Anda di halaman 1dari 8

Buletin Anatomi dan Fisiologi

Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010

Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica Vahl) Terhadap


Bobot Badan Ayam Broiler (Gallus Sp)

Herry Pratikno*
*Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro

Abstract
The research aims was to know the effect of turmerin extract on broiler body weight. Material used
in those research was 24 male broiler chicks CP 707 strain, and were acclimated during 1 week.
Those chickens then allotted into 4 groups of treatment, with 6 replications in each group. Group
of treatments were T0: without gave turmerin extract, T1: were given 200 mg/kgbw/day turmerin
extract, T2: were given 400 mg/kgbw/day turmerin extract, T3: were given 600 mg/kgbw/day
turmerin extract. Turmerin extract was given on capsul shape. Main parameters observed was
chicken body weight during 3 weeks dan 6 weeks after treatment. Supporting parameter was
chickens food consumption. The chicken feed with commercial food (BR1 and BR2), food and
drinking were given by ad libitum. The data was analyzed by varians analysis with Split Plot
Design and Durcan Multiple Range Test. The result showed that there was no interaction effect
between turmerin extract dose and observation time. Turmerin extract dose had significant effect
(P<0,05) on mean of body weight , and time of observation had very significant effect(P<0,01) on
mean of body weght.
Keywords : Turmerin extract, body weight, broiler chick.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kunyit terhadap bobot
badan ayam broiler. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 ekor ayam broiler
jantan jenis CP 707 diaklimasi selama 1 minggu. Ayam-ayam tersebut kemudian dikelompokkan
menjadi 4 kelompok perlakuan, dengan 6 ulangan dalam tiap kelompok. Perlakuan yang diberikan
adalah T0: tanpa diberi perlakuan (kontrol), T1: diperlakukan dengan ekstrak kunyit 200
mg/kgBB/hari; T2: diperlakukan dengan ekstrak kunyit 400 mg/kgBB/hari; T 3: diperlakukan
dengan ekstrak kunyit 600 mg/kgBB/hari. Ekstrak kunyit diberikan dalam bentuk kapsul.
Parameter utama yang diamati adalah bobot badan ayam pada saat 3 minggu dan 6 minggu setelah
perlakuan. Parameter penunjang yang diamati adalah konsumsi pakan. Pakan yang digunakan
adalah pakan komersil (BR1 dan BR2). Pakan dan air minum yang diberikan secara ad libitum.
Data yang didapat dianalisis dengan analisis varians dengan rancangan Split Plot dan Uji Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara dosis ekstrak kunyit dan
waktu pengamatan, Dosis ekstrak kunyit berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap rataan bobot badan
ayam, dan waktu pengamatan berpengaruh amat nyata (P<0,05) terhadap rataan bobot badan
ayam.
Kata kunci : Ekstrak kunyit, bobot badan, ayam broiler.

39

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
membentuk tulang yang keras; ukuran

PENDAHULUAN
Ayam broiler (ayam pedaging)

badan besar, dengan bentuk dada yang

merupakan jenis ternak yang banyak

lebar, padat dan berisi; efisiensi terhadap

dikembangkan

sumber

pakan cukup tinggi dan sebagian besar

pemenuhan kebutuhan protein hewani.

dari makanan diubah menjadi daging;

Ayam broiler merupakan ternak ayam

pertumbuhan atau pertambahan berat

yang paling cepat pertumbuhannya, hal

badan sangat cepat pada umur 5 6

ini karena ayam broiler merupakan hasil

minggu ayam bisa mencapai berat 2

budidaya yang menggunakan teknologi

kg.

maju,

sebagai

sehingga

memiliki

sifat-sifat

ekonomi yang menguntungkan.

Laju pertumbuhan yang cepat


pada ayam pedaging selalu diikuti

Permintaan daging ayam broiler

perlemakan

yang

cepat,

dimana

tahun 2003 sebanyak 205,87 ribu ton.

penimbunan lemak yang cenderung

Permintaan

diperkirakan

meningkat sejalan dengan meningkatnya

bertambah besar pada tahun 2010,

bobot badan. Pertumbuhan yang cepat

dimana jumlah penduduk Indonesia

pada ayam pedaging yang sering diikuti

akan berjumlah 239 juta jiwa dengan

pelemakan yang tinggi, keadaan ini

asumsi laju pertumbuhan tetap 1,49%

menjadi masalah bagi konsumen yang

(Syahbuddin, 2005).

menginginkan daging ayam dengan

Broiler

tersebut

adalah

istilah

untuk

perlemakan yang rendah.

menyebut strain ayam hasil budidaya

Menurut Kusumawardhani (1988)

teknologi yang memiliki karakteristik

dalam Agustiana (1996), pemberian

ekonomis,

kunyit

dengan

ciri

khas

dalam

ransum

pertumbuhan cepat sebagai penghasil

meningkatkan

daging,

siap

mengoptimalkan konversi pakan, serta

dipotong pada usia relatif muda, serta

menurunkan lemak. Hasil analisis di

menghasilkan daging berkualitas serat

laboratorium tanah dan tanaman BPBPT

lunak (Murtidjo, 1987).

Bogor

konversi

pakan

irit,

Menurut Rasyaf (1995), ayam


broiler

memiliki

sifat-sifat

yang

menguntungkan, baik bagi para peternak

bobot

dapat

menunjukkan

bahwa

badan,

dalam

ampas kunyit terdapat bahan organik


dan anorganik yang bermanfaat bagi
metabolisme tubuh.

maupun para konsumen. Adapun sifat-

Komponen utama pada rimpang

sifat baik yang dimiliki ayam broiler

kunyit yang berkhasiat obat adalah

adalah dagingnya empuk, kulit licin dan

minyak atsiri dan zat warna kuning

lunak;

(kurkuminoid).

40

tulang

rawan

dada

belum

Kurkuminoid

kunyit

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
mengandung
kurkumin,

komponen,

yaitu

Hal ini diduga terjadi oleh karena

dan

kandungan zat kurkuminoid dan minyak

(Rukmana,

atsiri dalam kunyit tidak bisa terabsorpsi

desmetoksikurkumin,

bis_desmetoksikurkumin
1994).

secara

Darwis et al. (1991) menyatakan


bahwa

senyawa

kurkuminoid

efektif

intestinum,

oleh

sel

sehingga

mempengaruhi

epitelium

tidak

metabolisme.

bisa
Perlu

mempunyai khasiat anti bakteri yang

kiranya dilakukan penelitian dengan

dapat meningkatkan proses pencernaan

menggunakan

dengan

diperoleh hasil yang lebih efektif dari

membunuh

bakteri

yang

ekstrak

merugikan serta merangsang dinding

manfaat

kantong empedu untuk mengeluarkan

minyak atsiri dalam kunyit.

cairan

empedu

sehingga

dapat

memperlancar metabolisme lemak.

agar

kurkuminoid

dan

Tujuan dari penelitian ini adalah


untuk mengetahui pengaruh pemberian

Manfaat kunyit secara umum


dapat

senyawa

kunyit

digunakan sebagai pelengkap

ekstrak kunyit terhadap bobot badan


ayam broiler.

bahan makanan, bahan obat tradisional


untuk mengobati berbagai penyakit,

METODOLOGI

bahan baku industri jamu dan kosmetik,


bahan

desinfektan,

campuran

pada

serta
pakan

Penelitian ini menggunakan 24

bahan

ayam broiler jantan strain Abror Acress

ternak

jenis CP 707 dengan bobot badan rata-

(Nugroho,1998).

rata 37 gram. Digunakan 24 petak

Menurut Natarajan dan Lewis

kandang dengan alas kandang berupa

(1980) kunyit mempunyai kadar air

sekam dan peralatan yang digunakan

60%, protein 8%, karbohidrat 63%, serat

untuk

pemeliharaan

ayam-ayam

kasar 7%, bahan mineral 4%, sehingga

tersebut,

ayam

menjadi

dapat digunakan untuk substitusi pakan

kelompok

hewan.

dengan kali ulangan. Perlakuan yang

Hasil

penelitian

Agustiana

dibagi

perlakuan

masing-masing

(1996) menyatakan bahwa penggunaan

diberikan adalah:

tepung kunyit dalam ransum ayam

T0 : Pemberian ekstrak kunyit 0 mg/kg

pedaging sampai taraf 0,6% tidak dapat


memberikan

perbedaan

yang

nyata

terhadap konsumsi pakan, berat badan,


pertambahan berat badan, dan konversi
pakan.

41

BB (kontrol).
T1 : Pemberian ekstrak kunyit 200
mg/kg BB/hari.
T2 : Pemberian ekstrak kunyit 400
mg/kg BB/hari.

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
T3 : Pemberian ekstrak kunyit 600

agar kunyit dapat dikonsumsi ternak

mg/kg BB/hari.

secara

maksimal

Penelitian ini dilaksanakan dalam

diketahui

sehingga

dapat

dari

kunyit

khasiat

3 tahap yaitu tahap persiapan, adaptasi,

sesungguhnya. Pemberian ransum dan

dan pelakuan. Pada tahap persiapan,

air minum dilakukan secara ad libitum,

kegiatan

yang

membuat

kapsul

dilakukan

adalah

dengan pencatatan konsumsi ransum

ekstrak

kunyit,

dilakukan per hari. Pemberian ekstrak

mengatur dan membersihkan tempat

kunyit dilakukan setiap hari pada pagi

pemeliharaan

hari sebelum ayam broiler diberi pakan.

yang

digunakan

sedemikian rupa agar ternak merasa

Pengukuran parameter dilakukan

nyaman, menyiapkan peralatan kandang

2 kali, yaitu pengukuran I yaitu pada

dan pengadaan bahan pakan penelitian.

lama pemberian perlakuan 21 hari (L1)

Tahap

dilaksanakan

dan pengukuran II pada lama pemberian

selama 1 minggu mulai dari umur 1 hari

perlakuan 42 hari (L2). Parameter utama

sampai dengan 7 hari dengan tujuan

yang diamati dalam penelitian ini adalah

penyesuaian kondisi ternak terhadap

bobot badan akhir, diperoleh setelah

lingkungan.

menimbang ayam yang telah dipuasakan

Tahap

adaptasi

perlakuan

dilaksanakan

selama 8 10 jam (L1 dan L2).

selama dua tahapan, tahap I (L1)

Parameter

pemberian suplemen kunyit selama 3

dalam penelitian ini adalah konsumsi

minggu (pada usia 8 21 hari). Pada

pakan.

tahap ini broiler yang telah ditempatkan

penunjang

Data

yang

yang

didapat

diamati

dianalisis

pada 24 petak kandang yang telah

dengan analisis varians dengan pola

dilacak, diberi perlakuan esktrak kunyit

Rancangan Petak Terbagi dalam waktu

dalam berbagai level. Tahap II (L2)

lama pemberian 3 minggu (L1) dan lama

perlakuan dilanjutkan selama 3 minggu

pemberian 6 minggu (L2) sebagai petak

lagi (umur 8 42 hari), pada tahap ini

waktu pemberian dan dosis ektrak

perlakuan sama dengan tahap I, dengan

kunyit (T0, T1, T2, dan T3) sebagai petak

dosis yang disesuaikan dengan BB pada

perlakuan dengan 6 kali ulangan dan

minggu-minggu tersebut.

diikuti oleh uji Duncan (Steel and

Ekstrak kunyit diberikan secara


oral dalam bentuk kapsul dengan tujuan

42

Torrie, 1995).

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Rangkuman data hasil penelitian

Perlakuan

Variabel Ukur

T0

T1

T2

T3

Lama pemberian 3 minggu (L1)


Rata-rata bobot badan (gr/ekor)

713,167c

775,000b

810,000a

713,833c

Rata-rata

121,875a

121,465a

121,215a

121,280a

konsumsi

pakan

(gr/ekor/hari)
Lama pemberian 6 minggu (L2)
Rata-rata bobot badan (gr/ekor)

1963,667b 2217,500a 2320,833a 2251,667a

Rata-rata

160,535a

konsumsi

pakan

160,550a

160,885a

159,360a

(gr/ekor/hari)
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05).

Dari hasil pengamatan ternyata

pakan menjadi lebih efisien, walaupun

bahwa pemberian ekstrak kunyit pada

konsumsi pakan tidak berbeda nyata,

lama pemberian 3 minggu maupun 6

tetapi menghasilkan bobot badan yang

minggu berpengaruh nyata terhadap

lebih

bobot badan, namun tidak berpengaruh

diperlakukan dengan pemberian ekstrak

nyata pada konsumsi pakan. Pada lama

kunyit. Menurut Yuniusta et al. (2007)

pemberian ekstrak kunyit selama 3

kunyit membantu proses metabolisme

minggu

terjadi

enzimatis pada tubuh ayam karena ada

peningkatan bobot badan ayam yang

kandungan senyawa kurkuminoid dan

signifikan dari 713,167 gram/ekor pada

minyak atsiri.

ternyata

bahwa

besar

pada

ayam

yang

perlakuan kontrol (T0) menjadi 755

Darwis et al. (1991). mengatakan

gram/ekor pada perlakuan pemberian

bahwa zat kurkuminoid mempunyai

200 mg ekstrak kunyit /kg BB/hari (T1)

khasiat

dan

pada

merangsang dinding kantung empedu

perlakuan pemberian 400 mg ekstrak

untuk mengeluarkan cairan empedu

kunyit /kg BB/hari. Peningkatan berat

sehingga

badan ayam ini menunjukkan bahwa

metabolisme lemak. Cairan empedu

ekstrak kunyit dapat meningkatkan laju

adalah suatu cairan garam berwarna

metabolisme

kuning kehijauan yang mengandung

43

menjadi

810

gram/ekor

sehingga

pemanfaatan

anti

bakteri

dapat

dan

dapat

memperlancar

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
kolesterol,

fosfolifid,

lesitin

serta

sebagai zimogen

tidak aktif,

yaitu

pigmen empedu. Empedu mengandung

pepsinogen yang diaktifkan menjadi

sejumlah garam hasil dari percampuran

pepsin oleh HCl yang disekresi oleh sel-

antara Natrium dan Kalium dengan

sel parietal. Pepsin ini melakukan

asam-asam empedu (asam glikokolat

pemecahan protein menjadi asam amino.

dan taurokolat). Garam-garam ini akan

Pepsin

bercampur dengan lemak di dalam usus

autokatalitik yaitu sejumlah kecil pepsin

halus untuk membentuk misel, jika

dapat

misel sudah terbentuk akan menurunkan

pepsinogen yang masih tersisa, yang

tegangan antar permukaan lemak dan

berarti juga semakin banyak pepsin yang

gerakan

terbentuk

mencampur

pencernaan

pada

menimbulkan

menyebabkan

efek

pengaktifan

sehingga

menyebabkan

dapat

pemecahan protein yang semakin baik

menjadi

(Harper et al., 1980). Pemecahan protein

partikel yang lebih halus sehingga lemak

yang semakin baik akan menyebabkan

dapat dicerna.

metabolisme

memecah

berangsur-angsur

saluran

juga

globulus

Frandson

lemak

(1992)

menyatakan

garam-garam empedu yang merupakan

protein

dalam

tubuh

semakin baik yang akan berpengaruh


juga pada pertumbuhan.

garam-garam basa dapat membantu juga

Minyak atsiri yang mengontrol

dalam menciptakan suasana yang lebih

asam lambung agar tidak berlebihan dan

alkalis dalam chyme intestinal. Garam

tidak

empedu menetralisir keasaman isi usus

lambung tidak terlalu asam, sehingga

di

duodenum,

apabila isi lambung tersebut masuk ke

menghasilkan keadaan yang alkalis

duodenum untuk menurunkan keasaman

sehingga dapat mencapai tingkat pH,

chyme

volume, ataupun tingkat kecernaan yang

mengubahnya ke keadaan pH yang

sesuai.

sesuai untuk diteruskan ke usus halus

daerah

lekukan

Minyak atsiri yang terkandung

kekurangan

menyebabkan

semakin

cepat

isi

dalam

untuk diserap (Darwis et al., 1991).

dalam kunyit berkhasiat untuk mengatur

Pengaturan

berlebihan dan mengurangi pekerjaan

menyebabkan

usus

penyerapan zat-zat makanan semakin

berat

dalam

pencernaan

dan

lancar,

al., 1991). Glandula fundika adalah

menyebabkan peningkatan kekosongan

kelenjar lambung yang mengandung sel-

pada lambung yang akan berpengaruh

sel khusus yaitu sel-sel body chief

pada

konsumsi

demikian

akan

pencernaan zat-zat makanan (Darwis et

44

dengan

lancar

dan

pepsin

terlalu

semakin

HCl

keluarnya asam lambung agar tidak


yang

yang

sekresi

dan

akan

pertumbuhan.

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
Seperti yang dikatakan oleh Frandson

jadi proses penambahan bobot badan

(1992)

ayam masih berlangsung.

bahwa

mengontrol

faktor-faktor

pengosongan

yang

lambung

Dari hasil pengamatan pemberian

melalui sphincter pilorik, mencakup

perlakuan 600 mg ekstrak kunyit/kg

volume

BB/hari selama 6 minggu ternyata

makanan

di

dalam

perut,

fluiditas campuran, serta reseptivitas

bahwa

duodenum.

penurunan bobot badan ayam walaupun

Dari

substansial

terjadi

pengamatan bobot

pada analisis data tidak berbeda nyata.

badan ayam setelah diberi perlakuan 600

Hal ini menunjukkan bahwa pemberian

mg ekstrak kunyit /kg BB/hari selama 3

ekstrak kunyit sudah tidak efektif lagi

minggu ternyata bahwa bobot badan

untuk meningkatkan bobot badan ayam.

ayam

hasil

secara

mengalami

berbeda

nyata

gram/ekor.

Hal

penurunan
menjadi
ini

yang

Jadi dapat dikatakan bahwa untuk

713,833

pertumbuhan ayam dari umur 1 minggu

berarti

bahwa

sampai

dengan

minggu

dosis

pemberian ekstrak kunyit selama 3

pemberian ekstrak kunyit yang efektif

minggu hanya efektif diberikan hingga

untuk meningkatkan bobot badan ayam

dosis 400 mg/kg BB/hari.

broiler adalah 400 mg ekstrak kunyit /

Pada lama pemberian ekstrak

kg BB/hari, sedangkan dosis ekstrak

kunyit selama 6 minggu ternyata terjadi

kunyit yang efektif untuk meningkatkan

peningkatan bobot badan ayam yang

bobot badan ayam dari umur 4 minggu

berbeda nyata dengan perlakuan kontrol

sampai dengan 7 minggu adalah 200 mg

pada perlakuan pemberian 200 mg

ekstrak kunyit / kg BB/hari.

ekstrak kunyit /kg BB/hari. Hal ini


menunjukkan bahwa dosis pemberian

DAFTAR PUSTAKA

ekstrak

Agustiana. 1996. Pengaruh Pemberian


Tepung Kunyit dalam Ransum
Ayam Broiler terhadap Kadar air,
pH dan total bakteri liter. F.
Peternakan UNDIP. Semarang.
Darwis, S. N., A. B. D. Modjo Indo dan
S. Hasiyah. 1991. Tanaman Obat
Familia Zingiberaceae. Badan
Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Industri. Bogor.
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan
Fisiologi. Alih Bahasa Bambang
Srigandono dan Koen Praseno.
Edisi keempat. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Harper, A. H., V. W Rodwell and P. A
Mayer. 1980. Biokimia (Review

kunyit

ini

efektif

dalam

meningkatkan bobot badan ayam.


Dari hasil pengamatan pemberian
perlakuan 400 mg ekstrak kunyit/kg
BB/hari selama 6 minggu ternyata
secara substansial bobot badan ayam
lebih besar daripada bobot badan ayam
pada perlakuan pemberian 200 mg
ekstrak kunyit/kg BB/hari walaupun
pada analisis data tidak berbeda nyata,

45

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010
of Physiological Chemistry). Alih
Bahasa Martin Muliawan. Edisi
ke-17. Penerbit Buku Kedokteran
E. G. C. Jakarta.
Murtidjo, B. A. 1987. Pedoman
Beternak Ayam Broiler. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.
Natarajan, C. P. And Y. S. Lewis. 1980.
Technologi
of
Ginger
an
Turmeric. Procceeding of the
national Seminar on Ginger.
Turmeric. Central Plantation
Corps Research Institute Krala.
India.
Nugroho, A. N. 1988. Manfaat dan
Prospek Pengembangan Kunyit.
Trubus Agriwidya. Ungaran.
Steel, R. G. and J. H. Torrie. 1995.
Prinsip dan Prosedur Statistika
Suatu Pendekatan Biometrik.
Edisi ke-2. PT Gramedia, Jakarta.
(Diterjemahkan oleh B. Sumantri)
Syahbuddin, H. 2005. Jangan Lupa
Swasembada Pangan. Inovasi Vol.
4/XVIII/Agustus 2005.
Rasyat, M. 1995. Beternak Ayam
Pedaging.
Penerbit
Penebar
Swadaya. Jakarta.
Rukmana, R. 1994. Kunyit. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.
Yuniusta, Syahrio T., D. Septinova.
2007. Perbandingan Performa
Antara Broiler Yang Diberi
Kunyit dan Temulawak melalui
Air minum. Fak. Pertanian. Univ.
Lampung.

46

Anda mungkin juga menyukai