Anda di halaman 1dari 69

Serta UKBM (Posyandu

Lansia)-Hipertensi Untuk
Meningkatkan Strata Desa
Siaga Di Wilayah Kerja
Puskesmah Bungah (Desa
Abar-Abir)
Oleh :
Akhmad Ikhwan B
Dalilati Adliah A
Devy Mutia Pisesha
Helmina
Erni Mariana T

Agenda
1.
1. PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
2.
2. KERANGKA
KERANGKAKONSEPTUAL
KONSEPTUAL
3.
3. METODE
METODEPEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
4.
4. HASIL
HASILPEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN UKM
UKM
5.
5.12
12LANGKAH
LANGKAHMANAGEMEN
MANAGEMENTERPADU
TERPADU
PELAYANA
PELAYANAKESEHATAN
KESEHATANDASAR
DASAR

6.
6. KESIMPULAN
KESIMPULAN

BAB 1

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Salah satu bentuk kegiatan yang menjadi


unggulan di puskesmas adalah pembinaan
desa siaga

Di puskesmas Bungah salah satu kegiatan


yang diharapkan memberikan daya ungkit
untuk meningkatkan strata desa siaga
adalah UKBM (posyandu lansia) dengan
prioritas masalah hipertensi (Desa AbarAbir).

Prevalensi hipertensi menurut Riskesdas


tahun 2013 pada umur 18 tahun di
Indonesia yang didapat melalui jawaban
pernah didiagnosis tenaga kesehatan
sebesar 9,4%, sedangkan yang tidak
didiagnosis tenaga kesehatan atau
sedang minum obat hipertensi sendiri
sebesar 9,5%.
Jadi, terdapat 0,1 % penduduk yang
minum obat sendiri, meskipun tidak
pernah didiagnosis hipertensi oleh nakes.

Pada wilayah kerja Puskesmas Bungah :


Tidak memiliki desa siaga bina,
Desa siaga tumbuh sebanyak 17 desa
Desa siaga kembang sebanyak 5 desa
Tidak memiliki desa siaga paripurna.

Total desa siaga aktif yang terdapat di


Kecamatan Bungah sebanyak 22 desa.

Kendala-kendala untuk mewujudkan desa


siaga desa Abar-Abir adalah :
UKBM yang belum berjalan dengan baik
Adanya surveillance yang hanya terbatas
pada satu jenis penyakit (DHF)
Tidak
adanya
sistem
pembiayaan
kesehatan yang berbasis masyarakat
Penduduk Abar-Abir tidak sepenuhnya
berperilaku hidup bersih dan sehat.

Salah satu UKBM untuk kesehatan


lansia
adalah posyandu lansia.
.
Posyandu lansia merupakan salah satu
bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
daya Masyarakat (UKBM)

Rumusan Masalah

1. Apakah penyebab tingginya kasus hipertensi di


Puskesmas Bungah?
2. Apakah penyebab belum maksimalnya pelayanan
kesehatan di posyandu lansia di wilayah kerja
puskesmas Bungah?
3. Bagaimana upaya dalam mengatasi permasalahan
yang ada di posyandu lansia di wilayah kerja
Puskesmas Bungah?

Tujuan :
Umum
Meningkatkan peran serta UKBM
(posyandu lansia hipertensi)
untuk meningkatkan strata desa
siaga di wilayah kerja Puskesmas
Bungah.

Khusus :
1. Untuk mengetahui program upaya kesehatan
lansia yang belum tercapai.
2. Untuk menentukan prioritas masalah pada
pelayanan kesehatan lansia di wilayah kerja
puskesmas Bungah.
3. Untuk menentukan prioritas penyebab masalah
pada pelayanan kesehatan lansia di wilayah
kerja puskesmah Bungah.
4. Untuk menemukan alternatif pemecahan
masalah pada pelayanan kesehatan lansia di
wilayah kerja puskesmas Bungah.

Manfaat
Puskesmas dan dinas kesehatan Gresik
1. Memberi informasi tentang penyebab belum
tercapainya target posyandu lansia di wilayah kerja
puskesmas Bungah.
2. Membantu mencari penyelesaian masalah belum
tercapainya target program posyandu lansia di
Wilayah kerja puskesmas Bungah.

