Makalah Fisika Dasar 1
Makalah Fisika Dasar 1
GAYA GESEK
Disusun Oleh :
(12010)
2. Muhammad Alamsyah
(12010)
3. Muhammad Jeprih
(1201047)
BAB I
PENDAHULUAN
adalah gaya gesek. Manfaat gaya gesek sangat besar dalam kehidupan manusia.
Disamping itu, gaya gesek juga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia.
Pengetahuan manusia tentang gaya gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat,
dan kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari masih sangat minim.
Untuk itu dalam makalah ini penulis akan memaparkan secara rinci mengenai
gaya gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan krugian gaya gesek bagi
kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
BAB 11
PEMBAHASAN
gaya gesekan. Sumarjono (2005:70) mengemukakan gaya gesek adalah gaya yang
berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak.
Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda- benda yang
dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, atau
pun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek
statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan gas adalah
gaya Stokes. Gaya gesek pada benda mempunyai arah yang selalu berlawanan
dengan kecenderungan arah gerak benda.
Lohat (2008:349) mengemukakan gesekan biasanya terjadi diantara dua
permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air atau benda padat.
Ketika sebuah benda bergerak di udaa, permukaan benda tersebut bersentuhan
dengan udara sehingga terjadi gesekan antara benda dengan udara, demikian juga
ketika bergerak di dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi antara permukaan
benda padat yang bersentuhan, sekali pun benda tersebut sangat licin. Permukaan
benda yang sangat licin sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis. Ketika
kita mencoba menggerakkan suatu benda, tonjolan-tonjolan mikroskopis ini
menganggu gerak tersebut. Sebagai tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa
semua ateri tersusun dari atom-atom), sebuah tonjolan
pada
permukaan
gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya berhenti, karena terjadi
gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan meja serta gesekan
antara permukaan buku dengan udara, dimana dalam skala miskropis, hal ini
terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut.Jika permukaan suatu
benda bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing benda tersebut
melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada benda
yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda tersebut.
Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan
kerusakan. Hal ini dapat kita amati pada mesin kendaraan. Misalnya ketika kita
memberikan minyak pelumas pada mesin sepeda motor, sebenarnya kita ingin
mengurangi gaya gesekan yang terjadi di dalam mesin. Jika tidak diberi
minyak pelumas maka mesin kendaraan kita cepat rusak. Kita dapat berjalan
karena terdapat gaya gesek antara permukaan sandal atau sepatu dengan
permukaan tanah. Jika anda tidak biasa menggunakan alas kaki gaya gesek
tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki dengan permukaan tanah atau
lantai. Alas sepatu atau sandal biasanya kasar/bergerigi atau tidak licin. Para
pembuat sepatu dan sandal membuatnya
demikian
mengetahui konsep gaya gesekan. Demikian juga alas sepatu bola yang dipakai
oleh pemain sepak bola, yang terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas
sepatu atau sandal sangat licin, maka anda akan terpeleset ketika berjalan di atas
lantai yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat kecil sehingga akan
mempersulit gerakan anda. Ketika sebuah benda berguling di atas suatu
permukaan (misalnya roda kendaraan yang berputar atau bola yang berguling di
tanah), gaya gesekan tetap ada walaupun lebih kecil dibandingkan dengan ketika
benda tersebut meluncur di atas permukaan benda lain. Gaya gesekan yang
bekerja pada benda yang berguling di atas permukaan benda lainnya dikenal
dengan gaya gesekan rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang bekerja pada
permukaan benda yang meluncur di atas permukaan benda lain (misalnya buku
yang didorong di atas permukaan meja) disebut sebagai gaya gesekan translasi.
Pada kesempatan ini kita hanya membahas gaya gesekan translasi, yaitu gaya
gesekan yang bekerja pada benda padat yang meluncur di atas benda padat
lainnya.
Besarnya gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda bergantung pada:
a) Gaya normal (N)
Gaya normal adalah gaya reaksi yang muncul ketika dua benda bersentuhan
dan arah selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Gaya norma dapat
berasal dari berat benda sendiri ditambah penaruh gaya luar (Amalia, 2004).
b) Koefisien gesekan ( )
Koefisien gesekan suatu bidang bergantung pada halus atau kasarnya
permukaan benda tersebut. Hubungan gaya gesek dan koefisien dinyatakan
dalam persamaan sebagai berikut.
fs = s.N
fk = k.N
Gaya gesek satuannya newton, sedangkan koefisien gesekan tidak
bersatuan dan harganya antara 0 dan 1 (0 1).
B. Terjadinya gaya gesek
Lohat (2008:375) mengemukakan gaya gesek merupakan akumulasi interaksi
mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja
antara lain adalah gaya elektostatik pada masing-masing permukaan. Dulu
diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau
tepaatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan
permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi
mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan
menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapt membasahinya (efek lotus).
C. Jenis-jenis Gaya Gesek
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak
lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1. Gaya Gesek Statis
Gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak
sehingga besarnya berubah hingga mencapai niai maksimum yang diperlukan
untuk menggerakkan benda.
Lohat (2008:389) mengemukakan gaya gesekan yang bekerja pada
permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak
disebut gaya gesek statik (lambangnya fs). Gaya gesek statis yang maksimum
sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak.
Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya
berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak
dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja
pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut. Gaya gesekan statis
maksimum antara dua permukaan kering tanpa pelumas memenuhi hukum
empiris berikut.
Halliday (1991:103) berpendapat gaya tersebut dapat dikatakan tidak
bergantung kepada luas daerah kontak, dalam batas yang cukup
lebar.
besar gaya gesek tersebut relatif konstan dan pada gaya gesek statis
besar gaya akan terus berubah hingga benda tepat akan bergerak atau
bernilai maksimum.
dan
lantai
yang
menyebabkan
berjalan. Selain itu, permukaan aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal
ini bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak diatasnya. Adanya
gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa
tergelincir.
b. Menghentikan benda yang sedang bergerak
Apa yang akan terjadi apabila sepeda motor yang kamu naiki
tidak memiliki rem? Prinsip kerja dari rem yaitu menahan atau
menghentikan lajunya kendaraan. Sehingga kendaraan dapat mengurangi
lajunya bahkan berhenti pada tempat yang diinginkan. Bila seorang
pengendara mobil misalnya, menginjak pedal rem. Maka pada saat yang
bersamaan kampas rem bergesekan dengan roda untuk menahan atau
menghentikan gerak rotasi (putaran) roda. Gaya gesekan yang timbul
antara kampas rem dan roda sangat penting terutama bagi keselamatan
dalam berkendaraan.
penuh.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
gaya gesekan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gaya gesek adalah gaya yang arahnya berlawanan dengan gerak benda.
Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Gaya gesek
dapat terjadi pada benda yang berwujud padat, cair, maupun gas.
Terjadinya gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua
permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain
adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini
bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya
koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan
permukaan
(efek lotus).
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling
bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek
statis
bekerja
pada
benda
diam
hingga
tepat
akan bergerak
atau
menghentikan
gerak
rotasi
gesekan yang timbul antara kampas rem dan roda sangat penting
terutama
bagi keselamatan dalam berkendaraan.
d. Gesekan padaparasut dengan udara yang dapat memperlambat gerak
jatuh.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Budi. 2004. Fisika Dasar Teori dan Implementasinya. Solo:PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Halliday. 1991. Fisika Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sumarjono, dkk. 2005. Fisika Dasar 1.Malang: Penerbit Universitas Negeri
Malang
Lohat, Sun Alexander. 2008. Gaya Gesekan Gesekan Statis dan Kinetis. Jakarta:
Penerbit Yudistira
(http://www. gurumuda. com/gaya-gesekan/, diakses 17 Desember 2011)