Pentanahan
Pentanahan
PERENCANAAN SISTEM
PENGETANAHAN GARDU INDUK
9.1. Umum
Sistem
pengetanahan
peralatan-peralatan
pada
gardu
induk
biasanya
menggunakan konduktor yang ditanam secara horisontal, dengan bentuk kisi-kisi (grid).
Konduktor pengetanahan biasanya terbuat dari batang tembaga keras dan memiliki
konduktivitar tinggi, terbuat dari kabel tembaga yang dipilin (bare stranded copper)
dengan luas penampang 150 mm2 dan mempunyai kemampuan arus hubung tanah
sebesar 250 kA selama 1 detik. Konduktor itu ditanam sedalam kira-kira 30 cm 80 cm
atau bila dibawah kepala pondasi sedalam kira-kira 25 cm.
Luas kisi-kisi daerah switchyard sesuai dengan peralatan-peralatan yang ada,
dibatasi maksimum 10 m 5 m. Kisi-kisi pengetanahan bersambungan satu dengan
yang lainnya dan dihubungkan dengan batang pengetanahan yang terdiri-dari batang
tembaga. Batang tembaga ini berdiameter 15 mm, panjang 3,5 mm, ditanam dengan
kedalaman minimal sama dengan panjang batang itu sendiri. Selanjutnya batang
pengetnahan ini disebut titik pengetanahan.
Untuk pengetanahan rangka / badan dari peralatan dan struktur digunakan
batang-batang pengetanahan yang mempunyai luas penampang sama dengan luas
penampang kisi-kisi pengetanahan.
Semua dasar isolator-isolator, terminal-terminal pengetanahan dan pemisah
pengetanahan, netral trafo arus dan trafo tenaga, dasar penangkap petir (lightning
arrester) dan struktur dihubungkan dengan kisi-kisi pengetanahan. Pagar swithyard
yang terbuat dari besi/logam dan terisolir dari tanah diketanahkan melaluibatang
tembaga (35 mm2) panjang 1 meter serta ditanam di luar pagar sedalam 50 cm dengan
jarak lebih dari 5 meter terhadap kisi-kisi pengetanahan utama.
IX - 1
IX - 2
sentuh dan tegangan langkah yang melampaui batas-batas keamanan manusia dan
binatang.
Sistem pengetanahan pada gardu induk membuat permukaan tanah di lokasi
gardu induk mempunyai perbedaan tegangan yang serendah-rendahnya pada waktu
terjadi gangguan hubungan tanah atau membuat tahanan tanah serendah-rendahnya.
Pengetanahan peralatan pada gardu induk biasanya menggunakan sistem
pengetanahan kisi-kisi (grid) dan di lokasi switchyard diberi lapisan koral untuk
mengurangi besar perbedaan tegangan pada permukaan tanah.
Perencanaan sistem pengetanahan pada gardu induk ini didasarkan pada standar
IEEE 80 IEEE guide for safety in substation Grounding dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan tahanan jenis tanah.
2. Perencanaan pendahuluan tata letak (layout) dan data-data.
3. Menghitung arus fibrilasi.
4. Menghitung jumlah batang pengetanahan yang diperlukan.
5. Menghitung arus gangguan hubung tanah.
6. Menghitung tahanan batang.
7. Menghitung ukuran konduktor kisi-kisi.
8. Menghitung tegangan sentuh.
9. Menghitung tegangan kisi-kisi (grid)
10. Menghitung tegangan mesh.
11. Menghitung tegangan langkah yang diijinkan.
12. Menghitung tegangan langkah yang sebenarnya.
13. Pemeriksaan tegangan trasfer (trasferred potential).
IX - 3
9.2.2. Tahanan Jenis Tanah
Pengukuran tahanan jenis tanah pada lokasi gardu induk diambil pada beberapa
titik lokasi. Tahanan jenis tanah dapat dihitung dengan mengguankan persamaan 9.4
dan ditulis sebagai :
= 2 a R
(9-1)
Dimana :
a
R
=
=
=
Misalkan hasil pengukuran di lokasi gardu induk tersebut diperoleh besar tahanan jenis
rata-rata = 750 ohm-meter.
0,116
t
(9-2)
Dimana :
Ik
t
:
:
Lama waktu gangguan t tergantung dari beberapa faktor, antara lain stabilitas
sistem, tipe switchgear dan tipe rele dan pemutus daya yang digunakan. Sebegitu jauh
belum ada standar mengenai lama waktu gangguan. Waktu yang dianggap realistis
berkisar antara 0,5 detik sampai 1,0 detik. Pengambilan waktu 0,75 detik di atas
dianggap sudah memenuhi persyaratan dan cukup realistis. Bila harga-harga tersebut
dimasukan pada persamaan 9.2 diperoleh :
I k = 0,134 ampere
IX - 4
9.2.4. Jumlah Batang Pengetanahan yang Diperlukan
Pada waktu arus gangguan mengalir antara batang pengetanahan dan tanah,
tanah akan menjadi panas akibat arus i 2 . Suhu tanah harus tetap di bawah 100C
untuk menjaga jangan sampai terjadi penguapan pada air kandungan dalam tanah dan
kenaikan tahanan jenis.
Kerapatan arus yang diijinkan pada permukaan batang pengetanahan dapat
dihitung dengan persamaan :
i = 3,1414 10 4 d
d
t
(9-3)
Dimana :
i
d
=
=
=
=
=
=
Kenaikan suhu tanah yang diijinkan adalah antara perbedaan temperatur rata-rata
tahanan dan 100C. misalkan kenaikan suhu diambil = 50C, maka kerapatan arus i :
i = 0,186 amp/cm ( = 750 ohm-meter)
seluruh panjang batang pentanahan yang diperlukan dihitung dari pembagian arus
gangguan ke tanah dengan kerapatan arus yang diijinkan, sedangkan jumlah batang
pengetanahan yang diperlukan diperoleh dari pembagian panjang total dengan panjang
satu batang. Jadi bila besar arus gangguan 1200 Ampere, maka jumlah batang
pengetanahan minimum dengan panjang 3,5 meter :
1200
= 19 Batang
3,5100 0,186
9.2.5. Arus Gangguan
Besar arus gangguan tanah maksimum didasarkan pada nilai pemutusan
(interrupting rating) dari peralatan pengetanahan gardu induk. Misalkan tegangan
sistem 70 KV dan diketanahkan dengan kumparan Petersen yang dilengkapi dengan
tahanan shunt. Besar arus gangguan tanah diambil 30% dari arus hubung singkat tiga
fasa, yaitu setelah kumparan petersen di paralel oleh tahanan. Dalam disain ini
dimisalkan arus gangguan sebesar 1200 Amper.
IX - 5
9.2.6. Ukuran Kisi-Kisi Penghantar Pentanahan
Persamaan berikut yang dikembangkan oleh I.M. Onderdonk, dapat digunakan
untuk menentukan ukuran dari konduktor tembaga minimum yang dipakai sebagai
kisi-kisi pengetanahan.
A=I
33 t
T T
log10 m a + 1
234 + Ta
(9-4)
Dimana :
A
I
t
Tm
Ta
=
=
=
=
=
Sehingga :
(9-5)
Dimana :
Ik
Rk
IX - 6
Dengan memasukan harga-harga tersebut diperoleh :
Es = 737 Volt
(9-6)
Dimana :
Km =
Ki
D
h
d
n
:
:
:
:
:
:
:
I
L
2 (n = 2 ) + 1
1 3 5 7 9
1
D2
= 0,3695
ln
+ ln 3
2 (n = 2 ) + 2
2 16 hd 4 6 8 10
(9-7)
di pusat kisi-kisi (daerah persegi empat yang dibentuk konduktor kisi-kisi), dimana
tegangan mesh di atas dihitung, tetapi terletak agak di bagian luar kisi-kisi (grid). Tetapi
bila kisi-kisi mempunyai delapan konduktor paralel atau kurang perbedaan tegangan
sentuh maksimum yang ada dan tegangan mesh di bagian luar kisi-kisi tidak akan
melebihi 10%. Oleh karena itu, untuk kisi-kisi dengan delapan konduktor paralel atau
kurang tidak dibutuhkan perhitungan yang eksak (teliti) bila dipergunakan faktor
IX - 7
keselamatan yang sesuai dalam perbandingan antara tegangan mesh dan tegangan
sentuh yang diijinkan.jadi bila kisi-kisi mempunyai delapan konduktor paralel atau
kurang, tegangan mesh dapat dihitung dengan persamaan 9.6 dan 9.7. Tetapi bila jumlah
konduktor paralel melebihi 8, persamaan 9.7 diatas harus dirubah.
