan. Untuk lebih jelas penurunan
2022
2023
2024
-0.04
-0.07
-0.08
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2025
2026
2027
2028
2029
2030
-0.04
0.20
-0.06
-0.20
0.12
-0.05
-0.11
-0.03
-0.01
-0.09
-0.05
-0.06
-0.08
-0.09
-0.09
-0.10
-0.12
Sumber : Data Sekunder, Kota Padangsidimpuan dalam Angka 2015 (data diolah 2015)
73
LAPORAN AKHIR
2012-2014 mengalami kenaikan sebesar 1 ton pada tahun 2013, dan tetap
pada tahun 2014. Produksi jagung terbesar ada di Kelurahan Pijor Koling
dan Pal. IV Pijor Koling lebih besar (47,25 ton) Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini :
Desa/Kelurahan
Sihitang
Pal IV Pijor Koling
Salambue
Sigulang
Huta Koje P. Koling
Huta Limbong
Huta Padang Pk
Pijor Koling
Goti
Manegen
Manunggang Jae
Labuhan Rasoki
PurbatuaPijor
Koling
Manunggang Julu
Tarutung Baru
Huta Lombang
Perkebunan P.
Koling
Labuhan Labo
Jumlah 2014
2013
2012
Luas Panen
(Ha)
6
8
2
0.5
7.5
7.5
2
8
1.6
5
2
1.5
Produksi (ton)
26
47.25
12
2.75
45
45
12
48
10.8
25
12
7.95
Rata-rata
Produksi
4.3
5.9
6
5.5
6
6
6
6
6.75
5
6
5.3
0
4
65
65
65
0
24
372
372
371
0
6
5.4
5.4
5.7
2
2.5
1
4
12
16.25
5.8
20
6
6.5
5.8
5
74
LAPORAN AKHIR
70
60
50
40
30
20
10
0
Rata-rata Produksi
Sihitang
Pal IV Pijor Koling
Salambue
Sigulang
Huta Koje P. Koling
Huta Limbong
Huta Padang Pk
Pijor Koling
Goti
Manegen
Manunggang Jae
Labuhan Rasoki
PurbatuaPijor Koling
Manunggang Julu
Tarutung Baru
Huta Lombang
Perkebunan P. Koling
Labuhan Labo
Produksi (ton)
Grafik 5.27 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Jagung PSP Tenggara
terbesar adalah Desa Menegen 2.82 ton dan Desa Huta Lombang 2.25 ton.
Hal ini juga dijadikan makanan pengganti jika nanti terjadi kerawanan
pangan dari hasil proyeksi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
75
Desa
Sihitang
Pal IV Pijor Koling
Salambue
Sigulang
Huta Koje P. Koling
Huta Limbong
Huta Padang Pk
Pijor Koling
Goti
Manegen
Manunggang Jae
Labuhan Rasoki
PurbatuaPijor
Koling
Manunggang Julu
Tarutung Baru
Huta Lombang
Perkebunan P.
