Anda di halaman 1dari 35

Asuhan Keperawatan

Pasien dengan

Perilaku Kekerasan

Muhammad
Muslih

Pengertian
Keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan
secara fisik baik terhadap diri

sendiri, orang lain maupun


lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk
mengungkapkan perasaan kesal atau marah
yang tidak konstruktif.

(Stuart dan Sundeen, 1995).


(Yosep, 2010)

Pengertian
Perilaku kekerasan adalah merupakan
status rentang emosi dan ungkapan
kemarahan yang dimanifestasikan
dalam bentuk fisik.
Merupakan suatu bentuk komunikasi
dan proses penyampaian pesan dari
individu.

Rentang Respon Marah


ADAPTIF Asertif
Frustasi
Pasif
Agresif
MALADAPTIF Amuk/PK

Asertif : Kemarahan yang diungkapkan tanpa menyakiti atau


menyalahkan orang lain, dan memberikan kelegaan
Frustasi : Gagal mencapai tujuan karena tidak realitas atau
terhambat, tidak dapat menemukan alternatifnya
Pasif : Diam, tidak mampu mengungkapkan perasaan, tidak
berdaya dan menyerah.
Agresif: Tindakan destruktif tapi masih terkontrol. Klien
mengekspresikan secara fisik tapi masih terkontrol, mendorong
orang lain dengan ancaman
Amuk : Tindakan destruktif yang tidak terkontrol. Perasaan
marah dan bermusuhan yang kuat, hilang kontrol disertai amuk
dan merusak lingkungan.

Hierarki Agresif
RENDAH

1. Memperlihatkan permusuhan yang rendah


2. Keras dan menuntut
3. Mendekati orang lain dengan ancaman
4. Memberi kata-kata ancaman tanpa niat melukai
5. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan
6. Memberi kata-kata ancaman dengan rencana melukai
7. Melukai dalam tingkat ringan tanpa membutuhkan
perawatan medis

TINGGI

8. Melukai dalam tingkat serius dan memerlukan


perawatan medis

Faktor Predisposisi
Biological theory

Neurologic factor
Genetic factor Kazuo Murakami (2007)
adanya potensi agresif yang dormant
Cycardian rhytm
Biochemistry factor penorepinefrin,
dopamin dan androgen, peserotonin
dan GABA
Brain area disorder tumor, trauma,
ensefalitis, epilepsi

Faktor Predisposisi
Psychological theory

Psychoanalitical theory instinctual


drives
Frustation-Agression theory
Social learning theory
Reinforcement (Observasi Stimulasi
Adopsi)
Social control
Tipe kepribadian

Introvert tertutup

Faktor Presipitasi
Klien
Kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kurang PD,
ekspresi diri, tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
Lingkungan
Padat, bising , panas, penghinaan, kehilangan orang yang
dicintai, kesulitan mengkonsumsi kebutuhan dasar dalam
keluarga
Interaksi
Konflik, provokatif,
Riwayat perilaku antisosial (penyalahgunaan obat, alkohol)
Kematian anggota keluarga yag penting

Gejala Klinis
Wawancara:
Diarahkan penyebab marah, perasaan marah,
tanda-tanda marah yang dirasakan klien.
Observasi :
Muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada
suara tinggi, berdebat, memaksakan kehendak :
merampas makanan, memukul

Tanda dan Gejala


FISIK

Muka merah dan tegang


Mata melotot/pandangan tajam
Tangan mengepal
Rahang mengatup
Wajah memerah dan tegang
Postur tubuh kaku
Pandangan tajam
Mengatup rahang dengan kuat
Jalan mondar-mandir

Tanda dan Gejala


VERBAL
Bicara kasar
Nada suara tinggi,
membentak, berteriak
Mengancam secara
verbal/fisik
Mengumpat dengan katakata kotor
Suara keras
Ketus

Tanda dan Gejala


PERILAKU
Melempar/memukul
benda/orang lain
Menyerang orang lain
Melukai diri sendiri/orang lain
Merusak lingkungan
Amuk/agresif

Tanda dan Gejala


EMOSI

Tidak adekuat
Merasa tidak aman
Rasa terganggu
Dendam dan jengkel
Bermusuhan
Mengamuk
Ingin berkelahi
Menyalahkan dan menuntut

Tanda dan Gejala


KOGNITIF/INTELEKTUAL

Mendominasi
Cerewet
Kasar
Berdebat
Meremehkan
Sarkasme

Tanda dan Gejala


SOSIAL

Menarik diri
Pengasingan
Penolakan
Ejekan
Sindiran

Proses terjadinya
masalah
Perilaku yang berkaitan dengan
perilaku kekerasan antara lain :
Menyerang atau menghindar (fight or
flight)
Menyatakan secara asertif
(assertiveness)
Memberontak (acting out)
Perilaku kekerasan

Peran perawat
1.

STRATEGI PREVENTIF
1.
2.
3.

2.

STRATEGI ANTISIPASIF
1.
2.
3.

3.

Kesadaran Diri
Pendidikan Klien
Latihan Asertif
Komunikasi
Perubahan lingkungan
Tindakan Psikofarmakologi

STRATEGI PENGURUNGAN
1.
2.
3.

Manajemen krisis
Seclusion
Restrain

Peran perawat
1. KESADARAN DIRI : perawat harus meningkatkan kesadaran
2.

3.

4.
5.
6.

diri, memisahkan masalah pribadi dan masalah klien


PENDIDIKAN KLIEN : mengajarkan cara komunikasi, cara
mengekspresikan marah dengan tepat, respon adaptif dan
maladaptif
LATIHAN ASERTIF : kemampuan dasar yang harus dimiliki
perawat, berkomunikasi langsung dgn setiap orang, mengatakan
tidak untuk sesuatu yang tidak beralasan, sanggup melakukan
komplain, mengekspresikan penghargaan dengan tepat.
KOMUNIKASI : Strategi komunikasi terapeutik
PERUBAHAN LINGKUNGAN : menyediakan berbagai
aktivitas untuk meminimalkan perilaku yang tidak sesuai
TINDAKAN PERILAKU ; membicarakan dgn klien mengenai
perilaku yang bisa diterima dan tidak

Psikofarmakologi
Golongan Benzodiazepine (Lorazepam dan Clonazepam)
Buspirone
Anti depresant (Amitriptyline dan Trazodone)
Mood stabilizer (Lithium)
Carbamazepine
Antipsychotic (Haloperidol, Chlorpromazine/CPZ,

Trihexypenidile/THD)
Naltrexone (antagonis opiat)
Betablocker (Propanolol) pada anak dan GMO

Mekanisme koping
Sublimasi adanya sasaran pengganti
Proyeksi menyalahkan orang lain mengenai

kesulitan atau keinginan yang tidak baik


Represi mencegah pikiran masuk ke alam
sadar
Reaksi formasi mencegah keinginan yang
berbahaya bila diekspresikan, dengan melebihlebihkan sikap dan perilaku yang berlawanan dan
menggunakan sebagai rintangan
Diplacement melepaskan perasaan tertekan
pada objek yang tidak berbahaya.

Pengkajian
Pengumpulan data

Aspek
Aspek
Aspek
Aspek
Aspek

biologis
emosional
intelektual
social
spiritual

Analisa data

Data
Data
Data
Data

subyektif
obyektif
primer
sekunder

Diagnosa
Perilaku Kekerasan
Resiko mencederai
diri, orang lain dan
lingkungan

Pohon Masalah
Resiko mencederai diri, orang lain
dan ,lingkungan

Perilaku Kekerasan
Harga Diri Rendah
Faktor predisposisi :
1. Genetik
2. Tipe kepribadian :
introvert
3. Kontrol sosial

Faktor presipitasi :
1. Kematian anggota
keluarga yang penting
2. Penyalahgunaan Napza

Intervensi & Implementasi Pasien


SP 1
BHSP
Mengidentifikasi marah
Tanda dan gejala yang dirasakan
Mengidentifikasi PK yang biasa dilakukan
Mengidentifikasi akibat dari cara yang
dilakukan
Melatih mengendalikan PK dg cara
latihan nafas dalam

Intervensi & Implementasi Pasien


SP 2
Evaluasi latihan nafas dalam
Melatih mengendalikan PK dg cara fisik kedua (pukul
bantal/kasur)
Menyusun jadwal kegiatan harian cara kedua
SP 3
Evaluasi jadwal harian ttg dua cara fisik
mengendalikan PK
Latihan mengungkapkan marah dengan cara verbal
(menolak dg baik, mengungkapkan dg baik,
mengungkapkan perasaan dg baik)
Menyusun jadwal latihan mengungkapkan marah
secara verbal

Intervensi & Implementasi Pasien


SP 4
Diskusikan hasil latihan mengendalikan
PK secara fisik dan verbal
Bantu klien mengendalikan marah dg
cara spiritual (beribadah dan berdoa)
Beri jadwal latihan beribadah dan berdoa
SP 3
Bantu klien mengendalikan PK dg obat

Intervensi & Implementasi Keluarga


SP 1
Memberikan HE pd keluarga ttg cara merawat klien
PK dirumah (diskusikan masalah yang dihadapi
keluarga dalam merawat klien, penyebab, tanda
gejala, perilaku yg muncul akibat PK)
Diskusikan kondisi klien yg perlu dilaporkan ke
perawat
SP 2
Melatih keluarga cara-cara mengendalikan
kemarahan
SP 3
Membuat perencanaan pulang klien bersama
keluarga

Evaluasi
S

saya mau
berbicara
5 menit
saja
saya mau
latihan
nafas
dalam
setiap pagi
jam 07.0008.00

Pembicaraa
n cepat
Mata
melotot
Klien
terlihat
gelisah
klien
menulis
jadwal

SP 1
pasie
n
terpe
nuhi

Perawat :
Lanjautkan SP
2 pukul 09.00
diruang
perawatan
klien
Pasien :
Motivasi untuk
latihan
mengontrol
marah dengan

Manajemen Krisis
Ada 5 kriteria menurut The American Psychiatric Assosiation
yaitu :
Mencegah segera bahaya yang bisa dialami oleh klien maupun
orang lain ketika terapi yang lain tidak efektif lagi.
Untuk menghindarkan gangguan serius program penanganan
atau kerusakan lingkungan yang bermakna
Untuk mempertahankan penanganan sebagai bagian dari terapi
perilaku
Untuk menurunkan jumlah stimulasi yang dapat dijangkau oleh
klien
Untuk menuruti pesanan klien sendiri

Indikasi :
Mengendalikan perilaku kekerasan klien yang potensial
membahayakan diri klien dan orang lain yang sudah tidak
mampu lagi dikendalikan dengan pengobatan atau teknik
psikososial lainnya.
Ancaman terhadap integritas fisik yang berhubungan dengan
penolakan klien untuk istirahat, makan, minum
Reduksi stimulasi lingkungan, terutama jika diminta oleh klien
(pastikan tindakan ini telah dikaji dan berindikasi terapeutik)

Seclusi (pengekangan fisik)


Pengekangan fisik secara mekanik
Isolasi (menempatkan klien dalam suatu ruangan
dimana klien tidak dapat keluar atas kemauan
sendiri)

Restrain

Restrain

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai