Anda di halaman 1dari 5

Pengembangan Science Park dan Techno Park

Di Kabupaten Penajam Paser Utara


Oleh
Riyan Benny Sukmara, ST., MT.1
Dosen Teknik Sipil Institut Teknologi Kalimantan

Outline
Berdasarkan pada tujuan pengembangan Science Park dan Techno Park yang
digagas oleh Kemetrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional yaitu :
1. Pemerataan pusat-pusat pertumbuhan nasional khususnya di luar jawa.
2. Direncanakan
menyebar
diseluruh
Indonesia
untuk
pengembangan
perekonomian di suatu daerah
3. Adanya transfer of technology (TOT) dalam pengembangan tersebut dan adanya
keterlibatan dunia insdutri dan akademis dalam pengembangan suatu daerah.

Gambar 1.1 Konsep Techno Park


Tujuan dari National Science Techno Park sendiri adalah :
1. Pusat pengembangan sains dan technologi maju
2. Pusat penumbuhan wira usaha baru di bidang technologi maju
3. Pusat layanan teknologi maju
Tujuan dari pembangunan Taman Sains (Science Park) di provinsi adalah :
1. Penyedia pengetahuan teknologi terkini pada masyarakat
2. Penyedia solusi-solusi teknologi yang tidak terselesaikan di teckno park
3. Sebagai pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut bagi perekonomian lokal

Tujuan pembangunan Taman Tekno (Tecno Park) adalah


1. Pusat penerapan teknologi untuk mendorong perekonomian daerah khususnya
kabupaten/kota
2. Tempat pelatihan, pemagangan, pusat disseminasi teknologi dan pusat advokasi
bisnis.
Disamping hal diatas, berdasarkan informasi yang dihimpun, diketahui bahwa
khusus untuk wilayah pengembangan Techno Park di Kabupaten Penajam Paser
Utara (PPU), secara khusus Bupati Yusran Aspar ingin mengembangankan budi daya
Rumput laut yang berpusat di wilayah Api-api, kabupaten PPU.

Gambar 1.2 Lokasi pengembangan Techno Park Kab. PPU


Konsep Techno Park PPU
Berdasarkan paparan dari outline diatas, maka pengembangan techno park di PPU
mencakup 3 sektor utama, yaitu Sektor Hulu, Sektor Menegah dan Sektor Hilir.
Adapun penjelasan dari sektor-sektor tersebut yaitu :
Sektor Hulu
Pada bagian sektor hulu, dalam upaya pengembangan Techno Park maka
diperlukan sarana/prasarana serta kesiapan dari SDM yang nantinya memegang
peranan penting dalam perkembangan Techno Park itu sendiri.
Pengembangan sarana/prasarana merupakan penyediaan infrastruktur yang
memadai dalam proses pengembangan techno park di wilayah Api-api, kab. PPU.
Infrastruktur meliputi jalan akses yang memadai untuk menuju pusat
pengembangan techno park.
Selain jalan, maka diperlukan pula infrastruktur pelabuhan yang nantinya akan
digunakan sebagai pendukung kegiatan pada sektor hilir. Selain itu adalah
ketersediaan energi untuk mendukung pengembangan techno park itu sendiri
berupa listrik yang memadai.

Pada bidang penyiapan SDM, maka dalam mendukung perkebangan techno park
nantinya, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan
berkompeten, dan ini merupakan bagian penting dari kontribusi perguruan tinggi
maupun pusat-pusat penelitian seperti BPPT.
Sektor Menengah
Berkaitan dengan sektor menengah, pada sektor ini merupakan sektor
pengembangan dan pusat penelitian di techno park nantinya, dimana pada sektor
ini, kontribusi dari pusat-pusat penelitian, akademisi dan sektor insdustri akan
sangat berperan.
Peran dalam hal ini adalah dengan melakukan riset, pengembangan, dan evaluasi
terhadap produk-produk unggulan dan penemuan teknologi baru dalam
pengembangan produk unggulan tersebut.
Sektor Hilir
Pada sektor hilir, sektor ini merupaka muara dari sektor-sektor sebelumnya
dimana techno park menjadi wadah bagi pengembang-pengembang produk
unggulan untuk dapat memamerkan dan memasarkan hasil dari produk unggulan
tersebut. Dalam sektor ini tersedia wadah khusus dalam pemasaran produk
unggulan, tersedianya wadah sebagai ajang pameran maupun edukasi terhadap
khayalak umum dalam pengembangan produk unggulan dan teknologi yang
mendukungnya.

Usulan Produk Unggulan


Terdapat beberapa usulan yang akan diajukan sebagai produk unggulan yang
nantinya dapat dikembangkan pada techno park di PPU, diantaranya :
Bidang Energi
Pengembangan PLTMH Ramah Lingkungan (PLTMH-RL)
Latar Belakang
Untuk pengembangan techno park, maka dibutuhkan energi listrik yang cukup
untuk menggerakkan berbagai fasilitas maupun peralatan yang menjadi bagian dari
techno park. Disamping itu, diketahui pula kondisi ketersediaan energi listrik untuk
wilayah kabupaten PPU masih tergolong belum memadai secara utuh. Maka dari itu,
untuk mendukung ketersediaan energi vital tersebut, maka diperlukan sebuah
solusi maupun teknologi yang tepat guna yaitu pembangkit listrik.
Pembangkit listrik yang di usulkan berupa pengembangan dari teknologi PLTM
yang memanfaatkan kecepatan aliran sungai sebagai penggerak utamananya. Hal
ini didasarkan pada potensi sungai-sungai yang ada di wilayah PPU yang memiliki
aliran yang cukup untuk menggerakkan turbin pada PLTMH Ramah Lingkungan ini.
Konstruksi PLTMH Ramah Lingkungan ini dikonsep sedemikian rupa sehingga
tidak menggangu aliran sungai seperti halnya PLTMH konventional yang
membutukan konstruksi pendukung (sepert pembanguan bendung ataupun instalasi
pipa) untuk memberikan head tertentuk guna memutar turbin.
Tujuan

Pemanfaatan teknologi PLTMH Ramah lingkungan ini diharapkan mampu


memenuhi kebutuhak listrik diwilayah PPU, khususnya pada daerah-daerah yang
dekan dengan wilayah pengembangan Techno Park.
Metode
Pengembangan PLTMH Ramah Lingkungan ini diperlukan sebuat riset, dimana
riset tersebut digunakan untuk memperoleh konfigurasi, konstruksi dan dimensi
PLTMH-RL yang efektif dan berdaya guna baik. Pengembangan PLTHM-RL meliputi :
- Riset dan pengembangan Konstruksi PLTMH-RL
- Riset dan pengembangan konfigurasi gear, jenis turbin dan dinamo
- Analisa listrik yang dihasilkan
- Analisa Biaya konstruksi
- Evaluasi
Bidang Konstruksi
Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit Sebagai Bahan Konstruksi

Gambar 1.3 Ilustrasi Limbah Kelapa Sawit


Latar Belakang
Adapun latar belakang dari program pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit ini adalah
:
1. Terdapatnya perkebunan kelapa sawit di wilayah PPU yang memiliki luas
sekitar 16ribu hektar.
2. Besarnya jumlah limbah kelapa sawit yang tersisa dari perkebunan maupun
sisa pengolahan.
3. Tingginya potensi pasar akan bahan konstruksi pengganti bata dan dinding
partisi konvensional (berbahan kayu/multipleks).
Tujuan
Tujuan dari program pemanfaatan limbah ini adalah menemukan bahan
konstruksi baru yang memanfaatkan limbah kelapa sawit yang mampu bersaing
dengan bahan konstruksi yang sudah ada, baik dari segi kualitas maupun
keramahan lingkungan.
Metode
Adapun metode yang diperlukan yaitu :
1. Pemisahan limbah kelapa sawit berupa tandan, kulit luar dan pelepah pohon
kelapa sawit

2. Penggilingan maupun proses penyerutan untuk mendapatkan serat dari


pelepah pohon kelapa sawit
3. Pembuatan materi uji baik itu batu bata maupun dinding partisi
4. Pengujian kekuatan materi uji
5. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai