Anda di halaman 1dari 16

Medan Elektromagnet

KAPASITOR

Oleh
Nola Verli Herlian

:
(1404405087)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

BAB I
DASAR UMUM

1.1

Pengertian Kapasitor
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan

dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di
dalam medan listrik dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan
kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan
kepingan tersebut.
Cara pembacaan harga kapasitor berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Ada
yang tertera pada badan kapasitor (dalam bentuk label) dan ada juga yang
menggunakan kode warna. Pembacaan label pada kapasitor membutuhkan rumus
tertentu. Angka pertama menunjukkan bilangan puluhan, angka kedua
menunjukkan bilangan satuan, dan angka ketiga menunjukkan bilangan pengali.
Contoh, jika pada badan kapasitor tertera angka 472, maka kapasitas kapasitor
tersebut adalah 47 x 100 = 4700 pF atau 4,7 nF. Namun ada juga yang nilainya
langsung tertera pada badan kapasitor seperti angka 100 F, 16 V. Artinya,
kapasitor tersebut mempunyai kapasitas sebesar 100 F dengan tegangan kerja 16
volt. Semakin besar kapasitas kapasitor, maka semakin lama penyimpanannya.

1.2

Prinsip Kapasitor
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan

oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya
udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi
tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung
kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik
ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas,

fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan
negatif di awan.
dielektrik
elektroda

elektroda

Gambar 1.1 Prinsip Kapasitor

1.3

Manfaat Kapasitor
Kapasitor atau sering juga disebut kondensator berfungsi menyimpan

tenaga listrik untuk sementara. Kapasitor dapat dimanfaatkan sebagai berikut :


1. Sebagai kopling diantara satu rangkaian tertentu dengan rangkaian lainnya
pada power supply.
2. Sebagai penyaring atau filter didalam rangkaian power supply.
3. Dalam rangkaian antena berfungsi sebagai pembangkit gelombang atau
frekuensi.
4. Penghemat daya listrik pada lampu neon.
5. Pencegah percikan bunga api yang dapat terjadi pada saklar.
6. Pada mesin mobil digunakan untuk menghidupkan dan juga mematikan
mesin
7. Pada pesawat penerima radio fungsinya untuk pemilih panjang frekuensi
atau gelombang yang akan ditangkap.
8. Salah satu aplikasi yang lebih futuristik dari kapasitor adalah layar sentuh
kapasitif. Ini adalah layar kaca yang memiliki pelapisan logam transparan
sangat tipis.
9. Yang terbaru adalah manfaat dari teknologi Super Capacitor yang dapat
mencharger handphone atau smartphone dengan sangat cepat hingga hanya
dalam hitungan detik.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Kapasitansi
Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk

dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1


coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat
bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan
tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan
rumus dapat ditulis :

C = ......................................................(2.1)
0

Keterangan :
Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F (farad)
V = besar tegangan dalam V (volt)
Secara umum Q ditentukan dengan mengambil integral permukaan untuk
seluruh permukaan konduktor positif dan Vo diperoleh dengan memindahkan
sebuah muatan positif dari permukaan konduktor negatif ke permukaan konduktor
positif. Maka didapat persamaan:
C=

..........................................(2.2)

Nilai kapasitansi tidak bergantung pada potensial maupun muatan total,


karena perbandingan kedua besaran ini selalu tetap. Apabila kerapatan muatan
diperbesar dengan faktor pengali N, maka hukum Gauss mengindikasi bahwa
kerapatan fluks listrik, intensitas medan, dan beda potensial akan bertambah pula
menjadi N kali. Kapasitansi hanya merupakan fungsi dari dimensi fisik sistem
konduktor terkait dan permesivitas dielektrikum homogen yang digunakan.
Definisi kapasitansi dapat diterapkan pada sebuah sistem dua konduktor
sederhana, dimana kedua konduktor yang digunakan adalah bidang-bidang sejajar
tak hingga yang saling identik dan dipisahkan oleh jarak d. Dengan mengasumsikan

bahwa bidang koduktor sebelah bawah berada pada z = 0, dan bidang sebelah atas
pada z = d, maka kerapatan muatan permuakaan pada masing-masing bidang
akan menghasilkan medaan seragam.
E=

dimana menyatakan permitivitas dielektrik homogen, dan


D = Saz
Muatan pada bidang bawah pasti bernilai positif karena D mengarah ke atas, dan
komponen normal dari medan D
DN = Dz = S
adalah sama dengan kerapatan muatan permukaan. Pada bidang atas,
DN = Dz
dan muatan permukaannya negatif dari muatan permukaan pada bidang bawah.
Beda potensial antara bidang bawah dan atas adalah

V =

................. (2.3)

karena muatan total pada masing-masing bidang besarnya tak berhingga, maka nilai
kapasitansi juga tak berhingga. Bila ditinjau bidang yang luasnya S dengan dimensi
linearnya jauh lebih besar dari jarak d maka medan listrik dan distribusi muatannya
hampir sama pada setiap titik yang cukup jauh dari pinggiran sehingga kontribusi
dari daerah pinggir tersebut kepada kapasitas totalnya sangat kecil, sehingga dapat
ditulis persamaan :
Q = SS
Vo =
C=

= ..............................................(2.4)

Energi total yang tersimpan dalam kapasitor dirumuskan dalam persamaan berikut:
1

WE = 2 2 =


2 0 0

1 2
2

1 2 2
2

Sehingga,

WE = 0 =
2

1
2

0 =

1 2
2

............................(2.5)

Persamaan 2.7 menunjukkan bahwa energi yang tersimpan dalam kapasitor dengan
beda potensial tetap akan bertambah jika tetapan dielektrik mediumnya bertambah.
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan
mengetahui luas area plat metal (A), jarak (d) antara kedua plat metal (tebal
dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumus dapat di tulis sebagai
berikut :

C = (8.85 10-12) (k )........................................(2.6)


Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang
disederhanakan.
Tabel 2.1 Konstanta bahan (k)

Udara vakum

k=1

Aluminium oksida

k=8

Keramik

k = 100 - 1000

Gelas

k=8

Polyethylene

k=3

Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farad adalah sangat besar sekali.
Umumnya kapasitor yang ada di pasaran memiliki satuan : F, nF dan pF.
1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad)
1 F

= 1.000.000 pF (piko Farad)

1 F

= 1.000

nF (nano Farad)

1 nF

= 1.000

pF (piko Farad)

1 pF

= 1.000

F (mikro-mikro Farad)

1 F

= 10-6 F

1 nF

= 10-9 F

1 pF

= 10-12 F

2.2

Rangkaian Kapasitor
Rangkaian kapasitor secara seri akan mengakibatkan nilai kapasitansi total

semakin kecil. Di bawah ini contoh kapasitor yang dirangkai secara seri.
C2

C1

C3

Gambar 2.1 Rangkaian Seri Kapasitor

Pada rangkaian kapasitor yang dirangkai secara seri berlaku rumus :

1
C T OT AL

1
1
1

................................(2.7)
C1 C2 C3

VG = V1 + V2 + V3 +.....+VN..........................(2.8)
QG = Q1 = Q2 = Q3 =...= QN...........................(2.9)
Rangkaian kapasitor secara paralel akan mengakibatkan nilai kapasitansi
pengganti semakin besar. Di bawah ini contoh kapasitor yang dirangkai secara
paralel.

C1

C2

C3

Gambar 2.2 Rangkaian Paralel Kapasitor

Pada rangkaian kapasitor paralel berlaku rumus :


CTOTAL = C1 + C2 + C3................................(2.10)
VG = V1 = V2 = V3 =.....= VN..........................(2.11)
QG = Q1 + Q2 + Q3 +...+ QN...........................(2.12)

BAB III
FUNGSI DAN APLIKASI KAPASITOR DALAM INDUSTRI
Salah satu aplikasi kapasitor dalam dunia industri adalah sebagai alat untuk
meningkatkan faktor daya. Beban industri sebagian besar bersifat induktif sehingga
pemakaian daya reaktif meningkat. Peningkatan pemakaian daya reaktif inilah yang
menyebabkan faktor daya dari pelanggan turun. Faktor daya (cos ) adalah
perbandingan daya aktif dan daya nyata. Untuk itu perlu dipasang suatu alat yang
berfungsi untuk mengkompensasi daya reaktif tersebut agar faktor daya tidak
kurang dari standar yang telah ditetapkan oleh penyedia layanan jaringan listrik.
Dalam hal ini PLN menetapkan batas minimum faktor daya sebesar 0.85. Jika
faktor daya kurang dari standar PLN, maka pelanggan wajib membayar denda
sebanyak daya reaktif yang digunakan. Oleh karena itu, diperlukan pengurangan
konsumsi daya reaktif dengan memperbaiki faktor daya. Untuk memperbaiki faktor
daya secara umum digunakan kapasitor bank. Kapasitor bank memberikan
sumbangan arus mendahului (leading), sehingga juga akan memberikan faktor daya
leading. Dengan demikian kapasitor bank disebut juga KVar generator.
Pemasangan kapasitor bank akan berpengaruh terhadap perbaikan faktor daya.
3.1

Faktor Daya
Faktor daya merupakan salah satu indikator baik buruknya kualitas daya

listrik. Faktor daya didefinisikan sebagai perbandingan antara daya aktif dan daya
nyata. Faktor daya disimbolkan sebagai cos , dimana :
P

cos = S .....................................................(3.1)
Daya aktif adalah daya yang digunakan sistem untuk bekerja. Sedang daya
reaktif adalah daya yang digunakan sistem untuk membangkitkan medan. Pada
suatu tegangan V, daya aktif, daya reaktif dan daya total adalah sebanding dengan
arus dan akan sesuai dengan persamaan 3.2, yaitu:

..................... (3.2)

Salah satu cara yang lazim untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan
cara kompensasi daya reaktif dimana sebagian kebutuhan daya reaktif yang
dibutuhkan beban didapat dari kompensator daya reaktif. Salah satu kompensator
daya reaktif adalah kapasitor bank dengan rating kvar sebagai berikut:
................................(3.3)
Penambahan daya reaktif tersebut dibatasi pada nilai faktor daya
maksimal 100% dan tidak mengubah keadaan leading atau lagging sistem
sehingga tidak merusak beban terpasang

Gambar 3.1 Segitiga Daya

3.2

Kapasitor Bank
Fungsi dari kapasitor bank yang tersedia dalam bentuk tunggal unit

maupun dalam bentuk group adalah sebagai penyuply kilovars dengan faktor
daya tertinggal (lagging) kepada suatu sistem dimana kapasitor tersebut
dihubungkan. Kapasitor bank yang dipasang pada ujung beban dari sirkuit
mensuplai beban dengan faktor daya tertinggal (lagging), mempunyai
beberapa efek, yaitu :
a. Kapasitor bank memperbaiki faktor daya (cos phi).
b. Menghilangkan denda / kelebihan biaya (kVARh) yang timbul di
tagihan PLN, sehingga pembayaran PLN akan turun (reduce cost).
c. Menghindari kelebihan beban transformer.
d. Memberikan tambahan daya tersedia.
e. Menghindari kenaikan arus/suhu pada kabel.
f. Memaksimalkan pemakaian daya (kVA).
g. Menghemat daya / efesiensi.
8

h. Menghindari Drop Line Voltage.


i. Mengawetkan instalasi dan peralatan listrik.
j. Kapasitor bank juga mengurangi rugirugi lainnya pada instalasi
listrik.

3.3

Prinsip Perbaikan Faktor Daya


Dalam sebuah sumber arus bolak-balik, bila beban yang diaplikasikan

bersifat resistif murni, maka gelombang tegangan dan arus adalah sefasa seperti
diperlihatkan pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Beban Resistif

Beban yang bersifat induktif atau kapasitif dapat menggeser titik


persilangan nol antara tegangan dan arus. Bila bebannya merupakan beban
induktif persilangan nol gelombang arus muncul beberapa saat setelah
persilangan nol gelombang tegangan muncul. Hal ini biasa dikatakan sebagai
arus tertinggal.

Gambar 3.2 Beban Induktif

Sebaliknya untuk arus beban yang bersifat kapasitif, persilangan nol


gelombang arus akan muncul beberapa saat sebelum persilangan nol gelombang
tegangan. Hal ini biasa dikatakan sebagai arus mendahului.

Gambar 3.4 Beban Kapasitif

Sebuah kapasitor daya atau yang dikenal dengan nama kapasitor bank
harus mempunyai daya Qc yang sama dengan daya reaktif dari sistem yang akan
diperbaiki factor dayanya. Jika keadaan ini dipenuhi, kapasitor bank akan
memperbaiki faktor daya menjadi bernilai maksimum (faktor daya = 1). Besarnya
daya reaktif yang diperlukan untuk mengubah faktor daya dari cos 1 menjadi
cos 2 dapat ditentukan dengan :
........................................... (3.4)

Gambar 3.5 Prinsip Perbaikan Faktor Daya

3.4

Proses Kerja Kapasitor dan Komponen - Komponen pada Panel


Kapasitor
Kapasitor yang akan digunakan untuk memperbesar faktor daya dipasang

paralel dengan rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron
akan mengalir masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan
elektron maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari
kapasitor dan mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian
pada saaat itu kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah
itu kembali normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada

10

saat kapasitor mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai
daya reaktif ke beban. Karena beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif
bersifat kapasitor (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil.
Komponen-komponen yang tedapat pada panel kapasitor, antara lain :
a. Main switch / load break switch
Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan
panel . Sedangkan untuk pengaman kabel / instalasi sudah tersedia disisi atasnya
(dari) MDP.Mains switch atau lebih dikenal load break switch adalah peralatan
pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni dapat diputus dan disambung
dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off switch model knife yang hanya
dioperasikan pada saat tidak berbeban .
b. Kapasitor Breaker.
Kapasitor Breaker digunakan untuk mengamankan instalasi kabel dari
breaker ke kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang
digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan Im = 10 x Ir. Untuk
menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus
In =

VL..................................................(3.5)

Selain breaker dapat pula digunakan Fuse, Pemakaian Fuse ini sebenarnya
lebih baik karena respon dari kondisi over current dan Short circuit lebih baik
namun tidak efisien dalam pengoperasian jika dalam kondisi putus harus selalu ada
penggantian fuse. Jika memakai fuse perhitungannya juga sama dengan pemakaian
breaker.
c.

Magnetic Contactor

Magnetic contactor diperlukan sebagai peralatan kontrol. Beban kapasitor


mempunyai arus puncak yang tinggi, lebih tinggi dari beban motor. Untuk
pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal ( pada
AC 3 dengan beban induktif/kapasitif). Pemilihan magnetic dengan range ampere
lebih tinggi akan lebih baik sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih
lama.

11

d. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif yang
akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari
ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt atau
Kapasitor Bank adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara
paralel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu. Besaran yang sering dipakai
adalah Kvar (Kilovolt ampere reaktif) meskipun didalamnya terkandung /
tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad atau microfarad. Kapasitor ini
mempunyai sifat listrik yang kapasitif (leading). Sehingga

mempunyai sifat

mengurangi / menghilangkan terhadap sifat induktif (lagging).


e.