Bagi dokter muda


1. Memenuhi syarat tugas kepaniteraan IKM
2. Melatih kemampuan dalam menganalisa dan
memecahkan masalah yang berasal dari
konsep dasar puskesmas
3. Mendapatkan pengalaman untuk dapat bekerja
sebagai manajer kesehatan (provider sekaligus
inovator di lingkungan) dan berinteraksi ke
masyarakat secara holistik untuk menyusun
penatalaksanaan penyelesaian masalah
secara komprehensif (makhluk bio-psiko-sosiokulturo-spiritual)

Masyarakat
1. Meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya
psoyandu lansia.
2. Menumbuhkan peran serta
masyarakat untuk mengatasi
masalah hipertensi.

Bagi peneliti lain


- Menyediakan data sebagai
informasi awal untuk melakukan
penelitian lebih lanjut

BAB 3

KERANGKA
KONSEPTUAL

KERANGKA KONSEPTUAL
Agent
-Bahan makanan
pendukung diet
HT
-Sarana
posyandu lansia

Host
-Penderita : gaya
hidup, genetik
-Masyarakat :
meningkatkan
pengetahuan
-Tenaga kesehatan :
diseminasi

Lingkungan
-Sosial
Upaya
Peningkatan
Peran Serta
UKBM
(Posyandu
Lansia) untuk
meningkatkan
Strata Desa
Siaga Di
Wilayah Kerja
Puskesmas
Bungah (Desa
Abar-Abir).

-Budaya
-Demografi
Pelayanan kesehatan
-Promotif: promosi
kesehatan tentang
PHBS
-Preventif: Deteksi dini,
diet HT, aktivitas fisik,
-Kuratif: pengobatan
farmakologis dan nonfarmakologis
-Rehabilitatif: seni hidup
pasca stroke

BAB 4

METODE
PEMBELAJARAN

METODE PEMBELAJARAN

Wawancara dan Konsultasi


1. Dengan Kepala Puskesmas
2. Dengan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Pembimbing di Dinkes dan Pengelola Program
Puskesmas
3. Dengan Kepala Bidang Yankes dan dokter pembimbing
di Puskesmas Bungah
4. Dengan Tokoh Masyarakat / Komunitas
Sasaran Program
5. Dengan Pembimbing Akademis

Issue Faktual
Telah dilakukan SMD di Desa Abar-abir pada
tanggal 2 Desember 2014 oleh 5 dokter muda
dibantu oleh 3 kader desa serta 2 bidan di daerah
wilayah kerja Puskesmas Bungah. MMD telah
dilakukan di Desa Abar-abir pada tanggal 3
Desember 2014, dihadiri oleh 45 peserta yang
terdiri dari kader desa setempat. Selain kader,
acara MMD juga dihadiri oleh Masyarakat desa,
perangkat desa, petugas CHN dan perwakilan dari
Puskesmas kecamatan Bungah.

HASIL
PEMBELAJARAN UKM

HASIL PEMBELAJARAN UKM


Dengan
mengambil
sampel
masyarakat Desa Abar-abir Kecamatan
Bungah sebanyak 35 orang, disusun
pertanyaan-pertanyaan yang meliputi
pengetahuan, sikap, dan perilaku
terhadap hipertensi. Dari kuesioner
yang dibagikan pada warga tanggal 2
desember 2014, didapatkan hasil
sebagai berikut :

Pengetahuan tentang hipertensi


Persentase(%

No

Pertanyaan Pembuktian Pengetahuan

Benar

Salah

Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan hipertensi?

32

91,42

Berapakah nilai normal tekanan darah pada orang dewasa?

22

13

62,86

Apa yang menyebabkan terjadinya hipertensi?

27

77,14

Apa nama lain dari penyakit hipertensi?

29

82,86

Apa tanda-tanda seseorang menderita hipertensi?

35

100

Hipertensi yang berkelanjutan dapat menyebabkan?

27

77,14

Penyakit hipertensi merupakan?

10

25

28,57

Kebiasaan manakah yang menyebabkan hipertensi?

30

85,71

Kebiasaan manakah yang dapat mencegah terjadinya hipertensi?

35

100

10

Bagaimanakah pengobatan hipertensi?

33

94,28

11

Berapa lama penderita hipertensi harus mengkonsumsi obat ?

31

11,43

Pertanyaan Pembuktian Perilaku


Persentase

No

Pertanyaan Pembuktian Perilaku

Ya

Tidak

Kebiasaan Merokok

34

2,86

Kebiasaan Minum kopi

10

25

28,57

Kebiasaan olah raga

16

19

45,71

Pola makan teratur

22

13

62,86

Kebiasaan Makan makanan asin

16

19

45,71

Kebiasan makan makanan berlemak

26

25,71

12

23

34,28

Jika anda memiliki hipertensi apakah anda rutin mengkonsumsi


obat ?

(%)

Kebiasaan mengontrol tekanan darah

15

20

42,85

Kebiasaan mengunjungi posyandu lansia

11

24

31,43

Pertanyaan Pembuktian Sikap

Tidak

Persentase

Setuju

(%)

35

100

Apakah kegiatan posyandu lansia efektif?

35

100

Apakah anda setuju adanya konsultasi gizi?

35

100

Apakah anda puas dengan pelayanan puskesmas?

35

100

NO

Pertanyaan Pembuktian Sikap

Setuju

Apakah anda setuju dengan kegiatan posyandu lansia?

Pembahasan hasil kuesioner


Pengetahuan
Masing-masing responden diukur tingkat
pengetahuannya kemudian hasil jawaban kuisioner
dikelompokkan menjadi : (Arikunto, 2002)
1. Baik ( Apabila skor 75% - 100%)
2. Sedang ( Apabila skor 45%- 74%)
3. Buruk ( Apabila skor < 45%)
Sikap
Sikap responden ditentukan berdasarkan besarnya
persentase masing-masing jawaban pertanyaan.
Perilaku
Perilaku responden ditentukan berdasarkan besarnya
persentase masing-masing jawaban pertanyaan.

1. Tingkat pengetahuan
hipertensi :
Baik
: 48,57 %
Sedang : 48,57 %
Rendah : 2,86 %

warga

tentang

baik
sedang
rendah

2. Perilaku Masyarakat Terhadap Resiko Terjadinya Hipertensi


Kebiasaan merokok:
Ya : 3% Tidak :97%
Kebiasaan minum kopi:
Ya : 28,5% Tidak : 71,5%
Kebiasaan konsumsi makanan sehat:
Ya : 62,8% Tidak
: 37,2%
Kebiasaan olahraga :
Ya : 45,7% Tidak
: 54,3%
Kebiasaan makan makanan asin:
Ya
: 45,71% Tidak :54,28%
Kebiasaan makan makanan berlemak
Ya
: 25,71% Tidak : 74,29%
Kebiasaan rutin mengkonsumsi obat
Ya : 34,28% Tidak : 65,71%
Kebiasaan mengontrol tekanan darah
Ya : 42,85% Tidak : 57,14%
Kebiasaan mengunjungi posyandu lansia
Ya : 31,43% Tidak : 68,57%

3. Sikap Masyarakat terhadap Posyandu


Lansia
Sikap
responden
terhadap
adanya
posyandu lansia 100% menunjukkan
respon positif

12 LANGKAH
MANAJEMEN TERPADU
PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1. IDENTIFIKASI MASALAH
Kegiatan yang dilakukan pada upaya
kesehatan usia lanjut adalah pengukuran berat
badan dan tinggi badan serta tekanan darah
yang dilakukan rutin setiap bulan melalui
posyandu lansia. Hasil kegiatan selama tahun
2013 Pra lansia yang dilayani 18210
kunjungan (baru : 1725), lansia 16675
kunjungan (baru:2238), jumlah total baru 3963
orang. Target 75% dari jumlah sasaran pra
lansia
dan
sasaran
lansia,
hasil
pencapaiannya hanya 21%.

2. Penentuan Prioritas Masalah


Pada penentuan prioritas masalah
digunakan beberapa kriteria:
1.Belum tercapainya target kegiatan
posyandu lansia yaitu 21% dari target 75%
2.Kurangnya
penyuluhan
terhadap
hipertensi

MCUA
KRITERIA
BS

Masalah
B

Dampak

Kemudahan

Ketersediaan

Dampak

terhadap

diterima

sarana dan

sosial

kesehatan

masyarakat

petugas

ekonomi

Ranking

BxS
S

BxS

BxS

BxS

S
1

Kegiatan
posyandu

16

12

12

12

12

12

56

lansia

Penyuluhan
terhadap
hipertensi

42

3.
Pernyataan
Masalah
adalahMasalah
kesenjangan antara apa yang
diinginkan dengan kenyataan yang dicapai
berdasarkan indikator yang ada.
Masalah dapat dilihat dari unsur efektivitas,
efisiensi, kompetensi teknis, kenyamanan,
keamanan, akses, informasi dan kepuasan
pasien
Berdasarkan penilaian MCUA didapatkan
masalah utama yaitu : belum tercapainya
target posyandu lansia pada Puskesmas
Bungah tahun 2013 yaitu 21% dari target
75%

4. Penentuan Penyebab Masalah

Penyebab masalahdigali menggunakan


diagram Tulang Ikan (Fish Bone) /
Ishikawa / cause effect.

FISHBONE

MONE
MONE
Y
Y

MAN
MAN
Kuantitas
Kuantitas dan
dan kualitas
kualitas
tenaga
tenaga kesehatan
kesehatan dalam
dalam
merubah
merubah perilaku
perilaku
masyarakat
masyarakat belum
belum
optimal
optimal

Jumlah
Jumlah kader
kader dan
dan
fasilitator
fasilitator yang
yang peduli
peduli
terhadap
terhadap Posyandu
Posyandu lansia
lansia
kurang
kurang
Kurangnya
Kurangnya kesadaran
kesadaran
masyarakat
masyarakat untuk
untuk mendukung
mendukung
terlaksananya
terlaksananya program
program
Posyandu
Posyandu lansia
lansia

Masyarakat
Masyarakat
yang
yang belum
belum terbiasa
terbiasa dengan
dengan
program
program Posyandu
Posyandu lansia
lansia

Kurangnya
Kurangnya kepedulian
kepedulian
masyarakat
masyarakat

Masih
Masih rendahnya
rendahnya tingkat
tingkat
PHBS
PHBS masyarakat
masyarakat

ENVIRONM
ENVIRONM
ENT
ENT

Kurangnya
Kurangnya
pengetahuan
pengetahuan
masyarakat
masyarakat tentang
tentang
Posyandu
Posyandu lansia
lansia

Kurangnya
Kurangnya motivasi
motivasi
dan
dan pengetahuan
pengetahuan
petugas
petugas kesehatan
kesehatan
dan
dan kader
kader

Sosialisasi
Sosialisasi
Posyandu
Posyandu lansia
lansia
masih
masih belum
belum
efektif
efektif

Lintas
Lintas program
program
dan
dan lintas
lintas sektoral
sektoral
yang
yang belum
belum
maksimal
maksimal struktur
struktur
organisasi
organisasi dan
dan
tatalaksananya
tatalaksananya

METHO
METHO
D
D

Kurangnya
Kurangnya
sarana
sarana
posyandu
posyandu lansia
lansia

Kurangnya
Kurangnya dana
dana
untuk
untuk promosi
promosi
Posyandu
Posyandu
lansia
lansia

Kurangnya
Kurangnya
pengetahuan
pengetahuan
masyarakat
masyarakat tentang
tentang
penyakit
penyakit yang
yang
dideritanya
dideritanya

Fungsi
Fungsi
surveilance
surveilance desa
desa
siaga
siaga perlu
perlu
ditingkatkan
ditingkatkan

MATERIA
MATERIA
L
L

Kurangnya
Kurangnya
ketersediaan
ketersediaan alat
alat
kesehatan
kesehatan dan
dan alat
alat
laboratorium
laboratorium dasar
dasar

Kurangnya
Kurangnya dana
dana
untuk
untuk kegiatan
kegiatan
posyandu
posyandu lansia
lansia

Program
Program
Posyandu
Posyandu
lansia
lansia belum
belum
terjadwal
terjadwal
dengan
dengan baik
baik

Inovasi
Inovasi petugas
petugas
untuk
untuk melakukan
melakukan
program
program Perkesmas
Perkesmas
di
di luar
luar jam
jam dinas
dinas
(bidan
(bidan desa)
desa)
Belum
Belum ada
ada alokasi
alokasi
waktu
waktu yang
yang jelas
jelas untuk
untuk
Perkesmas
Perkesmas

TIME
TIME

Belum
Belum tercapainya
tercapainya
cakupan
cakupan Program
Program
Posyandu
Posyandu lansia
lansia di
di
wilayah
wilayah kerja
kerja
Puskesmas
Puskesmas
Kecamatan
Kecamatan
Bungah
Bungah

Sosialisasi
kepada kader,
tokoh
masyarakat,
masih kurang
Membuat
Membuat buku
buku
asuhan
asuhan
keperawatan
keperawatan yang
yang
menarik
menarik bagi
bagi
petugas
petugas maupun
maupun
penderita
penderita

MARKET
MARKET

Advokasi
Advokasi pada
pada penentu
penentu
kebijakan
kebijakan untuk
untuk memberi
memberi
dana
dana yang
yang pantas
pantas
terhadap
terhadap pelaksana
pelaksana
Posyandu
Posyandu lansia
lansia
Membagikan
Membagikan leaflet
leaflet tentang
tentang
berbagai
berbagai penyakit
penyakit yang
yang menjadi
menjadi
sasaran
sasaran program
program Posyandu
Posyandu
lansia
lansia saat
saat acara
acara bulanan
bulanan warga
warga

Sosialisasi
Sosialisasi posyandu
posyandu
lansia
lansia menjadi
menjadi ujung
ujung
tombak
tombak pelayanan
pelayanan usila
usila di
di
era
era BPJS
BPJS kepada
kepada tenaga
tenaga
kesehatan
kesehatan

5. Memahami Proses dimana Lokasi Masalah

FLOW CHART
Host:
Pengetahuan,
kesadaran,per
ilaku
dari
masyarakat

Agent:
-Diet

Environment :
-Sosial
-Budaya
-Demograf

-Sosial
ekonomi yang
rendah

-Promotif :
kesehatan
peningkatan
hidup

promosi
tentang
kualitas

-Preventif : penggalakan
posyandu lansia, pojok gizi
-Kuratif
:
pengobatan

pelayanan

-Rehabilitatif
penatalaksanaan
komplikasi

-Genetik

Upaya meningkatkan
peran serta masyarakat
dalam program Posyandu
Lansia

Health Services :

Upaya meningkatkan
peran serta masyarakat
dalam program
Posyandu Lansia

Cakupan program
Posyandu Lansia
sesuai target

Upaya meningkatkan
peran serta masyarakat
dalam program
Posyandu Lansia

Cakupan program
Posyandu Lansia sesuai
target

Upaya meningkatkan
peran serta masyarakat
dalam program Posyandu
Lansia

6. Pengumpulan Data tentang


Penyebab Masalah
No.

Penyebab Potensial

1.

Kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan dalam merubah perilaku masyarakat belum optimal.

2.

Jumlah kader dan fasilitator yang peduli terhadap Posyandu lansia kurang.

3.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendukung terlaksananya program Posyandu lansia.

4.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Posyandu lansia.

5.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang dideritanyayaitu hipertensi

6.

Kurangnya motivasi dan pengetahuan petugas kesehatan.

7.

Kurangnya dana untuk promosi Posyandu lansia.

8.

Kurangnya dana untuk kegiatan promosi kesehatan.

9.

Kurangnya sarana pada posyandu lansia

10.

Kurangnya ketersediaan alat kesehatan dan laboratorium dasar pada Posyandu lansia.

11.

Masyarakat yang belum terbiasa dengan kegiatan posyandu lansia.

12.

Kurangnya kepedulian masyarakat.

13.

Masih rendahnya tingkat PHBS masyarakat.

14.

Sosialisasi posyandu lansia masih belum efektif.

15.

Fungsi surveilance desa siaga perlu ditingkatkan.

16.

Lintas program dan lintas sektoral yang belum maksimal struktur organisasi dan
tatalaksana kerjanya.

17.

Program Posyandu lansia belum terjadwal dengan baik.

18.

Inovasi petugas untuk melakukan kegiatan posyandu lansia di luar jam dinas
(bidan desa).

19.

Belum ada alokasi waktu yang jelas untuk Posyandu lansia

20.

Sosialisasi kepada kader, guru, tokoh masyarakat,

dan sekolah (guru) masih

kurang.
21.

Membuat buku asuhan keperawatan yang menarik bagi petugas maupun penderita.

22.

Advokasi pada penentu kebijakan untuk memberi dana yang pantas terhadap
pelaksana Posyandu lansia.

23.

Sosialisasi Posyandu lansia menjadi ujung tombak pelayanan di era BPJS kepada
tenaga kesehatan

7. Menentukan Prioritas Penyebab Masalah

USG
Bobot penyebab masalah yang ditulis memiliki range 1-3.
Sedangkan skor pada kriteria USG tersebut adalah antara 15. Pemberian bobot dan skor adalah berdasarkan
kesepakatan.
Bobot yang digunakan adalah sebagai berikut :
Bobot 3
: Sangat bermasalah
Bobot 2
: Cukup bermasalah
Bobot 1
: Kurang bermasalah
Sedangkan skor untuk kriteria untuk masalah ini memiliki
range 1-5.
Skor 1 : Tidak
Skor 2 : Sedikit
Skor 3 : Cukup
Skor 4 : Banyak
Skor 5 : Sangat Banyak

Masalah

Kriteria

Ran

Jumla

(Urgency)

(Seriousne

(Growth)

ss)
S

BxS

BxS

BxS

Man
Kuantitas dan kualitas tenaga
kesehatan
perilaku

dalam

24

11

12

15

23

14

10

10

37

22

15

merubah

masyarakat

belum

optimal.
Jumlah kader dan fasilitator
yang

peduli

terhadap

posyandu lansia kurang.


Kurangnya

kesadaran

masyarakat untuk mendukung


terlaksananya

program

posyandu lansia.
Kurangnya

pengetahuan

masyarakat tentang posandu


lansia.

Kurangnya
masyarakat

pengetahuan
tentang

12

12

12

22

20

16

penyakit

yang dideritanya.
Kurangnya

motivasi

dan

pengetahuan petugas kesehatan.

Money
Kurangnya dana untuk promosi

36

39

posyandu lansia.

Kurangnya dana untuk kegiatan


posyandu lansia.

Material
Kurangnya

sarana

posyandu

15

15

15

33

27

10

lansia.
Kurangnya

ketersediaan

alat

kesehatan dan alat laboratorium


dasar.

Material
Kurangnya sarana posyandu lansia.

15

15

15

33

Kurangnya ketersediaan alat kesehatan

27

10

dan alat laboratorium dasar.


Environment
Masyarakat

yang

belum

terbiasa

24

12

Kurangnya kepedulian masyarakat.

23

Masih

12

10

21

dengan program posyandu lansia.

rendahnya

tingkat

PHBS

masyarakat.
Method
Sosialisasi

posyandu

lansia

masih

33

Fungsi surveilance desa siaga perlu

20

17

15

15

12

18

18

belum efektif.
ditingkatkan.
Lintas program dan lintas sektoral yang
belum maksimal struktur organisasi dan
tatalaksana kerjanya.
Time
Program

posyandu

lansia

belum

10

33

melakukan

11

19

10

24

terjadwal dengan baik.


Inovasi

petugas

untuk

program posyandu lansia di luar jam


dinas (bidan desa).
Belum ada alokasi waktu yang jelas

13

Market
Sosialisasi
tokoh

kepada

kader,

masyarakat

masih

10

10

10

28

15

15

12

11

20

12

30

15

12

12

39

kurang.
Membuat
posyandu
menarik

buku

sosialisasi

lansia
bagi

yang
petugas

maupun penderita.
Advokasi

pada

penentu

kebijakan

untuk

memberi

dana yang pantas terhadap


pelaksanaposyandu lansia.
Sosialisasi Posyandu lansia
menjadi

ujung

tombak

pelayanan usila di era BPJS


kepada tenaga kesehatan.

8. PENENTUAN ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH
Beberapa alternatif pemecahanmasalah yang kami
diskusikanuntukmemecahkanmasalah sesuai prioritas
tersebutadalah :
Meningkatkan promosi kesehatan dan penyuluhan
tentang hipertensi.
Memotivasi kader untuk meningkatkan program promosi
kesehatan
Lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
samping upaya kuratif
Posyandu lansia dilakukan lebih sering
Senam lansia dilanjutkan
Memotivasi kader untuk lebih giat lagi melakukan
kunjungan rumah untuk mengontrol dan memberikan
penyuluhan tentang hipertensi

9. Penetapan Pemecahan Masalah

CARL

9. Penetapan Pemecahan Masalah

Untuk
pemecahan
masalah
digunakan kriteria CARL, yaitu :
Capability (Kemampuan)
Accessibility (Kemudahan akses)
Readiness (Kesiapan)
Leverage (Daya ungkit)

dapat

AlternatifPemecahanMasalah

Bobot

Meningkatkan promosi kesehatan dan

Capability
S
BS

Accessibility Readiness
S
BS
S
BS

Leverage
JML BS Ranking
S
BS

16

12

12

16

56

16

16

12

16

60

15

42

Posyandu lansia dilakukan lebih sering

25

20

20

20

85

Senam lansia dilanjutkan

16

16

16

20

68

12

12

15

48

penyuluhan tentang hipertensi.


Memotivasi kader untuk meningkatkan
program promosi kesehatan
Lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif di samping upaya kuratif

Memotivasi kader untuk lebih giat lagi


melakukan
mengontrol

kunjungan
dan

rumah

untuk

memberikan

penyuluhan tentang hipertensi

Pemecahan masalah yang dipilih :


1. Posyandu lansia dilakukan lebih sering
2. Senam lansia dilanjutkan
3. Memotivasi kader untuk meningkatkan program
promosi kesehatan
4. Meningkatkan promosi kesehatan dan penyuluhan
tentang hipertensi.
5. Memotivasi kader untuk lebih giat lagi melakukan
kunjungan rumah untuk mengontrol dan memberikan
penyuluhan tentang hipertensi.
6. Lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
samping upaya kuratif

10. Pembentukan Tim Pemecahan Masalah


Anggota tim yang dapat terlibat untuk pemecahan masalah ini
adalah :
1. Kepala Puskesmas
2. Dokter umum
3. Petugas Yankes
4. Petugas Promkes
5. Petugas CHN
6. Bidan desa
7. Aparat desa
8. Tokoh masyarakat (Ketua RT, ketua RW, Lurah)
9. Kader Posyandu

11. Penyusunan Rencana Penerapan Pemecahan Masalah

Kegiatan.
Diskusi dengan bidan desa, tokoh masyarakat (Ketua
RT, ketua RW, Kepala Desa), dan kader CHN
mengenai program Posyandu lansia.
Melibatkan pihak-pihak terkait dalam setiap kegiatan
posyandu lansia.
Memberi
pengetahuan
dan
motivasi
kepada
masyarakat mengenai kegiatan posyandu lansia agar
masyarakat aktif berpartisipasi dalam posyandu lansia.
Mengadakan senam lansia secara rutin
Membantu masyarakat untuk menjadi masyarakat
yang mandiri dalam permasalahan kesehatan.
Monitor dan evaluasi hasil kegiatan.
Sumber dana :
1. APBD.
2. BOK (Biaya Operasional Kesehatan).

12. Monitoring dan Evaluasi


Ada 2 segi pemantauan
1. Apakah kegiatan penerapan pemecahan masalah
sudah diterapakan dengan baik?
2. Apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan ?
Evaluasi adalah prosedur penilaian pelaksanaan/
hasil kerja/ dampak secara sistematik, dengan
membandingkannya dengan standar dan dengan
mengikuti kriteria/ metode/ tujuan tertentu guna
menilai dan pengambilan keputusan selanjutnya.
Dalam monitoring dan evaluasi, tingkat keberhasilan
rencana penerapan pemecahan masalah dapat
diukur dengan menggunakan indikatornya.

No.

1.

2.

Uraian
Kegiatan

Rapat
internal
Puskesmas

Pelaksanaa
n
Posyandu
lansia
secara
lintas
program
dan
sektoral

Petugas
Penanggung
jawab

Sasaran

Penanggun
g jawab :
Kepala
Puskesmas
Bungah

Penanggun
g jawab:
Kepala
Puskesmas
Bungah

Angg
ota
Pusk
esma
s
Bung
ah

Pelaksana
program
posyandu
lansia
terutama
perawat
dan bidan

Target

Lokasi

Penyusunan
pedoman
pelaksanaan
dan
petunjuk
teknis
program
Posyandu
lansia

Puskesmas
Bungah

Tercapainya
peningkatan
kemandirian
masyarakat
dalam
mengatasi
masalah
kesehatan.

Dana

Indikator

BOK

Puske APBD
smas
Bunga BOK
h
Balai
desa
Posya
ndu
Keluar
ga

Jumlah
kehadir
an
Kesiapa
n
pelaksa
naan
Pelaksa
naan
rapat

Peningkata
n cakupan
kegiatan
posyandu
lansia

Batas Waktu
Januari Februari Maret
2015
2015
2015
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

V V V V

3.

Pelatihan
kader
Posyandu lansia

Penanggung jawab: Petugas Kader Posyandu lansia


CHN Puskesmas Bungah

4.

Penyuluhan di tingkat
RT dan keluarga

Penanggung jawab: Petugas Masyarakat di tingkat Meningkatkan


pengetahuan
CHN Puskesmas Bungah
RT terutama lansia
masyarakat
tentang
program
posyandu lansia dan manfaatnya.

Peningkatan pemahaman kader


tentang program
Posyandu
lansia

Meningkatkan
masyarakat
hipertensi

pengetahuan
tentang
penyakit

Meningkatkan partisipasi masyarakat


dalam program Posyandu lansia

5.

Monitoring
evaluasi

dan

Penanggung jawab Kepala


Puskesmas Bungah

Petugas
CHN
Puskesmas
Bungah
Kader Posyandu
lansia

Mengetahui
ada
tidaknya
kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan Posyandu lansia.
Mengetahui
apakah
pelaksanaan Posyandu lansia
sudah berjalan dengan baik
atau belum.

KESIMPULAN

KESIMPULAN....

Berdasarkan data laporan tahunan 2013 puskesmas Bungah ditemukan masih


rendahnya presentase upaya kesehatan usia lanjut

MCUA = ditentukan prioritas masalah yaitu:


Baru tercapai 21% upaya kesehatan usia lanjut dari target
75% di wilayah kerja Puskesmas Bungah Kabupaten
Gresik..

Menentukan penyebab masalah tersebut


dengan menggunakan diagram fishbone

Memahami Proses dimana Lokasi Masalah


Ditemukan bahwa belum tercapainya cakupan
Program Posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Bungah

Menentukan prioritas penyebab


masalah dengan metode USG

Menentukan prioritas penyebab masalah dengan


metode USG
1. Kurangnya dana untuk kegiatan posyandu lansia.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendukung
terlaksananya program posyandu lansia.
3. Kurangnya dana untuk promosi posyandu lansia.
4. Kurangnya sarana posyandu lansia.
5. Sosialisasi posyandu lansia masih belum efektif.
6. Program posyandu lansia belum terjadwal dengan baik.
7. Advokasi pada penentu kebijakan untuk memberi dana yang
pantas terhadap pelaksanaposyandu lansia.
8. Sosialisasi Posyandu lansia menjadi ujung tombak pelayanan
usila di era BPJS kepada tenaga kesehatan.
9. Sosialisasi kepada kader, tokoh masyarakat masih kurang.
10.Kurangnya ketersediaan alat kesehatan dan alat
laboratorium dasar.

Alternatif pemecahan masalah


1. Meningkatkan promosi kesehatan dan penyuluhan tentang
hipertensi.
2. Memotivasi kader untuk meningkatkan program promosi
kesehatan
3. Lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
samping upaya kuratif
4. Posyandu lansia dilakukan lebih sering
5. Senam lansia dilanjutkan
6. Memotivasi kader untuk lebih giat lagi melakukan
kunjungan rumah untuk mengontrol dan memberikan
penyuluhan tentang hipertensi

Monitoring dan evaluasi


sesuai dengan indikator
keberhasilan, yaitu skor pelayanan
posyandu lansia yang optimal
sebagai upaya meningkatkan status
kesehatan lansia di wilayah kerja
puskesmas bungah (desa Abarabir)

TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN NYA

Anda mungkin juga menyukai