Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN & TERAPI

Preoperatif kemoterapi diikuti dengan pembedahan limb sparing dan diikuti dengan
postoperatif kemoterapi merupakan standar manajemen. Osteosarkoma merupakan tumor
yang radioresisten, sehingga radioterapi tidak mempunyai peranan penting dalam manajemen
rutin.
a) Medikamentosa
Sebelum penggunaan kemoterapi osteosarkoma ditangani secara primer hanya dengan
pembedahan (amputasi). Meskipun dapat mengontrol tumor secara lokal dengan baik,
lebih dari 80% pasien menderita rekurensi tumor yang biasanya berada pada paru-paru.
Tingginya tingkat rekurensi mengindikasikan bahwa saat diagnosis pasien mempunyai
mikrometastase. Oleh karena hal tersebut maka penggunaan adjuvant terapi sangat
penting pada penanganan pasien dengan osteosarkoma. Pada penelitian terlihat bahwa
adjuvant kemoterapi efektif dalam mencegah rekurensi pada pasien dengan tumor primer
lokal yang dapat diredeksi. Penggunaan neoadjuvant kemoterapi terlihat tidak hanya
mempermudah pengangkatan tumor karena ukuran tumor telah mengecil, namun juga
dapat memberikan parameter faktor prognosa. Obat yang efektif adalah Dexorubicin,
Ifosfamide, Cisplatin, dan Methrotexate tinggi dosis tinggi dengan Leucovorin.
b) Pembedahan
Tujuan utama dari reseksi adalah keselamatan pasien. Reseksi harus sampai batas
bebas tumor. Semua pasien dengan osteosarkoma harus menjalani pembedahan jika
memungkinan reseksi dari tumor primer. Tipe dari pembedahan yang diperlukan
tergantung dari beberapa faktor yang harus di evaluasi dari pasien secara individual. Batas
radikal didefinisikan sebagai pengangkatan seluruh kompartemen yang terlihat (tulang,
sendi, otot) biasanya tidak diperlukan. Hasil dari kombinasi kemoterapi dengan reseksi
terlihat lebih baik jika dibandingkan dengan amputasi radikal tanpa terapi adjuvant, degan
tingkat 5 year survival rate sebesar 50-70% dan sebesar 20% pada penanganan sengan
hanya radikal amputasi.
Fraktur patologis dengan kontaminasi semua kompartemen dapat mengekslusikan
penggunaan terapi pembedahan limb salvage, namun jika dapat dilakukan pembedahan
dengan reseksi batas bebas tumor maka pembedahan limb salvage dapat dilakukan. Pada
beberapa keadaan amputasi mungkin merupakan pilihan terapi, namun lebih dari 80%
pasien dengan osteosarkoma pada ekstremitas dapat ditangani dengan pembedahan limb

salvage dan tidak membutuhkan amputasi. Jika memungkinkan maka dapat dilakukan
rekonstruksi limb salvage yang harus dipilih berdasarkan konsiderasi individual sebagai
berikut :

Autologus bone graft : hal ini dengan atau tanpa vaskularisasi. Penolakan tidak
muncul pada tipe graft ini dan tingkat infeksi rendah. Pada pasien yang
mempunyai lempeng pertumbuhan yang imatur mempunyai pilihan yang terbatas
untuk fiksasi tulang yang syabil (osteosynthesis).

Allograft : penyembuhan graft dan infeksi dapat menjadi permasalahan terutama


selama kemoterapi. Dapat pula muncul penolakan graft.

Prothesis: rekonstruksi sendi dengan menggunakan protesis dapat soliter atau


expandable, namun hal ini membutuhkan biaya yang besar. Durabilitas merupakan
permasalahan tersendiri pada pemasangan implant untuk pasien remaja.

Rotationplasty : teknik ini biasanya sesuai untuk pasien dengan tumor yang berada
pada distal femur dan proximal tibia, terutama bila ukuran tumor yang besar
sehingga alternatif pembedahan hanya amputasi. Selama reseksi tumor pembuluh
darah diperbaiki dengan cara end to end anastomosis untuk mempertahankan
patensi dari pembuluh darah. Kemudian bagian distal dari kaki dirotasi 180 derajat
dan disatukan dengan bagian proksimal dari reseksi. Rotasi ini dapat membuat
sendi ankle menjadi sendi knee yang fungsional.

Resection of pulmonary nodul : nodul metastase pada paru-paru dapat


disembuhkan secara total dengan reseksi pembedahan. Reseksi lobar atau
pneumonectomy biasanya siperlukan untuk mendapatkan batas bebas tumor.
Prosedur ini dilakukan pada saat yang sama dengan pembedahan tumor primer.
Meskipun nodul yang bilateral dapat di reseksi melalui media sternotomy, namun
lapangan pembedahan lebih baik jika menggunakan lateral thoracotomy. Oleh
karena itu direkomendasikan untuk melakukan bilateral thoracotomy untuk
metastase yang bilateral (masing masing dilakukan terpisah selama beberapa
minggu).

Anda mungkin juga menyukai