Anda di halaman 1dari 9

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknologi Industri


TE-141599 TUGAS AKHIR 4 SKS
Nama Mahasiswa

: Aulia Vica Rachman Hernanda

Nomor Pokok
Bidang Studi
Tugas Diberikan
Dosen Pembimbing
Judul Tugas Akhir

: 2212 100 189


: Sistem Pengaturan
: Semester Genap 2015/2016
:
: SISTEM INFORMASI PEMILIHAN RUMAH SAKIT DI
SURABAYA BERBASIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

Uraian Tugas Akhir


Seiring dengan berjalannya program pemerintah mengenai jaminan kesehatan untuk
seluruh warga Indonesia atau yang biasa disebut dengan BPJS. Namun sistem yang baru
diterapkan ini menyisakan berbagai masalah terhadap semua stakeholder-nya seperti
puskesmas/dokter keluarga/klinik, rumah sakit, dan pasien. Masalah tersebut berupa
penuhnya antrian pasien pada puskesmas dan rumah sakit, sehingga mengakibatkan tingkat
pelayanan pada pasien yan kurang memuaskan. Namun disisi lain pada waktu yang
bersamaan ketika antrian di satu rumah sakit sangat penuh, di rumah sakit yang lain tidak
terjadi penumpukan pasien. Sehingga tidak terjadi keseimbangan jumlah kedatangan pasien
di tiap-tiap rumah sakit yang ada di Kota Surabaya.
Maka dari itu perlu ada sistem informasi mengenai kondisi seluruh rumah sakit yang
ada di Kota Surabaya yang dapat memberikan rekomendasi pemilihan rumah sakit untuk
pasien maupun puskesmas/klinik yang akan melakukan rujukan ke rumah sakit. Munculnya
rekomendasi rumah sakit tersebut akan di dasarkan pada 4 kriteria yaitu travel time, panjang
antrian di rumah sakit, adanya kamar inap dan akreditasi rumah sakit. Sehingga dapat
memaksimalkan tingkat pelayanan terhadap pasien.
Sistem informasi dengan pendukung keputusan ini nantinya akan mengeluarkan 3
rumah sakit rekomendasi kepada pengguna berdasarkan 4 kriteria tersebut. Sistem pendukung
keputusan ini menggunakan Analitycal Hierarchy Process.

USULAN TUGAS AKHIR

A.

Judul Tugas Akhir

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN RUMAH SAKIT DI SURABAYA


BERBASIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE
ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

B.

Ruang Lingkup

1. Rumah sakit se-Surabaya


2. Puskesmas atau klinik se-Surabaya
3. Sistem informasi
4. Sistem BPJS
5. Sistem antrian

C.

Latar Belakang Masalah

Dalam pemilihan rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhannya, sering kali sebagian
masyarakat mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan belum adanya sistem informasi yang
mampu memberikan info-info terkait rumah sakit kepada masyarakat luas. Hal tersebut
dianggap sebagai penghambat dalam proses mencari pelayanan kesehatan yang tepat. Sering
kali, sejumlah pasien datang atau dirujuk ke rumah sakit yang tidak tepat dengan apa yang
dibutuhkan oleh pasien. Dalam beberapa kondisi, hal ini dapat menyebabkan keterlambatan
penanganan pasien oleh tim medis yang dapat berakibat fatal.
Sistem BPJS yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia yang mewajibkan
seluruh warga Indonesia untuk ikut serta dalam program tersebut, hingga saat ini masih
menimbulkan masalah seperti menumpuknya pasien di rumah sakit. Hal ini juga dapat
disebabkan tidak adanya sistem informasi yang berkaitan dengan panjang antrian yang ada
dirumah sakit tersebut. Sehingga menyebabkan pasien terlalu lama menunggu untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan dari tim medis.
Di Kota Surabaya, memiliki 58 rumah sakit yang terdaftar pada Dinas Kesehatan
yang memiliki fasilitas dan pelayanan yang berbeda-beda meskipun telah diatur tentang
fasilitas dan pelayanan minimal yang terdapat dalam satu rumah sakit melalui Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 340 tahun 2010 tentang klasifikasi rumah
sakit. Dari keseluruhan rumah sakit tersebut, terbagi menjadi rumah sakit umum yaitu,rumah
sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada banyak bidang dan jenis penyakit, dan
rumah sakit khusus yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada satu
bidang atau jenis penyakit. Dalam fakta berikut menjadikan pertimbangan masyarakat untuk
memilih rumah sakit yang akan dikunjungi.
Dengan adanya sistem informasi berbasis sistem pendukung keputusan yang akan
membantu masyarakat dalam memilih rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dengan kualitas pelayanan kesehatan terbaik.

