BAB I
PENDAHULUAN
penyimpangan-penyimpangan
yang
terjadi
dan
mencoba
memperbaikinya, serta dapat juga menerapkan suatu sistem yang baru. Rencana
ini harus sesuai dengan kemampuan perusahaan, kondisi ekonomi dan faktor lain
yang mempengaruhi perekonomian. Dari hasil penilaian prestasi kerja,
diharapkan manajemen dapat memperoleh input yang berguna untuk mengatasi
konflik dan masalah dalam organisasi tersebut dan bagi pengambilan keputusan
dikemudian hari serta dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Manajer mungkin diinstruksikan untuk memaksimalkan pendapatan
operasional, return on investment (ROI), atau return on asset (ROA), atau
residual income (RI). Untuk kepentingan membuat ukuran kinerja pada periode
yang ada kelihatan baik, manajer mungkin terpengaruh untuk membuat
keputusan yang tidak berdampak pada kepentingan jangka panjang perusahaan.
Pengukuran kinerja tradisional tidak mencukupi untuk menilai bagaimana
perusahaan yang telah direstrukturisasi berjalan. Kebanyakan sistem pengukuran
kinerja tradisional, dalam akuntansi keuangan, didasarkan pada pengukuran aset
secara fisik dan berwujud. Akan tetapi, dalam perkembangan ekonomi saat ini
banyak aset tidak berwujud, seperti kepuasan konsumen, mempunyai dampak
penelitian
dengan
judul
PENERAPAN
BALANCED
penilaian prestasi
Balanced Scorecard
10
prestasi
kerja
pada
perspektif
proses
bisnis
internal
mengidentifikasi
apa
yang
harus
organisasi
lakukan
untuk
11
Keuangan
Suatu sistem
pengukuran yang
memusatkan perhatian
pada sisi keuangan tanpa
melihat susut pandang
lainnya
Balanced Scorecard
Perspektif Keuangan
Perspektif Pelanggan
ROI
ROE
Meningkatkan kepuasan
pelanggan
Perspektif Proses
Bisnis Internal
Mengembangkan
produk andalan
Meningkat
kan
kualitas
profesional
Mengembang
kan teknologi
informasi dan
kerja sama
Meningkat
kan
pengawasa
n dan
budaya
patuh pada
aturan
12
1.7. Hipotesis
a.
b.
Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari perusahaan dimana
penulis melakukan pengamatan. Adapun metode yang digunakan
dalam melakukan penelitian ini, meliputi:
a.
b.
13
c.
2.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan studi kepustakaan
dengan arti bahan-bahan yang dibutuhkan diperoleh dari buku-buku
literatur, catatan kuliah, dan yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
populasi
untuk
dipilih
menjadi
anggota
sampel.
Dengan
14
menguji hipotesis dalam penelitian ini diperlukan sampel efektif paling sedikit
50 responden.
b.
Jenis Kelamin:
- Pria
- Wanita
2)
3)
Usia:
Dibawah 25 tahun
25-30 tahun
31-35 tahun
36-40 tahun
Diatas 40 tahun
4)
Pendidikan:
- SMA / Sederajat
- Akademi / Sederajat
15
- Strata 1 / S1
- Diatas S1
c.
2)
Pada
perspektif
keuangan,
perspektif
pelanggan,
Metode Kuantitatif
a. Uji Validitas
16
n( xy ) ( x y )
[n x ( x )][n y ( y )]
2
Dimana:
x = skor
y = skor total
n = jumlah responden
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh
mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur
digunakan berulang kali. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner
hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga jika diisi berulang oleh
responden maka juga akan relatif konsisten. Item-item yang akan
diukur
adalah
item-item
yang
valid.
Pengukuran
reliabilitas
17
rxy =
[n x
n xy ( x )( y )
][
( x ) n y 2 ( y )
2
Keterangan:
rxy =
n=
x=
y=
rxy =
2r
1+ r
Keterangan:
rxy =
koefisien rentabilitas
r=
18
Dengan tarif signifikan = 5% (0,05) jika rxy lebih besar dari rtabel. Maka kuesioner sebagai alat ukur sudah dapat memenuhi syarat
reliabilitas.
2.
Analisis Prosentase
Analisa prosentase ini dimaksudkan untuk mengukur jumlah prosentase
responden.
Rumus:
fr =
frekuensiresponden
*100%
totalresponden
19
NetIncomeBeforeTax
Investment
ROE =
NetIncomeBeforeTax
Equity
b. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, pengukurannya dilakukan dengan cara
pembagian kuesioner kepada pelanggan PT Telkom.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Pengukuran proses bisnis internal perusahaan dilakukan dengan
menggunakan analisis Value chain yaitu manajemen mengidentifikasi
proses internal bisnis yang kritis yang harus diunggulkan perusahaan.
Scorecard dalam perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui
20
seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk dan atau jasa
mereka sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Untuk mengetahui meningkatnya kapabilitas karyawan dan meningkatnya
komitmen karyawan, pengukuran dilakakuan dengan cara membagi
kuesioner kepada karyawan yang bekerja di PT Telkom Yogyakarta.