Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FISIKA DASAR 1

GAYA GESEK

Disusun Oleh :

Kelompok 5 TP Reg A 2012

1. Eko Andy Prasetyo

(12010)

2. Muhammad Alamsyah

(12010)

3. Muhammad Jeprih

(1201047)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI


BALIKPAPAN
2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Fisika adalah sains atau ilmu alam dalam makna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan
waktu. Salah satu yang kita pelajari dalam fisika adalah gaya. Purwanto
(2005:187) mengatakan secara umum, gaya didefinisikan sebagai sesuatu yang
dapat mengubah keadaan gerak suatu benda. Suatu benda dapat bergerak karena
mendapat gaya. Gaya juga dapat mempercepat atau memperlambat gerak benda.
Selain itu, gaya juga dapat dikatakan sebagai tarikan atau dorongan.
Halliday (1991:256) mengemukakan dalam bahasa sehari-hari gaya sering
diartikan sebagai dorongan atau tarikan, terutama yang dilakukan oleh otot-otot
kita.
Di dalam ilmu fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat
menyebabkan

sebuah benda bermassa mengalami

percepatan, salah satunya

adalah gaya gesek. Manfaat gaya gesek sangat besar dalam kehidupan manusia.
Disamping itu, gaya gesek juga menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia.
Pengetahuan manusia tentang gaya gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat,
dan kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari masih sangat minim.
Untuk itu dalam makalah ini penulis akan memaparkan secara rinci mengenai
gaya gesek, macam-macam gaya gesek, manfaat, dan krugian gaya gesek bagi
kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.

Apa yang dimaksud dengan gaya gesek?


Bagaimana asal terjadinya gaya gesek?
Apa macam-macam gaya gesek?
Apa saja manfaat dan kerugian gaya gesek dalam kehidupan sehari- hari?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.

Mengetahui apa yang dimaksud gaya gesek


Mengetahui asal terjadinya gaya gesek
Mengetahui macam-macam gaya gesek
Mengetahui aplikasi, manfaat serta kerugian yang ditimbulkan oleh gaya
gesk dalam kehidupan sehari-hari

BAB 11

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gaya Gesek


Pernahkah anda jatuh terpeleset karena menginjak sesuatu yang licin?
Kita bisa terpeleset ketika menginjakkan kaki pada sesuatu yang licin karena
tidak ada gaya gesek yang bekerja. Tanpa gaya gesek, kita tidak akan bisa
berjalan, roda sepeda motor atau mobil juga tidak akan bisa berputar. Demikian
juga berita di televisi dan surat kabar yang mengatakan bahwa pesawat terbang
tergelincir merupakan salah satu bukti. Kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas
dari bantuan gaya gesekan, walaupun terkadang kita tidak menyadarinya. Dalam
pembahasan mengenai hukum Newton, kita

akan selalu berhubungan dengan

gaya gesekan. Sumarjono (2005:70) mengemukakan gaya gesek adalah gaya yang
berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak.
Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda- benda yang
dimaksud disini tidak harus berbentuk padat, tetapi dapat pula berbentuk cair, atau
pun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek
statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda padat, cairan, dan gas adalah
gaya Stokes. Gaya gesek pada benda mempunyai arah yang selalu berlawanan
dengan kecenderungan arah gerak benda.
Lohat (2008:349) mengemukakan gesekan biasanya terjadi diantara dua
permukaan benda yang bersentuhan, baik terhadap udara, air atau benda padat.
Ketika sebuah benda bergerak di udaa, permukaan benda tersebut bersentuhan
dengan udara sehingga terjadi gesekan antara benda dengan udara, demikian juga
ketika bergerak di dalam air. Gaya gesekan juga selalu terjadi antara permukaan
benda padat yang bersentuhan, sekali pun benda tersebut sangat licin. Permukaan
benda yang sangat licin sebenarnya sangat kasar dalam skala mikroskopis. Ketika
kita mencoba menggerakkan suatu benda, tonjolan-tonjolan mikroskopis ini
menganggu gerak tersebut. Sebagai tambahan, pada tingkat atom (ingat bahwa
semua ateri tersusun dari atom-atom), sebuah tonjolan

pada

permukaan

menyebabkan atom - atom sangat dekat dengan permukaan lainnya. Sehingga


gaya-gaya listrik diantara atom dapat membentuk ikatan kimia, sebagai penyatu
kecil di antara dua permukaan benda yang bergerak. Ketika sebuah benda
bergerak, misalnya ketika kita mendorong sebuah buku pada permukaan meja,

gerakan buku tersebut mengalami hambatan dan akhirnya berhenti, karena terjadi
gesekan antara permukaan bawah buku dengan permukaan meja serta gesekan
antara permukaan buku dengan udara, dimana dalam skala miskropis, hal ini
terjadi akibat pembentukan dan pelepasan ikatan tersebut.Jika permukaan suatu
benda bergeseran dengan permukaan benda lain, masing-masing benda tersebut
melakukan gaya gesekan antara satu dengan yang lain. Gaya gesekan pada benda
yang bergerak selalu berlawanan arah dengan arah gerakan benda tersebut.
Selain menghambat gerak benda, gesekan dapat menimbulkan aus dan
kerusakan. Hal ini dapat kita amati pada mesin kendaraan. Misalnya ketika kita
memberikan minyak pelumas pada mesin sepeda motor, sebenarnya kita ingin
mengurangi gaya gesekan yang terjadi di dalam mesin. Jika tidak diberi
minyak pelumas maka mesin kendaraan kita cepat rusak. Kita dapat berjalan
karena terdapat gaya gesek antara permukaan sandal atau sepatu dengan
permukaan tanah. Jika anda tidak biasa menggunakan alas kaki gaya gesek
tersebut bekerja antara permukaan bawah kaki dengan permukaan tanah atau
lantai. Alas sepatu atau sandal biasanya kasar/bergerigi atau tidak licin. Para
pembuat sepatu dan sandal membuatnya

demikian

karena mereka sudah

mengetahui konsep gaya gesekan. Demikian juga alas sepatu bola yang dipakai
oleh pemain sepak bola, yang terdiri dari tonjolan-tonjolan kecil. Apabila alas
sepatu atau sandal sangat licin, maka anda akan terpeleset ketika berjalan di atas
lantai yang licin atau gaya gesek yang bekerja sangat kecil sehingga akan
mempersulit gerakan anda. Ketika sebuah benda berguling di atas suatu
permukaan (misalnya roda kendaraan yang berputar atau bola yang berguling di
tanah), gaya gesekan tetap ada walaupun lebih kecil dibandingkan dengan ketika
benda tersebut meluncur di atas permukaan benda lain. Gaya gesekan yang
bekerja pada benda yang berguling di atas permukaan benda lainnya dikenal
dengan gaya gesekan rotasi. Sedangkan gaya gesekan yang bekerja pada
permukaan benda yang meluncur di atas permukaan benda lain (misalnya buku
yang didorong di atas permukaan meja) disebut sebagai gaya gesekan translasi.
Pada kesempatan ini kita hanya membahas gaya gesekan translasi, yaitu gaya
gesekan yang bekerja pada benda padat yang meluncur di atas benda padat
lainnya.
Besarnya gaya gesek yang bekerja pada sebuah benda bergantung pada:
a) Gaya normal (N)
Gaya normal adalah gaya reaksi yang muncul ketika dua benda bersentuhan
dan arah selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Gaya norma dapat

berasal dari berat benda sendiri ditambah penaruh gaya luar (Amalia, 2004).
b) Koefisien gesekan ( )
Koefisien gesekan suatu bidang bergantung pada halus atau kasarnya
permukaan benda tersebut. Hubungan gaya gesek dan koefisien dinyatakan
dalam persamaan sebagai berikut.

fs = s.N
fk = k.N
Gaya gesek satuannya newton, sedangkan koefisien gesekan tidak
bersatuan dan harganya antara 0 dan 1 (0 1).
B. Terjadinya gaya gesek
Lohat (2008:375) mengemukakan gaya gesek merupakan akumulasi interaksi
mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja
antara lain adalah gaya elektostatik pada masing-masing permukaan. Dulu
diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau
tepaatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan
permukaan yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian. Konstruksi
mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan gesekan
menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapt membasahinya (efek lotus).
C. Jenis-jenis Gaya Gesek
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak
lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1. Gaya Gesek Statis
Gaya gesek statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak
sehingga besarnya berubah hingga mencapai niai maksimum yang diperlukan
untuk menggerakkan benda.
Lohat (2008:389) mengemukakan gaya gesekan yang bekerja pada
permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak
disebut gaya gesek statik (lambangnya fs). Gaya gesek statis yang maksimum
sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak.
Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya
berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak
dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja
pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut. Gaya gesekan statis
maksimum antara dua permukaan kering tanpa pelumas memenuhi hukum
empiris berikut.
Halliday (1991:103) berpendapat gaya tersebut dapat dikatakan tidak
bergantung kepada luas daerah kontak, dalam batas yang cukup

lebar.

Besarnya sebanding dengan gaya normal. Gaya normal kadang-kadang


disebut juga gaya pembeban (loading force), adalah gaya yang dilakukan
oleh benda yang satu pada benda lainnya dalam arah tegak lurus kepada
bidang antarmuka keduanya.
Perbandingan antara besar gaya gesekan statik maksimum dan besar gaya

normal disebut koefisien gesekan statik, yang diberi lambang s. Jika fs


menyatakan besar gaya gesek statik, maka secara matematis dapat
dirumuskan: fs s.N. s adalah koefisien gesekan statik dan N adalah
gaya normal. Tanda () bisa diganti dengan tanda (=) apabila fs mencapai
ha rga maksimum.
2. Gaya gesek kinetik
Gaya gesek kinetik merupakan gaya gesek yang bekerja pada benda
yang bergerak.
Lohat (2008:392) mengemukakan gaya gesekan yang bekerja pada dua
permukaan benda yang bersentuhan ketika benda tersebut bergerak disebut
gaya gesek kinetik (lambangnya fk) (kinetik berasal dari bahasa Yunani
yang berarti bergerak). Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan
benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan benda.
Hasil eksperimen men\unjukkan bahwa pada permukaan benda yang kering
tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding dengan Gaya Normal.
Gaya gesekan kinetik antara 2 permukaan kering tanpa pelumas
memenuhi juga hukum yang sama seperti untuk gesekan statik, yaitu:
Halliday (1991:106) mengemukakan gaya ini dapat dikatakan tidak
bergantung kepada luas permukaan kontak, dalam batas yang cukup lebar.
Besarnya sebanding dengan gaya normal. Perbandingan antara besar
gaya gesekan kinetik dan gaya normal disebut koefisien gesekan kinetik,
yang diberi lambang k. Jika fk menyatakan besar gaya gesekan kinetik,
maka secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. fk = k.N.
Baik s maupun k adalah konstanta tak berdimensi, kedua-duanya
merupakan perbandingan besar dua buah gaya.Biasanya, untuk pasangan
permukaan tertentu, s < k.
Berdasarkan perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya gesek
statis bekerja pada benda diam hingga tepat akan bergerak sehingga
besarnya gaya berubah hingga mencapai nilai maksimum yang
diperlukan untuk menggerakkan benda. Jadi jika dirumuskan menjadi fs
s.N. Berbeda dengan gaya gesek statis, gaya gesek kinetis merupakan
gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak dengan besar gaya
yang relatif konstan, bila dirumuskan menjadi fk = k.N. Tanda
persamaan pada kedua gaya gesek tersebut memiliki arti fisis yang
harus diperhatikan. Pada gaya gesek kinetis arti tersebut menandakan

besar gaya gesek tersebut relatif konstan dan pada gaya gesek statis
besar gaya akan terus berubah hingga benda tepat akan bergerak atau
bernilai maksimum.

D. Aplikasi Gaya Gesek dalam Kehidupan Sehari-hari


Dalam kehidupan sehari-hari banyak aplikasi dari prinsip gaya gesek yang
kita jumpai. Tetapi kita tidak menyadari akan hal tersebut. Gaya gesekan dapat
diperbesar ataupun diperkecil disesuaikan dengan tujuannya. Dalam kehidupan
sehari-hari kita jumpai berbagai aplikasi dan cara yang dilakukan untuk
memperkecil atau memperbesar gaya gesekan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pemberian pelumas atau oli pada roda atau rantai sepeda agar
gesekannya dapat diperkecil.
2. Penggunaan kayu yang berbentuk bulat untuk mendorong benda agar
lebih mudah. Apabila kita mendorong meja atau lemari yang cukup
berat maka digunakan gelondongan kayu agar gaya gesekan yang
terjadi dapat diperkecil.
3. Penggunaan pul pada sepatu pemain bola. Hal ini bertujuan agar gaya
gesekan dapat diperbesar sehingga pemain bola tidak tergelincir pada
saat berlari dan menendang bola.
4. Membuat alur-alur pada ban mobil atau motor. Untuk menghindari
permukaan licin pada jalan yang dilewatinya, pada ban motor dan mobil
terdapat alur-alur. Alur-alur ini bertujuan untuk memperbesar gaya
gesekan antara ban dan permukaan jalan.
E. Manfaat dan Kerugian yang Ditimbulkan Gaya Gesek
1. Manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari
Beberapa manfaat gaya gesek yang dapat kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari antara lain:
a. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir
Kita dapat berjalan di atas lantai karena adanya gaya gesekan antara
sepatu

dan

lantai

yang

menyebabkan

kita tidak tergelincir saat

berjalan. Selain itu, permukaan aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal
ini bertujuan agar mobil tidak slip ketika bergerak diatasnya. Adanya
gesekan antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat bergerak tanpa
tergelincir.
b. Menghentikan benda yang sedang bergerak
Apa yang akan terjadi apabila sepeda motor yang kamu naiki
tidak memiliki rem? Prinsip kerja dari rem yaitu menahan atau
menghentikan lajunya kendaraan. Sehingga kendaraan dapat mengurangi
lajunya bahkan berhenti pada tempat yang diinginkan. Bila seorang
pengendara mobil misalnya, menginjak pedal rem. Maka pada saat yang
bersamaan kampas rem bergesekan dengan roda untuk menahan atau
menghentikan gerak rotasi (putaran) roda. Gaya gesekan yang timbul
antara kampas rem dan roda sangat penting terutama bagi keselamatan

dalam berkendaraan.

c. Gesekan antara roda kendaraan bermotor dengan jalan.


Dengan adanya gesekan, kecepatan mobil dapat dipercepat maupun
diperlambat, sehingga mobil dapat bergerak maupun berhenti.
d. Gesekan pada parasut dengan udara yang dapat memperlambat gerak
jatuh.
2. Kerugian yang Ditimbulkan Akibat Gaya Gesek
Selain memiliki manfaat, gaya gesek juga memiliki kerugian dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa kerugian yang ditimbulkan oleh
adanya gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.
a. Menghambat gerakan
Gaya gesekan menyebabkan benda yang bergerak akan terhambat
gerakannya. Adanya gesekan antara ban sepeda dan aspal membuat kita
harus mengayuh sepeda dengan tenaga yang lebih besar. Gaya gesekan
antara udara dan mobil, pesawat terbang, atau kereta api juga
mengakibatkan kendaraan-kendaraan itu tidak dapat melaju dengan
kecepatan

penuh.

Hal

ini

menunjukkan

bahwa

gaya gesekan

menghambat gerakan suatu benda.


b. Menyebabkan aus
Ban sepeda atau sepatu kita bagian bawah akan menjadi tipis
diakibatkan oleh gaya gesek yang besar antara ban atau sepatu dengan
aspal.
c. Gesekan pada mesin mobil dapat menimbulkan panas sehingga
mobil perlu diberi minyak pelumas. Fungsi dari minyak pelumas atau
oli adalah memperhalus permukaan yang bersentuhan.
d. Gesekan antara roda dengan porosnya, untuk mengurangi adanya
gesekan ini dipergunakan bola baja (gotri).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gaya gesek adalah gaya yang arahnya berlawanan dengan gerak benda.
Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Gaya gesek

dapat terjadi pada benda yang berwujud padat, cair, maupun gas.
Terjadinya gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua
permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain
adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini
bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya
koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan
permukaan

yang kasar, akan tetapi dewasa ini tidak lagi demikian.

Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan


gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya

(efek lotus).
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling
bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gesek
statis

bekerja

pada

benda

diam

hingga

tepat

akan bergerak

sehinggabesarnya berubah hingga mencapai nilai maksimum yang


diperlukan untuk menggerakkan benda. Gaya gesek kinetis merupakan gaya

gesek yang bekerja pada benda yang bergerak.


Gaya gesek mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan seharihari.
Manfaat dari Aplikasi Gaya Gesek antara lain:
a. Kita dapat berjalan di atas lantai karena adanya gaya gesekan antara
sepatu dan lantai yang menyebabkan kita tidak tergelincir saat berjalan.
b. Permukaan aspal jalan raya dibuat agak kasar. Hal ini bertujuan
agar mobil tidak slip ketika bergerak diatasnya.
c. Pada prinsip kerja rem, kampas rem bergesekan dengan roda untuk
menahan

atau

menghentikan

gerak

rotasi

(putaran) roda. Gaya

gesekan yang timbul antara kampas rem dan roda sangat penting
terutama
bagi keselamatan dalam berkendaraan.
d. Gesekan padaparasut dengan udara yang dapat memperlambat gerak
jatuh.

Kerugian yang ditimbulkan akibat gaya gesek:


a. Gaya gesekan menyebabkan benda yang bergerak akan terhambat
gerakannya.
b. Ban sepeda atau sepatu kita bagian bawah akan menjadi tipis
diakibatkan oleh gaya gesek yang besar antara ban atau sepatu
dengan aspal.
c. Gesekan pada mesin mobil dapat menimbulkan panas sehingga
mobil perlu diberi minyak pelumas.
d. Gesekan antara roda dengan porosnya, untuk mengurangi adanya
gesekan ini dipergunakan bola baja (gotri).

DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Budi. 2004. Fisika Dasar Teori dan Implementasinya. Solo:PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Halliday. 1991. Fisika Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sumarjono, dkk. 2005. Fisika Dasar 1.Malang: Penerbit Universitas Negeri
Malang
Lohat, Sun Alexander. 2008. Gaya Gesekan Gesekan Statis dan Kinetis. Jakarta:
Penerbit Yudistira
(http://www. gurumuda. com/gaya-gesekan/, diakses 17 Desember 2011)

Anda mungkin juga menyukai