Anda di halaman 1dari 33

1

KATA PENGANTAR
Dengan rahmat dan nikmat dari Allah SWT, alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. Sehingga makalah yang penulis beri
judul Menuliskan item-item tes untuk berbagai jenis tes ini bisa memenuhi tugas Evaluasi
Pembelajaran Matematika. Dapat terselesaikannya makalah ini tidak lain karena banyaknya
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sangat berterima kasih atas
kontribusi semua pihak yang telah memperlancar penyusunan makalah ini.
Mengingat pentingnya suatu pengetahuan yang lebih luas mengenai item-item tes untuk
berbagai jenis tes, maka makalah ini diharapkan bisa memberikan khasanah lebih luas mengenai
mengenai penulisan item-item tes khususnya dalam penulisan evaluasi pembelajaran
matematika.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Besar harapan penulis
akan tegur sapa dari berbagai pihak berupa saran dan kritik membangun sehingga bisa menjadi
acuan bagi penulis untuk perbaikan kedepannya.

Malang, 20 Oktober2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 4


1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan 4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1 Pilihan Ganda

2.1.2 Benar-Salah

14

2.1.3 Jawaban Pendek 18


2.1.4 Pasangan 21
2.1.5 Karangan (Essay) 24
2.2Ciri-ciri penulisan tes yang baik dan benar

27

2.3Membedakan item tes yang baik dan yang tidak baik 28


BAB III

30

PENUTUP

30

2.1 Kesimpulan
2.2 Saran

30

Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA31

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan, atau bakat yang dimiliki
oleh sesesorang atau kelompok. Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan atau tugas
atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau
atribut pendidikan atau spikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut
mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar (Zainul dan Nasoetion, 1993).
Tes merupakan cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada peserta didik
pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu
yang jelas. Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk
tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif
berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran. Karena pentingnya suatu tes dalam dunia pendidikan sehingga kami akan
mengulas sedikitMenuliskan itemengenai-itemtesuntukberbagai jenis tes.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan judul makalah yang diangkat yaituMenuliskan item-item tes untuk berbagai
jenis tes,maka dapat di identifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Penulisan item tes dari berbagai jenis tes yang ada
2. Ciri-ciri penulisan tes yang baik dan benar
3. Perbedaan penulisan item tes dari berbagai jenis tes
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana penulisan item tes dari berbagai jenis tes yang ada
2. Mengenal ciri-ciri penulisan tes yang baik dan benar
3. Mengenal perbedaan penulisan item tes dari berbagai jenis tes

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menuliskan item tes
Dalam penulisan item tes dapat di bagi menjadi 5 item yaitu :
1. Pilihan Ganda
2. Benar Salah
3. Jawaban Singkat
4. Pasangan
5. Karangan (Essay)
2.1.1 Pilihan Ganda
A. Pengertian
Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar
atau paling tepat. Soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil
belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi,
analisis, sintesis dan evaluasi. Dilihat dari strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri
atas:
1) Stem, yaitu pernyataan yang berisi permasalahan yang akan ditanyakan
2) Option, yaitu sejumlah pilihan atau alternatif jawaban
3) Kunci, yaitu jawaban yang benar atau paling tepat
4) Distractor (pengecoh), yaitu jawaban-jawaban lain selain kunci jawaban
Menurut Gronlund (1981) alternatif ja dengan yang lainnya. Makin banyak alternatif jawaban,
makin kecil kemungkinan peserta
didik menerka Jadi,jawabansebenarnyajumlahtidakada alternatifaturanbaku.Guru bisa
membuat 3,4,5 alternatif jawaban. Semakin banyak maka akan semakin bagus.
Soal pilhan ganda adalah tipe soal yang banyak digunakan. Soal ini dapat
mengukur variasi hasil belajar dari yang sederhana sampai yang kompleks. Dan ini dapat
diterima sebagai tipe pengukuran terbaik dari berbagai sudut pandang. Soal pilihan ganda
dapat diskor dengan mudah, cepat, dan memiliki objektivitas yang tinggi, mengukur
berbagai tingkatan kognitif, serta dapat mencakup ruang lingkup materi yang luas dalam
5

suatu tes. Bentuk ini sangat tepat digunakan untuk ujian berskala besar yang hasilnya
harus segera diumumkan, seperti ujian nasional, ujian akhir sekolah, dan ujian seleksi
pegawai negeri.Hanya saja, untuk meyusun soal pilihan ganda yang bermutu perlu waktu
lama dan biaya cukup besar, disamping itu, penulis soal akan kesulitan membuat
pengecoh yang homogen dan berfungsi, terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban,
dan peserta mudah mencotek kunci jawaban.
Soal pilihan ganda sangat efektif untuk mengukur kemampuan, mulai dari
kemampuan yang sederhana samapi dengan kemampuan yang kompleks seperti
kemampuan dalam pengetahuan, pemahaman, dan penggunaan konsep. Soal soal dalam
pilhan ganda dapat mengukur kemampuan dalam hal :
1. Mengenal istilah (knowledge of terminologi)
2. Mengenal fakta (knowledge of spesific facts)
3. Mengenal prinsip (knowledge of principle)
4. Mengenal metode dan prosedur (knowledge of methods and procedures)
5. Mengidentifikasi penggunaan fakta dan prinsip
6. Menginterpertasikan hubungan sebab akibat (ability to interpretcau se- and effect
relationships)
7. Menilai metode dan prosedur (ability to justify methods and procedures)
Selain itu, aspek yang dapat diukur dengan bentuk soal pilihan ganda adalah kemampuan
tinggi seperti :
8. Pengamatan dan pengukuran
9. Mengklasifikasi
10. Inferring
11. Reasoning
12. Prediction
13. Reading a table
14. Critical thinking
15. Problem solving
16. Rancangan percobaan
Ada beberapa jenis tes bentuk pilihan ganda, yaitu :
6

