Anda di halaman 1dari 7

Notulensi 6 Desember 2015

Indonesian Womens Forum, Event Plaza, Rijswijk Den Haag


Business Forum: Indonesian Women and Smart Business
Pada Business Forum: Indonesian Women and Smart Business, Dr. Dessy Irawati menjadi
moderator dengan panel Aryanti Radyowijati, Ida Apriani, Rachma Zee van Eersel, dan Erita
Lubeek sebagai wanita Indonesia yang sukses meniti usaha di Belanda. Dengan kompetisi di
Belanda yang sangat kuat, status pendidikan formal saat ini pun sudah tidak dapat ditawar.
Oleh karena itu, banyak orang yang memiliki keinginan atau sudah berkecimpung di dunia
wirausaha.
Menurut Dessy, sebagai seorang wirausahawan, kita harus mempunyai business planning,
strategic planning, dan dilaksanakan dengan smart way. Cara terbaik untuk membuka usaha
di Belanda adalah dengan mencari partner dari orang terdekat, berkonsultasi dengan financial
advisor, gementee, dan juga KVK (Kamer van Koophandel). Ada tiga hal yang perlu
diperhatikan saat membuka usaha, yaitu marketing, logistik, dan personil.
Aryanti (tenaga profesional kesehatan masyarakat dan leader konsultan) sebagai salah satu
pembicara juga menambahkan saat memutuskan untuk memulai usaha, selain karena uang,
kita juga harus mempunyai kemauan untuk berkecimpung di dunia yang akan kita geluti.
Untuk tantangan, Aryanti merasa tantangan itu ada di sektor informal maupun formal. Salah
satu tantangan yang harus ditemui adalah ketika mencari personil yang mempunyai etos kerja
yang sama dengan kita.
Berbagi pengalaman dalam persiapan membuka usaha, Ida (Pemilik Pempek Alyssa) memulai
persiapan membuka usaha restoran pempek baru satu tahun. Ia menuturkan bahwa prosesnya
melelahkan dan stressful, persyaratan dari gementee sangat ketat sekali dan harus dipenuhi,
mulai dari catatan keuangan 3 tahun lalu, omset, biaya listrik dan air, hingga rencana kedepan.
Semua persiapan membutuhkan biaya yang besar. Usaha pempek yang Ida jalani sebenarnya
sudah 7 tahun, tetapi masih skala rumahan. Alasannya membuka restoran karena usaha
rumahan ini sudah melebihi kapasitas dan terlalu besar.
Saat membuka usaha, Dessy menambahkan bahwa hal lain yang perlu diperhatikan adalah
pelayanan dan produk harus unik, tempat usaha juga harus dipilih-pilih, penetapan harga

barang atau jasa juga harus sesuai dengan kualitas.


Promosi juga bisa melalui dari mulut ke mulut, online, cetak, ataupun menjadi agen kbri. Saat
memilih usaha, sebaiknya dimulai dari merefleksikan apa hobi kita dan passion kita.
Seperti yang dilakukan Rachma (Pemilik Restoran Ondel-Ondel) yang memilih membuka
restoran bertemakan budaya betawi karena memang di Belanda, belum ada yang mengusung
tema tersebut. Oleh karena itu, ia ingin mengenalkan budaya betawi melalui makanan.
Pembentukan restoran ini dibantu oleh keluarga dan PPI Leiden. Promosi pun dilakukan
secara aktif melalui online, partnership dengan BNI, dll.
Rita (Pemilik Restoran Salero Minang) juga berbagi pengalamannya membuka usaha yang
pada awalnya hanya jual bumbu di pasar Rotterdam Blaak selama 3 tahun, tetapi merasa
kurang puas. Pada tahun 2005, Rita mengikuti Tongtong Fair dengan membuka restoran
padang selama 5 tahun berturut-turut. Tahun 2011, ia akhirnya memutuskan mendirikan
restoran di Denhaag. Untuk menjaga hubungan dengan pelanggan, hal yang perlu dilakukan
adalah banyak bergaul, bersosialisasi dengan teman-teman, melalui media sosial, facebook
misalnya, dan kerjasama dengan BNI (sudah 1 tahun).
Pada akhir sesi, Dessy menambahkan bahwa saat membuka usaha kita harus tahu segmentasi
pasar yang dituju karena setiap orang mempunyai selera yang berbeda-beda, bersikap
realistis,dan teruslah cari informasi sebanyak mungkin dan menggunakannya. Rencana
selanjutnya, BNI berencana untuk membuat business coaching. Coming Soon!
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Social Forum: Introducing BNI Partners


