: 00085608
Tanggal Kunjungan
: 7 Maret 2014
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. M
Umur
: 19 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Karyawan, petani
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir
: 5 SD
Status Pernikahan
: Belum menikah
Alamat
: Ny. R
Umur
: 52 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Alamat
Status Pernikahan
: Menikah
Hubungan
A. Keluhan Utama
Penderita marah-marah di rumah sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Penderita datang ke IGD RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang pada tanggal 2
Maret 2014 oleh keluarga penderita dengan keluhan marah-marah pada semua
orang yang ditemuinya tanpa alasan yang jelas sejak tiga hari yang lalu. Hal ini
mulai terjadi tiga hari yang lalu ketika pasien pulang dari pekerjaannya di
Semarang sebagai petani selama empat hari. Sejak tiga hari yang lalu juga pasien
sering keluyuran keluar rumah dengan membawa sepeda motor, namun pulang
tanpa motornya. Pasien juga sempat mengancam pamannya dengan mengangkat
batu besar saat akan dibawa ke rumah sakit jiwa. Sejak pulang dari semarang
tersebut pasien tidak tidur selama tiga hari, menyendiri, dan lebih pendiam dari
biasanya. Pasien juga mengatakan pada ibunya bahwa ia melihat keranda mayat
di rumahnya dan melihat jin. Pasien berulang kali menyuruh ibunya shalat dan
berdoa tanpa berhenti sehingga ibunya merasa ketakutan. Pasien juga lebih sering
mandi, berdandan dan pergi ke masjid untuk adzan dan mengaji. Satu hari
sebelum masuk rumah sakit pasien pergi ke kyai dengan alasan ada yang
menyuruhnya shalat namun tidak ada wujudnya. Oleh keluarga pasien dibujuk
untuk berobat ke rumah sakit jiwa.
Satu tahun yang lalu pasien bekerja di Yogyakarta, pasien hanya bekerja 6
bulan kemudian pulang tanpa izin dari majikannya karena tidak betah. Namun ibu
penderita mengantar penderita kembali ke Yogyakarta untuk pamit dari
majikannya. Sesampainya di Yogyakarta pasien dimarahi dengan kata-kata kasar
oleh beberapa majikannya hingga pasien merasa sangat sedih. Sepulang dari
Yogyakarta menunjukaan perilaku yang aneh, pasien mengatakan pada ibunya
bahwa ia melihat keranda mayat dan merasa ada yang mengejarnya. Penderita
berkali kali menyuruh ibunya untuk shalat tahajud dan tidak berhenti berdoa.
Penderita juga mengatakan pada ibunya bahwa ia sering mendengar bisikanbisikan. Penderita juga mengatakan pada ibunya bahwa ia berulang kali melihat
sosok dajjal. Ibu pasien lama kelamaan merasa takut dan membawanya ke
rumah sakit jiwa. Kemudian pasien dirawat selama satu bulan, pulang dan
kemudian bekerja kembali di Yogyakarta. Satu bulan kemudian pasien pulang dan
kembali menunjukkan perilaku yang serupa dan pasien kembali di bawa ke rumah
sakit jiwa. Kemudian pasien bekerja sebagai buruh tani ke Semarang selama
empat hari dan pasien kini di rawat dengan gejala serupa.
Saat ditanya pasien mengatakan masih mendengar suara-suara yang
menyuruhnya shalat, kadang juga suara-suara tersebut menyuruhnya untuk
berbuat jahat. Pasien yakin bahwa ia sering melihat keranda mayat dan yakin
bahwa ada sekelompok orang yang ingin mencelakainya. Pasien juga mengatakan
melihat bayangan yang diyakini pasien sebagai dajjal dan bayangan tersebut
dapat berbicara dengannya.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Satu tahun dan enam bulan sebelum masuk rumah sakit pasien dirawat di
RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang dengan keluhan serupa. Keluhan dimulai
ketika pasien pulang bekerja dari Yogyakarta. Pasien dirawat selama satu
bulan dan dinyatakan cukup membaik dan dapat melakukan aktivitas
namun tidak kembali normal seperti sebelum sakit. Pasien telah melakukan
kontrol dua kali. Pasien mengatakan malas minum obat.
2. Riwayat Gangguan Medis Umum
Pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit sebelumnya. Riwayat trauma
kepala, kejang, gondok, penyakit jantung, darah tinggi, asma, alergi, dan
kencing manis disangkal.
3. Riwayat Penggunaan NAPZA
Pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan tidak
memakai zat adiktif lainnya.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Kondisi ibu saat hamil sehat
dan tidak ada kelainan. Pasien lahir dengan usia kehamilan cukup bulan dan
lahir normal di rumahnya dengan bantuan dukun.
Psikomotor
Menurut sepengetahuan ibu pasien perkembangan pasien normal
seperti anak lainnya. Pasien mengangkat kepala pertama kali saat usia
1 bulan, tengkurap pada usia 4 bulan, duduk pada usia 7 bulan dan
berjalan pada usia kurang dari satu tahun.
Psikososial
Psikoseksual Papien berkembang sesuai usia mengenai pasien mulai
tersenyum saat melihat wajah orang lain, dikejutkan oleh suara, ketika
tertawa pertama pasien atau menggeliat ketika diminta untuk bermain
menggunakan toilet.
Kognitif
Pasien dapat mengikuti objek, mengakui ibunya, mengenali anggota
keluarganya.
Riwayat Pendidikan
Pasien tidak melanjutkan pendidikannya, berhenti di kelas 5 SD.
Riwayat Pekerjaan
Setelah berhenti sekolah pasien bekerja dua kali sebagai buruh
pembuat bakpia kemudian petani dan berhenti tanpa alasan yang jelas.
Hubungan pasien dengan atasan dan teman kerja diakui pasien baik.
Riwayat Psikoseksual
Pasien menyadari dirinya seorang laki-laki dan selama ini
berpenampilan dan berperilaku sebagaimana seorang laki-laki dan
memiliki ketertarikan terhadap perempuan.
Saat ini pasien tinggal di rumah bersama dengan ibunya yang kadang
bekerja membantu membersihkan rumah tetangga atau mencuci baju.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara. Ayah pasien sudah
meninggal dunia pada saat pasien berusia 7 tahun. Pasien tinggal berdua dengan
ibu kandungnya. Kakak-kakak pasien sudah menikah dan tinggal di Yogyakarta
dan Muntilan. Sepengetahuan ibu pasien tidak ada keluarga pasien yang memiliki
gangguan jiwa.
Genogram
F. Riwayat Sosial Ekonomi Sekarang
Saat ini pasien tidak bekerja, pekerjaan pasien dahulunya sebagai petani tidak
mencukupi untuk kehidupan sehari-hari. Sumber penghasilan berasal dari ibu dan
kakak kandungnya. Keadaan sosial ekonomi keluarga pasien tergolong menengah
ke bawah.
G.
Autoanamnesis
Alloanamnesis
: dapat dipercaya
I. Progresi Penyakit
Grafik Perjalanan Penyakit
Symptom
2013
2014
Role Function
III.STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Tampak seorang laki-laki, wajah sesuai usia, rawat diri cukup, cara
berpakaian cukup rapi menggunakan seragam RSJ, kebersihan diri cukup.
2. Kesadaran
a. Neurologik
: Compos mentis
b. Psikologik
: Jernih
: Meningkat
b. Kualitas
: Menurun
4. Perilaku
Hiperaktif
:-
Normoaktif
:+
Hipoaktif
:-
Ekopraksi
:-
Katatonia
:-
Negativisme aktif
:-
Katapleksi
:-
Stereotipik
:-
Manerisme
:-
Otomatime
:-
Mutisme
:-
Akatisia
:-
Agresif
:-
Tik
:-
Sonambulisme
:-
Agitasi
:-
Ataksia
:-
Mimikri
:-
Kompulsif
:-
Impulsif
:-
Abulia
:-
5. Sikap
Kooperatif
:+
Non-kooperatif
:-
Indifferent
:-
Apatis
:-
Tegang
:-
Dependen
:-
Aktif
:-
Pasif
:-
Infantile
:-
Curiga
:-
Bermusuhan
:-
Labil
:-
Rigid
:-
Negativisme pasif
:-
Stereotipik
:-
Katalepsi
:-
Fleksibilitas cerea
:-
6. Kontak psikis
B. Alam Perasaan
1. Mood
Disforik
:-
Eutimik
:-
Hipertimik
:-
Hipotimik
:-
Euforia
:-
Ekspansif
:-
Irritable
:-
Elevated
:+
2. Afek
Serasi
:-
Tidak serasi
:-
Sempit
:-
Tumpul
:-
Datar
:-
Labil
:+
C. Gangguan Persepsi
1. Ilusi
Visual
:-
Auditorik
:-
Olfaktorik
:-
Gustatorik
:-
Taktil
:-
2. Halusinasi
Visual
:+
Auditorik
:+
Olfaktorik
: -
Gustatorik
: -
Taktil
: -
Kinestetik
: -
3. Depersonalisasi
: -
4. Derealisasi
: -
D. Proses Pikir
1. Isi pikir
Idea of reference
:-
Preokupasi
:-
Obsesi
:-
Fobia
:-
Waham
Kebesaran
:+
Berdosa
:-
Kejar
:-
Curiga
:-
Cemburu
:-
Somatik
:-
Magikmistik
:+
Kacau (Bizzare)
:+
Thought echo
:-
Thoughtinsertion or withdrawal
:-
Thoughtbroadcasting
:-
Delusion of control
:+
10
Delusion of influence
:-
Delusion of passivity
:-
Delusional perception
:-
2. Arus pikir
a. Kuantitas
Logorrhea
:-
Remming
:-
Blocking
:-
Mutisme
:-
Talkative
:+
b. Kualitas
Koheren
:+
Inkoherensi
:-
Konfabulasi
:-
Asosiasi longgar
:+
Sirkumtansial
:-
Asosiasi bunyi
:-
Word salad
:-
Jawaban irelevan
:-
Flight of idea
:-
Neologisme
:-
Tangensialitas
:-
Perseverasi
:-
Verbigerasi
:-
Ekolalia
:-
11
3. Bentuk pikir
Realistik
:-
Non-realistik
:+
Dereistik
:-
Autistik
:-
: Rendah
2. Orientasi
Waktu
: Baik
Tempat
: Baik
Personal
: Baik
Situasional
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
6. Konsentrasi
: Baik
7. Perhatian
: Baik
: Baik
9. Pikiran abstrak
: Baik
F. Pengendalian Impuls
Pengendalian diri selama pemeriksaan : Baik
Respon penderita terhadap pemeriksa
: Baik
G. Tilikan
Impaired insight
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
: Compos mentis
3. Tanda vital
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 96 kali/menit
12
Respirasi
: 23 kali/menit
Suhu
: 36.5 C
Kepala
: Normocephali
Mata
Telinga
Mulut
Sianosis (-)
Tenggorokan
Leher
Hidung
5. Thorax
a. Jantung
Inspeksi
Palpasi
cm medial
linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi
murmur (-),
gallop (-)
b. Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris
Palpasi : Vokal fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor kanan=kiri
Auskultasi
/-,wheezing -/-
6. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Timpani
Case Based Discussion
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
13
7. Urogenital
8. Ekstremitas
Oedem
Sianosis
Akral dingin
Cappilary refill test
Deformitas
Superior
///< 2 detik
/-
Inferior
///< 2 detik
/-
B. Pemeriksaan Neurologis
1. Kaku kuduk
Tidak ditemukan
2. Saraf kranialis
3. Motorik
Motorik
Superior
Inferior
Gerakan
N/N
N/N
Kekuatan
5/5
5/5
Tonus
N/N
N/N
Trofi
E/E
E/E
4. Sensorik : Sensibilitas dalam batas normal
5. Refleks fisiologis :
+/+
14
FORMULA DIAGNOSTIK
Pada pasien ditemukan sindroma atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna
secara klinis dan menimbulkan penderitaan dan hendaya dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas
sehari-hari pasien olah karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan
jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III.
Berdasarkan anamnesis tidak didapatkan adanya riwayat trauma kepala atau kejang
yang dapat menyebabkan gangguan intrakranial. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan
adanya kelainan, sehingga adanya gangguan organik (F00-F09) pada pasien ini dapat
disingkirkan.
Pada pasien tidak didapatkan adanya riwayat penggunaan zat psikoaktif, alkohol dan
zat lainnya sehingga gangguan mental akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-F19) pada pasien
ini dapat disingkirkan.
Pada pasien didapatkan beberapa sindroma yaitu :
1. Sindroma skizofrenia
- Waham bizzare
- Halusinasi auditorik dan visual
- Gejala sudah muncul sejak satu tahun yang lalu.
2. Sindroma paranoid
- Waham kebesaran
- Waham curiga
- Waham majik mistik
3. Sindroma manik (-)
4. Sindroma depresi (-)
15
verbal
berupa
bunyi
pluit
(whistling),
mencelakakannya.
kehendak
dan
Terdapat pula
waham magik
mistik dan
kebesaran serta
waham kejar.
Diagnosis Banding
F25.0 Gangguan Skizoafektif tipe Manik
Pedoman Diagnostik Menurut PPDGJ III
Pada Pasien
- Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat Tidak terpenuhi
apabila gejala-gejala definitif adanya gangguan
skizofrenia
menonjol
dan
pada
gangguan
saat
afektif
bersamaan,
sama-sama
atau
dalam
16
Tidak
boleh
dipakai
Tidak terpenuhi
untuk
pasien
yang
Kategori
ini
digunakan
baik
untuk
Terpenuhi
episode
Terpenuhi
17
pada
fase
maintenance
untuk
mencegah
terjadinya
kekambuhan,
Memberikan informasi dan penjelasan bahwa penyakit pasien adalah penyakit kronis
dan sering kambuh.
18
19
c. Psikoedukasi keluarga
Memberikan edukasi dan informasi mengenai penyakit, gejala, faktor-faktor
pemicu, pengobatan, komplikasi, prognosis dan resiko kekambuhan di kemudian
hari. Menjelaskan kepada keluarga bahwa salah satu faktor pemicu penyakit
pasien saat ini adalah keluarga pasien yang mengabaikan pasien. Meminta
keluarga untuk mendukung pasien pada saat-saat setelah sakit agar pasien dapat
mengalami remisi.
XI. PROGNOSIS
Faktor
Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga
Dukungan keluarga dan lingkungan
Status sosial ekonomi
Stressor
Kepribadian premorbid
Onset usia
Perjalanan penyakit
Jenis penyakit
Penyakit organik
Regresi
Respon terapi
Kepatuhan minum obat
Ket
Tidak ada
Ada
Kurang
Kurang jelas
Ciri kepribadian
dependen
Muda (19 th)
Kronis
F 20.0
Tidak ada
Ada
Kurang
Tidak patuh
Baik
+
+
Buruk
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
20
Prognosis
Ad Vitam
Ad Fungsionam
Ad Sanationam
: Ad bonam
: Dubia ad malam
: Dubia ad malam
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan dan Sadock. Sinopsis Psikiatri, Ilmu Pengetahuan Perilaku dan Psikiatri
Klinis. Edisi Ketujuh.Jakarta: Binarupa Aksara.1997. h: 685-729.
2. Maslim R. Panduan Praktis, Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Cetakan III. PT
Nuh. Jakarta.2007. h:14-22.
3. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. Jakarta.2003. h: 46-9
22
LAMPIRAN FOTO
23
24