Askep
Asthma
Bronkiale
Jurusan
Keperawatan
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Brawijaya
Clinical study 1 (CS1)
2015
TRIGER
An Y, Laki-laki, 7 tahun dibawa oleh ibunya ke IRD RS di Malang karena sesak nafas dan
nafasnya berbunyi. Sesak nafas terjadi sejak 30 menit yang lalu setelah pasien bermain dengan
kucing di depan rumahnya. Setelah pasien sesak, ibu pasien memberikan obat semprot untuk
mengobati sesak nafas tetapi tidak berkurang gejalanya. Pasien sadar penuh GCS 4,5,6,
gelisah, RR 42x permenit, Nadi 126x permenit, TD 100/60 mmHg dan suhu 37,2C. Terdapat
cianosis di sekitar bibir, retraksi intercoste, dan supraklavikula, dan whezing.
Kasus CS 1 2015
Identitas Pasien
Nama
: An. Y
Usia
: 7 th
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
No. Reg
: 342-68-54
Diagnosa medis
Tanggal MRS
Jam MRS
: Asma Bronkial
: 28 Sept 2015
: 09.00 WIB
: 09.05 WIB
Data Subyektif
Keluha utama
Pasien mengeluh sesak nafas
Provocative
Pasien mengalami sesak nafas setelah bermain dengan kucing di depan rumah.
Orang tua mengatakan memelihara banyak kucing di rumah
Quality
Dada terasa berat untuk bernafas dan pernafasan berbunyi ngik-ngik
Radiasi
Severe-severity
Pasien bibirnya pucar dan lama2 kebiruan setelah mulai mengalami sesak nafas,
tdak berkurang dengan pemberian asthma obat seprot
Time
Pasien segera di bawa ke rumah sakit setelah mengalami sesak dan sesaknya tidak
berkurang dengan pemberian obat semprot
Breathing
RR: 42x/menit, terdapat retraksi intercoste dan supraklavikula, wheezing ekspirasi
Circulation
Nadi: 126x/menit, regular, sianosis pada mukosa bibir, tekanan darah: 100/60 mmHg
Disability
Kesadaran kualitatif : kompos mentis
Kesadaran kuantitatif: GCS 456
Head to toe
Keadaan umum
Pasien duduk di kursi dengan posisi agak membungkuk sambil memegangi dadanya.
Kepala dan wajah
- Kepala
Bentuk kepala normal dan simetris, distribusi rambut merata warna hitam, kulit
-
Mulut
Mulut bentuk simetris, mukosa bibir sianosis dan kering, gigi tidak ada yang
berlubang, lidah simetris, bernafas purse lib breathing
Leher
Distensi vena jugularis tidak ada, deviasi posisi trachea tidak ada, kaku kuduk
Pelvis bentuk simetris, tidak ada penonjolan tulang yang abnormal, genetalia tidak
terkaji.
Ekstremitas
Akral dingin dan lembab, diaphoresis, CRT 2, keluatan otot 5/5/5/5, Nadi radialis
126x/menit.
IV. Pemeriksaan Penunjang Tanggal 28 September 2015
Ro Toraks
Hyperlucent, dengan pelebaran antar iga, diafragma letak rendah, penumpukan udara
daerah retropsinal, jantung dalam batas normal.
BGA :
Pa CO2: 52 mm Hg 35-45
Pa O2: 78 mmHg 80-100
Sa O2: 90 %
PH: 7,25 7,4-7.6
H CO3 - : 20 mEq/L
V.
Therapi
Metilpredisolon 260 mg IV
Nebulizer: Ventolin : Na CL 0,9% = 1:2 dapat diulang jika masih wheezing
Tgl/Jam
Tindakan Resusitasi
Keterangan
28 Sept 2015
Pemberian nebulizer = ventolin 1 :
1
09.05
2 NaCL 0,9%
Pasang monitor TTV, Pulse
Oksimetri
09.20
mg IV
09.22
09.50
respon pasien
Kasus CS 1 2015
09.51
Kasus CS 1 2015