Moderator: Puji
Panel: Ebbet (Diaspora Indonesia), Dr. Lany Praja (Dokter, Pemilik Klinik MCL, Diaspora
Indonesia), Widyanti H. (Stichting Fiezo, konsultan kesehatan dan kecantikan), Ms. Peet van
de Loo (Woman Foundation), Donatello (dosen), dan Yasmine Soraya (IMWU NL)
Pada awalnya, para panel memperkenalkan diri beserta organisasinya. Ebbet menjelaskan
bahwa Diaspora Indonesia adalah organisasi masyarakat yang mewakili orang Indonesia yang
merantau di 45 negara dan Diaspora Indonesia (DI) saat ini sudah memiliki 65 cabang. DI
memiliki 10 task force dan bersifat sukarela, artinya tidak ada paksaan untuk bergabung
ataupun tidak, DI selalu terbuka untuk semua dan berusaha dekat dengan semua pihak.
Selanjutnya, Donatello (Dosen) banyak membantu orang yang ingin tinggal d Belanda
(inburgering cursus), menjawab berbagai pertanyaan tentang menjalani kehidupan di Belanda.
Suatu kebahagiaan tersendiri jika dapat membantu permasalahan teman-teman. Kemudian
panel selanjutnya adalah Dr. Lany Praja (Dokter, Pemilik Klinik MCL, Diaspora Indonesia),
Widyanti H. (Stichting Fiezo, konsultan kesehatan dan kecantikan), dan Ms. Peet van de Loo
(Woman Foundation). Terakhir, Yasmine Soraya sebagai perwakilan dari Indonesian Migrant
Workers Union Netherlands (IMWU NL), menjelaskan bahwa IMWU NL adalah organisasi
yang bergerak di bidang imigran, khususnya Indonesia. Organisasi ini membantu semua
migran Indonesia yang ada di Belanda tentang kesehatan, keuangan, dan masalah lainnya.
IMWU NL telah menjalin bekerjasama dengan berbagai organisasi lain untuk mencari aksesakses yang penting untuk membantu para migran.
Sesi selanjutnya, Puji sebagai moderator bertanya tentang bagaimana cara membuat
bahasa Belanda kita menjadi fasih?
Peet menjawab bahwa hal yang paling penting adalah latihan, menonton acara TV Belanda,
berteman dengan orang Belanda, berani bertanya, karena teman dari Belanda akan membantu
membenarkan jika salah. Kalau tidak pernah bertanya, mereka tidak akan mendekati kita.
Moderator: bagaimana agar bisa belajar bahasa Belanda gratis?
Widya mendapat kesempatan dari yayasan dan memberikan kesempatan belajar saya punya
visi setelah belajar, akan kembali ke Indonesia untuk membuat training center dalam 5 tahun.

Moderator: adakah upaya untuk menangani


kesenjangan antara Indonesia dan Belanda?
Peet menjawab bahwa organisasi mereka membuka program pertukaran kursus bisnis. Mereka
juga membuat aktivitas untuk membantu kelancaran bahasa Belanda. Ebbet menambahkan
bahwa harus ada komunikasi dan integrasi. Ia menambahkan bahwa kita harus get connected,
jangan malu, be assertive, look at the ooportunities, dan memiliki kemampuan bahasa asing
itu sangat penting.
Moderator: Adakah komentar untuk BNI dan rencana selanjutnya bersama BNI?
Ebbet menceritakan bahwa Diaspora Indonesia dan BNI mempunyai pilot project untuk
membuka BNI account bagi orang yang tidak mempunyai paspor Indonesia. Tentu saja hal ini
secara langsung maupun tidak akan membantu perekonomian Indonesia
Dr. Praja bersama dengan Diaspora Indonesia bagian health, art, and culture akan
menyelanggarakan promosi art kontemporer Indonesia di Belanda dan ini juga kerjasama
dengan BNI
Donatello memberi testimoni bahwa ia telah lama bekerja sama dengan BNI, telah banyak
membantu koperasi lain juga di Belanda. Dengan ada kerjasama dengan BNI, ia juga akhirnya
bekerja sama dengan Diaspora Indonesia.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Legal Forum: the rights of Indonesian Women and Children in Mix-Marriage Situation
Moderator: Yasmine Soraya LLM
Panel: Martine Flipse (A&F Legal consultant), Enggi Holt, dan June Kuncoro H. (KBRI
Belanda)
Materi MartineFlipse:

Tujuan untuk tinggal di Belanda ada beberapa kategori, yaitu: staying with spouse,
study, research, and work. Ketika memilih untuk staying with spouse, kita akan
mendapatkan recidence permit setelah 5 tahun.

Jika KDRT terjadi setelah 5 tahun dan sudah mendapatkan recidence permit, tidak
akan sulit jika memutuskan untuk berpisah. Jika belum, ini adalah tantangan yang
cukup sulit dan untuk mengatasinya harus mengajukan humanitarian permanent
recidence permit.

Proses pertama adalah kita harus membuktikan bahwa KDRT itu memang nyata, kita
harus menunjukkan bukti KDRT dengan dokumen dari polisi atau public prosecutor
services dan dokumen dari rumah sakit. Selanjutnya, kita harus melaporkan semua
bukti kekerasan kepada polisi (foto, dokumen, catatan medis, dll). Jika tidak
mempunyai residence permit, kita dapat mengajukan recidence permit sementara
selama 1 tahun, setelah itu kita harus menemukan alasan lain untuk tinggal (lihat poin
1).

Jika terjebak Human Trafficking dan tidak mempunyai izin tinggal, kita harus
melaporkannya kepada polisi. Jika kita mau bekerjasama dengan polisi untuk melacak
dan mengadili pelaku, laporan dan pernyataan kita dapat digunakan untuk mengajukan
izin tinggal selama 1 tahun untuk durasi investigasi. Jika human trafficking tidak
terbukti, kita harus menemukan tujuan lain untuk tinggal.

Humanitarian permanent recidence permit memungkinan untuk diajukan jika kita


mempunyai alasan yang kuat, contoh: menetap bersama anak-anak, article 8 EVRM,
right on a family life.

Materi June Kuncoro:

68% WNI di Belanda adalah wanita. Dari


2008-2013, hampir 3000 orang mendapatkan visa karena unifikasi keluarga. Sebagian
besar WNI yang melaporkan perwakilan KBRI adalah WNI wanita yang menikah
dengan pria Belanda berdasarkan hukum Belanda.

Menurut UU Agraria, WNA tidak boleh memiliki hak kepemilikan atas propertI di
Indonesia, hak pakai boleh.

Perjanjian pra nikah yang dibuat di hadapan notaris Belanda dapat berlaku jika
dituangkan kembali dalam akta notaris yang dibuat di hadapan pejabat notaris
Indonesia.

KBRI menyadari pentingnya sosialisasi, kerjasama bersama dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, mari bahu-membahu dalam menyebarkan informasi ini seluas-luasnya

Materi Enggi Holt:

Perkawinan campuran itu bersifat sah jika sesuai dengan ketentuan dan peraturan
kedua negara.

Anak dari perkawinan campuran yang sah berhak mendapatkan dwikewarganegaraan


terbatas (0-18 tahun). Pada usia maks. 21 tahun, anak itu wajib menentukan pilihan
kewarganegaraannya. Terdapat permasalahan yang saat ini masih terus didiskusikan:
o Ada beberapa kantor perwakilan yang masih meminta suatu bentuk izin dari
pasangan untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
o Jika negara asing yang memberikan kewarganegaraan tersebut tidak mengenal
pelepasan kewarganegaraa, seperti USA.

Pasangan Indonesia dapat menjadi sponsor bagi pasangan atau anaknya yang
berkewarganegaraan asing untuk tinggal dan menetap di Indonesia. Anak yang
berwarganegara asing dapat mengajukan izin tinggal berdasarkan sponsor orang tua
yang WNI.

Pengaturan harta bersama dapat dilakukan dengan perjanjian kawin atau pisah harta.
Permasalahan:
o Belum ada sinkronisasi hukum terkait pisah harta.
o Jika pasangan yang ingin melakukan perjanjian pisah harta ingin membeli
properti, maka masing-masing harus memenuhi persyaratan bank jika ingin
mengajukan kredit, seperti jumlah penghasilan. Artinya, perjanjian pisah harta
hanya dapat dipetik manfaatnya jika suami dan istri sama-sama berpenghasilan
cukup.

Kita perlu membantu menjelaskan kepada para


penegak hukum dan institusi terkait (co: bank), serta masyarakat bahwa konsep
perkawinan campuran sudah tidak seperti Stbid 1928, yaitu percampuran bulat sejak
perkawinan yang mencakup kewarganegaraan dan harta benda.
Sesi Tanya Jawab:
Pertanyaan 1 - Nurman Pasaribu: Ada yang ditinggal suami selama 5 tahun di Indonesia,
dapat PhD di Nijmegen dan berkenalan dengan orang Belanda dan mau menikah, bagaimana
caranya?
Jawaban (Pak Jun): harus diproses dulu perceraiannya di Indonesia agar tidak ada masalah di
kemudian hari.
Pertanyaan 2 Yessi: Bagaimana dengan perjanjian pranikah bagi pasangan beda agama?
Enggi: Selama tidak bertentangan dengan hukum Indonesia, tidak apa-apa dilakukan juga di
depan notaris Indonesia.
Tanggapan dari peserta (Dessie): Kalau ada masalah, jangan hanya konsultasi via forum
online. Lebih baik cari konsultan atau lawyer agar permasalahan lebih cepat selesai.

Anda mungkin juga menyukai