Untuk pemakaian sehari-hari sudah cukup menggunkan persamaan 9.6 dan 9.7
diatas, maka :
E m = 0,3695 3,402 750 (1200 / 1600 ) = 707 Volt
Jadi tegangan sentuh sebenarnya 707 Volt lebih kecil dari tegangan sentuh yang
diijinkan 737 Volt, dengan demikian pemilihan jarak antara kisi-kisi serta pangjang total
konduktor sudah memenuhi persyaratan.
(9-8)
Dimana :
Ik :
Rk :
s :
Maka diperoleh :
El = 2546 Volt
I
L
(9-9)
IX - 8
Dimana :
=
Ki =
I =
L =
Ks =
batang
1 1
1
1
1
1
+
+
+
+3+
(n 1) D
2h D + h 2 D 3D
(9-10)
Dimana :
h =
D =
Maka :
Elm = 0,4014 3,402 750 (1200 / 1600) = 768Volt
Jadi tegangan langkah sebenarnya 768 Volt, sedang tegangan langkah yang diijinkan
2546 Volt. Dengan demikian pemilihan jarak-jarak kisi-kisi serta panjang total
konduktor sudah memenuhi persyaratan
Hasil-hasil perhitungan tegangan-tegangan mesh dan tegangan langkah untuk
gardu induk tersebut dikumpulkan dalam Tabel 9.1.
Spesifikasi
Satuan
Harga
Ohm-meter
-
750
16
meter
0,3695
3,402
1600
Volt
Volt
Volt
Volt
0,4014
737
2546
707
768
IX - 9
Dari Tabel 9.1 dapat dilihat, bahwa dengan disain pengetanahan tersebut telah
diperoleh tegangan mesh E m yang lebih kecil dari tegangan sentuh E s dan tegangan
langkah E m lebih kecil dari tegangan langkahb yang diijinkan E l . Dengan demikian
disain pengetanahan yang dilakukan telah memenuhi persyaratan.
Bila seandainya estimasi yang diambil menghasilkan panjang konduktor yang
terlalu kecil, maka perencanaan harus diulang lagi dengan jarak kisi-kisi yang lebih
kecil. Sama halnya, bila estimasi yang diambil menghasilkan panjang konduktor yang
terlalu besar, maka perencanaan harus diulang dengan jarak-jarak kisi-kisi yang lebih
besar supaya lebih ekonomis. Dalam kedua hal di atas harga-harga K m , K s dan K i
harus dihitung kembali. Jadi perencanaan pengetanahan ini pada hakekatnya adalah
proses iterasi, dengan demikian sangat baik bila menggunakan komputetr.
Selanjutnya dapat dihitung tahanan ekivalen sistem pengetanhan switchyard
tersebut dari persamaan berikut :
R0 =
r
4 r
r
L
Dimana :
r = Jari-jari ekivalen dari luas switchyard (daerah pengetanahan) dalam meter.
Jadi :
750
750
+
= 5,9 Ohm.
4 34,55 1600
IX - 10
= 16
= 16 50 = 800 meter
= 6 75 = 450 meter
= 110 metr
= 68 3,5 = 238 meter
= L
= 1600 meter