Reactive Power Regulator

Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif
yang akan disupply ke jaringan/ sistem dapat bekerja sesuai kapasitas yang
dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi utama
Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator inilah yang
akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan. Peralatan ini
mempunyai bermacam macam steps dari 6 steps , 12 steps sampai 18 steps.

12

BAB IV
ANALISA
4.1

Manfaat Pemasangan Kapasitor pada Bidang Industri


Pemasangan kapasitor bank pada bidang industri memberikan beberapa

keuntungan untuk industri tersebut. Berikut beberapa manfaat dari penggunaan


kapasitor dalam bidang industri.
a. Mengurangi Biaya Listrik
Pemasangan kapasitor bank akan berdampak pada berkurangnya konsumsi
daya reaktif sehingga didapatkan faktor daya diatas standar yang ditetapkan
oleh PLN. Berdasarkan Perpres no.8 tahun 2011 tentang penetapan tarif dasar
listrik ditetapkan bahwa untuk industri yang memiliki faktor daya dibawah
0.85 akan dikenai tarif tambahan penggunaan daya reaktif.
b. Menambah Kapasitas Sistem
Dalam peralatan yang terbatas panas, seperti transformator atau kabel,
kapasitor melepaskan kapasitas sehingga memungkinkan muatan lebih besar.
Dengan komponen yang diperlukan magnetisasi saat induksi motor dan trafo,
kapasitor mengurangi arus yang ditarik dari catu daya. Dikurangi berarti kurang
beban transformator dan sirkit pengumpan. Jika sistem mengalami overload,
kapasitor dapat menghilangkannya. Jika sistem tidak overload, kapasitor dapat
melepaskan kapasitas dan menunda atau menghindari investasi pada transformator
yang lebih mahal, switch gear dan kabel, jika tidak dibutuhkan untuk melayani
beban tambahan.
c. Memperbaiki Kondisi Tegangan
Jatuh tegangan yang berlebihan bisa membuat motor
menyebabkan
penerangan,

lamban,

dan

motor terlalu panas. Tegangan rendah juga mengganggu


aplikasi

yang

tepat

dari control motor dan instrumen listrik

dan elektronik. Kapasitor akan menaikkan tingkat tegangan, dan tetap bekerja
bersama feeder, langsung ke motor terakhir. Kinerja motor meningkat dan begitu
juga produksi.Perkiraan kenaikan tegangan dari instalasi kapasitor daya untuk
sistem kelistrikan industri yaitu :

13

% kenaikan volt =

...........................(4.1)

d. Mengurangi Losses Jaringan


Dengan menyuplai daya reaktif langsung ke titik beban yang
membutuhkan, kapasitor juga mengurangi daya reaktif pada saluran transmisi.
Karena arus di saluran berkurang, maka losses IR juga berkurang. Oleh karena itu,
lebih sedikit kWh yang harus dibeli dari PLN.

% losses berkurang = 100 - 100

...................................(4.2)

14

BAB V
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang


penggunaan kapasitor bank pada bidang industri, antara lain :
1. Faktor daya merupakan salah satu indikator baik buruknya kualitas daya
listrik. Faktor daya didefinisikan sebagai perbandingan antara daya aktif
dan daya reaktif. Faktor daya disimbolkan sebagai cos , dimana :

cos =

2. Salah satu cara yang lazim untuk memperbaiki faktor daya adalah dengan
cara kompensasi daya reaktif dimana sebagian kebutuhan daya reaktif
yang dibutuhkan beban didapat dari kompensator daya reaktif. Salah
satu kompensator daya reaktif adalah kapasitor bank.
3. Kapasitor bank yang dipasang pada ujung beban dari sirkuit mensuplai
beban dengan faktor daya tertinggal (lagging), mempunyai beberapa
manfaat yaitu mengurangi biaya listrik, menambah kapasitas sistem.,
memperbaiki kondisi tegangan, dan mengurangi losses jaringan.

15

Anda mungkin juga menyukai