bunga. Bakteri yang paling peka dengan minyak esensial Sinapsis arvensis yaitu
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Kombinasi kandungan zat cyano,
isporen, dan disulfida menghambat pertumbuhan bakteri dengan ikatan disulfida pada unit
sistein pada asam amino yang merupakan penyusun dinding sel mikroba.
Di samping itu dari hasil uji antioksidan, ekstrak cairan Sinapsis arvensis
menghambat pembentukan DPPH. DPPH adalah radikal bebas stabil dan menerima radikal
elektron atau hidrogen untuk menjadi molekul diamagnetik stabil. Efek antioksidan
berhubungan dengan kemampuan mendonor hidrogen. Efek antioksidan pada batang lebih
tinggi dibanding pada bunga, hal ini karena pada bunga terkandung antosianin dan flavanoid
sedangkan pada batang terkandung sel-sel parenkim.
Sumber :
Rad JS, Mahsan HA, Majid SR, Dhrubo JS (2013). Phytochemical and Antimicrobial
Evaluation of the Essential Oils and Antioxidant Activity of Aqueous from Flower and Stem
of Sinapis Arvensis L. American Journal of Advanced Drug Delivery, 1(1) pp 01-10
http://www.researchgate.net/publication/262728530_Phytochemical_and_Antimicrobial_Eval
uation_of_the_Essential_Oils_and_Antioxidant_Activity_of_Aqueous_Extracts_from_Flowe
r_and_Stem_of_Sinapis_arvensis_L diakses pada Oktober 2015