Anda di halaman 1dari 3

Cara Kerja HE:

Nafta dalam bottom C-2 masuk pada HE-1 melalui bagian tube, solar dari
solar stripper masuk pada HE-2 kemudian masuk ke HE-3 dan residu
stripper masuk ke HE-5 kemudian masuk ke HE-4 melalui bagian shell
sebelah atas, sedangkan minyak mentah masuk ke HE-1 melalui shell
bagian bawah dan masuk ke HE-2, HE-3, HE-4, HE-5 pada bagian tube. Di
dalam heat exchanger terjadi pepindahan panas antara minyak menytah
dengan residu dan solar, dimana residu dan solar akan melepaskan panas
yang kemudian diserap minyak mentah. Dengan adanya baffle sebagai
pengatur aliran solar dan residu pada shell maka aliran akan semakin
turbulen dan perpindahan panasnya akan semakin baik.
II.3.1.1.2 Furnace (F-1,2,3,4)
Fungsi
Jumlah
Kapasitas
Tipe
Tinggi
Panjang
Lebar
Dimensi tube

: Pemanas crude oil


: 4 unit
: 200 m3/hari
: Box Furnace
: 7.405 m
: 6000 mm
: 3880 mm
: diameter 4 in ; jarak antar tube = 250/330 mm, tata

Bahan bakar
Bahan

letak = horizontal
: Fuel oil( residu ) dan fuel gas
: Low. Cr. Mo.

Furnace (F-5)
Fungsi
Jumlah
Kapasitas
Tipe
Tinggi
Jumalah tube
Dimensi tube

: Pemanas crude oil


: 1 unit
: 350 m3/hari
: Cylindrical Vertical Tube
: 10 m
: 48 buah
: ID = 104,8 mm ; OD = 2 in ; jarak antar tube =

Bahan bakar
Bahan

250/330 mm
: Fuel oil( residu ) dan fuel gas
: Alloy Cr. Mo. Fe. Ni

Furnace adalah dapur yang digunakan sebagai tempat pemanasan


minyak mentah. Perpindahan panas pada furnace terjadi secara tidak
langsung dengan media perantara berupa pipa pipa yang didalamnya
mangalir fluida yang akan dipanasi, sedangkan sumber panasnya bersal dari
pembakaran bahan bakar.

Jumah furnace yang ada di PUSDIKLAT MIGAS Cepu ada 5 buah,


dan satu buah furnace tinggal commissioning dab serah terima. Namun,
furnace yang beroperasi hanya 1 buah dan berfungsi sebagai pemanas
lanjutan dari minyak mentah (umpan) yang sebelumnya telah mendapat
pemanasan awal dari HE. Tujuan pemanasan dalam furnace adalah
menguapkan fraksi-fraksi ringan yang terkandung dalam minyak mentah.
Bahan bakar yang digunakan terdiri dari fuel oil, fuel gas dan steam.
Bagian bagian utama dari furnace :
Konstruksi furnace dibagi menjadi 3 bagian:
a) Dinding dapur
Dinding dapur terbuat dari baja (carbon steel yang dilapisi dengan
refraktory, batutahan api, dan isolasi yang keseluruhannya
mndukung pemanfaatan panas secara maksimal.
b) Tube Coil
Merupakan bagian yang paling penting pada instalasi dapur,
biasanya tube oil terdiri air dari beberapa tube yang disambung
dengan menggunakan U-Bend. Apabila terjadi pembentukan kerak
di dalam tube, dapat dibersihkan dengan menggunakan stem air
decooking.
c) Burner
Merupakan sarana pembakaran bahan bakar, yang dilengkapi sistem
pengapian

dan

pencampuran

dengan

menggunakan

udara

primer/sekunder serta sistem atomizing steam.


Peralatan tambahan pada furnace yaitu:
a) Snuffing Steam
Sistem yang dapat dialirkan kedalam furnace yang dapat segera
memadamkan api. Digunakan juga mengusir gas dalam ruang
pembakaran sebelum menyalakan furnace
b) Oxygen Analyzer
Peralatan yang yang berfungsi untuk memantau kandungan oksigen
dalam hasil pembakaran/gas asap (flue gas). bentuk-bentuk nyala
sangat mempengaruhi dalam operasi furnace,oleh karena itu perlu
diusahakan yang sebaik mungkin sehingga tercapai efisiensi yang
tinggi.
Cara Kerja :
Panas hasil pembakaran bahan bakar digunakan untuk memanasi
seluruh ruang bakar dan pipa pipa yang didalamnya mengalir minyak

mentah. Minyak mentah masuk furnace melalui tube bagian atas pada suhu
134,7 0C dan mengalir kebagian bawah. Pemanasan terjadi dari suhu yang
rendah ke suhu yang tinggi. Minyak mentah dilewatkan tube bagian atas
yang suhunya lebih rendah dibandingkan tube bagian bawah. Hal tersebut
untuk menghindari kerusakan pada minyak mentah karena pemanasan
mendadak pada suhu tinggi. Setelah mengalami pemanasan fraksi fraksi
ringan yang terdapat dalam minyak mentah akan berubah menjadi uap,
sedangkan fraksi beratnya tetap menjadi cairan. Minyak mentah keluar dari
furnace pada suhu 339,7 0C.

III. 1 Unit Penyedia Tenaga Listrik (Power Plant)


Power plant bertugas untuk menyediakan tenaga listrik yang baik yang
dibutuhkan Pusdiklat Migas untuk memenuhi kebutuhan operasi kilang, dengan
didukung 4 generator (3 buah genset kapasitas 1000 KVA, dan 1 buah genset
kapasitas 640 KVA) sedangkan yang beroperasi hanya 1 buah genset kapasitas 1000
KVA.
Pusdiklat Migas menggunakan penggerak mula berupa mesin diesel dengan
bahan bakar solar. Mesin beroperasi selama 24 jam dengan kebutuhan bahan bahan
bakar sebagai berikut:
a. Bahan bakar 2250 liter/hari
b. Air pendingin 90 m3/hari
c. Pelumas yang digunakan pada waktu service (23 kali/tahun) sebanyak
3975 L atau 19 drum.

Anda mungkin juga menyukai