Anda di halaman 1dari 4

BAB VIII

SIFAT FISIK BATUAN PIROKLASTIK

Pengertian Batuan Piroklastik


Batuan piroklastik adalah batuan yang dihasilkan oleh proses lisenifikasi
bahan-bahan lepas yang dilemparkan dari pusat volkanis selama erupsi yang
bersifat eksplosif. Bahan-bahan jatuhan kemudian mengalami litifikasi baik
sebelum ditransport maupun rewarking oleh air atau es. (W.T. Huang, 1962)
Batuan piroklastik adalah batuan vulkanik yang bertekstur klastik yang dihasilkan
oleh serangkaian proses yng berkaitan dengan letusan gunung api, dengan
material asal yang berbeda dimana material penyusun tersebut terendapkan dan
terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi oleh air atau es (William, 1982)
Tekstur Batuan Piroklastik

Variasi batuan, pembundaran dan pemilihan batuan piroklastik mirip dengan


batuan sediment klastik pada umumnya. Hanya unsur-unsur tersebut tergantung
tenaga letusan, penguapan, tegangan permukaan dan pengaruh seretan. Yang khas
pada batuan piroklastik adalah bentuk batuan yang runcing yang tajam, terutama
dikenal sebagai glass hard atau gelas runcing tajam serta adanya batu apung
(pumica).
Tingkat Kristalisasi
Holohialin, jika seluruhnya terdiri dari gelas.
Granularitas
Pada batu piroklastik memilki tingkat granularitas Afanitik apabila ukuran kristal
tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang atau ukuran kristalnya sangat
halus.Gelasan (glassy) adalah batuan beku dikatakan memiliki tekstur gelasan
apabila semuanya tersusun atas gelas.

VIII-1

Bentuk Butir
Anhedral, berbentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh bidang kristal yang
tidak sempurna.
(Endarto, Danang 2005)
Struktur Batuan Piroklastik
Seperti halnya struktur batuan beku , pada batuan piroklastik juga dijumpai
struktur seperti jointing, skoriaan, vesikuler, serta amygdaloidal.
Jointing : Batuan tampak mempunyai retakan.
Vesikuler : Pada batuan terdapat lubang gas
1. Skoriaan : lubang-lubang tidak saling berhubungan
2. Pumisan : Lubang-lubang gas saling berhubungan
3. Aliran : Terdapat kenampakn aliran dari kristal-kristal maupun lubang gas
Amigdaloidal : Lubang-lubang gas terisi oleh mineral sekunder.
Tipe Endapan Piroklastik

Endapan Piroklastik Tak Terkonsolidasi (Unconsolidated)


1. Bom Gunung Api
Bom adalah gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran lebih besar dari
64mm. Daerah ini sebagian atau semuanya berujud plastic pada waktu tererupsi.
Beberapa bomb mempunyai ukuran yang sangat besar.
2. Block Gunung Api
Block Gunung Api merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi
eksplosive dari fragmen batuan yang sudah memadat lebih dulu dengan ukuran
lebih besar dari 64 mm. Block-block ini selalu menyudut bentuknya atau
equidimensional.
3. Lapili
Lapili berasal bahasa latin lapillus, yaitu nama untuk hasil erupsi eksplosif gunung
api yang berukuruan 2mm 64mm. Selain dari fragmen batuan , kadang-kadang
terdiri dari mineral mineral augti, olivine, plagioklas.

VIII-2

4. Debu Gunung Api


Debu gunung api adalah batuan piroklastik yang berukuran 2mm- 1/256mm yang
dihasilkan oleh pelemparan dari magma akibat erupsi eksplosif. Namun ada juga
debu gunung berapi yang terjadi karena proses penggesekan pada waktu erupsi
gunung api. Debu gunung api masih dalam keadaan belum terkonsolidasi,
( Endarto, Danang, 2005 )
Endapan Piroklastik yang Terkonsolidasi (consolidated)
1. Breksi piroklastik
Breksi piroklastik adalah batuan yang disusun oleh block block gunung api yang
telah mengalami konsolidasi dalam jumlah lebih 50 % serta mengandung lebih
kurang 25 % lapili dan abu.
2. Aglomerat
Aglomerat adalah batuan yang dibentuk oleh konsolidasi material material
dengan kandungan yang didominasi oleh bomb gunung api dimana kandungan
lapili dan abu kurang dari 25 %
3. Batu lapili
Batu lapili adalah batuan yang dominant terdiri dari fragmen lapili dengan ukuran
2 64 mm
4. Tuff
Tuff adalah endapan dari gunung api yang telah mengalami konsolidasi, dengan
kandungan abu mencapai 75 %.
Macamnya : tuff lapili, tuff aglomerat, tuff breksi piroklastik
( Endarto, Danang, 2005 )
Endapan Piroklastik Jatuhan
1. Endapan Jatuhan (Pyroclastic Fall)
Endapan piroklastik jatuhan yaitu onggokan piroklastik yang diendapkan melalui
udara . Endapan ini umumnya akan berlapis baik, dan pada lapisannya akan
memperlihatkan struktur butiran bersusun. Endapan ini meliputi aglomerat,
breksi, piroklastik, tuff dan lapili

VIII-3

2. Endapan Aliran ( Pyroclastic Flow)


Endapan piroklastik aliran yaitu material hasil langsung dari pusat erupsi,
kemudian teronggokan di suatu tempat. Hal ini meliputi hot avalanche, glowing
avalanche, lava collapse ,hot ashes avalanche.
Aliran umumnya berlangsung pada suhu tinggi antara 500-650C dan
temperaturnya cenderung menurun selama pengalirannya. Penyebaran pada
bentuk endapan sangat dipengaruhi oleh morfologi, sebab sifat-sifat endapan
tersebut adalah menutup dan mengisi cekungan. Bagian bawah menampakkan
morfologi asal dan bagian atasnya datar.
3. Endapan Surge (Pyroclastic Surge)
Endapan piroklsatik surge merupakan suatu awan campuran dari bahan padat dan
gas (uap air) yang mempunyai rapat massa rendah dan bergerak dengan kecepatan
tinggi secara trubulensi di atas permukaan. Umumnya endapan piroklastik surge
mempunyai pemilahan yang baik, berbutir halus dan berlapis baik. Endapan ini
mempunyai strutur pengendapan primer seperti laminasi dan perlapisan
bergelombang hingga planar. Yang paling khas dari endapan ini adalah
mempunyai struktur silang siur, melensa dan bersudaut kecil . Endapan surge
umumnya kaya akan keratan batuan kristal.
( Endarto, Danang, 2005 )

VIII-4

Anda mungkin juga menyukai