Anda di halaman 1dari 8

Karies Dentis

Karies dentis (kavitasi) adalah pembusukan yang terjadi pada jaringan


keras gigi (email, dentin, dan sementum). Terjadi akibat suatu proses yang
secara bertahap melarutkan email gigi dan terus berkembang sampai
kedalam gigi. Disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme yang dapat
meragi karbohidrat.

Faktor Resiko
1. Bakteri yang dapat menghasilkan asam dari peragian karbohidrat,
contohnya Staphylococcus, Streptococcus, dan Lactobacillus.
2. Konsumsi

makanan

yang

mengandung

tinggi

karbohidrat,

khususnya sukrosa dan glukosa.


3. Plak gigi
4. Waktu lamanya kemampuan saliva dalam remineratisasi.

Epidemiologi
90% terjadi pada anak-anak usia sekolah
29% - 59% terjadi pada orang dewasa lebih dari 50 tahun

Gejala dan Tanda


Perubahan warna pada gigi (lesi white spot)
Jika masih terbatas pada email gigi biasanya tidak terasa nyeri.
Nyeri dirasakan jika pembusukan sudah mencapai dentin.

Jika nyeri dirasakan ketika ada faktor perangsang menandakan

pulpa masih dalam keadaan sehat, dan sebaliknya.


Terdapat lubang pada gigi

Tatalaksana
Terbatas pada email gigi dapat membaik dengan sendirinya, hanya
perlu dilakukan edukasi terhadap pasien (dental health education).
Sudah mencapai dentin maka dilakukan penambalan.
Penambalan dapat dilakukan dengan cara:
-

Perak amalgam untuk gigi belakang karena sifatnya yang sangat


kuat dan tahan lama.

Campuran damar dan porselin untuk gigi depan karena warnanya


mendekati seperti warna gigi.

Kaca ionomer.

Jika sudah kavitasi sudah mencapai pulpa (pulpitis) maka dilakukan:


-

Pengobatan saluran akar yaitu mengangkat pulpa melalui saluran


akar

Pencabutan gigi, dan diganti dengan gigi palsu, implant, atau


jembatan gigi.

Pencegahan
Jaga kebersihan mulut, dengan cara:
-

Sikat gigi secara teratur (pagi hari dan malam hari)

Bersihkan plak dengan benang gigi (flossing)

Dental check up setiap 6 bulan sekali

Diet rendah karbohidrat


Fluorid
-

Penggunaan fluor dapat membuat gigi tahan terhadap asam yang


dapat mengakibatkan karies.

Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, tambahkan fluor pada


air minum, atau konsumsi natrium fluorida.

Komplikasi
Dental abses (radang gigi)
Abses Gingival (radang gusi)
Pulpitis (radang pulpa)

-Pulpitis

Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri.
Pulpa adalah bagian gigi paling dalam, yang mengandung saraf dan
pembuluh

darah.

Akibat karies yang

tidak

diobati,

trauma,

atau

restorasi beberapa.

Etiologi
1. Fisik
-

Mekanik ( trauma, atrisi, abrasi, perubahan tekanan udara).

Termal (preparasi cavum,tambalan yang dalam tanpa semen base).

Elektrik (aliran listrik dari vital tester,tambalan-tambalan logam


yang berlainan).

2. Kimia
-

Asam fosfat yang berasal dari silikat, AgNO3, monomeracrylic

Erosi karena asam-asam.

3. Bakterial
-

Toksin yang berhubungan dengan karies

Invasi langsung kuman-kuman pada pulpa.

Klasifikasi
Berdasarkan diagnosis klinis, dibagi menhadi:
1. Pulpitis reversibel, yaitu vitalitas jaringan pulpa masih dapat
dipertahankan.

2. Pulpitis ireversibel, yaitu vitalitas jaringan pulpa tidak dapat


dipertahankan tapi gigi masih dapat dipertahankan dirongga mulut.

Gejala dan Tanda


Gigi yang mengalami pulpitis akan terasa nyeri berdenyut, dapat
menjalar sampai ke daerah sinus dan pelipis (pada pulpitis gigi
atas), atau ke daerah telinga (pada pulpitis gigi bawah).
Jika ada rangsangan makanan akan terasa sakit.
Sakit saat mengunyah dapat menandakan peradangan sudah
sampai ke jaringan periapikal.
Gigi sudah berlubang dengan pulpa terbuka.

Pulpitis reversible
Anamnesa
Biasanya nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin
Nyeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerus
Rasa nyeri lama hilangnya setelah rangsangan dihilangkan
Pemeriksaan Objektif
Ekstra oral : Tidak ada pembengkakan
Intra oral :
- Perkusi tidak sakit
- Karies mengenai dentin/karies profunda
- Pulpa belum terbuka
- Sondase (+)

- Chlor etil (+)

Pulpitis irreversibel akut


Peradangan pulpa lama atau baru ditandai dengan rasa nyeri akut yang
hebat
Anamnesa

Nyeri

tajam spontan yang berlangsung terus-menerus

kebelakang telinga
Penderita tidak dapat menunjukkan gigi yang sakit
Pemeriksaan Objektif
Ekstra oral : tidak ada kelainan
Intra oral :
- Kavitas terlihat dalam dan tertutup sisa makanan
- Pulpa terbuka bisa juga tidak
- Sondase (+)
- Khlor ethil (+)
- Perkusi bisa (+) bisa (-)

Pulpitis irreversibel kronis


Peradangan pulpa yang berlangsung lama
Anamnesa ;
Gigi sebelumnya pernah sakit
Rasa sakit dapat hilang timbul secara spontan

menjalar

Nyeri tajam menyengat, bila ada rangsangan seperti; panas, dingin,


asam, manis
Penderita masih bisa menunjukkan gigi yang sakit

Pemeriksaan Objektif
Ekstra oral ; tidak ada pembengkakan
Intra oral ;
- Karies profunda, bisa mencapai pulpa bisa tidak
- Sondase (+)
- Perkusi (-)

Tatalaksana
Jika tidak terdapat peradangan dental dapat dilakukan pembersihan
gigi dengan ekskavator dan pemberian eugenol.
Kerusakan pulpa

yg luas

dilakukan pulpektomi vital dengan

membuang seluruh jaringan pulpa apabila keadaan saluran akar


memungkinkan untuk dilakukan preparasi saluran akar dan tersedia
waktu yang mencukupi.
Obati penyebabnya
Analgetik: Paracetamol 3x500 mg/hari untuk dewasa, atau 3x250
mg/hari untuk anak-anak selama 5 hari.
Jika sudah terjadi peradangan jaringan periapikal, berikan antibiotik
selama 5 hari:
-

Amoksisilin 3x500 mg/hari untuk dewasa, atau 3x250 mg/hari untuk


anak-anak.

Tetrasiklin atau Eritromisin jika pasien alergi terhadap golongan


penisilin.

Komplikasi
Infeksi

sekuel

pulpitis

termasuk

apical

periodontitis,

abses

periapikal, selulitis, dan osteomyelitis rahang.


Penyebaran dari gigi rahang atas dapat menyebabkan sinusitis
purulen, meningitis, abses otak, selulitis orbital, dan thrombosis
sinus.
Penyebaan dari gigi rahang bawah bisa menyebabkan angina
ludwings,

abses

parapharyngeal,

empiema, dan tromboflebitis jugularis.

mediastinum,

perikarditis,

Anda mungkin juga menyukai