Koling
Labuhan Labo
Jumlah 2014
2013
2012
LAPORAN AKHIR
Luas Panen
(Ha)
1
1
0
0.25
0
0
0.5
1
2
1.66
1
1.25
Produksi (ton)
1.3
1.2
0
0.375
0
0
0.75
1.4
2.4
2.82
1.8
2
Rata-rata
Produksi
1.3
1.2
0
1.5
0
0
1.5
1.4
1.2
1.7
1.8
1.6
0
1.5
14
14
1.5
0
2.55
22
22
22
0
1.7
1.1
1.1
14
0
0.5
1.25
1.5
0
0.7
2
2.25
0
1.4
1.6
1.5
7
6
5
4
3
2
Rata-rata Produksi
Produksi (ton)
Grafik 5.28 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Kacang Tanah PSP Tenggara
76
LAPORAN AKHIR
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Desa/Kelurahan
Sihitang
Pal IV Pijor Koling
Salambue
Sigulang
Huta Koje P. Koling
Huta Limbong
Huta Padang Pk
Pijor Koling
Goti
Manegen
Manunggang Jae
Labuhan Rasoki
PurbatuaPijor Koling
Manunggang Julu
Tarutung Baru
Huta Lombang
Perkebunan P. Koling
Labuhan Labo
Jumlah 2014
2013
2012
Luas Panen
(Ha)
5
25
4
4
0.16
0
1
3
3
2.33
0.5
2
2
3.5
1.5
1
0
0
58
58
56
Produksi (ton)
45
625
100
80
2.88
0
20
60
42.3
58.25
0.9
36
50
63
30
20
0
0
1233
1233
1260
Ratarata
Produksi
15
25
20
20
18
0
20
20
14
25
18
18
25
18
20
20
0
0
19.7
19.7
22.31
77
LAPORAN AKHIR
700
600
500
400
300
200
Produksi (ton)
Sihitang
Pal IV Pijor Koling
Salambue
Sigulang
Huta Koje P. Koling
Huta Limbong
Huta Padang Pk
Pijor Koling
Goti
Manegen
Manunggang Jae
Labuhan Rasoki
PurbatuaPijor Koling
Manunggang Julu
Tarutung Baru
Huta Lombang
Perkebunan P. Koling
Labuhan Labo
100
Rata-rata Produksi
Gambar Grafik 5.29 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Ketela Pohon PSP
Tenggara
jagung, kacang tanah dan ketela pohon. Laju produksi jagung pada tahun
2012-2014 mengalami kenaikan sebesar 2 ton pada tahun 2013, dan 2 ton
juga pada tahun 2014. Produksi jagung terbesar ada di Kelurahan P
Matingggi Lestari sebesar 2.32 ton dan Kelurahan Sidangkal 1.39 ton.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini :
78
Kelurahan
Hanopan
Sidangkal
Wek IV
Ujung Pandang
Aek Tampang
Padang Matinggi
Silandit
Wek V
Sitamiang
Losung
P. Matinggi
Lestari
Sitamiang Baru
Jumlah
2012
2011
2010
11
12
Luas Panen
(Ha)
0
0.5
0
0.5
1.5
2.5
0.5
0
1
1
1
0.5
9
7
4
4
Produksi (ton)
0
1.39
0
0.93
0.46
0.46
0.46
0
0.46
0.46
2.32
0.46
7.4
7.4
7.4
7.4
LAPORAN AKHIR
Rata-rata
Produksi
0
2.78
0
1.86
0.92
0.18
0.92
0
0.92
0.92
2.32
0.92
1.3
1.3
1.85
1.85
2.5
2
1.5
Produksi (ton)
0.5
Rata-rata Produksi
Grafik 5.30 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Jagung PSP Selatan
79
LAPORAN AKHIR
Produksi kacang tanah juga sangat baik tumbuh di Kec. Psp Selatan,
produksi ke kacang tanah menurun dari tahun 2010 ke tahun 2014. Dapat
diketahui Desa yang memiliki produksi Kacang tanah terbesar adalah
Kelurahan Sidangkal yakni 1.41 ton, serta Kelurahan Ujung pandang dan
Sitamian Baru sebesar 0.7 ton pertahun 2014. Kacang tanah juga termasuk
kedalam makanan cadangan yang dapat digantikan jika terjadi kerawanan
pangan di Kota Padangsidimpuan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel dan grafik dibawah ini :
Tabel 5.21 Kacang Tanah Kecamatan PSP Selatan
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kelurahan
Hanopan
Sidangkal
Wek IV
Ujung Pandang
Aek Tampang
Padang Matinggi
Silandit
Wek V
Sitamiang
Losung
P. Matinggi
Lestari
Sitamiang Baru
Jumlah
2012
2011
2010
Luas Panen
(Ha)
0
0.5
0
0.25
0.25
1
0.93
0
0.25
0
0
0.25
3.43
3.43
6
6
Produksi (ton)
0
1.41
0
0.7
0.35
0.35
0.35
0
0.35
0
0
0.7
4.2
4.2
8.4
8.4
Rata-rata
Produksi
0
2.82
0
2.8
1.4
0.35
0.38
0
1.4
0
0
2.8
1.7
1.7
1.41
1.41
80
LAPORAN AKHIR
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Rata-rata Produksi
Grafik 5.31 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Kacang Tanah PSP Selatan
Produksi ketela pohon juga sangat baik tumbuh di Kecamatan PSP Selatan,
produksi ketela pohon pada tahun 2012 ke 2013 mengalami kenaikan
sebanyak 29,61 ton, dapat diketahui Kelurahan yang memiliki produksi
ketela pohon terbesar adalah Kelurahan Padang Matinggi (118.51) dan
Kelurahan P Matinggi Lestari (44.44 ton). Ketela pohon juga termasuk
kedalam makanan cadangan yang dapat digantikan jika terjadi kerawanan
pangan di Kota Padangsidimpuan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel dan grafik dibawah ini :
81
Kelurahan
Hanopan
Sidangkal
Wek IV
Ujung Pandang
Aek Tampang
Padang Matinggi
Silandit
Wek V
Sitamiang
Losung
P. Matinggi
Lestari
Sitamiang Baru
Jumlah
2012
2011
2010
Luas Panen
(Ha)
0
1.5
0
0.75
0
7.5
4
0
0
0
3
0
16.75
16.75
13
13
Produksi (ton)
0
22.22
0
7.41
0
118.51
29.63
0
0
0
44.44
0
222.2
222.2
192.59
192.59
LAPORAN AKHIR
Rata-rata
Produksi
0
14.81
0
9.88
0
15.8
7.41
0
0
0
14.81
0
12.5
12.5
14.81
14.81
140
120
100
80
60
40
20
0
Rata-rata Produksi
Gambar Grafik 5.32 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Ketela Pohon PSP
Selatan
82
LAPORAN AKHIR
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kelurahan
Hanopan
Sidangkal
Wek IV
Ujung Pandang
Aek Tampang
Padang Matinggi
Silandit
Wek V
Sitamiang
Losung
P. Matinggi
Lestari
Sitamiang Baru
Jumlah
2012
2011
2010
Jumlah
KelompokTani
5
2
1
3
5
2
3
0
2
2
1
4
30
48
25
25
Jumlah Anggota
115
90
25
40
125
50
65
0
60
45
28
110
753
753
655
655
83
LAPORAN AKHIR
jagung, ketela pohon, ubi rambat. Laju produksi jagung pada tahun 20122014 tidak mengalami
2012-2014,
jumlah produksi jagung terbesar ada di Kelurahan Batang Ayumi Julu yakni
sebesar 20 ton dan Kelurahan Panyanggar 11.55 ton. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini :
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Desa
Wek IV
Wek III
Wek II
Wek I
Batang Ayumi
Julu
Batang Ayumi
Jae
Tobat
Tano Bato
Bonan Dolok
Sadabuan
Penyanggar
Losung Batu
Kantin
Bincar
Timbangan
Kayu Ombun
Jumlah 2014
2013
2012
Luas Panen
(Ha)
0
0
0
0
Produksi (ton)
0
0
0
0
Ratarata
Produksi
0
0
0
0
0
2
1
2
0
5
1
0
0
1
0
17
17
17
0
3.84
2.02
3.78
0
11.55
2.05
0
0
1.92
0
45.16
45.16
45.16
0
1.92
2.02
1.89
0
2.31
2.05
0
0
1.92
0
2.3
2.3
2.3
20
84
LAPORAN AKHIR
25
20
15
10
Produksi (ton)
Wek IV
Wek III
Wek II
Wek I
Batang Ayumi Julu
Batang Ayumi Jae
Tobat
Tano Bato
Bonan Dolok
Sadabuan
Penyanggar
Losung Batu
Kantin
Bincar
Timbangan
Kayu Ombun
Rata-rata Produksi
Grafik 5.33 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Jagung PSP Utara
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kelurahan
Wek IV
Wek III
Wek II
Wek I
Batang Ayumi
Julu
Batang Ayumi
Jae
Tobat
Tano Bato
Bonan Dolok
Sadabuan
Penyanggar
Losung Batu
Luas Panen
(Ha)
0
0
0
0
Produksi (ton)
0
0
0
0
Ratarata
Produksi
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
4
0
15
0
0
0
0
0
0
15
0
0
0
0
0
30
15
85
LAPORAN AKHIR
NO
13
14
15
16
Kelurahan
Kantin
Bincar
Timbangan
Kayu Ombun
Jumlah 2014
2013
2012
Luas Panen
(Ha)
0
0
1
0
12
12
12
Produksi (ton)
0
0
0
0
45
0
0
Ratarata
Produksi
0
0
0
0
15.0
15
0
35
30
25
20
15
10
5
Wek IV
Wek III
Wek II
Wek I
Batang Ayumi Julu
Batang Ayumi Jae
Tobat
Tano Bato
Bonan Dolok
Sadabuan
Penyanggar
Losung Batu
Kantin
Bincar
Timbangan
Kayu Ombun
Rata-rata Produksi
Grafik 5.34 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Ketela Pohon PSP Utara
Produksi ubi rambat merupakan palawija yang dapat dijadikan produksi gizi
untuk mengatasi kerawanan di Kota Padangsidimpuan. Desa yang memiliki
produksi ubi rambat terbesar adalah Kelurahan Bonan Dolok 12 ton. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini :
86
LAPORAN AKHIR
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Desa
Wek IV
Wek III
Wek II
Wek I
Batang Ayumi
Julu
Batang Ayumi
Jae
Tobat
Tano Bato
Bonan Dolok
Sadabuan
Penyanggar
Losung Batu
Kantin
Bincar
Timbangan
Kayu Ombun
Jumlah 2014
2013
2012
Luas Panen
(Ha)
0
0
0
0
Produksi (ton)
0
0
0
0
Rata-rata
Produksi
0
0
0
0
0
1
1
2
1
2
1
0
0
1
0
10
10
10
0
6
6
12
0
0
0
0
0
0
0
30
0
0
0
6
6
6
0
0
0
0
0
0
0
6
15
0
14
12
10
8
6
4
Rata-rata Produksi
Produksi (ton)
Wek IV
Wek III
Wek II
Wek I
Batang Ayumi Julu
Batang Ayumi Jae
Tobat
Tano Bato
Bonan Dolok
Sadabuan
Penyanggar
Losung Batu
Kantin
Bincar
Timbangan
Kayu Ombun
Grafik 5.35 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Ubi Rambat PSP Utara
87
LAPORAN AKHIR
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Desa
Wek IV
Wek III
Wek II
Wek I
Batang Ayumi
Julu
Batang Ayumi
Jae
Tobat
Tano Bato
Bonan Dolok
Sadabuan
Penyanggar
Losung Batu
Kantin
Bincar
Timbangan
Kayu Ombun
Jumlah 2014
2013
2012
Jumlah
KelompokTani
0
0
1
1
Jumlah Anggota
1
1
1
2
1
5
5
0
0
2
2
24
24
24
0
0
19
18
75
49
22
35
39
19
229
133
0
0
45
35
718
718
718
88
LAPORAN AKHIR
jagung, kacang tanah, ketela pohon, ubi rambat. Laju produksi jagung
pada tahun 2011-2014 tidak mengalami kenaikan dan penurunan (tetap)
6
7
8
9
10
Desa/Kelurahan
Partihaman
Saroha
Hutaimbaru
Palopat Maria
Sabungan Jae
Lembah Lubuk
Manik
Sabungan
Sipabangun
Singali
Huta Padang
Lubuk Raya
Tinjoman
Jumlah
