Anda di halaman 1dari 27

KONTROL POSISI MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN

SOFTWARE LABVIEW 8.5 MELALUI PCI 1780 DAN PCI 1784


LAPORAN TUGAS
MATA KULIAH PENELITIAN MINOR (MS6090)

Oleh :
Ari Kurniawan Saputra
23110027

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2011

DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................................................ 1


Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................................ 2
1.1 Pengenalan Perangkat Lunak LabVIEW .............................................................. 2
1.2 Perangkat Keras Kartu PCI-1780 .......................................................................... 4
1.3 Perangkat Keras Kartu PCI-1784 .......................................................................... 5
Bab 2 Konfigurasi Sistem Kontrol ........................................................................................ 6
Bab 3 Pemrograman Kontrol Posisi Motor DC Menggunakan LabVIEW 8.5 ..................... 8
3.1 Counter Encoder ................................................................................................... 9
3.2 PWM Generator .................................................................................................... 11
3.3 Kontrol Arah dan Kecepatan Motor ..................................................................... 13
Bab 4 Pengujian ..................................................................................................................... 17
Bab 5 Kesimpulan dan Saran................................................................................................. 18

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Pengenalan Perangkat Lunak LabVIEW


LabVIEW adalah sebuah software pemograman yang diproduksi oleh National
instruments yang berbasiskan tampilan grafis seperti blok-blok diagram. Program labVIEW
dikenal dengan sebutan Vi atau Virtual instruments karena penampilan dan operasinya dapat
meniru sebuah instrument. Untuk membuat suatu program pada labVIEW langkah pertama
yang dilakukan adalah membuat user interface atau front panel dengan menggunakan icon
control dan indicator. Untuk icon control, bentuknya dapat berupa knobs, push buttons, dials
dan peralatan input lainnya sedangkan yang untuk indikator dapat berupa lampu indikator,
grafik dan peralatan display lainnya. Setelah menyusun user interface, langkah selanjutnya
ialah menyusun block diagram yang berisi kode-kode VIs untuk mengontrol front panel.
Software LabVIEW terdiri dari tiga komponen utama, yaitu :
1.1.1 Front panel
Front panel adalah bagian window yang berlatar belakang abu-abu serta mengandung
kontrol dan indikator. front panel digunakan untuk membangun sebuah VI, menjalankan
program dan mendebug program. Tampilan dari front panel dapat di lihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Window front panel LabVIEW


2

1.1.2. Block diagram dari Vi


Block diagram adalah bagian window yang berlatar belakang putih berisi source code
yang dibuat dan berfungsi sebagai instruksi atau membuat program yang berkaitan dengan
front panel. Tampilan dari block diagram dapat lihat pada Gambar 1.2.

Gambar 2.2 Window block diagram LabVIEW


1.1.3. Control dan Functions Palette
Control dan Functions Palette merupakan tools yang ada pada perangkat lunak
LabVIEW yang berisi berbagai macam virtual instrument, perintah control ataupun suatu
fungsi. Control Palette merupakan tempat beberapa kontrol dan indikator pada front panel.
Control palette ini hanya tersedia pada window front panel. Untuk menampilkan control
palette dapat dilakukan dengan mengkilk windows >> show control palette atau klik kanan
pada

front panel. Gambar 1.3 adalah contoh gambar dari suatu control palette yang berisi

berbagai macam icon control dan display:

Gambar 3.3 Menu control palette


3

Functions palette digunakan untuk membangun suatu alur pemrograman

pada

window block diagram, functions palettes hanya tersedia pada window block diagram. Untuk
menampilkannya dapat dilakukan dengan mengklik windows >> show control palette atau
klik kanan pada lembar kerja blok diagram. Contoh dari functions palette ditunjukkan pada
gambar 1.4.

Gambar 4.3 Menu functions palette

1.2 Perangkat Keras Kartu PCI-1780


Perangkat keras kartu PCI-1780 merupakan kartu PCI yang termasuk dalam jenis
general purpose multiple channel counter/timer card buatan Advantech. Kartu PCI-1780
beberapa fitur berikut ini:

8 independent 16-bit counters

8 programmable clock source

8 digital TTL outputs and 8 digital TTL inputs

Up to 20 MHz input frequency

Multiple counter clock source selectable

Counter output programmable

Counter gate function

Flexible interrupt source select

BoardID switch
Dengan beberapa fitur diatas, kartu ini dapat digunakan untuk menghasilkan one shot

output, PWM output, periodic interrupt output, time-delay output, mengukur frekuensi dan

lebar pulsa. Fitur yang akan digunakan pada penelitian ini adalah fitur output PWM dan sinyal
output digital.
1.3 Perangkat Keras Kartu PCI-1784
Perangkat keras kartu PCI-1784 merupakan kartu PCI yang memiliki fitur utama
berupa 4-axis quadrature encoder dan counter add-on card. Adapun fitur lainnya adalah
sebagai berikut:
x 32-bit up/down counters
Single-ended or differential inputs
Pulse/direction and up/down counter
x1, x2, x4 counts for each encoder cycle
Optically isolated up to 2,500 VDC
4-stage digital filter with selectable sampling rate
Onboard 8-bit timer with wide range time-base selector
Multiple interrupt sources for precision application
x isolated digital input and 4 x isolated digital output
BoardID switch
Dengan beberapa fitur ini, kartu ini dapat digunakan untuk aplikasi motor control dan
monitoring posisi. Pada penelitian ini, kartu ini akan digunakan untuk membaca (counting)
keluaran dari encoder sebagai feedback untuk mengatur posisi motor.
.

BAB 2
KONFIGURASI SISTEM KONTROL

Motor DC merupakan motor yang banyak digunakan sebagai aktuatuor, baik dalam
sistem kontrol posisi maupun sistem kontrol kecepatan. Kini motor DC memegang peranan
penting dalam dunia perindustrian. Hal ini tampak dari banyaknya penggunaan motor DC
pada peralatan-peralatan elektronik dan mekanik saat ini. Pada penilitian ini, akan dibahas
mengenai perancangan sistem kontrol sederhana motor DC untuk aplikasi kontrol posisi.
Sistem kontrol yang dirancang pada penelitian ini menggunakan system close loop
dimana user bias memberikan input berupa posisi yang diinginkan, kemudian di proses oleh
motor control sehingga motor bergerak ke posisi yang diinginkan. Pada motor dipasang
sebuah sensor posisi untuk memberikan feedback posisi aktual dari motor yang akan
mengkoreksi posisi yang diinginkan apakah ada kesalahan atau tidak. Skema dasar sistem
kontrol posisi motor DC yang akan dibuat dapat dilihat pada gambar 2.1.

Input (Posisi
yang diinginkan) +

Motor Controller

MOTOR

Feedback
(Posisi Aktual )

Sensor Posisi
(Encoder)

Gambar 2.1 Skema sistem kontrol posisi motor DC

Pemrograman sistem kontrol posisi motor DC ini dibuat menggunakan perangkat


lunak LabVIEW 8.5 dimana user dapat memberikan inputan posisi yang dinginkan dengan
memutar knob position control. Program yang dibuat ini, akan mengontrol motor melalui
perantara kartu PCI 1780 yang dapat menghasilkan sinyal output digital dan PWM. Sinyal
keluaran dari kartu kemudian dihubungkan dengan driver motor L298N sehingga motor dapat
bergerak sesuai dengan perintah yang diberikan user. Pada poros motor dipasang sebuah
encoder optic yang bertujuan untuk mengetahui posisi actual dari poros motor. Sinyal
feedback dari encoder dibaca oleh perangkat lunak LabVIEW melalui perangkat keras couter
card PCI-1784 yang kemudian diproses untuk mengkoreksi kesalahan antara perintah posisi
6

yang diberikan dengan posisi actual dari poros motor. Gambar 2.2 menunjukkan konfigurasi
perangkat keras yang digunakan pada perancangan sistem kontrol posisi motor DC.
Terminal
PCI-1780

Komputer

motor

encoder
Terminal
PCI-1784

Driver motor
L298

Pull-Up resistor
Encoder

Gambar 2.2 Konfigurasi perangkat keras sistem kontrol posisi motor DC

BAB 3
PEMROGRAMAN KONTROL POSISI MOTOR DC
MENGGUNAKAN LABVIEW 8.5
Dalam penelitian ini, pengembangan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan
bahasa pemrograman LabVIEW 8.5 dan modul Vi dari Advantech LabVIEW Driver. Tahap
pertama pada pemrograman ini adalah memilih dan menampilkan control dan display yang
sesuai dengan kebutuhan sistem kontrol posisi motor DC pada window front panel LabView.
Control dan display yang telah dipilih ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
Tombol run untuk memulai program

Grafik Counter dari Encoder

Indikator besaran sudut aktual

Tombol Stop Program


Tombol untuk
memulai PWM
Knob untuk mengatur
sudut putar motor
Indikator besaran Hi-Period

Gambar 3.1 Window front panel kontrol posisi motor DC


Untuk menjalankan program diatas, click tombol run kemudian click tombol start
untuk menjalankan perintah PWM Output. Selanjutnya, jika knob diputar ke kanan sampai
sudut tertentu, diharapkan motor yang telah terhubung juga mengikutinya, begitu juga ketika
knob diputar ke arah kebalikannya. Pada program yang dibuat ini, motor hanya akan bisa
diputar dari sudut 30 sampai 360 derajat dengan resolusi sebesar 1 derajat.
8

Pada window block diagram, dibuat alur pemograman sedemikian rupa sehingga dapat
mengontrol gerakan motor sesuai dengan perintah yang diberikan. Dalam alur pemrograman,
terdapat tiga bagian utama yaitu:
3.1. Counter encoder
Counter encoder merupakan bagian program yang berfungsi untuk membaca pulsa
yang dikeluarkan oleh encoder sehingga diperoleh sudut aktual poros motor. Untuk
melakukan fungsi ini, digunakan perangkat keras PCI-1784 yang memiliki fitur quadrature
encoder dan perangkat rotary encoder model E40H10-1000-3-N-24 buatan Autonics.
Encoder ini memiliki jumlah pulsa keluaran 1000 pulsa/putaran, fasa output A, B, Z dan tipe
keluaran sinyal berupa NPN open collector. Karena tipe keluaran sinyal encoder berupa NPN
open collector, maka harus ditambahkan rangkain pull-up resistor pada terminal outputnya.
Seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.2, maksimal arus sink adalah sebesar 30 mA, maka
jika sumber tegangan yang digunakan sebesar 12V, dapat digunakan pull-up (load) resistor
sebesar 1 k dimana jika dihitung akan menghasilkan arus sebesar 12 mA melalui
perhitungan berikut:
I = V/R
I = 12V/1000
I = 12 mA
Nilai arus sink sebesar 12 mA dinilai cukup aman dan sesuai dengan spesifikasi dari
encoder dan juga PCI-1784 dimana kartu ini dapat menerima pulsa dengan tegangan
maksimal 12V.

Gambar 3.2. Encoder dan spesifikasi output


Untuk memulai proses pembacaan pulsa dari encoder, maka diperlukan inisialiasai
untuk membuka driver PCI-1784 dengan memasang DeviceOpen.vi pada awal block diagram
yang dibuat dan mengatur Device Number sesuai dengan device yang akan di gunakan. Pada
proses ini, device number yang dipilih adalah nomer 3 sesuai dengan alamat dari PCI-1784
yang dapat dilihat pada Advantech Device Manager pada Gambar 3.3.
9

Gambar 3.3. Advantech Device Manager


Setelah driver device dibuka, tahap selanjutnya adalah melakukan konfigurasi channel
port counter

yang akan diakses serta mode gate-nya dengan

cara memasang

CounterEventStart.vi. Karena channel yang disambungkan dengan encoder adalah channel 0,


maka port counter juga disetting sama dengan 0. Tahap berikutnya adalah pembacaan pulsa
yang masuk dari encoder dengan menggunakan CounterEventRead.vi. Hasil pembacaan pulsa
ini selanjutnya ditampilkan dalam bentuk grafik dan indikator nilai. Nilai counter akan
bertambah jika arah putaran motor ke kanan dan berkurang jika arah putaran motor ke kiri.
Nilai counter yang dibaca adalah sebesar 4000/putaran atau menggunakan mode x4 counts for
each encoder cycle. Nilai yang dibaca oleh CounterEventRead.vi selanjutnya di bagi dengan
angka 4000 dan kemudian dikali 360 sehingga diperoleh besaran derajat sudut poros motor.
Proses pembacaan pulsa ini akan terus berulang selama tombol stop belum ditekan
atau terjadi error. Jika tombol stop ditekan atau terjadi error, maka while loop akan berhenti
dan selanjutnya proses reset device terjadi dan driver device ditutup. Proses ini dikerjakan
oleh CounterReset.vi dan DeviceClose.vi. Block diagram proses ini dapat dilihat pada gambar
3.4 dan flowchart alur proses pemrogramannya dapat dilihat pada gambar 3.5.
2

4
5

Gambar 3.4 Block diagram proses counter encoder


10

START
Open device driver
(PCI-1784) (1)
Configure port counter &
start the operation (2)

Baca pulsa dari


encoder (3)
Hitung derajat posisi poros
(nilai counter dibagi
4000x360) (4)
Nilai dibulatkan sehigga
resolusi pembacaan
encoder 1 derajat. (4)

Proses
dihentikan?
(5)

tidak

ya

Reset counter and stop


operation (6)
close device driver
(PCI1784) (6)
FINISH

Gambar 3.4 Flowchart pemrograman proses counter encoder

3.2. PWM generator


PWM (pulse width modulation) generator merupakan bagian dari program yang
berfungsi untuk menghasilkan sinyal PWM untuk pengaturan kecepatan motor DC. Sinyal
PWM ini biasanya memiliki frekuensi yang tetap dengan lebar pulsa (duty cycle) yang dapat
diatur. Sinyal ini bisanya dihubungkan ke driver atau H-bridge motor yang mana lebar pulsa
PWM akan menentukan sebarapa besar power yang akan diterima oleh motor. Semakin besar
lebar pulsa maka power yang diteruskan ke motor juga semakin besar dan kecepatan motor
juga besar. Sebaliknya jika lebar pulsa diperkecil, maka power yang akan diterima motor
semakin kecil sehingga kecepatan motor melambat.
Pada progam PWM generator yang dibuat, perangkat keras yang digunakan adalah
Counter Card PCI-1780 buatan Advantech. Untuk driver motor, digunakan IC driver motor
11

tipe L298 yang telah dirakit menjadi sebuah modul driver motor EMS 2 A Dual H-Bridge
buatan Innovative Electronics seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5. Driver motor EMS 2 A Dual H-Bridge


Pada block diagram LabVIEW, program PWM generator dibuat dengan alur
pemrograman seperti yang dapat dilihat pada diagram flowchart pada gambar 3.6 dan block
diagram pada gambar 3.7.
START
Open device driver
(PCI1780) (1)
Setting port channel, PWM
gate mode & pulse count (2)

Setting nilai periode dan


hi-periode PWM (2)

Start?
(3)

tidak

ya
Proses
dihentikan?
(4)

tidak

ya
Reset and stop operation
(5)
close device driver
(PCI1780) (6)

FINISH

Gambar 3.6 Flowchart pemrograman PWM generator


12

5
2

Gambar 3.7 Block diagram PWM Generator


Pada tahap pertama dalam program PWM generator, dilakukan penyalaan driver
device oleh DeviceOpen.vi dan dilakukan pengaturan nomer alamat device PCI-1780. Nomer
alamat PCI-1780 adalah 2 dimana dapat dilihat pada Advantech Device Manager pada
Gambar 3.3. Tahap selanjutnya, dilakukan setting parameter PWM seperti port channel, mode
gate, perioda PWM dan hi-perioda PWM menggunakan CounterPWMSetting.vi. Untuk
parameter port channel, gate mode, pulse count dan perioda PWM di setting tetap yaitu
channel 0, gate mode 0, pulse count 0 dan perioda PWM 0,005 detik atau 200Hz. Sedangkan
untuk parameter Hi-period akan berubah-ubah sesuai dengan variable error dan Kp yang
diperoleh dari perhitungan pada bagian program kontrol arah dan kecepatan. Hi-Periode ini
akan menentukan lebar pulsa PWM yang dihasilkan sekaligus kecepatan dari putaran motor.
Setelah parameter PWM disetting, proses selanjutnya adalah inisialisasi PWM
generate dengan menggunakan CounterPWMEnable.vi. Proses PWM generate akan dimulai
jika tombol start PWM di tekan (di-click). Proses PWM generate ini akan berlangsung terus
sampai ada perintah pemberhentian proses atau tombol stop ditekan. Jika proses
diberhentikan, maka reset terhadap device diaktifkan oleh CounterReset.vi dan driver device
ditutup oleh DeviceClose.vi.
3.3. Kontrol arah dan kecepatan Motor
Kontrol arah dan kecepatan motor merupakan bagian utama dari pemrograman kontrol
posisi motor DC. Bagian ini merupakan program yang akan mengatur arah dan kecepatan
motor berdasarkan perintah posisi yang diberikan user dan juga mengatur nilai variable Hiperiod berdasarkan error/ simpangan yang terjadi. Untuk melakukan pengaturan arah putaran
13

motor, diperlukan dua bit digital output dari perangkat keras PCI-1780 yang akan
disambungkan ke driver motor. Jika dua bit digital output bernilai Hi-Low maka motor
berputar kekanan, jika bernilai Low-Hi motor berputar ke kiri dan jika brnilai Hi-Hi atau LowLow maka motor akan berhenti. Diagram Alur pemrograman control arah dan kecepatan dapat
di lihat melalui flowchart pada gambar 3.8.
START

Open device driver


(PCI-1784 dan PCI-1780)
C/D
Setting port counter, baca pulsa
encoder dan perhitungan sehingga
diperoleh derajat poros
Setting port channel, PWM gate
mode, pulse count, periode, hiperiode & start PWM

Sudut derajat
poros>= Input
desired

tidak

ya

Sudut derajat
poros = Input
desired

tidak

Motor berputar ke kiri


& Hitung sudut eror *Kp
[=(desired-aktual)*0.00005]

ya
Sudut eror*Kp>
min hi-period

Motor stop

tidak

tidak

Hi-period= min
hi-period

tidak

Hi-period= max
hi-period

ya

Proses
dihentikan?

Sudut eror*Kp<
max hi-period

ya
Reset and stop operation

ya

close device driver


(PCI-1784 & PCI-1780)

Hi-period=
Sudut eror*Kp

FINISH

Gambar 3.8 Flowchart pemrograman kontrol arah dan kecepatan


14

Motor berputar ke kanan


& Hitung sudut eror *Kp
[=(desired-aktual)*0.00005]

Sudut eror*Kp>
min hi-period

tidak

Hi-period= min
hi-period

tidak

Hi-period= max
hi-period

ya

Sudut eror*Kp<
max hi-period

ya
Hi-period=
Sudut eror*Kp

Gambar 3.8 Flowchart pemrograman kontrol arah dan kecepatan (sambungan)

Pada program kontrol arah dan kecepatan ini, proses pertama yang terjadi adalah
membadingkan nilai dari posisi yang diinginkan dengan nilai posisi aktual yang diperoleh dari
proses counter encoder. Jika posisi sudut aktual lebih besar dari posisi sudut iputan, maka
motor akan berputar ke kiri, jika posisi sudut aktual lebih kecil dari posisi sudut iputan, maka
motor berputar ke kanan dan jika nilai posisi sudut aktual sama dengan posisi sudut iputan,
maka motor akan berhenti. Motor akan berputar ke kanan atau ke kiri dengan kecepatan
tertentu sesuai dengan hasil perhitungan hi-period. Nilai hi-period diperoleh dari besarnya
simpangan yang terjadi dikali dengan Kp (konstanta proporsional). Jika nilai dari hasil
perhitungan hi-period lebih besar dari nilai maksimum hi-period yang diperbolehkan, maka
nilai hi-period diganti menjadi nilai maksimum hi-period. Sebaliknya jika nilai dari hasil
perhitungan hi-period lebih kecil dari nilai minimum hi-period yang diperbolehkan, maka
nilai hi-period diganti menjadi nilai minimum hi-period. Karena perioda PWM yang disetting
adalah sebesar 0.005, maka hi-period maksimum adalah 0.0049. dan untuk h-period minimum
yang ada pada spesifikai alat adalah 0,0005 maka dengan pertimbangan agar motor tetap

15

memberikan respon, dipilih hi-period minimum sebesar 0.0008. Block diagram dari kontrol
arah dan kecepatan dapat dilihat pada gambar 3.9.

Bagian kontrol
arah

Posisi aktual

Bagian kontrol
kecepatan

Posisi input

(a)

(b)
Gambar 3.9 Block diagram kontrol arah dan kecepatan
(a) kondisi posisi actual lebih > posisi input
(b) kondisi posisi actual tidak > posisi input

16

BAB 4
PENGUJIAN
Setelah keseluruhan progam selesai dibuat dan semua perangkat keras telah terhubung
dengan terminal PCI-1780 dan PCI-1784, maka pengujian program dapat dilakukan dengan
me- running program LabVIEW yang telah dibuat. Untuk menjalankan program, diperlukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Click tombol run pada LabView
2. Tekan tombol start PWM, pastikan tidak ada peringatan di error message. Jika
terdapat peringatan, stop semua proses dan ulangi dari perintah nomer 1.
3. Putar knob ke posisi tertentu, maka motor akan mengikuti arah knob yang diputar
Dengan mengikuti prosedur di atas, dalam pengujian menunjukkan bahwa program
dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Ketika knob diputar kekanan, maka motor juga
mengikuti arah putaran knob, begitu juga sebaliknya ketika knob diputar kekiri. Motor akan
berhenti jika knob tidak diputar.
Pada program yang dibuat, knob hanya dapat diputar pada rentang sudut 30 s/d 360
derajat. Sudut minimum 30 derajat dipilih agar tidak mudah terjadi error saat motor diputar ke
arah kiri dengan cepat dan terjadi overshoot sehingga counter encoder membaca nilai pulsa
encoder kurang dari Nol. Karena jenis data untuk nilai counter encoder adalah unsigned long
(32 bit integer), maka ketika nilai pembacaan kurang dari nol, maka nilai yang tebaca menjadi
sangat besar (4,294,967,295). Hal ini akan menyebabkan hasil perhitungan sudut aktual
menjadi sangat besar dan motor akan berputar terus sehingga nilai sudut aktual akan sama
dengan nilai sudut yang diperintahkan dimana hanya ada pada rentang 30 s/d 360 derajat.

17

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian minor ini dapat diambil kesimpulan:

Program kontrol posisi motor DC yang dibuat dengan menggunakan software


LabVIEW 8.5 telah berhasil di jalankan.

Untuk melakukan kotrol kecepatan motor, dapat digunakan fitur PWM output pada
kartu PCI-1780 namun dengan keterbatasan nilai period dan hi-period minimum
sebesar 0.0005 detik atau 2000Hz

Dengan menggunakan kartu PCI-1780, ketepatan pembacaan pulsa rotary encoder


sangat baik.

5.2. Saran
Saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya adalah:

Dilakukan perbaikan program pada front panel sehingga tampilan dan penggunaan
program menjadi lebih mudah

Dilakukan perbaikan pada block diagram agar alur pemrograman menjadi lebih
singkat proses eksekusinya dan mudah dibaca alurnya.

Kontrol posisi motor DC dapat dibuat dengan beberapa metoda kontrol yang lain
seperti misalnya PID.

18

DAFTAR PUSTAKA

1. LabVIEW Basics I CBT Tutorial, National Instruments, Austin, Texas, 2005


2. LabVIEW Basics II CBT Tutorial, National Instruments, Austin, Texas, 2005
3. PCI-1784U User Manual, Advantech Co., Ltd, Taiwan, 2006
4. PCI-1780 User Manual, Advantech Co., Ltd, Taiwan, 2005

5. Advantech LabVIEW Driver User's Guide, Advantech Co., Ltd, Taiwan, 2005
6. http://zone.ni.com/devzone/cda/tut/p/id/3126#toc0, diakses pada tanggal 8 Februari
2012
7. William, Kaji Banding Hasil Pengukuran Fungsi Respon Frekuensi Menggunakan
Perangkat Akuisisi Data Multiplexing PCI-6281 dan Perangkat Akuisisi Data
Serempak Multi Kanal MSA HP3566A, Tugas Sarjana, Program Studi Teknik Mesin,
FTI-ITB, 2008

19

LAMPIRAN 1
PCI 1780 SPECIFICATIONS

20

PCI 1780 BLOCK DIAGRAM

21

Konfigurasi Terminal I/O PCI 1780

22

LAMPIRAN 1
PCI 1784 SPECIFICATIONS

23

24

BLOCK DIAGRAM PCI 1784

25

PCI 1784 I/O Connector Pin Assigments

26

Anda mungkin juga menyukai