used
an
observational
study
with
cross-sectional
stress, merokok, indeks masa tubuh, dan jenis kelamin seperti yang sudah di jelaskan
diatas.
Kolesterol total adalah nilai kolesterol dalam darah yang merupakan penjumlahan
dari kolesterol yang terkandung dalam LDL, HDL, dan lipoprotein yang lain nya. Batas
kolesterol normal dalam tubuh adalah 160 200 mg/dL apabila di atas 240 mg/dL. Pada
survei kesehatan rumah tangga ( SKRT ) tahun 2004, prevalensi hiperkolestrolemia di
Indonesia pada usia 25-34 tahun sebesar 9,3%. Wanita menjadi kelompok paling banyak
menderita masalah ini , yakni 14,5%, atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki.
Dari Penelitian memang belum menunjukkan bahwa stres memiliki keterkaitan
langsung dengan kadar kolesterol. Tetapi para ahli mengatakan bahwa karena orang
kadang-kadang makan makanan berlemak untuk menghibur diri ketika mereka sedang
stres, maka hal ini dapat menyebabkan kolesterol darah tinggi.Merokok adalah faktor
risiko yang dapat menurunkan kadar kolesterol HDL. semakin awal seseorang merokok
makin sulit untuk berhenti merokok. Rokok juga punya dose-response effect, artinya
semakin muda usia merokok, akan semakin besar pengaruhnya. Begitu juga dengan indeks
massa tubuh dimana menurut survei IMT yang >25 biasanya memiliki kadar kolesterol
yang lebih tinggi dari IMT yang berkisar 18-25.1,2,3
tujuan umum :
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah
tujuan khusus :
mengetahui faktor indeks masa tubuh, stress, jenis kelamin dan stress yang mempengaruhi
kadar kolesterol dalam darah
Manfaat penelitian:
1. Agar dapat menambah wawasan mengenai faktor yang mempengaruhi kadar
kolesterol dalam darah.
2. Agar dapat menjadi masukan atau pengetahuan bagi masyarakat tentang faktor yang
mempengaruhi kadar kolesterol
3. sebagai sumnber bacaan dan referensi di isntansi pendidikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kolesterol adalah senyawa kimia yang secara alami diproduksi oleh tubuh dan secara
struktural kombinasi lipid (lemak) dan steroid. Kolesterol adalah sebuah blok
bangunan untuk membran sel dan hormon seperti estrogen dan testosteron. Sekitar
80% kolesterol tubuh diproduksi oleh hati, sementara sisanya berasal dari diet kita.
LDL kolesterol disebut kolesterol jahat, karena peningkatan kadar kolesterol LDL
berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit
arteri perifer. Lipoprotein LDL kolesterol di sepanjang bagian dalam dinding arteri,
menyebabkan pembentukan zat, keras tebal disebut plak kolesterol. Seiring waktu,
plak kolesterol menyebabkan penebalan dinding arteri dan penyempitan pembuluh
darah, proses yang disebut aterosklerosis, yang mengurangi aliran darah melalui area
menyempit.
Kolesterol HDL disebut kolesterol baik karena HDL partikel kolesterol mencegah
aterosklerosis dengan mengekstraksi kolesterol dari dinding arteri dan membuang dari
mereka melalui hati. Dengan demikian, tingginya tingkat kolesterol LDL dan
rendahnya tingkat kolesterol HDL (LDL tinggi / rasio HDL) merupakan faktor risiko
aterosklerosis, sementara tingkat kolesterol LDL rendah dan tingkat tinggi kolesterol
HDL (rendah LDL / HDL rasio) yang diinginkan dan melindungi penyakit jantung dan
stroke.
Kolesterol total adalah jumlah LDL (low density) kolesterol, HDL (high density)
kolesterol, VLDL (densitas sangat rendah) kolesterol, dan IDL (intermediate density)
kolesterol.1,2,3
beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol :
jenis kelamin
Perempuan mendapatkan manfaat dari hormon estrogen, yang meningkatkan kadar
kolesterol baik HDL. Menurut pakar kesehatan, hal ini turut mempengaruhi angka harapan
hidup perempuan yang 7 tahun lebih lama dibandingkan laki-laki.
Kebiasaan merokok (menurunkan kolesterol HDL)
Merokok berdampak negatif karena menurunkan kadar kolesterol baik HDL.
Indeks masa tubuh
Berat badan dan persentase lemak tubuh. Berat badan berlebih cenderung meningkatkan
kadar kolesterol LDL. Artinya, jika Anda kelebihan berat badan dan memiliki kadar LDL
tinggi, ada baiknya menurunkan berat badan untuk mengurangi kadar kolesterol. Selain itu,
menurunkan berat badan juga membantu menurunkan kadar trigliserida (salah satu jenis
lemak darah) dan menaikkan kadar kolesterol baik..
Olahraga
Olahraga teratur bisa menurunkan kadar kolesterol jahat LDL dan menaikkan kadar
mempersingkat angka harapan hidup dan memicu penyakit progresif. Karena itu, ada
baiknya melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dan trgliserida jika Anda memiliki
ayah, ibu, atau keluarga dekat yang menderita penyakit jantung atau pembuluh darah
pengalihan
kadar
lemak
dan
lipoprotein
dalam
darah.
digunakan dalam melakukan analisis adalah 130 orang. Dengan melihat hubungan kolesterol
dengan merokok dan tidak merokok, kolesterol dengan indeks masa tubuh(IMT),kolesterol
dengan jenis kelamin, dan kolesterol dengan stress.Dari data tersebut yang menjadi variable
dependent adalah total kolesterol dan yang menjadi variable independent adalah rokok,IMT,
jenis kelamin,stress.
Statistics
ROKOK
N
Valid
JENISKELAM
TOTALKOLE
IN
STRESS
STROL
IMT
130
130
130
130
130
Mean
.1769
22.7716
.3154
.5538
237.1615
Median
.0000
22.6550
.0000
1.0000
240.0000
.00
23.00
.00
1.00
200.00
Missing
Mode
Dari analisis diatas didapatkan jumlah data (N) 130, nilai rata-rata dari yang merokok 0.1769
dan indeks masa tubuh sebesar 22.7716, jenis kelamin 0.3154, dan stress 0.5538.
ROKOK
Frequency
Valid
TIDAK
MEROKOK
Total
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
107
82.3
82.3
82.3
23
17.7
17.7
100.0
130
100.0
100.0
Dari hasil analisis didapatkan jumlah yang tidak merokok 107 (82.3%) dan yang merokok
sebanyak 23 (17.7%)
IMT
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
19
14.6
14.6
14.6
79
60.8
60.8
75.4
32
24.6
24.6
100.0
130
100.0
100.0
Total
Dari hasil data diatas didapatkan IMT <18,5 = 0 adalah 19(14.6%), IMT 18,5-25=1 adalah
79(60.8), dan IMT >25 adalah 32(24.6%)
JENISKELAMIN
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
LAKI2
89
68.5
68.5
68.5
WANITA
41
31.5
31.5
100.0
130
100.0
100.0
Total
Dari hasil data diatas diapatkan laki-laki 89(68.5%) dan wanita 41(31.5%)
STRESS
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
TIDAK
58
44.6
44.6
44.6
IYA
72
55.4
55.4
100.0
Total
130
100.0
100.0
dari data diatas didapatkan yang tidak stress 58(44.6%) dan yang mengalami stress 72(55.4%)
TOTALKOLESTROL
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
6.2
6.2
6.2
122
93.8
93.8
100.0
Total
130
100.0
100.0
Dari data diatas total kolesterol <200 sebanyak 8 (6.2%) dan >200 sebanyak 122(93.8%)
Bivariat
Correlations
IMT
IMT
Pearson Correlation
TOTALKOLESTROL
1
Sig. (2-tailed)
TOTALKOLESTROL
130
Pearson Correlation
.070
Sig. (2-tailed)
.428
Correlations
IMT
IMT
TOTALKOLESTROL
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
130
130
Dari hasil didapatkan bahwa P = 0.428 > = 0.05 tidak ada hubungan bermakna antara IMT dengan kadar kolesterol dalam darah
Group Statistics
ROKOK
TOTALKOLESTRO TIDAK
L
MEROKOK
Mean
Std. Error
Mean
Std. Deviation
107 2.3649E2
28.59521
2.76440
23 2.4030E2
33.20109
6.92291
Equal variances
LESTROL
assumed
Sig.
.617
t
.433
Equal variances
not assumed
df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
-.564
128
.574
-3.81837
6.76592
-17.20589
-.512
29.420
.612
-3.81837
7.45443
-19.05494
dari hasil analisis diatas varians adalah P= 0,433 > = 0,05, ho diterima
Group Statistics
JENISKE
LAMIN
TOTALKOLESTRO LAKI2
L
WANITA
Lower
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Mean
89 2.3633E2
28.76305
3.04888
41 2.3898E2
30.90347
4.82631
Upper
F
TOTA Equal variances
LKO assumed
LEST Equal variances not
ROL assumed
Sig.
.113
.738
Mean
Sig. (2- Differen Std. Error
tailed)
ce
Difference
df
95%
Lower
-.477
128
.634
2.64977
5.55840 -13.64802
-.464
73.01
1
.644
2.64977
5.70867 -14.02710
dari hasil analisis diatas varians adalah P= 0.738 > = 0,05, ho diterima
Group Statistics
STRES
S
TOTALKOLESTRO TIDAK
L
IYA
Mean
58 2.3310E2
29.77853
3.91011
72 2.4043E2
28.81012
3.39531
Levene's
Test for
Equality
of
Variances
F
TOTAL Equal variances assumed
KOLES Equal variances not
TROL assumed
Sig.
Std. Deviation
Std. Error
Mean
df
Sig.
Mean
(2- Differenc Std. Error
tailed)
e
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower
Upper
128
.158 -7.32711
5.15998
-17.53701 2.88279
-1.415
120.40
7
.160 -7.32711
5.17852
-17.57987 2.92565
dari data diatas dapat di sampekan jumlah setiap varibel yang yang hitung yang menunjukan
pada study korelasi bahwa tidak ada hubungan bermakna antara IMT dengan kadar kolesterol
darah dimana P= 0.428 > =0,05. tapi terlihat juga faktor-faktor lain yang berhubungan
dengan faktor-faktor lain seperti merokok, stress, dan jenis kelamin yang mempengaruhi kadar
kolesterol dalam darah dimana nilai P > yang digambarakan melalui independent sampe test .
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL,
total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu
komponen lemak. Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan
kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya
berlebihan, salah satunya akibat terlau sering makan makanan mengandung kolesterol,
maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.
Penyebab utama Kolesterol kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain
makanan ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.
Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan
demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita
mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam
darah adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat badan
dengan melakukan Aktvitas fisik rutin, mengurangi makanan yang mengandung lemak
jenuh, berhenti merokok dan Mengonsumsi multivitamin8
Daftar pustaka
1. http://www.waspada.co.id:tujuh-faktor-penentu-kadar-kolesterol.diunduh 9 july
2014
2. http://health.kompas.com/read/2013/05/20/18553420/Stres.Bikin.Kolesterol.Ja
3.
4.
5.
6.
9.