D.

Perumusan Masalah
Beberapa permasalahan yang mendasari Tugas Akhir ini adalah:
1. Bagaimana memberikan rekomendasi rumah sakit kepada pengguna ?
2. Bagaimana membangun sistem informasi berbasis pendukung keputusan dengan
metode AHP?

E.

Batasan Masalah
Hal hal yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kriteria pendukung keputusan yang digunakan adalah travel time, panjang antrian di
rumah sakit, adanya kamar inap dan akreditasi rumah sakit.
2. Sistem akan dirancang dengan menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan program
databse MySQL

F.

Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah :
1. Membuat sebuah sistem informasi pemilihan rumah sakit di Surabaya berbasis sistem
pendukung keputusan dengan metode AHP
2. Sistem ini diharapkan mampu membantu masyarakat di Surabaya untuk menentukan
rumah sakit yang akan dipilih.

G.

Tinjauan Pustaka
1. Sistem informasi
Sistem informasi merupakan kumpulan dari satu atau banyak orang, perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya
data yang memiliki fungsi mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi.
Sistem informasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh
manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang bertujuan untuk menyajikan
informasi. Sistem informasi merupakan sistem pembangkit informasi, kemudian
dengan integrase yang dimiliki antar subsistem, maka sistem informasi dapat
menyampaikan informasi yang berkualitas, cepat, dan akurat sesuai dengan tujuan
dibuatnya.
Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi
yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai
sistem informasi yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya,
serta stock buku-buku yang tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa
membuat kebutusan, stock buku apa yang harus segera mereka sediakan untuk toko
buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa yang paling laris dibeli konsumen,
sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah stocknya lebih banyak dari
buku lainnya.
Beberapa komponen sistem informasi adalah sebagai berikut
1. komponen input input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.

2. komponen model kombinasi prosedur,logika,dan model matematika yang


memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. komponen output output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. komponen teknologi teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi
digunakan untuk menerima innput, menjalankan model, minyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantu
pengendalian sistem.
5. komponen basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang
tersimpan didlm komputer denganmenggunakan softwre database.
6. komponen kontrol pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gagguan
terhadapsistem informasi.
2. Sistem pendukung keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)
adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah
maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi
terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan
prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan
pengambilan keputusan dengan lebih baik. SPK merupakan implementasi teori-teori
pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation
research dan menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk
mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi
secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum),
saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan
persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993):
1. Sistem yang berbasis komputer.
2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan
kalkulasi manual
4. Melalui cara simulasi yang interaktif
5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama
Adapun komponen-komponen dari sistem pendukung keputusan adalah sebagai
berikut

1. Database Management
Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang
merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam
lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang relevan dengan
permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
2. Model Base
Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format
kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau
pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif),
komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal
terkait lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara
utuh dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.
3. User Interfase / Pengelolaan Dialog
Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan antara dua
komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan
dalam komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam
bentuk model yang dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem
bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung
Keputusan.
3. Analytical Hierarchy Process
Analytical Hierarchy Process adalah teknik untuk mendukung proses pengambilan
keputusan yang bertujuan untuk menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif yang
dapat diambil. AHP dikembangkan oleh Thomas L.Saaty pada tahun 1970-an, dan telah
mengalami banyak perbaikan dan pengembangan hingga saat ini. Kelebihan AHP adalah
dapat memberikan kerangka yang komprehensif dan rasional dalam menstrukturkan
permasalahan pengambilan keputusan. Gambaran umum dari proses AHP dapat dilihat
pada gambar berikut

AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode
yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :
1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada
subkriteria yang paling dalam.
2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai
kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.
3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

