Anda di halaman 1dari 23

Penanganan Pre-operatif, Intra-operatif,

dan Post-operatif Operasi Tonsilektomi

Ajeng Aryuningtyas D
102012259-F2

Rumusan Masalah

Seorang perempuan membawa surat dari


dokter THT untuk di rawat dan dirujuk ke
dokter anestesi untuk persiapan pre operasi.

Mind Map

Skenario 3

Seorang pasien perempuan, datang ke bagian pendaftaran


rawat inap RS dengan membawa surat permintaan rawat
dari dokter spesialis THT. Di dalam surat tersebut, dokter
tersebut akan melakukan tindakan tonsilektomi dan dirujuk
ke bagian anestesi untuk penanganan perioperatif operasi
tonsilektomi esok hari.

Tonsil

Tonsilitis

Akut dan kronik


Akut: Bakteri, virus. Kronik: bakteri, virus,
hygiene mulut , rokok, th/ tonsilitis akut yg
tidak adekuat
Nyeri tenggorokan, nyeri telan, nyeri
sampai telinga, demam, dll
Tirah baring, analgetik, antibiotik, anti
piretik, tonsilektomi
Komplikasi: faringitis, OMA, Abses
peritonsil, rhinitis, shinusitis

Tonsilitis

Akut

Kronik

Pre-Operasi

Anamnesis
- identitas
Usia : 25 thn
Berat Badan : 50 kg

- KU
- Riw. Peny penyulit yg sedang / pernah
dialami
- Riw. Obat
- Riw. Operasi dan anastesi
- Kebiasaan sehari - hari
Informed consent

Pem. Fisik: , 25 th, CM, TTV N, Tonsil


T3

Pem. Penunjang: Hb, Ht, leukosit, masa


perdarahan, masa pembekuan,
golongan darah, & rhesus. Pasien > 40
th + EKG dan Ro. thoraks

Masukan oral : 6 8 jam, anak anak 4


6 jam, dan bayi 3 4 jam sblm
tindakan
Klasifikasi status fisik
- ASA: I, II, III, IV, V, E
- Mallampati score

Kelas 1
Kelas 2

Palatum durum, palatum molle, uvula dan kedua pilar faring terlihat
Palatum durum, palatum molle, Sebagian uvula dan bagian atas kedua
pilar terlihat

Kelas 3

Hanya palatum durum, palatum molle yang terlihat, sedangkan dinding


posterior faring dan uvula tertutup seluruhnya oleh lidah

Kelas 4

Hanya palatum durum yang terlihat, sedangkan dinding posterior faring,


uvula, dan palatum mole tertutup seluruhnya oleh lidah

Kelas
I
II
III

IV

Status Fisik
Pasien normal yang sehat
Pasien dengan penyakit sistemik ringan
Pasien dengan penyakit sistemik berat

Contoh
Pasien bugar dengan hernia inguinal
Hipertensi esensial, diabetes ringan
Angina,
insufisiensi
pulmoner

yang tidak melemahkan (incapaciting)

sedang berat

Pasien dengan penyakit sistemik yang Penyakit paru stadium lanjut, gagal
melemahkan dan merupakan ancaman jantung
terhadap kehidupan

Pasien sekarat yang diperkirakan tidak Ruptur aneurisma aorta, emboli paru
bertahan selama 24 jam dengan atau massif
tanpa operasi

Kasus

kasus

emergensi

tambahan huruf E ke angka

diberi

Premedikasi: 1 2 jam sebelum induksi


anestesi
Induksi anastesi: iv, im, inhalasi, pre
rektal
Plilihan anastesi: umum (inhalasi & iv),
lokal
Teknik anastesi:
Teknik anestesi nafas spontan dengan

sungkup muka
Teknik anestesi nafas spontan dengan pipa
endotrakea
Teknik anestesi dengan pipa endotrakea dan
nafas kendali
Ektubasi

Pilihan
Cara
Anesthesia
Anestesia Umum

Intra Operatif
Tonsilektomi
Teknik:
1. Guillotine
2. Diseksi: elektrosurgery, radiofrekuensi, skalpel
harmonic, coblation, laser (CO2-KTP)
. Penyulit tonsilektomi:
1. Kelainan anatomi
2. kelainan darah
3. kelainan jantung kongenital
4. kelainan paru
5. multiple allergy
6. peny. Degeneratif dan lainnya

Obat selama operasi: antibiotik,


analgetik
Terapi cairan intra-operatif
a. Kebutuhan Cairan Basal (M) :
Kebutuhan cairan basal (rutin, rumatan)

ialah :

- 4ml/kgBB/jam (BB 10 kg pertama)


- 2ml/kgBB/jam (BB 10 kg kedua)
- 1ml/kgBB/jam (sisa berat badan)
(4x 10 kg) + (2x10 kg) + (1x 40
kg)=100cc

Kebutuhan Cairan
Pre op defisit
(60 + 30) x 8 = 720ml
= 360ml, = 180ml, = 180ml
Maintenance
1,5ml x KgBB = 1,5 x 50 = 75ml
EBV = 50 x 70 = 3500 ml
ABL = 3500 x 20% = 700 ml

Management Fluid

Defisit : (4 x 10 kg) + (2 x 10 kg) + (1 x 30 kg) = 90 ml/kg


90 ml/kg x (waktu puasa) [ dianggap pasien telah puasa
selama 8 jam]
90 ml/kg x 8 jam = 720 ml
Terapi cairan :
1 jam pertama diberikan setengah dari total deficit: x 720 ml = 360

ml
Jam berikutnya diberikan sisanya : 2 nd hour : x 720 = 180 ml

3rd hour : x 720 = 180 ml


Setiap jamnya ditambah dengan terapi rumatan sebesar 90
ml.
Estimasi blood volume : 70 cc x 50 kg = 3500 cc
Allowable blood loss : 20% x 3500 = 700 cc
Berikan cairan cristaloid dengan perbandingan 3:1 artinya
2100 cc yang kita perlukan.

b. Kebutuhan cairan operasi (O) :


6-8 ml/kg untuk operasi besar, 4-6 ml/kg untuk

operasi sedang, dan 2-4 ml/kg untuk operasi


kecil.

Op sedang x BB : 6 x 60 kg = 360 cc

c. Kebutuhan cairan puasa (P):


Lama jam puasa x kebutuhan cairan basal
8 x 100 = 800 cc
d. Pemberian cairan jam pertama :
Kebutuhan cairan basal + kebutuhan cairan
operasi + 50% kebutuhan cairan puasa
100 cc + 360 cc + 400 cc = 860 cc

Aldrete Score
Parameter
Aktivitas

Kriteria

Skor

Menggerakan seluruh ekstremitas secara

volunteer atau dengan perintah

Respirasi

Menggerakan dua ekstremitas

Tidak dapat menggerakkan ekstremitas

Napas dalam dan batuk secara bebas

Dyspnoe, napas dangkal dan bernapas

Skor 9 atau 10
untuk dapat
pindah ke ruang
inap.
secara terbatas

Sirkulasi (Tekanan darah)

Kesadaran

Saturasi O2

Apneu

Tekanan darah sistolik < 20 mmHg

Tekanan darah sistolik 20 50 mmHg

Tekanan darah sistolik > 50 mmHg

Sadar penuh

Terbangun dengan stimulasi verbal

Tidak ada respon

Saturasi O2 > 90% ketika bernapas dengan

udara ruangan
Saturasi O2 > 90% dengan bantuan O2

suplemental
Saturasi O2 < 90 % dengan bantuan O2
suplemental

Post Operasi

Alderetes score

Penilaian

Nilai

Warna

Merah muda

Pucat

Sianotik

Pernapasan

Dapat bernapas dalam dan batuk

Dangkal namun pertukaran udara adekuat

Apnea atau obstruksi

Sirkulasi

Tekanan darah menyimpang <20% dari normal

Tekanan darah menyimpang 20-50% dari normal

Tekanan darah menyimpang >50% dari normal

Kesadaran

Sadar, siaga, dan orientasi

Bangun namun cepat kembali tidur

Tidak berespons

Aktivitas

Seluruh ekstremitas dapat digearakan

Dua ekstremitas dapat digerakan

Tidak bergerak

Kesimpulan
Tonsilitis adalah peradangan di daerah
tonsil yg bergejala nyeri tenggorokan, sulit
menelan, tidak nafsu makan, dll. Selain obat dan
tirah baring, bisa dilakukan tonsilektomi. Pada
tonsilektomi, anastesi yg digunakan adalah
anastesi umum. Dalam melakukan pembedahan
perlu diperhatikan teknik dan obat anastesi serta
teknik pembedahannya. Tindakan pre-operasi,
intra operasi dan pasca operasi juga harus
dilakukan dgn teliti dan benar.

Anda mungkin juga menyukai