Anda di halaman 1dari 3

Gubernur Tinjau Dayah Terimbas Banjir di Bireuen

Bireuen - Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah bersama rombongan menyalurkan


bantuan tanggap darurat kepada korban banjir yang tersebar di sejumlah Gampong
di Kabupaten Bireuen. Sebagaimana diketahui, pasca hujan lebat yang terjadi
beberapa waktu lalu telah mengakibatkan sejumlah wilayah di 'Kota Juang direndam
banjir, (Sabtu, 13/2/2016).
Tujuan pertama gubernur adalah ke Dayah Mudi Putri yang berada di Gampong
Mideun Jok, Kecamatan Samalanga. Setelah menempuh perjalanan darat selama 4
jam, Gubernur dan rombongan tiba di Dayah Mudi Putri dan di sambut langsung
oleh Bupati Bireuen, Ruslan M Daud dan para pimpinan Dayah tersebut.
Gubernur dan rombongan langsung menuju ke kawasan Dayah yang terdampak
banjir. Tebalnya lumpur yang mencapai 30 cm telah membuktikan bagaimana
ganasnya luapan air sungai Batee Iliek. Di Bale pengajian dan lantai dua sejumlah
gedung belajar dan asrama terlihat bergantungan tilam, baju dan beberapa kitabkitab belajar yang terendam lumpur dan luapan sungai.
Mimik wajah Gubernur langsung berubah begitu tiba di dapur umum. Jajaran
kompor dan alat masak siswa yang terendam membuat orang nomor satu di Aceh
itu terenyuh. Gubernur langsung meminta Bupati Bireuen untuk segera mengambil
langkah strategis untuk memberikan pertolongan darurat kepada para siswa yang
jumlahnya mencapai ribuan.
"Tolong segera dibuat status darurat kabupaten dan diteruskan ke Pemerintah Aceh.
Jangan lupa untuk mendata apa saja kebutuhan mendesak para santri. Segera
bangun dapur umum dan perpanjang hingga 14 hari dan pasok semua kebutuhan
para santri, jangan sampai setelah kelelahan memberekan sisa-sisa banjir mereka
justru kelaparan," ujar Gubernur kepada Bupati Bireuen dan Kepala Dinas Sosial
Aceh, Al-Hudry.
Sementara itu, Ruslan M Daud menyampaikan, hal yang sangat mendesak untuk
para santri adalah triplek untuk memperbaiki bilik dan Bale tempat mengaji dan
asrama, juga kompor para santri yang memang sebahagian besar sudah tidak
dapat dipergunakan lagi, bahkan beberapa diantaranya hilang dibawa banjir.
Usai berkeliling untuk melihat kondisi terkini dayah, Gubernur didampingi Bupati
Bireuen, sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) diantaranya Dinas
Bina Marga, Dinas Cipta Karya, Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Aceh,
Karo Humas dan Karo Umum Setda Aceh menyerahkan bantuan masa panik kepada
dayah Mudi Putri. Bantuan diterima oleh Abi Zahrul Fuadi, Wakil Direktur I Dayah
Mudi Putri.
Sebelum meninggalkan dayah, Gubernur sempat menghibur para santri dengan
mengajak berpoto bersama. Para santri yang sangat antusias dengan kehadiran
Gubernur langsung tersenyum senang dan mulai beraksi dengan kamera masingmasing. "Terima Kasih pak, sering-sering datang kemari mengunjungi kami," ujar
salah seorang santri dari kerumunan.

Doto Zaini juga sempat berpesan kepada para santri agar tetap semangat belajar
meskipun baru terkena musibah banjir.
Dayah Ummul Ayman
Gubernur dan rombongan selanjutnya menuju ke Dayah Ummul Ayman, dan
langsung disambut oleh pimpinan dayah tersebut, yaitu Waled Nurzahri atau yang
akrab disapa Waled Nu. Dalam pertemuan tersebut Doto Zaini berpesan kepada
para santri agar memiliki kecakapan dalam menghadapi bencana mengingat Aceh
adalah daerah rawan bencana
Gubernur juga menyayangkan ulah segelintir orang yang berfikir instan untuk
mendapatkan kekayaan dengan cara merusak hutan dan lingkungan, sementara
mereka tidak memikirkan akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya itu. Dalam
kesempatan tersebut, Gubernur juga menyerahkan bantuan tanggap darurat
kepada Dayah tersebut yang diterima langsung oleh Waled Nu.
Doto Zaini juga menyempatkan diri meninjau ke Dayah Muslimat yang lokasinya
hanya berbatas jalan dengan Dayah Ummul Ayman. Doto juga menyerahkan
bantuan tanggap darurat yang diterima oleh Tu Ahmadullah selaku pimpinan dayah
tersebut.
Usai menyerahkan bantuan kepada korban banjir di Kecamatan Samalanga,
Gubernur dan rombongan langsung menuju ke Kantor Geuchik Gampong Pulo
Kecamatan Peudada, untuk melihat kondisi pengungsi disana.
Di Gampong Pulo, Gubernur sempat melakukan pemeriksaan kesehatan kepada
salah seorang ibu di Posko tersebut. "Nyan ka puleh aju, karena yang pareksa Abu
Doto," ujar salah seorang pengungsi, disambut senyum khas Gubernur dan tawa
masyarakat yang berada di Posko kesehatan tersebut. Doto juga menyerahkan
bantuan yang diterima langsung oleh Geuchik Gampong Pulo, Kamaruddin.
Gubernur akan Tinjau Kembali Izin Galian C
Sementara itu, menjawab pertanyaan wartawan terkait seringnya wilayah Aceh di
landa banjir, Gubernur menyatakan bahwa faktor pembalakan liar dan galian C
adalah beberapa faktor yang mengakibatkan banjir terjadi di beberapa wilayah
Aceh.
"Segala cara telah kita lakukan untuk menindak para pelaku pembalakan liar,
namun hingga kini perilaku mereka yang memperkaya diri sendiri dengan merusak
alam itu masih saja berlangsung. Sedangkan galian C turut pula mengakibatkan
abrasi sungai. Oleh karena itu, kita akan mempelajari lebih lanjut apakah perlu kita
lakukan jeda penambangan galian C," tegas Gubernur.
Menurut Gubernur, penambangan pasir telah mengakibatkan jalur sungai berubah
arah. Hal tersebut adalah salah satu faktor yang mengakibatkan banjir.
Tinjau Abrasi di Gampong Cot Meurak Blang
Sebelumnya, Gubernur dan rombongan juga sempat meninjau Abrasi sungai yang
terjadi di Gampong Cot Meurak Blang, Kecamatan Samalanga.

Gubernur menyempatkan diri meninjau abrasi hebat yang mengakibatkan beberapa


petak sawah amblas dan hanyut dibawa derasnya aliran sungai. Samsul Rizal selaku
Kepala Dinas Pengairan Aceh yang turut dalam rombongan menjelaskan kepada
Gubernur, bahwa pembangunan tanggul sudah dianggarkan dalam tahun anggaran
2016.
"Sudah kita anggarkan dalam tahun ini Abu tapi ternyata bencana lebih cepat
datang, namun penanganan darurat akan segera kita lakukan," terang Samsul Rizal
kepada Gubernur.

Anda mungkin juga menyukai