1) Distracters, yaitu setiap pertanyaan atau pernyataan mempunyai jawaban yang benar.
Tugas peserta didik adalah memilih satu jawaban yang benar.
2) Analisis hubungan antara hal, yaitu bentuk soal yang dapat digunakan untuk melihat
kemampuan peserta didik dalam menganalisis hubungan antara pernyataan dan
alasan (sebab- akibat)
3) Variasi negatif, yaitu setiap pertanyaan dan pernyataan mempunyai beberapa pilihan
jawaban yang benar, tetapi disediakan satu kemungkinan jawaban yang salah. Tugas
peserta didik adalah memilih jawaban yang salah tersebut
4) Variasi berganda, yaitu memilih beberapa kemungkinan jawaban yang semuanya
benar, tetapi ada satu jawaban yang paling benar. Tugas peserta didik adalah memilih
jawaban yang paling benar
5) Variasi yang tidak lengkap, yaitu pertanyaan atau pernyataan yang memiliki
beberaapa kemungkinan jawaban yang belum lengkap. Tugas peserta didik adalah
mencari satu jawaban yang paling benar dan melengkapinya.
Sementara itu, Mosier, Myers, Price dan P. A. Bott mengemukakan ada 14 tipe bentuk
soal pilihan ganda, yaitu :
1) Pertanyaan yang berkaitan dengan definisi
2) Pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan
3) Pertanyaan yang berkaitan dengan kasus
4) Pertanyaan yang berkaitan dengan pengaruh
5) Pertanyaan yang berkaitan dengan asosiasi
6) Pertanyaan yang berkaitan dengan recognition of errors
7) Pertanyaan yang berkaitan dengan identifikasi kesalahan
8) Pertanyaan yang berkaitan dengan evaluasi
9) Pertanyaan yang berkaitan dengan membedakan
10) Pertanyaan yang berkaitan dengan kesamaan
11) Pertanyaan yang berkaitan dengan susunan
12) Pertanyaan yang berkaitan dengan susunan yang tidak lengkap
13) Pertanyaan yang berkaitan dengan prinsip umum
14) Pertanyaan yang berkaitan dengan subjek kontroversional

2. Penulisan Item Soal Bentuk Pilihan Ganda


Dalam menulis soal pilihan ganda harus memperhatikan kaidahkaidahsebagai berikut:
1) Materi
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau darisegi materi.
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benaratau yang paling benar.
2) Konstruksi
1. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harusmerupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
3. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawabanbenar.
4. Pokok soal jangan mengandung pernyataanyang bersifat negatif ganda.
5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
6. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semuapilihan jawaban di atas
salah", atau "Semua pilihanjawaban di atas benar".
7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harusdisusun berdasarkan
urutan besar kecilnya nilai angkatersebut, atau kronologisnya.
8. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yangterdapat pada soal harus jelas
dan berfungsi.
9. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soalsebelumnya.
3) Bahasa
1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuaidengan kaidah bahasa
Indonesia.
2. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jikasoal akan digunakan
untuk daerah lain atau nasional.
3. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif.
4. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yangbukan merupakan satu
kesatuan pengertian.
Catatan :
1

Jumlah pilihan jawaban untuk soal SD dan SMP adalahempat pilihan

Jumlah pilihan jawaban untuk SMA dan sederajat yaitu limapilihan.


8

C. Cara Penilaian
=
1

Keterangan :
= Skor
B = Jumlah jawaban benar
S = Jumlah jawaban salah

p = banyak pilihan jawab (opsi) untuk setiap


soal 1 = bilangan tetap
Contoh :
Seorang peserta didik A di tes dengan soal bentuk pilihan ganda sebanyak 10 soal.
Ternyata, peserta didik A menjawab soal dengan betuk sebanyak 8 butir soal, berarti
jumlah jawaban yang salah 2 soal. Jumlah alternatif jawaban (option) = 4 . Dengan
demikian skor peserta didik :
Skor : 8(421)=823=7,33

Disamping rumus disamping, ada juga rumus lain. Menurut Ainur Rofieq (2008) cara penskoran tes
bentuk pilihan ganda ada tig jawaban, penskoran ada koreksi jawaban,. da
1) Penskoran tanpa koreksi, yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab
benar mendapat nilai satu (bergantung pada bobot soal). Skor peserta didik diperoleh
dengan cara menghitung banyaknya butir soal yang dijawab benar.
= 100%

Keterangan :
B = Jumlah jawaban benar
N = Jumlah soal
9

2) Penskoran ada koreksi jawaban, yaitu pemberian skor dengan mempertimbangkan


pada butir soal yang dijawab salah dan tidak dijawab. Adapun rumusnya adalah :
=[

]100%

Keterangan :
B = Jumlah soal yang dijawab benar
S = Jumlah soal yang dijawab salah
p = Jumlah pilihan jawaban tiap soal (option)
1 = Bilangan tetap
N = Jumlah soal
Catatan : Soal yang tidak dijawab diberi skor 0.
3) Penskoran dengan butir beda bobot, yaitu pemberian skor dengan memberikan bobot
berbeda untuk sejumlah soal. Biasanya bobot butir soal menyesuaikan dengan
tingkatan kognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi)
yang telah ditetapkan guru.
( ) = 100%

Keterangan :
B = Jumlah soal yang dijawab benar
b = bobot setiap soal
Si = skor ideal (skor yang mungkin dicapai jika semua soal dapat dijawab dengan
benar)
4. Contoh Soal dan Penyelesaian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menyilang (x) jawaban yang benar!
1. Diketahui fungsi ()

dan ()

. Nilai dari komposisi fungsi

=3 1

=2 +3

( )(1)=....

a. 11
10

2. 14
3. 17
4. 21
5. 27
2.

Harga tiket masuk ke ruangan pameran untuk balita .2.000, 0dan untuk dewasa .3.000, 0.Pada hari minggu terjual 540 tiket dengan hasil penjualan 1.260.000,00.
Banyak masing-masing tiket untuk balita dan dewasa terjual berturut turut adalah ....

1. 140 dan 400


2. 180 dan 360
3. 240 dan 300
4. 360 dan 180
5. 400 dan 140
3. Diketahui barisan aritmatika dengan
Maka

adalah suku ke-n. Jika


2

+ + =165.

15 40

=....
19

a. 45
b. 55
c. 68,5
d. 75
e. 82,5
4. Perhatikan gambar grafik fungsi eksponen
disamping! Persamaan grafik fungsi invers dari grafik
fungsi pada gambar disamping adalah ...

a. =log2 b. =2log c.

= log

d. = log2 e.

=2 log2

5. Sebuah kotak berisi 4 bola kuning dan 6 bola biru . Jika diambil 2 bola biru secara
acak, maka peluang terambil kedua bola berwarna sama adalah....

a.

11

b.
c.
d.
e.

Penyelesaian :
1.

()=3 1

()

=2 +3

()= (())

=2(3 1)2+3

) =29 6 +1 +3
2

=18 12+5

(1)=18(1)212(1)+5=11

Jawaban : A
2. Misal x= balita, dan y=dewasa
x

2.000

3.000

540

1.260.000

Diperoleh :
+ =540 | 2|

2 +2 =1.080

2 +3 =1260|1|

2 +3 =1.260

=180

=180

y disubtitusikan ke persamaan pertama diperoleh =360

Maka banyaknya tiket yang terjual untuk balita dan dewasa masing masing 360 dan
180
Jawaban : D
3.

+ + =165maka

15 40

=.... ?

19

+ + +14+ +39=165

12

3 +54=165
+18=55

Sehingga diperoleh

= +18=55
19

Jawaban : B
1

4.

= () = ()

=2

2
=

()=

Maka

()=

2
Jadi, fungsi invers dari =2 adalah =

Jawaban: C
5.
4

6 15 21 7

+
10

10

45 45 45 15

Jawaban : E
Kunci Jawaban :
1. A
2. D
3. B
4. C
5. E
5. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dari soal bentuk soal pilihan ganda adalah sebagai berikut :
1) Materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari bahan pengajaran yang telah
diberikan
2) Jawaban siswa dapat dioreksi (dinilai) dengan mudah dan cepat dengan menggunakan
kunci jawaban
3) Jawaban untuk setiap pertanyaan sudah pasti benar atau salah sehingga penilainnya
bersifat objekif
13

4) Dapat digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam berbagai jenjang
kemampuan kognitif
5) Soal dapat digunakan berulang-ulang
6) Soal dapat digunakan untuk peserta jumlah tes yang banyak
Adapun kekurangan dari bentuk soal pilihan ganda, yaitu:
1) Tes yang dibuat cenderung mengukur proses berpikir rendah kurang dapat mengukur
aspek pengetahuan yang lebih tinggi, dan
2) Jika siswa tidak mengerti akan jawaban dari suatu butir soal mereka dapat menjawab
dengan cara menebak
3) Menuliskan soalnya relatif lebih sulit dan lama
Kelemahan tersebut dapat diminimalkan dengan cara terus berlatih untuk menulis
tes objektif yang baik, sehingga penulis benar-benar terampil dalam menulis terutama
untuk menulis tes objektif yang dapat mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari
hanya sekedar ingatan.

2.1.2 Benar-Salah
A. Pengertian
Tes obyektif bentuk benar atau salah (true false) adalah salah satu bentuk tes obyektif
di mana butir-butir soal yang diajukan dalam tes hasil belajar itu berupa pernyataan
(statement), pernyataan mana ada yang benar dan ada yang salah dengan kata lain
terdapat dua kemungkinan alternatif jawab yaitu Benar atau Salah. Selain itu, tes ini juga
dikenal dengan istilah tes jawaban-no test)pendek dan merupakan tes model baru (new type test)
dengan cara menuliskan jawabannya
berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat yang telah disediakan untuk
masing-masing butir item yang bersangkutan. Pada pernyataan tes benar atau salah,
peserta tes tersebut tinggal menyilang atau melingkari huruf B jika pernyataan menurut
pendapat benar dan huruf S jika salah. Dalam hal ini Testee diminta menentukan
pendapatnya mengenai pernyataan-pernyataan tersebut dengan cara seperti yang telah
ditentukan dalam petunjuk cara mengerjakan soal.

14

Bentuk tes benar atau salah ini bermacam-macam variasinya jika dilihat dari segi pola
pengerjaannya yang terdiri dari:
1) Tes Benar-Salah bentuk pernyataan
Dalam bentuk ini soal terdiri dari pernyataan-pernyataan dan siswa diminta memilih
kemungkinan benar atau salah saja.
2) Tes Benar-Salah yang menuntut alasan
Dalam bentuk ini selain seperti bentuk pertama juga menuntut supaya siswa memberi
alasan apabila ia memilih kemungkinan salah (menyalahkan pernyataan soal).
3) Tes Benar-Salah dengan membetulkan
Dalam bentuk tes ini selain seperti bentuk pertama juga menuntut supaya siswa
membetulkan pernyataan soal yang disalahkan (jika siswa memilih kemungkinan salah
terhadap pernyataan/ soal yang bersangkutan).
4) Tes Benar-Salah Berganda
Pada bentuk ini satu induk persoalan menghasilkan beberapa anak persoalan. Beberapa
anak persoalan itu dirumuskan dalam pernyataan/ soal yang mempunyai kemungkinan
benar atau salah.
2. Penulisan item Benar-Salah
Item-item tes yang mempunyai tipe benar-salah harus memenuhi beberapa
kriteria, diantaranya.
1) Soal harus singkat, jelas, bukan bukan kalimat majemuk.
2) Jumlah soal harus banyak dan disusun atau dasar tabel spesifikasi.
3) Satu soal harus berisi satu pernyataan.
4) Tidak mengungkapkan kata-kata seperti: selalu, seringkali, pada umumnya, biasanya,
karena kata-kata itu memudahkan murid untuk menerka jawaban.
5) Setiap pernyataan/soal harus pasti salah atau betul (tidak mendua arti).
6) Jumlah soal yang betul dan yang salah harus seimbang.
7) Urutan soal (yang betul dan yang salag) seharusnya tidak mengikuti pola yang teratur.
8) Sebaiknya pernyataan tidak diambil langsung dari buku.
9) Tulisan huruf B-S pada permulaan nomor masing-masing item dengan maksud untuk
mempermudah mengerjakan dan menilai (skoring).
15

3. Cara Penilaian
1. Tanpa denda
Skoring diperhitungkan hanya jawaban yang benar.
=

2. Dengan denda
Skoring ini dipakai apabila tes belum diketahui reliabilitasnya atau masih diragukan.
=

Keterangan :
= skor / nilai
B = Banyaknya jawaban yang benar
S= Banyaknya jawaban yang salah
Contoh :
Seorang peserta didik dites dengan soal bentuk benar-salah sebanyak 30 soal. Ternyata,
peserta didik tersebut dapat menjawab soal dengan betul 25 butir soal, berarti jumlah
jawaban yang salah ada 5 soal. Dengan demikian, skor peserta didik yang bersangkutan
adalah :
Skor = 25 5 = 20
3. Contoh Soal dan Penyelesain
Soal :
1.

B S

25

2.

B S

625 +

3.

B S

1,2,3 termasukbilanganbulat

4.

B S

1.500 + 200 x 2 = 1.900

5.

B S

27

= 5
121

= 40

= 8

Penyelesaian:
1.

25

2.

625 +

5
121

= 25

+ 11 = 36
16

3. B
4. B

5. S

Karena 1,2,3 termasukbilanganbulat


1.500 + 200 x 2 = 1.500 + (200 x 2)

27

= 3 x 3 x 3 = 27

4. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan dari soal bentuk soal benar-salah adalah sebagai berikut :
1) Mudah dikonstruksi, maksudnya adalah bahwa untuk menulis satu tes benar
salahhanya diperlukan satu pernyataan, dimana pernyataan tersebut harus berkaitan
dengan tes tersebut.
2) Perangkat soal dapat mewakili seluruh perangkat pokok bahasan, ini merupakan
kekuatan utama dari tes tipe benar salah.
3) Mudah dalam pensekoran, karena hanya ada dua alternatif jawaban, maka setiap butir
soal (tes) hanya mempunyai dua alternatif skor, yaitu satu untuk yang
mengerjakannya secara benar dan nol untuk yang menjawab salah.
4) Alat yang baik untuk mengukur fakta dan hasilbelajar langsung terutama yang
berkenaan dengan ingatan. Tes tipe benar salah mengukur kemampuan dasar hasil
belajar, yaitu dapat membedakan kenyatan diri yang bukan kenyataan atau dari suatu
yang benar dari yang salah.
Adapun kelemahan dari tes objektif tipe benar salah adalah sebagai berikut:
1) Mendorong peserta tes (siswa) untuk menebak jawaban, karena probabilitas
menjawab benar adalah 50 % maka tipe tes ini seakan mendorong para peserta tes
untuk menebak jawaban walaupun mereka tidak mengetahui jawaban yang benar.
2) Terlalu menekankan pada ingatan, karena tes tipe ini memaksa penulis tes untuk
menguji hasil belajar langsung yang berbentuk ingatan. Kelemahan ini lebih
diperburuk jika guru atau pendidik mengkonstruksi tes yang mengambil langsung
pernyataan dari buku ajar yang digunakan.

17

3) Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua kemungkinan
(benar dan salah)

2.1.3 Jawaban Pendek


A. Pengertian

Item tipe jawaban pendek berupa kalimat pernyataan yang harus dijawab dengan
jawaban singkat, umumnya tidak lebih dari satu atau dua kata, atau berupa kalimat
pernyataan yang belum selesai sehingga subjek harus mengisikan kata untuk
melengkapi kalimat tersebut. Biasanya soal bentuk jawaban singkat ditandai dengan
adanya tempat kosong yang disediakan bagi peserta tes untuk menuliskan jawabannya
sesuai petunjuk.
Kedua bentuk tes ini masing-masing menghendaki jawaban dengan kalimat
danatau angka-angka yang hanya dapat dinilai benar atau salah. Soal tes bentuk jawaban
singkat biasanya dikemukakan dalam bentuk pertanyaan. Dengan kata lain, soal tersebut
berupa suatu kalimat bertanya yang dapat di jawab dengan singkat, berupa kata, prase,
nama, nama tempat, nama tokoh, lambang, dan lain-lain
Keunggulan item tipe ini sebetulnya terletak pada kemudahan menulisnya serta
banyaknya jumlah item yang dapat dicakup dalam setiap pengenaan tes. Hanya saja
biasanya item tipe jawaban pendek sulit utuk digunakan mengungkap taraf kompetensi
yang tinggi dan karenanya lebih cocok untuk dikenakan pada siswa dari tingkat
pendidikan dasar.
B. Penulisan item tipe Jawaban Pendek
Beberapa petunjuk praktis dalam menyusun soal bentuk jawaban singkat dan
melengkapi, antara lain:
1. Hendaknya tidak menggunakan soal yang terbuka, sehingga ada kemungkinan
peserta didik menjawab secara terurai.
2. Untuk soal tes bentuk melengkapi hendaknya tidak mengambil pernyataan langsung
dari buku (textbook).
3. Titik-titik kosong sebagai tempat jawaban hendaknya diletakkan pada akhir atau
dekat akhir kalimat daripada pada awal kalimat.
18

4. Jangan menyediakan titik-titik kosong terlalu banyak, pilihlah untuk masalah yang
urgen saja.
5. Pernyataan hendaknya hanya mengandung satu alternatif jawaban.
6. Jika perlu dapat digunakan gambar-gambar sehingga dapat dipersingkat dan jelas.
C. Cara Penilaian
=

Keterangan :
Sc= skor / nilai
B = Banyaknya jawaban yang benar
Contoh:
Seorang peserta didik dites dengan soal bentuk jawaban singkat sebanyak 10 soal.
Ternyata, peserta didik tersebut dapat menjawab dengan betul 7 soal. Dengan demikian,
skor peserta didik :
Skor = 7
D. Contoh Soal dan Penyelesaian
Berikut ini adalah contoh soal dan penyelesaian soal bentuk jawaban pendek :
1. Jumlah sisi pada bangun segitiga adalah ...
2. Jumlah sudut pada bangun segitiga adalah ...
3

3.

Integral dari 6 adalah ...

4.
Penyelesaian :
Turunan dari 8 adalah ...

1.

Jumlah sisi pada segitiga adalah 3

19

Bukti:
Pada segitiga abc, sisi-sisinya adalah ab, bc dan ac. Sehingga jumlah sisi pada
segitiga adalah 3.

2. Jumlah sudut pada segitiga adalah 180


Bukti:
Di berikan segitiga ABC. Garis AB diperpanjang, kemudian buat garis BD yang
sejajara dengan AC. Seperti gambar berikut:

Jika dua garis sejajar dipotong oleh suatu garis lain maka sudut-sudut yang
berseberangan dalam akan sama besar, begitupula sudut-sudut yang sehadap akan
sama besar juga. Diperoleh c=d dan a=e.
Sudut b, d dan e terletak pada garis lurus, itu berarti jumlah sudut ketiganya 180,
karena c=d dan a=e diperoleh
a+b+c=180
3

6
3. Integral dari 6 adalah

Bukti:
+1

+1

3
6

3+1

3+1

4
+

4. Turunan dari 8 adalah 32

Bukti:
=
1
=

20

41

8 = 8.4 =32

5. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan tes bentuk jawaban singkat dan melengkapi, antara lain:
1) Kemungknan menebak jawaban sangat sulit
2) Cocok untuk soal- soal hitungan
3) Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur secara luas
4) Relatif mudah disusun
5) Sangat baik untuk penilaian kemampuan peserta didik yang berkenaan dengan
fakta-fakta, prinsip-prinsip dan terminologi.
6) Menuntut peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya secara singkat dan
jelas.
7) Pemeriksaan lembar jawaban dapat dilakukan dengan objektif
Adapun kekurangan tes bentuk jawaban singkat dan melengkapi, antara lain :
1) Pada umumnya hanya berkenaan dengan kemampuan mengingat saja, sedangkan
kemampuan yang lain agak terabaikan.
2) Pada soal bentuk melengkapi, jika titik-titik kosong yang harus diisi terlalu
banyak, para peserta didik sering terkecoh.
3) Dalam memeriksa lembaran jawaban dibutuhkan waktu yang cukup banyak.
4) Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu.
5) Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek.
6) Penilaian menjemukan dan memerlukan waktu banyak
2.1.4 Pasangan
1. Pengertian
Soal tes menjodohkan sebenarnya masih merupakan bentuk pilihan ganda.
Perbedaannya dengan bentuk pilihan ganda adalah pilihan ganda terdiri atas stem dan
option, kemudian peserta didik tinggal memilih salah satu option yang di anggap paling
tepat, sedangkan bentuk menjodohkan terdiri atas bentuk kumpulan soal dan kumpulan
jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom yang berbeda, yaitu kolom
sebelah kiri menunjukan kumpulan persoalan, dan kolom sebelah kanan menunjukan
21

kumpulan jawabanyang keduanya dikumpulkan pada dua kolom yang berbeda, yaitu
kolom sebelah kiri menunjukan kumpulan persoalan dan kolom sebelah kanan
menunjukan kumpulan jawaban. Jumlah pilihan jawaban dibuat lebih banyak daripada
jumlah persoalan. Bentuk soal menjodohkan sangat baik untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam mengidentifikasikan informasi berdasarkan hubungan yang
sederhana dan kemampuan mengidentifikasi kemampuan menghubungkan antara dua
hal. Makin banyak hubungan antara premis dengan respon dibuat, maka makin baik soal
yang disajikan.
B. Penulisan Item Pasangan
Dalam penyusunan soal harus memperhatikan beberapa unsur yaitu:
1. Buatlah petunjuk dengan jelas, singkat, dan mudah dipahami.
2. Sesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator
3. Kumpulan soal diletakkan sebelah kiri, sedangkan jawabannya di sebelah kanan
4. Jumlah alternatif jawaban hendaknya lebih banyak dari jumlah soal
5. Susunlah item-item dan alternatif jawaban dengan sistematika tertentu, misalnya
sebelum pokok persoalan.
6. Seluruh kelompok soal dan jawaban hanya terdapat dalam satu halaman
7. Gunakan kalimat yang singkat dan langsung terarah pada pokok persoalan
C. Cara Penilaian
=

Keterangan :
= Skor
= Jumlah jawaban benar
Contoh :
Soal

Kunci Jawaban

Jawaban Testi

1) A ___________

.....B.....

1. B

B ____________

.....C.....

2. A

C ____________

.....A.....

3. C
22

4. X
2) A ____________

.....A.....

1. A

B ____________

.....C.....

2. C

C ____________

.....D.....

3. D

D ____________

.....B.....

4. B

5. X

Dari contoh diatas ternyata pada soal nomor (1) peserta didik dapat menjawab
benar 1, sedangkan pada nomor (2) yang benar ada 4. Jadi, jumlah yang benar = 5.
Dengan demikian skor peserta didik yang bersangkutan adalah 5
D. Contoh Soal dan Penyelesaian
Pertanyaan

Jawaban

1. Besar sudut lurus

A. Sama dengan

2. Rumus luas segitiga

B. 3

3. Jika P sama dengan 0,573% dari 6,54 dan Q sama dengan

C. Tidak ada

6,54% dari 0,573. Maka besarnya, P . . .Q


4. Terdiri dari titik-titik yang memiliki jarak yang sama
terhadap satu titik pusat

D. 180
E. Lingkaran
F. Bola

5. Contoh bangun ruang

G. Alas x tinggi x

6. Bilangan yang bisa dinyatakan dalam bentuk a/b

H. Rasional

7. Berapakah nilai X jika terdapat 2x+5=3x+2


8. Jumlah sisi lingkaran

Kunci Jawaban :
1. D
2. J
3. A
4. E
5. F
6. H
7. B
8. C

23

5. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan soal bentuk menjodohkan, antara lain:
1) Relatif mudah disusun
2) Penskorannya mudah, objektif dan cepat
3) Dapat digunakan menilai teori dengan penemuannya
4) Materi tes cukup luas
Adapun kekurangan soal dalam bentuk menjodohkan antara lain:
1) Ada kecendrungan dalam menekan ingatan
2) Kurang baik dalam menilai pengertian guna membuat tafsiran.
3) Kadang kesulitan akan memahami konsep.

2.1.5 Karangan (Essay)


A. Pengertian

Test uraian (essay test), yang juga sering dikenal dengan istilah tes subyektif
(subjectif test), adalah salah satu jenis test hasil belajar yang memiliki karakteristik
sebagaimana dikemukakan berikut ini.
1. Test tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa
uraian atau paparan kalimat yang pada umumnya cukup panjang.
2. Bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah itu menuntut kepada test untuk memberikan
penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan, membedakan dan sebagainya.
3. Jumlah butir soalnya ummumnya terbatas, yaitu berkisar antara lima sampai dengan
sepuluh butir.
4. Pada umumnya butir-butir soal test uraian itu di awali dengan kata-kata :
Jelaskan...., Bagaimana....kan,.....Terang kata-kata lain yang serupa dengan itu.
Tes karangan (essay examination) merupakan alat penilaian hasil belajar paling
tua. Tes essay ini secara umum adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya
dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan
alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan
menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri (Sudjana, 1989).
24

Tipe ini sangat populer dikarenakan mudahnya ditulis, dan bagi sebagaian orang
dianggap sebagai cara terbaik untuk mengungkap kemampuan mengorganisir fikiran dan
menyatakan pengetahuan secara lengkap. Dikarenakan jawaban yang diberikan selalu
dalam bentuk ekpresi tulis yang panjang, maka biasanya suatu tes yang ditulis dalam tipe
karangan tidak dapat berisi banyak item. Oleh karena itu, perlu pertimbangan dari pihak
penulis item agar hanya menanyakan hal-hal penting yang kiranya dapat mengungkap
pemahaman subjek secara komprehensif.
B. Penulisan Item Tes Karangan
Beberapa petunjuk penulisan item tes karangan.
1. Berikan
pertanyaan
atau
tugas
yang
menghendaki
menunjukkanpenguasaan pengetahuan yang penting.

agar

subjek

2. Buatlah pertanyaan yang arah jawabannya pasti, sehingga para ahli dapat setuju
bahwa satu jawaban akan lebih baik daripada lainnya.
3. Sebaiknya tidak menanyakan sikap atau pendapat.
4. Sebaiknya pertanyaan diawali dengan kata-kata seperti: bandingkan, berikan alasan,
jelaskan mengapa, beri contoh, dan semacamnya.
5. Jangan beri kesempatan subjek untuk memilih hanya sebagian diantara pertanyaan
yang disediakan untuk dijawabnya.
6. Sebaiknya tulis
pertanyaannya.

dahulu

suatu

jawaban

ideal,

baru

kemudian

menyusun

3. Contoh Soal dan Penilaian


No
1.

Nilai x yang memenuhi 3


a. 35x -1

5x -1

= 27

x +3

Kunci Jawaban
adalah

Skor
2
2
2
2
2
2

33 (x +3)

b. 5x -1 = 3 (x +3)
c. 5x -1 = 3 x +9
d. 5x -3x
= 1 +9
e. 2x = 10
f. x
= 10/2 = 5
Skor Maksimal

12

25

No

Kunci Jawaban
2

Jika ( + ) = buktikan

Skor

+ = 2

2.
2

(+)=

( + )( + )=c

+2 + =

+ = 2

Maka terbutki jika ( + )

=,

+ = 2

Skor Maksimal

2
12

D. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan dari item essay (karangan) antara lain sebagai berikut :
1) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving).
2) Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi
3) Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis,
analitis, dan sistematis.
4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksud dengan gaya
bahasa dan caranya sendiri
5) Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa
memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpikir
siswa.
6) Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan

Adapun kekurangannya, yaitu :


1) Tes ini biasanya kurang reliabel, mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksannya
memerlukan waktu lama sehingga tidak praktis bagi kelas dengan jumlah siswa yang
banyak

26

2) Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan
dites karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas)
3) Sifatnya sangat subjektif, baik dalam hal menanyakan, dalam membuat pertanyaan,
maupun dalam cara memeriksanya
4) Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih
banyak dari penilai
5) Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain

2.2Ciri-ciri penulisan tes yang baik dan benar


Tes atau soal ujian merupakan alat ukur yang memiliki fungsi ganda yaitu untuk
mengukur efektivitas belajar dan mengukur efektivitas guru dalam mengajar.Untuk dapat
menjadi alat ukur yang baik dan dapat memberikan informasi yang akurat maka setiap soal
sebagai bagian dari konstruksi tes harus dijaga kualitasnya.Ada beberapa kriteria yang dapat
dipakai untuk menyusun butir-butir tes yang berkualitas yaitu:
b. Valid
Soal dikatakan valid bila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, validitas
soal dapat dilihat dari kesesuaian soal dengan tujuan instruksional khusus dan tujuan
pengukuran yang telah ditetapkan. Validitas dapat pula dilihat dari kemampuannya
memprediksi prestasi di masa yang akan datang.
c. Relevan
Tes yang relevan mengandung soal-soal yang dapat mengukur kemampuan belajar
sesuai dengan tingkat kemampuan yang ditetapkan dalam indicator pencapaian hasil
belajar (Ranah kognitif, afektif dan psikhomotor).Bila kompetansi dasar dan indikator
bertujuan mengungkap ranah afektif, pertanyaan soal harus pula mengarah ke sikap dan
seterusnya.
c. Spesifik
Soal harus direncanakan sedemikian rupa agar jawabannya pasti dan tidak
menimbulkan ambivalensi atau spakulasi dalam memberikan jawaban.Kesulitan soal
tidak saja kesulitan materi juga bisa ditambah kesulitan dalam memahami soal bila soal
tidak disusun secara spesifik.
d. Representatif
27

Soal tes sebaiknya dikembangkan dari satuan materi yang jelas cakupannya, dan
bersifat komprehensif dalam pengertian materi tes harus mencakup seluruh materi
pengajaran, untuk itu seluruh pokok bahasan (sub pokok bahasan) idealnya harus
terwakili dalam soal tes. Syarat ini akan dapat mengurangi error terhadap hasil
pengukuran.
e. Seimbang
Dalam proses pengajaran dosen akan tahu persis, bahwa setiap pokok bahasan
memiliki tingkat kesulitan yang berbeda, soal tes dikatakan seimbang bila pokok bahasan
yang terpenting mendapat porsi terbanyak dalam soal. Kalau dalam keadaan terpaksa hal
tersebut tidak dapat dilakukan maka keseimbangan dapat dicapai dengan memberikan
bobot yang berbeda pada pokok bahasan yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.
f.Sensitif
Syarat ini berkait erat dengan taraf kesukaran soal, butir tes yang baik
harusmemiliki sensitivitas untuk membedakan siswa yang benar-benar menguasai materi
dengan yang tidak, hal ini tidak akan tercapai bila soal terlalu sulit sehingga semua siswa
tidak dapat mengerjakan, atau soal yang terlalu gampang sehingga semua siswa dapat
mengerjakan dengan benar.
g. Fair
Tes

hasil

ujian

hendaklah

bersifat

terbuka

dalam

pengertian

tidak

mengandungjebakan, jelas cakupan materinya, kejalasan norma yang dipakai serta


kriteria keberhasilannya. Dalam pelaksanaannya obyektif, tidak merugikan kelompok
tertentu.
h. Praktis
Dalam pengertian bahwa tes tidak sulit untuk dilaksanakan dilihat dari
segipembiayaan maupun pelaksanaanya.Tes yang baik harus efisien dan mudah untuk
dilaksanakan.

2.3Membedakan item tes yang baik dan yang tidak baik


Tes yang baik adalah tes yang dapat mengukur hasil belajar siswa dengan tepat. Untuk
dapat menghasilkan tes yang seperti itu maka tes tersebut harus dibuat melalui perencanaan yang
baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat perencanaan tes yang baik adalah :
1. Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin diukur.
28

2. Pilih pokok bahasan dan sub-pokok bahasan yang relevan untuk mencapai tujuan
tersebut.
3. Tentukan proses berpikir yang ingin diukur.
4. Tentukan jenis tes yang tepat digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran tersebut.
5. Tentukan tingkat kesukaran butir soal yang akan dibuat.
Berikut ini adalah perbedaan item tes dari berbagai jenis tes:
Karakteristik

Pilihan Ganda

Benar-Salah

Jawaban

Menjodohkan

Singkat
Penulisan Soal
Jumlah

Sukar

Mudah

Essay
(Karangan)

Mudah

Mudah

Mudah

Luas

Luas

Terbatas

Terbatas

Terbatas

Luas

Penekanan

Penekanan

pada

pada

keluasan materi

keluasan

keluasan

kedalaman

materi

materi

materi

pokok Luas

bahasan
(materi)
Aspek

yang Banyak

Terbatas

diukur
Persiapan

Penekanan

pada Penekanan

peserta didik

keluasan materi

pada Penekanan
pada

Jawaban

Memilih

Memilih

Mengisi isian

Menjodohkan

Mengorganisas

Peserta didik

jawaban

Benaratau

(titik- titik)

jawaban

ikan jawaban

Kemampuan

Kemampuan

menebak tinggi

menulis

Salah
Faktor

yang Kemampuan

merusak skor

membaca

Kemampuan
dan menebak

menebak

tinggi

dan

bluffing

(guessing)
Penskoran

Mudah,

cepat, Mudah,

Cukup Lama,

Mudah,

cepat, Sukar,

obyektif

kurang

sangat

cepat,

perlu

konsisten,

obyektif

ketelitian.

reliabilitas
tinggi,
obyektif

lama,

konsisten,
realibilitas

dan

rendah

dan

subjektif)

29

BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Tes merupakan cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada peserta didik
pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu
yang jelas. Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk
tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes pada umumnya
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif
berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran.
Dalam penulisan item tes dapat di bagi menjadi 5 item yaitu :
1. PilihanGanda
2. Benar Salah
3. JawabanSingkat
4. Pasangan
5. Karangan (Essay)
Setiap item tes mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing masing. Dan
dalam penyusunan soal tes, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: tujuan pembelajaran,
pokok bahasan dan sub-pokok bahasan, proses berpikir yang ingin diukur, jenis tes yang
tepat serta tingkat kesukaran butir soal yang akan dibuat.

30

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal . 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Setiawan dkk. 2008. Prinsip-Prinsip Penilaian Pembelajaran Matematiika SMA. Yogyakarta.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika
Panduan Penulisan Soal Pilihan Ganda. Pusat Penilaian Pendidikan. BALITBANG.
DEPDIKNAS
Tim Studi Guru. Persiapan Menuju Ujian Nasional 2011 SMA-IPA (2010). Bandung. Pustaka
Setia
http://suluhpendidikan.blogspot.com/2010/03/tes-sebagai-alat-penilaianhasil.html http://syamsulhadiserang.blogspot.com/2012/11/penulisan-instrumentes.html http://www.slideshare.net/yenifha/pengembangan-instrumen-te
http://masgug.blogspot.com/2013/01/a.html
http://arimatematika.blogspot.com
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com

31

Anda mungkin juga menyukai