2013
2012
2011
Luas Panen
(Ha)
Produksi (ton)
Rata-rata
Produksi
30
7
7
5
5
6
3
4
5
5
52
52
52
52
45.5
42
34
35
39
21
32
35
32.5
346
346
346
346
6.5
6
6.8
7
6.5
7
8
7
6.5
6.7
6.7
6.7
6.7
89
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
LAPORAN AKHIR
Rata-rata Produksi
Grafik 5.36 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Jagung PSP Hutaimbaru
90
LAPORAN AKHIR
6
7
8
9
10
Desa/Kelurahan
Partihaman
Saroha
Hutaimbaru
Palopat Maria
Sabungan Jae
Lembah Lubuk
Manik
Sabungan
Sipabangun
Singali
Huta Padang
Lubuk Raya
Tinjoman
Jumlah
2013
2012
2011
Luas Panen
(Ha)
Produksi (ton)
Rata-rata
Produksi
2.25
3.6
1.6
2.5
2.5
1.5
2.25
2.75
2.5
3
1.5
2.75
23.5
23.5
23.5
23.5
4.75
4.5
3
5
4.68
4.5
5.7
3
5.5
44.23
44.23
44.23
44.23
1.9
1.8
2
2
1.7
1.8
1.9
2
2
1.87
1.87
1.87
1.87
6
5
4
3
2
Rata-rata Produksi
Produksi (ton)
Grafik 5.37 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Kacang Tanah PSP Hutaimbaru
91
LAPORAN AKHIR
memiliki produksi ketela pohon terbesar adalah Kel. Lembah Lubuk Manik
memiliki produksi (43 ton) Ketela pohon juga termasuk kedalam makanan
cadangan yang dapat digantikan jika terjadi kerawanan pangan di Kota
Padangsidimpuan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan grafik
dibawah ini
6
7
8
9
10
Desa
Partihaman
Saroha
Hutaimbaru
Palopat Maria
Sabungan Jae
Lembah Lubuk
Manik
Sabungan
Sipabangun
Singali
Huta Padang
Lubuk Raya
Tinjoman
Jumlah
2013
2012
2011
Luas Panen
(Ha)
Produksi (ton)
Rata-rata
Produksi
4.3
43
10
3
4
1.7
3
3
3
3
3
4
32
32
32
32
24
34
15.3
25.5
28.5
33
24
28.5
32
288
288
288
288
8
8.5
9
8.5
9.5
11
8
9.5
8
9
9
9
9
92
LAPORAN AKHIR
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Rata-rata Produksi
Grafik 5.38 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Ketela pohon PSP Hutaimbaru
(16 ton) Ketela pohon juga termasuk kedalam makanan cadangan yang
6
7
8
9
10
Desa
Partihaman
Saroha
Hutaimbaru
Palopat Maria
Sabungan Jae
Lembah Lubuk
Manik
Sabungan
Sipabangun
Singali
Huta Padang
Lubuk Raya
Tinjoman
Jumlah
Luas Panen
(Ha)
Produksi (ton)
Ratarata
Produksi
0.75
0.8
2
0.7
0.5
1.5
0.75
0
1
1
9
5.92
16
4.9
3.75
12
5.62
0
8
7.5
70
7.4
8
7
7.5
8
7.5
0
8
7.5
8
93
LAPORAN AKHIR
NO
Desa
2013
2012
2011
Luas Panen
(Ha)
9
9
9
Produksi (ton)
70
70
70
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Ratarata
Produksi
8
8
8
Rata-rata Produksi
Grafik 5.39 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Ubi Rambat PSP Hutaimbaru
Desa/Kelurahan
Partihaman
Saroha
Hutaimbaru
Palopat Maria
Jumlah
KelompokTani
Jumlah Anggota
3
9
8
90
339
63
94
NO
4
5
6
7
8
9
10
Desa/Kelurahan
Sabungan jae
Lembah Lubuk
Manik
Sabungan
Sipabangun
Singali
Huta Padang
Lubuk Raya
Tinjoman
Jumlah
2013
2012
2011
Jumlah
KelompokTani
7
LAPORAN AKHIR
Jumlah Anggota
7
4
4
3
3
56
56
56
56
133
67
137
53
80
400
150
1512
1512
1512
1512
pohon dan ubi rambat. Produksi jagung di kecamatan ini sebanyak 51 ton.
Dengan jumlah produksi terbesar adalah Desa Simatohir sebanyak 9 ton
dan Desa Jorong Natobang serta Pintu Langit Jae 9 ton serta Pintu Langit
Jae 9 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
Desa
Simatohir
Rimba Soping
Mompang
Batu Layan
Joring Lombang
Joring Natobang
Simasom
Pintu Langit Jae
Jumlah 2014
2013
2012
Luas Panen
(Ha)
3
2
2
1
2
3
1
3
17
17
17
Produksi (ton)
9
6
6
3
6
9
3
9
51
51
51
Rata-rata
Produksi
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
95
LAPORAN AKHIR
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Rata-rata Produksi
Grafik 5.40 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Jagung PSP Angkola Julu
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
Desa
Simatohir
Rimba Soping
Mompang
Batu Layan
Joring Lombang
Joring Natobang
Simasom
Pintu Langit Jae
Jumlah 2014
2013
2012
Luas Panen
(Ha)
0
1
0
0
0.5
0
0.5
1
3
3
3
Produksi (ton)
0
0.5
0
0
0.25
0
0.25
0.5
1.5
1.5
1.5
Rata-rata
Produksi
0
0.5
0
0
0.5
0
0.5
0.5
2
2
2
96
LAPORAN AKHIR
1.2
1
0.8
0.6
0.4
Produksi (ton)
0.2
Rata-rata Produksi
Grafik 5.41 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Kacang Tanah PSP Angkola
Julu
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
Desa
Simatohir
Rimba Soping
Mompang
Batu Layan
Joring Lombang
Joring Natobang
Simasom
Pintu Langit Jae
Jumlah 2014
2013
2012
Luas Panen
(Ha)
1
1
2
1
3
2
1
3
14
14
14
Produksi (ton)
2
2
4
2
6
4
2
6
28
28
28
Rata-rata
Produksi
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
97
LAPORAN AKHIR
7
6
5
4
3
2
1
0
Grafik 5.42 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Kacang Ketela Pohon PSP
Angkola Julu
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
Desa
Simatohir
Rimba Soping
Mompang
Batu Layan
Joring Lombang
Joring Natobang
Simasom
Pintu Langit Jae
Jumlah 2014
2013
2012
Luas Panen
(Ha)
0
0
1
0
1
0.5
0.5
1
4
4
4
Produksi (ton)
0
0
1
0
1
0.5
0.5
1
4
4
4
Ratarata
Produksi
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
98
LAPORAN AKHIR
1.2
1
0.8
0.6
0.4
Produksi (ton)
0.2
Rata-rata Produksi
Grafik 5.43 luas panen, produksi dan Rata-rata Produksi Ubi Rambat PSP Angkola Julu
Desa
Simatohir
Rimba Soping
Mompang
Batu Layan
Joring Lombang
Joring Natobang
Simasom
Pintu Langit Jae
Jumlah 2014
2013
2012
Jumlah
Kelompok Tani
8
8
8
7
8
8
8
8
63
63
63
Jumlah Anggota
114
266
235
196
273
237
241
357
1919
1919
1919
99
LAPORAN AKHIR
BAB vI
STRATEGI KETAHANAN
PANGAN
100
LAPORAN AKHIR
lainnya.
AT.
Mosher
mengatakan
bahwa
jika
ingin
Syarat pokok
1)
2)
1)
Pasar
Pusat pasar hasil komoditas pertanian baik hasil sawah (padi), maupun
hasil dari hortikultura
Kecamatan
Padangsidimpuan
2)
3)
4)
1)
2)
Padangsidimpuan
Hutaimbaru,
Angkola
Kecamatan
Julu,
Kecamatan
Padangsidimpuan
pengujian
cara-cara
bertani
yang
menguntungkan
101
b.
LAPORAN AKHIR
Syarat Pelancar
mengembangkan
pertanian
yang
berkelanjutan
di
Kota
Perubahan Kultur/budaya
dilakukan dengan cara pada hari tertentu nasi sebagai makanan pokok
diganti dengan ubi kayu. Perubahan kultur atau budaya ini juga dapat
dilakukan dengan cara pada saat pemerintah daerah mengadakan
rapat sebaiknya mengganti kue kotak dengan kue-kue tradisional hasil
dari pertanian Kota Padangsidimpuan seperti ubi kayu, ubi rambat dll
6.3 Strategi Peningkatan Produksi Pangan
102
LAPORAN AKHIR
2)
regional
mengembangkan
komoditas
unggulan
pertanian pada spesifik lokasi misalnya saja lahan kering dan lahan
basah. Lahan basah difokuskan pada Kecamatan Padangsidimpuan
103
BAB vIII
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
LAPORAN AKHIR
7.1 Kesimpulan
bahwa score terendah yakni pada Kecamatan PSP Angkola Julu dan
Kecamatan PSP Hutaimbaru. Walaupun kedua kecamatan ini termasuk
104
LAPORAN AKHIR
7.2 Saran
Padangsidimpuan
Hutaimbaru,
Kecamatan
105