Anda di halaman 1dari 23

BLOK SARAF DAN

PERILAKU

Merupakan suatu proses dimana semua


masukan sensorik akan diubah, diolah,
disimpan, dan selanjutnya digunakan
untuk hubungan interneuron secara
sempurna sehingga individu mampu
melakukan penalaran terhadap input
sensorik tersebut

HODGES JR, 1994

Atensi / konsentrasi
Memori
Fungsi intelektual,
perilaku sosial dan
kepribadian

HECKER, 1998

Memori
Bahasa
Praksis
Visuospatial
Atensi dan konsentrasi
Kalkulasi
Judgement dan Insight
Reasoning
Abstract thinking

Stuktur
Anatomi

Lama
penyimpanan

Type

Episodic memory Lob. Temporalis


med. Atau inti
thalamus
anterior,
mamillary body,
fornix, kortex
prefrontal

Menit - tahun
(LTM)

Explisit,
deklaratif

Semantic
memory

Lob. Temporalis
inferolateral

Menit tahun
(LTM)

Explisit,
deklaratif

Procedural
memory

Basal ganglia,
cerebellum, area
motorik
tambahan

Menit tahun
(LTM)

Explisit atau
implisit,
nondeklaratif

Detik menit;
informasi secara
aktif
dimanipulasi

Explisit,
deklaratif

Working memory Phonology:


kortex prefrontal,
area Broca,
wernicke

3 Manifestasi klinis:
1. Acute confusional state =
Delirium

Ggn. Memori, disorientasi, atensi


fluktuatif, ggn kalkulasi, halusinasi, emosi
labil.
Lesi patologi difus atau bihemisfer
Sering pada kelainan sistemik
Bisa tjd pada infark ASM atau ASP kanan,
multiple emboli maupun hipoperfusi
global, namun disertai gejala fokal
5

2. Amnesia :
Adalah sindroma klinis hilangnya memori sebelum
kejadian dan tidak mampu mempelajari,
menyimpan dan mengingat kembali informasi
baru.
Dibedakan menjadi 4 :
a. Sindroma amnesia : disfungsi spesifik memory
storage dan retrieval
b. Parsial amnesia : Hanya sebagian modalitas
memori yang terganggu
c. Amnesia : bagian dari gangguan kognitif umum /
demensia .
d. Fungsional amnesia /psikogenik amnesia.
6

AMNESIA POST TRAUMA (APT)


Salah satu sindroma amnestik yang sering
dikeluhkan pada cedera kepala
Merupakan gangguan mental ditandai
disorientasi, ggn atensi, kegagalan memori
sepanjang hari sesudah kejadian, ilusi atau
salah kenal orang
Dapat berupa amnesia retrograde (hilangnya
memori sesaat sebelum kejadian) dan amnesia
anterograde (sulit memperoleh memori baru
pasca cedera) retrograde lebih sering
7

Pendahuluan
Demensia merupakan masalah klinik
dan masalah kesehatan yang
merupakan tan-tangan abad ini.
Perkiraannya salah satu dari dua
individu yang hidup pada usia 85 tahun
akan meng-alami demensia

Definisi
Demensia adalah suatu deteriorasi progresif
dari kapasitas intelektual yang disebabkan
karena pe-nyakit yang mengenai otak.
Pada demensia dua domain fungsi kognitif,
salah satunya memori, selain itu juga
mengenai bahasa, persepsi, fungsi visuospasial, kalkulasi, judgment, abstrak dan
ketrampilan memecahkan masalah.


1.

2.

Pembagian:
Demensia reversible: bila diobati dengan
cepat dapat pulih; disebabkan oleh:
Drug intoxication-Emotional disorderMetabolic &endocrine disorder-Eyes&earsNutritional
& Normal Presure Hydrocephalus-Tumor&
Trauma-Infection-Atherosclerosis
Demensia ireversible: demensia diakibatkan
oleh penyakit neurodegeneratif, progresif
lamba

Secara klinis , demensia hendaknya


dibedakan dengan : Delirium dan Depresi
Sedapat mungkin, tentukan penyebab
demensia yang reversibeltangani dengan
segera
Sebaiknya pada demensia
ireversible/degeneratif usahakan diagnosa
dinitangani secara HOLISTIKusahakan
memperlambat penyakit dan
mempertahankan Quality of Life

Demensia Alzheimer
Insidious,progresif,diawali ggn.memori,
kemudian afasia,aparksia,agmosia &apati
NI:awal normallanjut:atrofi medial
temporal,termasuk hipokampus
Pemeriksaan lain:normal
Lokalisasi:hipokampus,n.basalis,neokorteks
temporal&parietal,cingulate anterior
Dx pasti: pemeriksaan PA neuritic plaque
dan neurofibrillary tangle

Demensia Alzheimer [Lanj]

Kriteria DX a.l.DSM IV.1994:


1. Gangguan memory
+ salah satu atau lebih domain dibawah ini
2. Gangguan berbahasa [afasia]
3. Gangguan aktivitas motorik [apraksia]
4. Gangguan persepsi visual [agnosia]
5. Gangguan fungsi eksekutif

Demensia Vaskular[DVa]
Di Asia dikatakan lebih banyak dari DA
Lebih mendadak, dengan stepwise
deterioration dan dijumpai faktor risiko
vaskular
Adanya gejala fokal neurologi dan yang
khas ggn.langkah:small-stepping gait
[marche a petit pas]
Gangguan fungsi eksekutif menonjol,
memori dapat terganngu akan tetapi kurang
nyata bila dibandingkan domain lainnya
NI:CT/MRI: bermakna

Demensia Vaskular [Lanj[

Kriteria Dx al. DSM IV


1. Hampir sama kriteria pada DA, hanya:
2. Dijumpai gejala fokal neurologi atau NI
adanya infark otak multipel

Kriteria ICD 10:


1. Riwayat TIA/minor stroke
2. Faktor risiko vaskular
3. Gangguan neurologi fokal
4. NI: adanya lesi vaskular

Demensia Penyakit Parkinson


PP ditandai dengan adanya Lewy bodies di
subs.nigra&inti lain dibasal
gangliamenyebar kebatang otak& korteks
Gambaran DPP serupa DLB
Meningkatnya mental inflexibilityggn. Fungsi
eksekutif, flutuasi, dan halusinasi visual
Halusinasi meningkat
dgn.antikolinergik&agonis dopamin
Depresi sering dijumpai

Modalitas bahasa : 6 komponen :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bicara spontan
Pemahaman
Pengulangan
Penamaan
membaca,
menulis.

Gangg. Berbahasa : afasia


17

Pembagian jenis/sindroma afasia didasarkan


pada modalitas yang paling terganggu

1. Afasia Broca = afasia motorik


Pemahaman baik, bicara spontan terganggu

2. Afasia Wernicke = afasia sensorik


Pemahaman terganggu, bicara spontan lancar

3. Afasia konduksi : Bicara lancar,kadang ragu,


pengulangan terganggu

4 Afasia transkortikal motorik : Bicara tidak lancar,


tetapi pengulangan relatif baik.

5. Afasia transkortikal sensorik: Bicara lancar,


pengulangan relatif baik
18

Angka kejadian afasia ( pada stroke)

21% - 33 % stroke akut afasia

68 % afasia motorik, 32 % afasia sensorik

20 % menetap sampai 6 bulan


PEMBAGIAN AFASIA
Sind. gangg. Sirkuit primer bahasa
Motorik
lesi area Broca (44 , 45)

Afasia global
Sekitar Sylvian,

oklusi ASM kiri

lesi luas

Sensorik
Lesi temp. sup. kiri (22)
Oklusi ASM kiri

Konduksi
Lesi fasikulus arkuatus
Oklusi ASM kiri

19

6. Afasia anomik : kesulitan menyebut


nama benda terutama kesulitan dalam
menemukan kata tapi fungsinya tahu
Lokasi lesi belum jelas

7. Afasia global : pemahaman dan bicara


spontan jelek / hampir tidak mungkin
Lesi luas pada area motorik dan
sensorik
bahasa
20

Modified from Campbel WW 2002

Jenis
afasia

Fluensi

Brocas

WERNICKES

Pemaham
an
Auditorik

Pengulanga
n

Penamaa
n

Konduksi

+/-

Anomik

Transkortikal
motorik

Transkortikal
sensorik

Transkortikal
campuran

Global

Verbal
apraksia

Ket. + : fungsi relatif normal

- : fungi abnornal

Membaca

Menulis

21

+/- : gangguan ringan/normal

Aleksia : Tidak mampu membaca/sebelumnya


normal
Aleksia dan agrafia murni : pada sind. Gerstmann.
Lokasi : girus angularis kiri, oklusi. ASM ki.
Aleksia tanpa agrafia murni : membaca terganggu
menulis normal.
Lokasi : Lob. Oksip. kiri , splenium, temp. med.
Oklusi ASP kiri.
Agrafia : Tidak mampu menulis / sebelumnya normal
Agrafi murni jarang ada sering bersamaan dg ggn
lain
Bila murni : lesi pada gir. frontalis kedua atau regio
parietalis sup. kiri.
22

23

Anda mungkin juga menyukai