Kasus 2
Topik: Diabetes Melitus Tipe 1
Tanggal (kasus): 2 April 2013
Tangal presentasi: 18 April 2013
Tinjauan pustaka
Istimewa
Lansia
Bumil
Anak laki-laki, 13 tahun, napas sesak, penurunan kesadaran, diabetes melitus tipe 1
Tujuan:
Diagnostik dan tatalaksana diabetes melitus tipe 1
Bahan bahasan: Tinjauan pustaka
Riset
Cara membahas: Diskusi
Presentasi dan diskusi
Data pasien:
Nama: An. F
Nama RS: RS TK.IV Dr. Bratanata Usia: 13 tahun
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:
Kasus
Email
Audit
Pos
No registrasi: 15.62.87
Terdaftar sejak : -
Seorang anak laki-laki, usia 13 tahun datang dengan keluhan napas sesak disertai
penurunan kesadaran sejak 4 jam SMRS. Pemeriksaan gula darah sewaktu didapatkan
hasil 333 mg/dl. Pasien diketahui menderita penyakit diabetes melitus tipe 1 sejak bulan
November 2012.
2. Riwayat Kesehatan/ Penyakit:
Pasien pernah mengalami gejala berupa napas sesak disertai penurunan kesadaran pada
bulan November 2012. Saat itu pasien dirawat di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung dan
didiagnosis menderita diabetes melitus tipe 1.
3. Riwayat Pengobatan:
Sejak bulan November 2012 pasien rutin mendapatkan injeksi Novorapid sebanyak 3 kali
sehari.
3. Riwayat Keluarga/ Masyarakat:
Anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini belum diketahui.
4. Riwayat Imunisasi dan Tumbuh Kembang:
- Riwayat imunisasi lengkap
- Riwayat tumbuh kembang sesuai usia
Daftar Pustaka:
1. Brink SJ, Lee WRW, Pillay K, Kleinebreil. Diabetes in children and adolescents, basic
1
training manual for healthcare professionals in developing countries, 1st ed. Argentina:
ISPAD; 2010. pp 20-21.
2. ISPAD Clinical Practice Consensus Guidelines 2009. Pediatric Diabetes. Available at:
http://www.ispad.org/content/ispad-clinical-practice-consensus-guidelines-2009.
Accessed on: April 14, 2013.
3. Rustama DS, Subardja D, Oentario MC, Yati NP, Satriono, Harjantien N. Diabetes
Melitus. In: Jose RL, Batubara, Tridjaja AAP, Aman B. Buku Ajar Endokrinologi Anak.
Jakarta: Sagung Seto; 2010. pp 124-161.
4. Weinzimer SA, Magge S. Type 1 diabetes mellitus in children. In: Moshang T Jr.
Pediatric endocrinology. Philadelphia: Mosby Inc; 2005. pp 3-18.
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis diabetes melitus tipe 1
2. Penatalaksanaan diabetes melitus tipe 1
3. Pemberian insulin dan diet yang tepat pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1
4. Edukasi yang perlu diberikan untuk pasien diabetes melitus tipe 1 dan keluarganya
Subyektif
Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke UGD RS TK.IV Dr. Bratanata dengan
keluhan sesak napas disertai penurunan kesadaran sejak 4 jam SMRS. Sesampainya di UGD
RS TK.IV Dr. Bratanata kesadaran pasien telah kembali normal. Dua puluh menit SMRS
pasien telah diberikan suntik insulin Novorapid 16 ui oleh ibu pasien. Selanjutnya dilakukan
pemeriksaan gula darah sewaktu dan didapatkan hasil GDS 333 mg/dl.
Sejak bulan November 2012 pasien didiagnosis menderita diabetes melitus dan telah
rutin mendapatkan suntik Novorapid sebanyak 3 kali sehari. Sejak 4 hari SMRS pasien tidak
mendapatkan suntik Novorapid dengan alasan stok insulin di rumah pasien habis.
Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik (saat di UGD tanggal 2 April 2013 pkl 02.50)
Keadaan umum
Kesadaran
: compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Frekuensi nadi
: 127 kali/menit
Frekuensi napas
: 40 kali/menit
Suhu
: 36,5oC
2
Berat badan
: 30 kg
Status generalis
Kepala
Mata
Hidung
Mulut
Leher
Thoraks
Paru
-
Inspeksi
normochest,
simetris
kanan-kiri,
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi
teraba
Ekstremitas
Perkusi
: akral hangat
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Hematologi Rutin
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
Gol.darah/Rh
Index Eritrosit
MCV
2/4/13
15.4
44.30
14.6
481
5.6
B/Rh (+)
Satuan
g/dl
103/l
103/l
106/l
Rujukan
11 16
40 54
4.0 11.0
150 450
4.5 6.0
79.7
Fl
80.0 100
MCH
MCHC
RDW-CV
Hitung Jenis
Mixed (Eo/Mo/Ba)
27.7
26.0 34.0
35
13.5
Pg
g/dl
%
9.5
13.9
%
%
3 10
20 40
76.6
40 70
154
62
18
0.58
38.5
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
76 110
76 110
15 40
0.50 1.10
10.0 50.0
131.7
mmol/
4.00
L
mmol/
111.6
L
mmol/
9.6
L
mg/dl
Limfosit
Neutrofil
Kimia Klinik
GDS
Jam 06.00
Jam 07.00
BUN
Kreatinin serum
Ureum
32.0 36.0
11.0 16.0
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
Kalsium
135.0 155.0
3.60 5.50
95.0 108.0
8.5 10.5
b. Rontgen Thorax PA
Kesan : cor dan pulmo dalam batas normal
Assessment
Definisi
4
Diebetes melitus tipe 1 dikenal pula sebagai insulin dependent diabetes melitus
(IDDM) adalah abnormalitas homeostatis glukosa yang ditandai dengan kerusakan permanen
sel beta pankreas akibat dari proses autoimmunitas yang menyebabkan turunnya produksi
insulin sehingga kadar insulin endogen plasma turun
selanjutnya
menyebabkan
ketergantungan insulin eksogen untuk mencegah proses komplikasi yang mengancam jiwa
yaitu ketoasidosis. Diabetes melitus tipe 1 umumnya ditemukan pada kasus pediatrik anak
dengan rataan umur 7-15 tahun, namun dapat juga muncul pada berbagai usia.1,4
Kriteria Diagnosis
Diabetes melitus ditegakkan berdasarkan ada tidaknya gejala. Bila dengan gejala
(polidipsi, poliuria, polifagia) maka pemeriksaan gula darah abnormal satu kali sudah dapat
menegakkan diagnosis DM. Sedangkan bila tanpa gejala, maka diperlukan paling tidak 2 kali
pemeriksaan gula darah abnormal pada waktu yang berbeda.2,3
Kriteria hasil pemeriksaan gula darah abnormal adalah:
1. Kadar gula darah sewaktu >200 mg/dl atau
2. Kadar gula darah puasa >126 mg/dl atau
3. Kadar gula darah 2 jam postprandial >200 mg/dl.
Untuk menegakkan diagnosis DM tipe 1, maka perlu dilakukan pemeriksaan
penunjang, yaitu C-peptide <0,85 ng/ml. C-peptide ini merupakan salah satu penanda
banyaknya sel -pankreas yang masih berfungsi. Pemeriksaan lain adalah adanya
autoantibodi, yaitu Islet cell autoantibodies (ICA), Glutamic acid decarboxylase
autoantibodies (65K GAD), IA2 (dikenal sebagai ICA 512 atau tyrosine posphatase)
autoantibodies dan Insulin autoantibodies (IAA). Adanya autoantibodi mengkonfirmasi DM
tipe 1 karena proses autoimun. Sayangnya pemeriksaan autoantibodi ini relatif mahal.2,3
Perjalanan Penyakit
Perjalanan penyakit ini melalui beberapa periode menurut ISPAD Clinical Practice
Consensus Guidelines 2009, yaitu:
-
Periode pra-diabetes
Periode honey-moon
d. Dosis insulin:. doosis disesuaikan dengan faktor-faktor yang ada, baik pada
penyakitnya maupun penderitanya.
e. Regimen: kita mengenal dua macam regimen, yaitu regimen konvensional serta
regimen intensif. Regimen konvensional/mix-split regimen dapat berupa pemberian
dua kali suntik/hari atau tiga kali suntik/hari. Sedangkan regimen intensif berupa
pemberian regimen basal bolus. Pada regimen basal bolus dibedakan antara insulin
yang diberikan untuk memberikan dosis basal maupun dosis bolus.
f. Cara menyuntik: terdapat beberapa tempat penyuntikan yang baik dalam hal
absorpsinya yaitu di daerah abdomen (paling baik absorpsinya), lengan atas, lateral
paha. Daerah bokong tidak dianjurkan karena paling buruk absorpsinya.
g. Penyesuaian dosis: kebutuhan insulin akan berubah tergantung dari beberapa hal,
seperti hasil monitor gula darah, diet, olahraga, maupun usia pubertas, kondisi stress
maupun saat sakit.
2. Diet
Secara umum diet pada anak DM tipe 1 tetap mengacu pada upaya untuk
mengoptimalkan proses pertumbuhan. Untuk itu pemberian diet terdiri dari 50-55%
karbohidrat, 15-20% protein, dan 30% lemak. Pada anak DM tipe 1 asupan kalori per hari
harus dipantau ketat karena terkait dengan dosis insulin yang diberikan selain monitoring
pertumbuhannya. Kebutuhan kalori per hari sebagaimana kebutuhan pada anak
sehat/normal. Ada beberapa anjuran pengaturan presentase diet yaitu 20% makan pagi,
25% makan siang serta 25% makan malam, diselingi dengan 3 kali snack masing-masing
10% total kebutuhan kalori perhari. Pemberian diet ini juga memperhatikan regimen yang
digunakan. Pada regimen basal bolus, pasien harus mengetahui rasio insulin:karbohidrat
untuk menentukan dosis pemberian insulin.
3. Aktivitas fisik/exercise
Olahraga akan membantu menurunkan kadar gula darah serta meningkatkan
sensitivitas tubuh terhadap insulin.
4. Edukasi
Langkah yang tidak kalah penting adalah edukasi baik untuk penderita maupun
orang tuanya. Keluarga juga perlu diedukasi tentang penyakitnya, patofisiologi, apa yang
boleh dan tidak boleh pada penderita DM, insulin (regimen, dosis, cara menyuntik, lokasi
menyuntik serta efek samping penyuntikan), monitor gula darah dan juga target gula darah
ataupun HbA1c yang diinginkan.
5. Monitoring kontrol glikemik
Monitoring ini menjadi evaluasi apakah tatalaksana yang diberikan sudah baik atau
belum. Kontrol glikemik yang baik akan memperbaiki kualitas hidup pasien, termasuk
mencegah komplikasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pasien harus
melakukan pemeriksaan gula darah berkala dalam sehari. Setiap 3 bulan memeriksa
HbA1c. Di samping itu, efek samping pemberian insulin, komplikasi yang terjadi, serta
pertumbuhan dan perkembangan perlu dipantau.
Tabel 2. Target kontrol metabolik pada anak dengan DM tipe 13
8
Target metabolik
Preprandial
Postprandial
Urin reduksi
HbA1c
Baik sekali
<120 mg/dl
<140 mg/dl
<7%
Baik
<140 mg/dl
<200 mg/dl
7-7.9%
Sedang
<180 mg/dl
<240 mg/dl
-+
8-9%
Kurang
>180 mg/dl
>240 mg/dl
>+
>10%
Plan
Diagnosis masuk
Diagnosis pulang
Terapi di UGD:
-
Pengelolaan DM Tipe 1
Kontrol metabolik yang baik dengan kadar gula darah dalam batas normal
Sasaran
Tujuan Khusus
Pemberian Insulin
BB pasien
= 30 kg x 2 unit/kgBB = 60 unit
Novorapid
Novorapid
Novorapid
Levemir
10
Time
7 8 9 10
11
Breakfast
12 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lunch
11
Evening Meal
12
3 4 5
Sleep
Keterangan:
Injeksi insulin 30 menit sebelum makan (bila gula darah > 80 mg/dl)
Injeksi insulin 2 jam setelah makan (bila gura darah < 80 mg/dl)
Tanggal
Jam
GD 30 menit
Injeksi Insulin
sebelum makan
3 April
GD 2 jam
Keterangan
setelah makan
06.30
Novorapid 7,5 ui
07.00
09.00
85 mg/dl
11.30
Novorapid 7,5 ui
12.00
14.00
98 mg/dl
2013
13.00
s/d
Makan pagi
Makan siang
21.00
21.00
21.30
22.00
HbA1c
HbA1c = 13,7%
63 mg/dl
Makan malam
Novorapid 7,5 ui
Tidur
+ Levemir 30 ui
06.30
65 mg/dl
GD < 80 mg/dl
07.00
Makan pagi
09.00
Novorapid 7,5 ui
381 mg/dl
11.30
64 mg/dl
GD < 80 mg/dl
12.00
Makan siang
14.00
Novorapid 7,5 ui
250 mg/dl
17.30
102 mg/dl
Novorapid 7,5 ui
18.00
20.00
210 mg/dl
22.00
Novorapid 7,5 ui
4 April
2013
Makan malam
Tidur
+ Levemir 30 ui
12
Pengaturan Makan/Diet
Tujuan : mencapai kontrol metabolik yang baik tanpa mengabaikan kalori yang dibutuhkan
Berat badan pasien
= 30 kg
Kebutuhan kalori
Karbohidrat
Protein
Lemak
Insulin:karbohidrat
Edukasi
Tujuan
Edukasi kepada keluarga pasien mengenai perjalanan penyakit, cara pemberian insulin
(regimen, dosis, cara menyuntik, lokasi menyuntik) yang tepat, monitor gula darah setiap
hari dan juga target gula darah ataupun HbA1c yang diinginkan.
13
Follow Up
3/4/2013
Napas sesak (-)
4/4/2013
Napas sesak (-)
5/4/2013
Napas sesak (-)
Tanda vital
Tanda vital
Tanda vital
Nadi: 92 kali/menit
Nadi: 98 kali/menit
RR: 20 kali/menit
RR: 20 kali/menit
RR: 20 kali/menit
Suhu: 36,4oC
Suhu: 36,5oC
Suhu: 36,5oC
Kepala: mesocephal
Kepala: mesocephal
Kepala: mesocephal
Leher: KGB tidak teraba Leher: KGB tidak teraba Leher: KGB tidak teraba
membesar
membesar
membesar
Thorax:
Thorax:
Thorax:
Paru:
suara
napas Paru:
suara
napas Paru:
suara
napas
Jantung: bunyi jantung I-II Jantung: bunyi jantung I-II Jantung: bunyi jantung I-II
intensitas normal, regular, intensitas normal, regular, intensitas normal, regular,
bising (-), gallop (-)
tidak teraba
tidak teraba
Neurobion 3 x 1 tab
Neurobion 3 x 1 tab
Prognosis
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam
: dubia ad malam
Ad sanationam
: ad malam
15