4. Jaminan Kesehatan Sosial dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)


kesehatan
Menurut Undang-undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional,
jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh
rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup dan pekerjaan yang layak. Jaminan
sosial dalam hal ini berhubungan dengan kompensasi dan program kesejahteraan yang
diselenggarakan pemerintah untuk rakyatnya.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum publik yang
berfungsi untuk menyelenggarakan program jaminan sosial bagi seluruh penduduk
Indonesia . Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2011, kini Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial terbagi menjadi dua lembaga besar, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan berkedudukan dan
berkantor di ibu kota Negara RI. BPJS dapat mempunyai kantor perwakilan di provinsi
dan kantor cabang di kabupaten/kota.
Undang-Undang BPJS mewajibkan pembentukan BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan dengan mentransformasikan penyelenggara saat ini, PT Askes dan PT
Jamsostek, dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi badan hukum
yang bersifat publik dan nirlaba.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan adalah badan hukum yang


dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Sementara Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program pelayanan kesehatan terbaru yang
sistemnya menggunakan sistem asuransi. Artinya, seluruh warga Indonesia nantinya
wajib menyisihkan sebagian kecil uangnya untuk jaminan kesehatan di masa depan

H. Metodologi
1. Studi Literatur & Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan dan pengkajian terhadap referensi terkait topik tugas akhir
yang diusulkan. Data yang dikumpulkan berasal dari bagian Sistem Informasi Kesehatan
Dinas Kesehatan Surabaya. Sementara, referensi berasal dari sumber ilmiah
terpercaya, seperti buku materi, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, pendapat para ahli, dan
hasil penelitian terkait.
2. Identifikasi dan Permodelan Masalah
Kegiatan pengumpulan dan pengkajian terhadap referensi terkait topik tugas akhir
yang diusulkan. Data yang dikumpulkan berasal dari bagian Sistem Informasi Kesehatan
Dinas Kesehatan Surabaya. Sementara, referensi berasal dari sumber ilmiah
terpercaya, seperti buku materi, jurnal ilmiah, artikel ilmiah, pendapat para ahli, dan
hasil penelitian terkait.
3. Pembuatan Sistem Informasi Berbasis Sistem Pendukung Keputusan
Pembuatan sistem informasi ini dilakukan setelah dilakukannya identifikasi dan
pemodelan masalah. Menentukan parameter-parameter yang akan menjadi tolok ukur
sistem pendukung keputusan ini. Sistem pendukung keputusan ini nantinya akan
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process.

4. Penarikan Kesimpulan dan Saran


Penarikan kesimpulan mengacu pada data pengujian, analisis data, dan referensi
terkait. Kesimpulan menunjukkan hasil kerja secara garis besar sesuai rumusan masalah
yang telah dibuat.Selanjutnya,penarikan saran juga perlu dilakukan sebagai bentuk
koreksi terhadap penelitian yang telah dilakukan dan pengembangan penelitian
selanjutnya terkait topik serupa.
5. Penyusunan Buku Tugas Akhir
Tahap ini merupakan tahap akhir dari serangkaian pelaksanaan tugas akhir.
Penyusunan buku tugas akhir dilakukan sebagai bentuk laporan tertulis dari proses dan
hasil kerja terkait topik yang diusulkan.

I. Waktu Pelaksanaan
Bulan 1

KEGIATAN
Studi literatur
Identifikasi dan pemodelan
masalah
Pembuatan sistem informasi
Penarikan kesimpulan
Penyusunan buku tugas akhir

Bulan 2
4

Bulan 3
Minggu
8

Bulan 4

9 10 11 12 13 14

1
5

16

J. Daftar Pustaka
[1] Yakub, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Grha Ilmu, 2012.
[2] Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi, 2003.
[3] Fitri, Wahyi Badal. Sistem Informasi Pemilihan Rumah Sakit Prioritas di Area Surabaya
Berbasis Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process,
Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2015
[4] Kirom, Dalu Nuzlul. Sistem Informasi Manajemen Beasiswa ITS Berbasis Sistem
Pendukung Keputusan dengan Metode Analytical Hierarchy Process, Tugas Akhir, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 2012.
[5]
, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional,
http://www.depkes.go.id/article/view/MCN-20143250002/info-terkini-peraturan-menterikesehatan.html diakses tanggal 28 Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai