Kontrol Posisi Motor DC Dengan Menggunakan Software Labview
Kontrol Posisi Motor DC Dengan Menggunakan Software Labview
Oleh :
Ari Kurniawan Saputra
23110027
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
front panel. Gambar 1.3 adalah contoh gambar dari suatu control palette yang berisi
pada
window block diagram, functions palettes hanya tersedia pada window block diagram. Untuk
menampilkannya dapat dilakukan dengan mengklik windows >> show control palette atau
klik kanan pada lembar kerja blok diagram. Contoh dari functions palette ditunjukkan pada
gambar 1.4.
BoardID switch
Dengan beberapa fitur diatas, kartu ini dapat digunakan untuk menghasilkan one shot
output, PWM output, periodic interrupt output, time-delay output, mengukur frekuensi dan
lebar pulsa. Fitur yang akan digunakan pada penelitian ini adalah fitur output PWM dan sinyal
output digital.
1.3 Perangkat Keras Kartu PCI-1784
Perangkat keras kartu PCI-1784 merupakan kartu PCI yang memiliki fitur utama
berupa 4-axis quadrature encoder dan counter add-on card. Adapun fitur lainnya adalah
sebagai berikut:
x 32-bit up/down counters
Single-ended or differential inputs
Pulse/direction and up/down counter
x1, x2, x4 counts for each encoder cycle
Optically isolated up to 2,500 VDC
4-stage digital filter with selectable sampling rate
Onboard 8-bit timer with wide range time-base selector
Multiple interrupt sources for precision application
x isolated digital input and 4 x isolated digital output
BoardID switch
Dengan beberapa fitur ini, kartu ini dapat digunakan untuk aplikasi motor control dan
monitoring posisi. Pada penelitian ini, kartu ini akan digunakan untuk membaca (counting)
keluaran dari encoder sebagai feedback untuk mengatur posisi motor.
.
BAB 2
KONFIGURASI SISTEM KONTROL
Motor DC merupakan motor yang banyak digunakan sebagai aktuatuor, baik dalam
sistem kontrol posisi maupun sistem kontrol kecepatan. Kini motor DC memegang peranan
penting dalam dunia perindustrian. Hal ini tampak dari banyaknya penggunaan motor DC
pada peralatan-peralatan elektronik dan mekanik saat ini. Pada penilitian ini, akan dibahas
mengenai perancangan sistem kontrol sederhana motor DC untuk aplikasi kontrol posisi.
Sistem kontrol yang dirancang pada penelitian ini menggunakan system close loop
dimana user bias memberikan input berupa posisi yang diinginkan, kemudian di proses oleh
motor control sehingga motor bergerak ke posisi yang diinginkan. Pada motor dipasang
sebuah sensor posisi untuk memberikan feedback posisi aktual dari motor yang akan
mengkoreksi posisi yang diinginkan apakah ada kesalahan atau tidak. Skema dasar sistem
kontrol posisi motor DC yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar 2.1.
Input (Posisi
yang diinginkan) +
Motor Controller
MOTOR
Feedback
(Posisi Aktual )
Sensor Posisi
(Encoder)
yang diberikan dengan posisi actual dari poros motor. Gambar 2.2 menunjukkan konfigurasi
perangkat keras yang digunakan pada perancangan sistem kontrol posisi motor DC.
Terminal
PCI-1780
Komputer
motor
encoder
Terminal
PCI-1784
Driver motor
L298
Pull-Up resistor
Encoder
BAB 3
PEMROGRAMAN KONTROL POSISI MOTOR DC
MENGGUNAKAN LABVIEW 8.5
Dalam penelitian ini, pengembangan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan
bahasa pemrograman LabVIEW 8.5 dan modul Vi dari Advantech LabVIEW Driver. Tahap
pertama pada pemrograman ini adalah memilih dan menampilkan control dan display yang
sesuai dengan kebutuhan sistem kontrol posisi motor DC pada window front panel LabView.
Control dan display yang telah dipilih ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
Tombol run untuk memulai program
Pada window block diagram, dibuat alur pemograman sedemikian rupa sehingga dapat
mengontrol gerakan motor sesuai dengan perintah yang diberikan. Dalam alur pemrograman,
terdapat tiga bagian utama yaitu:
3.1. Counter encoder
Counter encoder merupakan bagian program yang berfungsi untuk membaca pulsa
yang dikeluarkan oleh encoder sehingga diperoleh sudut aktual poros motor. Untuk
melakukan fungsi ini, digunakan perangkat keras PCI-1784 yang memiliki fitur quadrature
encoder dan perangkat rotary encoder model E40H10-1000-3-N-24 buatan Autonics.
Encoder ini memiliki jumlah pulsa keluaran 1000 pulsa/putaran, fasa output A, B, Z dan tipe
keluaran sinyal berupa NPN open collector. Karena tipe keluaran sinyal encoder berupa NPN
open collector, maka harus ditambahkan rangkain pull-up resistor pada terminal outputnya.
Seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.2, maksimal arus sink adalah sebesar 30 mA, maka
jika sumber tegangan yang digunakan sebesar 12V, dapat digunakan pull-up (load) resistor
sebesar 1 k dimana jika dihitung akan menghasilkan arus sebesar 12 mA melalui
perhitungan berikut:
I = V/R
I = 12V/1000
I = 12 mA
Nilai arus sink sebesar 12 mA dinilai cukup aman dan sesuai dengan spesifikasi dari
encoder dan juga PCI-1784 dimana kartu ini dapat menerima pulsa dengan tegangan
maksimal 12V.
cara memasang
4
5
START
Open device driver
(PCI-1784) (1)
Configure port counter &
start the operation (2)
Proses
dihentikan?
(5)
tidak
ya
tipe L298 yang telah dirakit menjadi sebuah modul driver motor EMS 2 A Dual H-Bridge
buatan Innovative Electronics seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.5.
Start?
(3)
tidak
ya
Proses
dihentikan?
(4)
tidak
ya
Reset and stop operation
(5)
close device driver
(PCI1780) (6)
FINISH
5
2
motor, diperlukan dua bit digital output dari perangkat keras PCI-1780 yang akan
disambungkan ke driver motor. Jika dua bit digital output bernilai Hi-Low maka motor
berputar kekanan, jika bernilai Low-Hi motor berputar ke kiri dan jika brnilai Hi-Hi atau LowLow maka motor akan berhenti. Diagram Alur pemrograman control arah dan kecepatan dapat
di lihat melalui flowchart pada gambar 3.8.
START
Sudut derajat
poros>= Input
desired
tidak
ya
Sudut derajat
poros = Input
desired
tidak
ya
Sudut eror*Kp>
min hi-period
Motor stop
tidak
tidak
Hi-period= min
hi-period
tidak
Hi-period= max
hi-period
ya
Proses
dihentikan?
Sudut eror*Kp<
max hi-period
ya
Reset and stop operation
ya
Hi-period=
Sudut eror*Kp
FINISH
Sudut eror*Kp>
min hi-period
tidak
Hi-period= min
hi-period
tidak
Hi-period= max
hi-period
ya
Sudut eror*Kp<
max hi-period
ya
Hi-period=
Sudut eror*Kp
Pada program kontrol arah dan kecepatan ini, proses pertama yang terjadi adalah
membadingkan nilai dari posisi yang diinginkan dengan nilai posisi aktual yang diperoleh dari
proses counter encoder. Jika posisi sudut aktual lebih besar dari posisi sudut iputan, maka
motor akan berputar ke kiri, jika posisi sudut aktual lebih kecil dari posisi sudut iputan, maka
motor berputar ke kanan dan jika nilai posisi sudut aktual sama dengan posisi sudut iputan,
maka motor akan berhenti. Motor akan berputar ke kanan atau ke kiri dengan kecepatan
tertentu sesuai dengan hasil perhitungan hi-period. Nilai hi-period diperoleh dari besarnya
simpangan yang terjadi dikali dengan Kp (konstanta proporsional). Jika nilai dari hasil
perhitungan hi-period lebih besar dari nilai maksimum hi-period yang diperbolehkan, maka
nilai hi-period diganti menjadi nilai maksimum hi-period. Sebaliknya jika nilai dari hasil
perhitungan hi-period lebih kecil dari nilai minimum hi-period yang diperbolehkan, maka
nilai hi-period diganti menjadi nilai minimum hi-period. Karena perioda PWM yang disetting
adalah sebesar 0.005, maka hi-period maksimum adalah 0.0049. dan untuk h-period minimum
yang ada pada spesifikai alat adalah 0,0005 maka dengan pertimbangan agar motor tetap
15
memberikan respon, dipilih hi-period minimum sebesar 0.0008. Block diagram dari kontrol
arah dan kecepatan dapat dilihat pada gambar 3.9.
Bagian kontrol
arah
Posisi aktual
Bagian kontrol
kecepatan
Posisi input
(a)
(b)
Gambar 3.9 Block diagram kontrol arah dan kecepatan
(a) kondisi posisi actual lebih > posisi input
(b) kondisi posisi actual tidak > posisi input
16
BAB 4
PENGUJIAN
Setelah keseluruhan progam selesai dibuat dan semua perangkat keras telah terhubung
dengan terminal PCI-1780 dan PCI-1784, maka pengujian program dapat dilakukan dengan
me- running program LabVIEW yang telah dibuat. Untuk menjalankan program, diperlukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Click tombol run pada LabView
2. Tekan tombol start PWM, pastikan tidak ada peringatan di error message. Jika
terdapat peringatan, stop semua proses dan ulangi dari perintah nomer 1.
3. Putar knob ke posisi tertentu, maka motor akan mengikuti arah knob yang diputar
Dengan mengikuti prosedur di atas, dalam pengujian menunjukkan bahwa program
dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Ketika knob diputar kekanan, maka motor juga
mengikuti arah putaran knob, begitu juga sebaliknya ketika knob diputar kekiri. Motor akan
berhenti jika knob tidak diputar.
Pada program yang dibuat, knob hanya dapat diputar pada rentang sudut 30 s/d 360
derajat. Sudut minimum 30 derajat dipilih agar tidak mudah terjadi error saat motor diputar ke
arah kiri dengan cepat dan terjadi overshoot sehingga counter encoder membaca nilai pulsa
encoder kurang dari Nol. Karena jenis data untuk nilai counter encoder adalah unsigned long
(32 bit integer), maka ketika nilai pembacaan kurang dari nol, maka nilai yang tebaca menjadi
sangat besar (4,294,967,295). Hal ini akan menyebabkan hasil perhitungan sudut aktual
menjadi sangat besar dan motor akan berputar terus sehingga nilai sudut aktual akan sama
dengan nilai sudut yang diperintahkan dimana hanya ada pada rentang 30 s/d 360 derajat.
17
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian minor ini dapat diambil kesimpulan:
Untuk melakukan kotrol kecepatan motor, dapat digunakan fitur PWM output pada
kartu PCI-1780 namun dengan keterbatasan nilai period dan hi-period minimum
sebesar 0.0005 detik atau 2000Hz
5.2. Saran
Saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya adalah:
Dilakukan perbaikan program pada front panel sehingga tampilan dan penggunaan
program menjadi lebih mudah
Dilakukan perbaikan pada block diagram agar alur pemrograman menjadi lebih
singkat proses eksekusinya dan mudah dibaca alurnya.
Kontrol posisi motor DC dapat dibuat dengan beberapa metoda kontrol yang lain
seperti misalnya PID.
18
DAFTAR PUSTAKA
5. Advantech LabVIEW Driver User's Guide, Advantech Co., Ltd, Taiwan, 2005
6. http://zone.ni.com/devzone/cda/tut/p/id/3126#toc0, diakses pada tanggal 8 Februari
2012
7. William, Kaji Banding Hasil Pengukuran Fungsi Respon Frekuensi Menggunakan
Perangkat Akuisisi Data Multiplexing PCI-6281 dan Perangkat Akuisisi Data
Serempak Multi Kanal MSA HP3566A, Tugas Sarjana, Program Studi Teknik Mesin,
FTI-ITB, 2008
19
LAMPIRAN 1
PCI 1780 SPECIFICATIONS
20
21
22
LAMPIRAN 1
PCI 1784 SPECIFICATIONS
23
24
25
26