Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR-FAKTOR yang MEMPENGARUHI KADAR KOLESTEROL

Rani Frasputy Hallan 102007178


Abstrak
Peningkatan kadar kolesterol total melebihi batas normal disebut hiperkolesterolemia.
Tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat memicu terjadinya penyempitan pembuluh
darah . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan merokok dimana
rokok bisa menyebabkan kadar hdl dalam darah menurun,stress sendiri biasa membuat
seseorang cenderung memilih makanan berlemak untuk mengurangi stress, dan ,indeks massa
tubuh (IMT) yang lebih dari 25 biasanya memiliki kadar kolesterol dalam darah lebih tinggi di
banding dengan orang yang memiliki IMT 18-25, dan jenis kelamin laki-laki mempunyai
faktor risiko lebih besar di banding wanita karena faktor horomon estrogen yang berperan.
Penelitian ini menggunakan study observasional dengan pendekatan cross sectional 1
kata kunci : kolesterol,jenis kelamin, rokok,stress,IMT
Abstrack
The increase in total cholesterol levels exceeding the normal limits is called
hypercholesterolemia. High levels of cholesterol in the blood can lead to narrowing of blood
vessels. This study aims to analyze the relationship between cigarette smoking which can lead
to decreased levels of HDL in the blood, ordinary stress alone makes someone likely to choose
fatty foods to reduce stress, and, body mass index (BMI) more than 25 usually have blood
cholesterol levels more high compared with those who had a BMI of 18-25, and male gender
had a greater risk factor than women, because of the hormone estrogen plays a role. This
study

used

an

observational

study

with

cross-sectional

Key words: cholesterol, sex, smoking, stress, BMI


BAB I PENDAHUALUAN
latar belakang :
Kolesterol sangat diperlukan dalam berbagai proses metabolisme tubuh. Misalnya
sebagai bahan pembentuk dinding sel, membuat asam empedu untuk menggemulsikan
lemak, selain itu juga dibutuhkan untuk membuat vitamin D dan juga sebagai
pembentukan hormon seperti estrogen pada wanita dan testoteron pada pria
Kolesterol adalah zat yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam batas-batas tertentu
untuk kelangsungan hidup sel-sel tubuh. Kolesterol yang dibutuhkan secara normal
diproduksi sendiri dalam jumlah yang tepat. Namun kolesterol juga di pengaruhi oleh

stress, merokok, indeks masa tubuh, dan jenis kelamin seperti yang sudah di jelaskan
diatas.
Kolesterol total adalah nilai kolesterol dalam darah yang merupakan penjumlahan
dari kolesterol yang terkandung dalam LDL, HDL, dan lipoprotein yang lain nya. Batas
kolesterol normal dalam tubuh adalah 160 200 mg/dL apabila di atas 240 mg/dL. Pada
survei kesehatan rumah tangga ( SKRT ) tahun 2004, prevalensi hiperkolestrolemia di
Indonesia pada usia 25-34 tahun sebesar 9,3%. Wanita menjadi kelompok paling banyak
menderita masalah ini , yakni 14,5%, atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki.
Dari Penelitian memang belum menunjukkan bahwa stres memiliki keterkaitan
langsung dengan kadar kolesterol. Tetapi para ahli mengatakan bahwa karena orang
kadang-kadang makan makanan berlemak untuk menghibur diri ketika mereka sedang
stres, maka hal ini dapat menyebabkan kolesterol darah tinggi.Merokok adalah faktor
risiko yang dapat menurunkan kadar kolesterol HDL. semakin awal seseorang merokok
makin sulit untuk berhenti merokok. Rokok juga punya dose-response effect, artinya
semakin muda usia merokok, akan semakin besar pengaruhnya. Begitu juga dengan indeks
massa tubuh dimana menurut survei IMT yang >25 biasanya memiliki kadar kolesterol
yang lebih tinggi dari IMT yang berkisar 18-25.1,2,3
tujuan umum :
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah
tujuan khusus :
mengetahui faktor indeks masa tubuh, stress, jenis kelamin dan stress yang mempengaruhi
kadar kolesterol dalam darah
Manfaat penelitian:
1. Agar dapat menambah wawasan mengenai faktor yang mempengaruhi kadar
kolesterol dalam darah.
2. Agar dapat menjadi masukan atau pengetahuan bagi masyarakat tentang faktor yang
mempengaruhi kadar kolesterol
3. sebagai sumnber bacaan dan referensi di isntansi pendidikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kolesterol adalah senyawa kimia yang secara alami diproduksi oleh tubuh dan secara
struktural kombinasi lipid (lemak) dan steroid. Kolesterol adalah sebuah blok
bangunan untuk membran sel dan hormon seperti estrogen dan testosteron. Sekitar
80% kolesterol tubuh diproduksi oleh hati, sementara sisanya berasal dari diet kita.
LDL kolesterol disebut kolesterol jahat, karena peningkatan kadar kolesterol LDL
berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit

arteri perifer. Lipoprotein LDL kolesterol di sepanjang bagian dalam dinding arteri,
menyebabkan pembentukan zat, keras tebal disebut plak kolesterol. Seiring waktu,
plak kolesterol menyebabkan penebalan dinding arteri dan penyempitan pembuluh
darah, proses yang disebut aterosklerosis, yang mengurangi aliran darah melalui area
menyempit.
Kolesterol HDL disebut kolesterol baik karena HDL partikel kolesterol mencegah
aterosklerosis dengan mengekstraksi kolesterol dari dinding arteri dan membuang dari
mereka melalui hati. Dengan demikian, tingginya tingkat kolesterol LDL dan
rendahnya tingkat kolesterol HDL (LDL tinggi / rasio HDL) merupakan faktor risiko
aterosklerosis, sementara tingkat kolesterol LDL rendah dan tingkat tinggi kolesterol
HDL (rendah LDL / HDL rasio) yang diinginkan dan melindungi penyakit jantung dan
stroke.
Kolesterol total adalah jumlah LDL (low density) kolesterol, HDL (high density)
kolesterol, VLDL (densitas sangat rendah) kolesterol, dan IDL (intermediate density)
kolesterol.1,2,3
beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol :
jenis kelamin
Perempuan mendapatkan manfaat dari hormon estrogen, yang meningkatkan kadar
kolesterol baik HDL. Menurut pakar kesehatan, hal ini turut mempengaruhi angka harapan
hidup perempuan yang 7 tahun lebih lama dibandingkan laki-laki.
Kebiasaan merokok (menurunkan kolesterol HDL)
Merokok berdampak negatif karena menurunkan kadar kolesterol baik HDL.
Indeks masa tubuh
Berat badan dan persentase lemak tubuh. Berat badan berlebih cenderung meningkatkan
kadar kolesterol LDL. Artinya, jika Anda kelebihan berat badan dan memiliki kadar LDL
tinggi, ada baiknya menurunkan berat badan untuk mengurangi kadar kolesterol. Selain itu,
menurunkan berat badan juga membantu menurunkan kadar trigliserida (salah satu jenis
lemak darah) dan menaikkan kadar kolesterol baik..
Olahraga
Olahraga teratur bisa menurunkan kadar kolesterol jahat LDL dan menaikkan kadar

kolesterol baik HDL.


Genetik
Mungkin Anda tidak menyukainya, tapi gen yang Anda bawa berpengaruh besar
terhadap kadar kolesterol dan trigliserida Anda. Beberapa orang memiliki
ketidaknormalan trigliserida dan kolesterol, yang jika tidak ditangani, bisa

mempersingkat angka harapan hidup dan memicu penyakit progresif. Karena itu, ada
baiknya melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dan trgliserida jika Anda memiliki
ayah, ibu, atau keluarga dekat yang menderita penyakit jantung atau pembuluh darah

sebelum usia 50.


Stres
Beberapa studi menemukan, stres jangka panjang bisa meningkatkan kadar kolesterol.
Salah satunya adalah dengan mengganggu kebiasaan hidup sehat Anda. Sebagai
contoh, saat stres, sebagian besar orang menghibur diri dengan mengonsumsi makanan
berlemak. Lemak jenuh dan kolesterol pada makanan akan menyebabkan peningkatan
kadar kolesterol Reputasi stres sebagai penyebab penyakit memang sudah dikenal
lama. Temuan terbaru menyatakan stres yang diakibatkan pekerjaan dapat mengubah
cara tubuh mencerna lemak. Kondisi ini dapat memicu peningkatkan kadar kolesterol
"jahat" atau low density lipoprotein (LDL) dan menimbulkan risiko penyakit jantung.
Penelitian para ahli di Spanyol menemukan, situasi stres dapat mempengaruhi cara
tubuh memetabolisme lemak, yang berakhir pada melonjaknya kadar kolesterol LDL.
Riset para ahli sebelumnya mengatakan, stres emosional berkaitan dengan risiko
penyakit kardiovaskular yang merupakan akibat dari kebiasaan tidak sehat seperti
merokok, pola makan yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, dan faktor lain.
Namun hasil studi baru ini menunjukkan bahwa stres dapat memicu dislipidemia, yaitu
gangguan

pengalihan

kadar

lemak

dan

lipoprotein

dalam

darah.

Para peneliti dari Virgen de la Victoria Hospital di Malaga dan Santiago de


Compostela University menganalisa hubungan antara stres bekerja dan parameter
lainnya yang berhubungan dengan bagaimana asam lemak dimetabolisme oleh
tubuh.Studi yang dipublikasi dalam Scandinavian Journal of Public Health ini
melakukan analisa pada sebuah populasi yang terdiri lebih dari 90.000 pekerja yang
melakukan pemeriksaan medis.4

BAB III METODE PENELITIAN


Data yang akan dianalisa ini merupakan jenis data sekunder yang diperoleh dari RS
UKRIDA pada tanggal

07 july 2014 dengan desain penelitian deskriptif. Sample yang

digunakan dalam melakukan analisis adalah 130 orang. Dengan melihat hubungan kolesterol
dengan merokok dan tidak merokok, kolesterol dengan indeks masa tubuh(IMT),kolesterol
dengan jenis kelamin, dan kolesterol dengan stress.Dari data tersebut yang menjadi variable
dependent adalah total kolesterol dan yang menjadi variable independent adalah rokok,IMT,
jenis kelamin,stress.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan alat pemrograman SPSS dan


menggunakan analisis deskriptif, analisis bivariat. Variable total kolesterol, ,IMT, jenis
kelamin,stress.Skala yang digunakan dalam analisis ini adalah skala nominal, ordinal, dan
interval. 6,7
BAB IV HASIL PENELITIAN
Univariat

Statistics
ROKOK
N

Valid

JENISKELAM
TOTALKOLE
IN
STRESS
STROL

IMT

130

130

130

130

130

Mean

.1769

22.7716

.3154

.5538

237.1615

Median

.0000

22.6550

.0000

1.0000

240.0000

.00

23.00

.00

1.00

200.00

Missing

Mode

Dari analisis diatas didapatkan jumlah data (N) 130, nilai rata-rata dari yang merokok 0.1769
dan indeks masa tubuh sebesar 22.7716, jenis kelamin 0.3154, dan stress 0.5538.
ROKOK
Frequency
Valid

TIDAK
MEROKOK
Total

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

107

82.3

82.3

82.3

23

17.7

17.7

100.0

130

100.0

100.0

Dari hasil analisis didapatkan jumlah yang tidak merokok 107 (82.3%) dan yang merokok
sebanyak 23 (17.7%)
IMT
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

19

14.6

14.6

14.6

79

60.8

60.8

75.4

32

24.6

24.6

100.0

130

100.0

100.0

Total

Dari hasil data diatas didapatkan IMT <18,5 = 0 adalah 19(14.6%), IMT 18,5-25=1 adalah
79(60.8), dan IMT >25 adalah 32(24.6%)
JENISKELAMIN
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

LAKI2

89

68.5

68.5

68.5

WANITA

41

31.5

31.5

100.0

130

100.0

100.0

Total

Dari hasil data diatas diapatkan laki-laki 89(68.5%) dan wanita 41(31.5%)
STRESS
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

TIDAK

58

44.6

44.6

44.6

IYA

72

55.4

55.4

100.0

Total

130

100.0

100.0

dari data diatas didapatkan yang tidak stress 58(44.6%) dan yang mengalami stress 72(55.4%)
TOTALKOLESTROL
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

6.2

6.2

6.2

122

93.8

93.8

100.0

Total

130

100.0

100.0

Dari data diatas total kolesterol <200 sebanyak 8 (6.2%) dan >200 sebanyak 122(93.8%)
Bivariat
Correlations
IMT
IMT

Pearson Correlation

TOTALKOLESTROL
1

Sig. (2-tailed)

TOTALKOLESTROL

130

Pearson Correlation

.070

Sig. (2-tailed)

.428

Correlations
IMT
IMT

TOTALKOLESTROL

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)
N

130

130

Dari hasil didapatkan bahwa P = 0.428 > = 0.05 tidak ada hubungan bermakna antara IMT dengan kadar kolesterol dalam darah

Group Statistics
ROKOK

TOTALKOLESTRO TIDAK
L
MEROKOK

Mean

Std. Error
Mean

Std. Deviation

107 2.3649E2

28.59521

2.76440

23 2.4030E2

33.20109

6.92291

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the D


F
TOTALKO

Equal variances

LESTROL

assumed

Sig.
.617

t
.433

Equal variances
not assumed

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

-.564

128

.574

-3.81837

6.76592

-17.20589

-.512

29.420

.612

-3.81837

7.45443

-19.05494

dari hasil analisis diatas varians adalah P= 0,433 > = 0,05, ho diterima
Group Statistics
JENISKE
LAMIN
TOTALKOLESTRO LAKI2
L
WANITA

Lower

Mean

Std. Deviation

Std. Error
Mean

89 2.3633E2

28.76305

3.04888

41 2.3898E2

30.90347

4.82631

Upper

Independent Samples Test


Levene's Test
for Equality
of Variances

F
TOTA Equal variances
LKO assumed
LEST Equal variances not
ROL assumed

t-test for Equality of M

Sig.

.113

.738

Mean
Sig. (2- Differen Std. Error
tailed)
ce
Difference

df

95%
Lower

-.477

128

.634

2.64977

5.55840 -13.64802

-.464

73.01
1

.644

2.64977

5.70867 -14.02710

dari hasil analisis diatas varians adalah P= 0.738 > = 0,05, ho diterima

Group Statistics
STRES
S

TOTALKOLESTRO TIDAK
L
IYA

Mean
58 2.3310E2

29.77853

3.91011

72 2.4043E2

28.81012

3.39531

Levene's
Test for
Equality
of
Variances

F
TOTAL Equal variances assumed
KOLES Equal variances not
TROL assumed

Sig.

Std. Deviation

Std. Error
Mean

t-test for Equality of Means

df

Sig.
Mean
(2- Differenc Std. Error
tailed)
e
Difference

95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower

Upper

.581 .447 -1.420

128

.158 -7.32711

5.15998

-17.53701 2.88279

-1.415

120.40
7

.160 -7.32711

5.17852

-17.57987 2.92565

dari hasil analisis diatas varians adalah P= 0,447> = 0,05, ho diterima


BAB V PEMBAHASAN

dari data diatas dapat di sampekan jumlah setiap varibel yang yang hitung yang menunjukan
pada study korelasi bahwa tidak ada hubungan bermakna antara IMT dengan kadar kolesterol
darah dimana P= 0.428 > =0,05. tapi terlihat juga faktor-faktor lain yang berhubungan
dengan faktor-faktor lain seperti merokok, stress, dan jenis kelamin yang mempengaruhi kadar
kolesterol dalam darah dimana nilai P > yang digambarakan melalui independent sampe test .
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL,
total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu
komponen lemak. Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan
kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya
berlebihan, salah satunya akibat terlau sering makan makanan mengandung kolesterol,
maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat.
Penyebab utama Kolesterol kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain
makanan ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui.
Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan
demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita
mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam
darah adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat badan
dengan melakukan Aktvitas fisik rutin, mengurangi makanan yang mengandung lemak
jenuh, berhenti merokok dan Mengonsumsi multivitamin8

Daftar pustaka
1. http://www.waspada.co.id:tujuh-faktor-penentu-kadar-kolesterol.diunduh 9 july

2014
2. http://health.kompas.com/read/2013/05/20/18553420/Stres.Bikin.Kolesterol.Ja
3.
4.
5.
6.

hat.Meningkat.diunduh 9 july 2014 .


http://www.dampak-merokok-pada-kolesterol/ diunduh 21 9 july 2014
Murray, Robert et al. Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta : EGC, 2009
Mansjur Hawab, 2003, Pengantar Biokimia, Bayumedia Publishing, Malang
Ghozali I. Teori, konsep, dan aplikasi dengan spss. Dalam: Buku Analisis

Statistik Program Spss. Semarang: Badan Penerbit UNDIP; 2012. h. 300-3


7. Makhfudli, Efendi F. Analisis data statistic. Jakarta: Salemba Meidika; 2010. h.
200.
8. Adam JMF.2006. Dislipidemia, dalam Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ed IV; 1948-195

9.

Anda mungkin juga menyukai