Kasus 3
BAYI YANG MALANG
Anggi mahasiswa kedokteran semester 2 menjenguk keponakannya nabila
(usia 1 bulan) yang terbaring lemah di ruangan perinatologi, kepala nya membesar
seiring pertambahan umurnya, mata nya menyipit sehingga pupil terlihat seperti
sunset appearance di punggung bagian lumbal terdapat benjolan seperti cairan bawah
kulit yang terlihat keluar dari tulang belakang.
Ibu nabila menyampaikan bahwa dokter memponis nabila spina bipida
(meningomiokel) yang di sertai hidro sepalus, ibu nya bertanya pada anggi apakah
nabila juga akan di ambil cairan sum-sum tulang belakangnya (pungsi lumbal).
1.1 STEP 1 : CLARIFY UNFAMILIAR TERM
1. Hydrocephalus6,9 -
2. Perinatologi :
3. Meningomiolokel :
- perkembangan di tandai kelainan penutupan selubung tulang
pada masa selaput meninges -> dapat menonjol (s.bipida
cystica), yang tidak menonjol (s.bipida occults)
Apa yang menyebab kan kepala bayi membesar seiring bertambahnya umur.?
Apa hubungan hidrocepalus dengan meningomielokel.?
Pungsi LCS.?
Anatomi : cranium,meninges,system ventrikel, plexsus coroideus,vertebra
-os.pariental
-sutura :
-s. sagital
-s .coronal
-s. lumbrikal
5. LO
6. LO
7. LCS di hasilkan plexus coroideus dari ventrikel lateral -> f.mondro->ventrikel
->aquadatus sylvii ventrikel 4/v.quartus bercabang menjadi dua yaitu :
f.magendie (medial) dan f.luscka (lateral) lalu keduanya bersatu menjadi
spatium sobaradinoid->granula arachnoid (villi arachnoidales)->absorsi
pembuluh (sinus venosus/vena)
8. LO
9. LO
10. LO
anatomy
fisiologi
1. Alur LCS
2. SSP
>cortex
>subcortex
>sistm
ventrikel
Medulla spinalis
1. Os.cranium
2. System
ventrikel
3. Plexus
coroideus
4. Meninges
5. Vertebra
lumbal
6. pungsi
1.kompssi LCS
histology
1.meninges
gizi
1.asam folat
2.neurotransmitt
er biokimia
>ACH
>adrenalin
OS.cranium
Plexus coroideus
System ventrikel
Meningens
Vertebral lumbal
Pungsi lumbal
2.FISIOLOGI
Alur LCS
Ssp
cortex
sub cortex
sis.ventrikel
3.HISTOLOGI
- Meninges
4.BIOKIMIA
5.GIZI
komposisi LCS
Neurotransmitter
Ach
Adrenalin
Non adrenalin
: Asam folat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ANATOMI
2.1.1. Os. Cranium1
Cranium terdiri dari tulang-tulang berikut ini, dua diantaranya berpasangan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Os. Frontale
Os. Parientale
Os. Occipital
Os. Temporal
Os. Sphenoidale
Os. Ethmoidale
jumlahnya 1
jumlahnya 2
jumlahnya 1
jumlahnya 2
jumlahnya 1
jumlahnya 1
2.1.2 Meninges 1
A. Duramater Encephali
1. Lapisan endosteal (luar)
Melapisi hingga sampai foramen magnum
dan
Diaphragma sellae
adalah lipatan duramater berbentuk sirkular kecil,
membentuk atap sella turcica
B. Arachnoideamater Encephali
adalah membrana impermeable halus, meliputi otak dan terletak diantara
piamater disebelah dalam dan duramater disebelah luar
membentuk jembatan diatas sulci pada permukaan otak dan dalam situasi
tertentu
C. Piamater Encephali
membrana vaskular yang dengan erat membungkus otak, meliputi gyri dan
masuk kedalam sulci yang paling dalam.
2.1.3
Sistem Ventrikel
Ventrikel
otak
terdiri
atas
dua
ventriculus
lateralis,ventriculus
subarachnoideum.
10
2.1.4
Plexus Coroideus1
a. Plexus Coroideus Ventriculus Lateralis
Plexus coroideus menonjol ke dalam ventrikel pada aspek medialnya dan
merupaka daerah tepi vascular yang terdiri dari piamater yang diliputi oleh lapisan
epindema cavitas ventriculus.
Plexus coroideus merupakan tepi lateral tela coroidea yang irregular, yaitu
lipatan piamater berlapis ganda yang terletak di antara fomix di superior dan
permukaan atas thalamus. Pada pertemuan antara corpus dan cornu inferius
ventriculus lateralis,plexus coroideus melanjutkan diri kedalam cornu inferius dan
menonjol melalui fisura choroidea. Fungsi plexus coroideus adalah menghasilkan
cairan serebrospinal.
b. Plexus Coroideus Ventriculus Tertius
Plexus coroideus dibentuk oleh tela choroidea yang terletak diatas atap
ventrikel. Tela choroidea yang bersifat vascular menonjol kebawahdi setiap sisi garis
tengah, menginvaginasi epindema ventrikel. Kedua rigi atau jumbai vascular yang
tergantung dari atap ventriculus tertius membentuk plexus choroideus. Fungsi plexus
choroideus adalah membentuk cairan serebrospinal.
Suplai darah ke tela choroidea serta plexus choroideus ventriculus tertius
dan lateralis berasal dari ramus choroideus arteria carotis interna dan arteria basilaris.
Darah vena mengalir kedalam vena interna cerebri,yang bergabung membentuk vena
magna cerebri. Vena magna cerebri bergabung dengan sinus rectus.
c. Plexus Coroideus Ventriculus Quartus
Plexus choroideus berbentuk huruf T, bagian ventrikel huruf T ada dua.
Plexus bergantung pada setengah bagian inferior atap ventrikel dan terbentuk dari
tela choroidea yang vaskularisasinya sangat tinggi. Tela choroidea adalah lipatan
dua lapis piamater yang menonjol melalui atap ventrikel dan diliputi oleh
epindema. Pembuluh darah yang menuju plexus berasal dari arteria inferior
11
mengarah kebelakang
Facies articularis processus articularis superior menghadap ke medial
dan facies articularis processus articularis inferior menghadap lateral
2.1.6 Pungsi lumbal1
Pada orang dewasa medulla spinalis berakhir dibawah setinggi L1 dan pada
bayi setinggi L3 sedangkan spatium subarachnoid meluas setinggi S2.
Dengan demikian, bagian bawah pars lumbal canalis vertebra terisi dengan spatium
subarachnoid.
Jarum yang dimasukkan kedalam subarahnoid,daerah ini biasanya
mendorong radices kesamping tanpa merusaknya.
Caranya:
1. Pasien berbaring miring sehinga columna vertebra dalam keadaan fleksi
2. spatium antara lamina yang berdekatan pada daerah lumbal akan terbuka maksimal
3. sebuah garis imajiner yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada crista iliaca
berjalan melalui Proc. Spinosus vertebra L4
4. dengan teknik aseptic dibawah anestesi local,jarum ditusukkan kedalam canalis
vertebra diatas atau dibawah Proc. Spinosus vertebra L4
5.
Jarum
akan
menembus
kulit
fascia
superfisialligamentum
supraspinalligamentum
interspinosumligamentum
areolarduramaterarachnoidmatersubarachnoid
2.2 EMBRIOLOGI6
12
flavumjaringan
Sistem saraf pusat tampak pada permulaan minggu ke-3 sebagai lempengan
ektoderm / neural plate
Pinggir lateral lempengan ini meninggi dan membentuk lipatan disebut plica
neuralis / neural folds
Lipatan ini semakin meninggi dan saling mendekat dan akhirnya menyatu
membentuk tuba neuralis/tabung saraf/ neural tube
Penyatuan dimulai dari daerah cervical berlanjut ke arah cephalic dan caudal
Ujung sefalik tabung saraf memperlihatkan tiga buah pelebaran, yaitu gelembung
gelembung otak primer
(a) prosensefalon (otak depan)
13
Ssp terbungkus oleh struktur tulang yang keras, cranium melindungi otak dan
14
ventriculus lateralis
15
Spatium Subarachnoid
Glanula arachnoid (villiarachnoidales)
Absorpsi pembuluh namanya sinus venosus (vena)
16
2.4 BIOKIMIA 5
2.4.1 Komposisi LCS
Karakteristik fisik dan komposisi cairan serebrospinal
-
17
2.4.2 Neurotrasmiter
A. Neurotransmitor dan Neurohormon
Sel-sel saraf dapat mengatur organisme melalui pemberian substansi
kimia. Dapat di bedakan dua kelompok neurosekret, yaitu neurotransmitor dan
neurohormon. Neurotransmitor di sekresikan ke dalam celah sinaptik untuk
mempengaruhi sel-sel tetangganya. Zat ini mempunyai suatu jangkauan yang
sempit dan lama hidupnya pendek. Sebaliknya neurohormon yang di berikan
ke dalam darah,menunjukkan suatu jangkauan yang lebih luas dan
mempunyai lama hidup yang lebih panjang. Akan tetapi peralihan antara
kedua peralihan ini tidak jelas batasannya,beberapa neurotransmitor bekerja
sekaligus juga sbagai neurohormon.
Substansi sinyal yang diklasifikasikan sebagai neurotransmitor ,harus
memenuhi serangkaian kriteria berikut ini, yaitu: merupakan produk
neuron,disimpan didalam sinaps,disekresikan ke dalam celah sinaptik bila ada
rangsangan,terikat pada reseptor spesifik membran pasca sinaptik pada uatu
neuron lain atau suatu sel otot dan mempengaruhi aktivitasna melalui
pengaturan aliran ion-ion.
B. Struktur Kimia
Secara kimia neurotransmitor dapat di bagi dalam beberapa kelompok.
Asetilkolin merupakan suatu neurotransmitor yang paling terkenal. Beberapa
asam amino juga termasuk neurotransmitor. Amin biogenik terbentuk melalui
dekarboksilasi sederhana asam amino. Derivat purin dengan fungsi
neurotransmitor mengandung adenin. Diantara neurosekret,peptida dan
protein merupakan kelompok yang terbesar. Peptida kecil sering membawa
suatu residu asam glutamat pada ujung N-terminal. Residu asam glutamat ini
di siklisasi menjadi asam piroglutamat. Pada ujug C-terminal peptida kecil
sering terdapat suatu gugus amido sebagai pengganti gugus karboksi bebas.
Dengan demikian neuropeptida di lindungi dengan lebih baik terhadap suatu
pemecahan tidak spesifik melalui peptidase. Di samping neuropeptida kecil,
terdapat juga neuropeptida besar.
18
19
20
21
Pada ibu hamil, asam folat sangat diperlukan terutama pada trimester pertama
dalam pembentukan sel syaraf janin.
Kebutuhan asam folat bagi ibu hamil mencapai 600 mg/ hari.
Bahan makanan yang mengandung asam folat tinggi yaitu sereal, aspargaus,
bayam, brokoli, kacang merah dan hati.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Snell SR. Huriawati H & Liliana S ( alih bahasa ). Anatomi Klinik Dasar
untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta. EGC. 2006
2. Pubtz R, Pabst R, editor. 2007. Sobbota, Atlas Anatomi Manusia. EGC
3. Junquiera JC, Carneiro J. 2005. Basic Histology. 11th ed. London :
Prentice Hall
4. Guyton CE, Hall JE. 2006. Text Book of Medical Physiology. International
ed. 11th. Pennsylvania : Elsevier Inc
5. Murray et.al.1999. Biokimia Harper, terjemahan. Ed.24, Jakarta : EGC
6. Sadler TW. Embriologi Kedokteran Langman. Suyono, alih bahasa. 7th ed.
Jakarta: EGC, 2000
7. Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Penuntun
Praktikum Histologi. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat,2003
8. Ganong WF, editor.Widjajakusumah D alih bahasa. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC,2003
9. Kamus Kedokteran Dorland, Penerbit Buku Kedokteran. Edisi 29 : EGC
23