Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRES PADA


MAHASISWA DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI JURUSAN
MANAJEMEN UNDIKSHA ANGKATAN 2009
I Wayan Sudarya, I Wayan Bagia, I Wayan Suwendra
Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: wayansudarya@gmail.com, bagiaundiksha@yahoo.co.id,


yc9eda@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Mengetahui analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan
Manajemen Undiksha angkatan 2009, dan (2) faktor yang paling dominan
mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan
Manajemen Undiksha angkatan 2009. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Undiksha, dengan jumlah responden sebanyak 39 orang. Penelitian ini
menggunakan desain eksporasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan analisis faktor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi stres
pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi, yaitu (1) faktor lingkungan internal yang
mencakup kondisi fisik, perilaku, minat, kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual,
dan kecerdasan spiritual, (2) faktor lingkungan eksternal yaitu tugas, lingkungan
sosial, dan lingkungan fisik baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan kampus.
Kata kunci: stres, mahasiswa, skripsi

Abstract
This study aims to determine (1) Knowing the analysis of the factors that affect the
stress on students in the preparation of the thesis Department of Management
Undiksha class of 2009, and (2) the most dominant factor affecting the stress on
students in the preparation of the thesis Department of Management class of 2009
Research conducted Undiksha at the Faculty of Economics and Business Undiksha,
the number of respondents was 39 people. This study used a design eksporasi. The
data used in this study is primary data. The data obtained were tested using factor
analysis. The results showed that there are two factors that affect the stress on
students in the preparation of the thesis, namely (1) the internal environmental factors
that include physical condition, behavior, interests, emotional intelligence, intellectual,
and spiritual intelligence, (2) external environmental factors that task environmental,
social, and physical environment both within the family and the campus environment.
Keywords : stress, college students, thesis

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
PENDAHULUAN
Jurusan
Manajemen
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas
Pendidikan Ganesha dibuka pada tahun
2009 yang berawal dari kebijakan
pemerintah
dimana
memberikan
perluasan mandat bagi semua Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
diseluruh Indonesia untuk mendirikan
fakultas dan jurusan non kependidikan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
dan harus memiliki tenaga pengajar yang
memenuhi standar kualifikasi. Sampai
saat ini, Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas
Pendidikan Ganesha telah memiliki lima
angkatan.
Berdasarkan
kebijakan
dan
kurikulum Jurusan Manajemen yang
tercantum pada buku Pedoman Studi

Program Sarjana dan Diploma Fakultas


Ekonomi
dan
Bisnis,
mahasiswa
memprogram mata kuliah skripsi pada
semester delapan setelah menyelesaikan
mata kuliah konsentrasi di semester tujuh.
Secara umum, mahasiswa Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(FEB) Universitas Pendidikan Ganesha
hanya diberikan jangka waktu selama satu
semester yaitu pada semester delapan
atau kurang lebih selama enam bulan
untuk menyelesaikan skripsinya.
Berdasarkan data kemahasiswaan,
jumlah mahasiswa Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Universitas Pendidikan Ganesha angkatan
2009 yang belum menyelisaikan skripsi
masih sangat banyak. Hal ini dapat dilihat
pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Universitas Pendidikan Ganesha Angkatan 2009
Angkatan 2009
Jumlah
Persentase
49
45,95%
21
19,27%

Keterangan
Mahasiwa yang telah di wisuda
Mahasiswa yang non aktif
Mahasiwa aktif (belum wisuda)
Total
(Sumber : Jurusan Manajemen FEB Undiksha)

Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat


bahwa dari 109 mahasiswa angkatan
2009, sebanyak 21 orang atau sebesar
19,27% telah berstratus non aktif dan
hanya 49 orang atau sebesar 45,95%
yang telah menyelesaikan skripsi. Masih
terdapat 39 orang mahasiswa yang
berstatus aktif dan belum menyelesaikan
studi atau sebesar 35,78% mahasiswa
yang belum mendapat gelar sarjana
ekonomi. Hal ini jelas menjadi suatu
permasalahan
bukan
hanya
bagi
organisasi atau jurusan, tetapi juga bagi
individu mahasiswa. Mahasiswa angkatan
2009 yang saat ini telah memasuki 5,5
tahun di perguruan tinggi atau telah
berada pada semester sebelas pasti
mengalami tekanan yang tinggi untuk

39
109

35,78%
100%

secepatnya menyelesaikan skripsi dan


memperoleh gelar sarjananya.
Harapan ideal seorang mahasiswa
adalah mampu menyelesaikan studinya di
perguruan tinggi pada semester delapan
atau selama empat tahun, namun hingga
kini belum tercapai. Waktu penyelesaian
skripsi yang dimiliki mahasiswa angkatan
2009 hanya tersisa 1,5 tahun, sebelum
melebihi semester 14 sehingga harus di
Drop Out (DO). Hal ini pasti menjadi
tekanan yang besar bagi mahasiswa.
Tekanan
akibat
belum
mampunya
menyelesaikan studi dan melihat teman
seangkatan telah di wisuda serta
mendapatkan pekerjaan, pasti akan
menimbulkan stres pada mahasiswa yang
dapat dilihat dari gejala-gejalanya.

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
Stres merupakan sebuah kondisi
dinamis dimana seseorang dihadapkan
pada konfrontasi antara kesempatan,
hambatan atau permintaan akan apa yang
dia inginkan dan hasilnya dipersepsikan
tidak pasti dan penting (Sunyoto,
2012:62). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, stres adalah gangguan atau
kekacauan mental dan emosional yang
disebabkan oleh faktor luar. Handoko
(dalam Prasetyo dan Wurjaningrum, 2008)
mendefinisikan stres sebagai suatu
kondisi ketegangan yang mempengaruhi
emosi, proses berfikir dan kondisi
seseorang. Stres juga merupakan suatu
kondisi yang dialami oleh manusia ketika
harapan yang diinginkan dan kenyataan
yang dihadapi berbeda.
Hawari (dalam Irawati, 2012:10)
mendefinisikan stres sebagai suatu
kondisi disebabkan oleh transaksi antara
individu
dengan
lingkungan
yang
menimbulkan persepsi jarak antara
tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi
dengan sumber-sumber daya sistem
biologis, psikologis dan sosial dari
seseorang. Stres merupakan interaksi
antara individu dengan lingkungan,
menimbulkan suatu tekanan dalam diri
individu akibat adanya tuntutan yang
melebihi batas kemampuan individu untuk
menghadapi dan memberikan respon fisik
maupun psikis terhadap terhadap tuntutan
yang dipersepsi (Bishop, dalam Irawati,
2012:11).
Stres yang terjadi ketika seseorang
mengalami suatu tekanan-tekanan dan
ketidaknyamanan saat belajar bisa disebut
dengan stres dalam belajar. Alvin
(2007:10) bahwa stres dalam belajar
adalah perasaan yang dihadapi oleh
seseorang ketika ada tekanan-tekanan
terhadapnya.
Tekanan-tekanan
yang
dimaksud adalah berhubungan dengan
belajar dan kegiatan sekolah, misalnya
saja tenggang waktu tugas, saat
menjelang ujian, dan hal-hal yang lain.
Salah satunya adalah skripsi.
Skripsi bagi mahasiswa adalah suatu
kewajiban yang harus diselesaikan dalam
jangka waktu yang sesingkat mungkin.
Semakin cepat menyelesaikan skripsi dan

di wisuda, semakin besar pula peluang


untuk segera mencari pekerjaan. Namun,
menyelesaikan sebuah skripsi tidaklah
semudah mengerjakan makalah ataupun
tugas-tugas mata kuliah pada umumnya.
Banyak hal yang dapat menjadi kendala
untuk mampu menyelesaikan skripsi,
sehingga membuat mahasiswa merasa
terbebani dan menjadi stres. Menurut Sari
(dalam Fadillah, 2013) ada beberapa
masalah yang muncul dan menghambat
penyelesaian skripsi atau bahkan sampai
menghentikan proses penyelesaian skripsi
tersebut.
Beberapa
gambaran
menunjukkan indikasi stres bahkan stres
dialami
oleh
mahasiswa
yang
mengerjakan skripsi. Jatuhnya mental dan
turunnya optimisme ditengah pengerjaan
skripsi yang disebabkan hambatan yang
ditemui dan tidak adanya keinginan untuk
berusaha. Oleh karenanya penulisan
skripsi dipandang secara negatif sebagai
tugas yang berat bagi mahasiswa
Pada umumnya ketika seseorang
mengalami stres akan muncul gejalagejala stres yaitu gejala fisiologis atau
perubahan-perubahan yang terjadi pada
metabolisme
organ
tubuh,
gejala
psikologis atau perubahan-perubahan
yang terjadi pada sikap, dan gejala
keperilakuan atau perubahan-perubahan
yang
terjadi pada
prilaku.
Untuk
mengetahui gejala-gejala stres yang
dirasakan oleh mahasiswa semester
sepuluh Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas
Pendidikan Ganesha, maka penulis
melakukan
wawancara
terhadap
wisudawan berjumlah 5 orang dan
mahasiswa
angkatan
2009
yang
berjumlah 20 orang.
Hasil
wawancara
menyatakan
mahasiswa mengalami gejala-gejala stres
baik gejala fisiologis, psikologis maupun
gejala keperilakuan. Gejala fisiologis yang
dirasakan oleh mahasiswa yaitu denyut
jantung yang meningkat, tekanan darah
yang meningkat, turun dan bertambahnya
berat badan secara drastis, sakit perut,
sakit kepala hingga merasa sesak di dada
ketika bernafas. Gejala psikologis yang
dirasaakan seperti perasaan ketegangan,
kegelisahan, ketidaktenangan, kebosanan,

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
cepat
marah,
cepat
tersinggung,
menurunnya daya ingat, merasa sedih,
dan cenderung ingin terus menunda
pekerjaan. Sedangkan untuk gejala
keperilakuan yang dirasaakan seperti
produktivitas
menurun,
absensi
meningkat, kebiasaan makan berubah,
banyak minum-minum keras, tidak bisa
tidur, berbicara tidak tenang dan merokok.
Sebuah
kajian
terhadap
remaja
menyatakan kondisi yang paling banyak
perilaku merokok yaitu ketika subjek
dalam tekanan (stres) yaitu 40,86%.
Konsumsi rokok ketika stres merupakan
upaya-upaya pengatasan masalah yang
bersifat
emosional
atau
sebagai
kompensatoris kecemasan yang dialihkan
terhadap perilaku merokok. Perilaku
merokok dipandang sebagai upaya
penyeimbang
dalam
kondisi
stres
(Komasari dan Helmi, 2000:45). Melihat
adanya gejala-gejala stres tersebut, dapat
dipastikan mahasiswa angkatan Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(FEB) Universitas Pendidikan Ganesha
telah mengalami stres.
Mengingat
bahwa
mahasiswa
merupakan sumber daya potensial yang
nantinya akan menjadi tenaga kerja di
perusahaan, tingkat stres yang tinggi akan
berdampak pula pada kemampuan
mengerjakan pekerjaannya nanti. Agar
kondisi ini tidak terus berlanjut sampai
pada hal-hal yang tidak diinginkan seperti
penundaan pengerjaan tugas, gangguan
mental dan tindakan mengakhiri hidup,
maka perlu ditemukan faktor-faktor
penyebab
stres
pada
mahasiswa
semester sepuluh. Hal ini juga bermanfaat
menemukan solusi untuk mengantisipasi
dan menanggulangi permasalahan sedini
mungkin,
bahkan
mampu
untuk
memulihkan kembali kondisi mahasiswa
yang mengalami stres.
Faktor-faktor
penyebab
stres
(stressor)
secara
umum
dapat
diklasifikasikan sebagai stressor internal
dan stressor eksternal. Stressor internal
berasal dari dalam diri seseorang
misalnya kondisi fisik, atau suatu keadaan
emosi. Stressor eksternal berasal dari luar
diri seseorang misalnya perubahan
lingkungan sekitar, keluarga dan sosial

budaya. Menurut Atkinson (dalam Rettob,


2008:23) faktor-faktor penyebab stres
dapat dibedakan menjadi faktor internal
yang terdiri atas keadaan fisik, prilaku,
kognisi atau standar yang terlalu tinggi,
dan
emosional.
Sedangkan
faktor
eksternal yang terdiri atas lingkungan fisik
seperti
kebisingan,
polusi
dan
penerangan, lingkungan pekerjaan seperti
pekerjaan yang diulang-ulang, dan
lingkungan
sosial
budaya
seperti
kompetisi. Menurut Yusuf (2006:135)
menyebutkan faktor- faktor penyebab
stres dapat berupa pengaruh internal
seperti kondisi tubuh/fisik dan konflik
pribadi, maupun pengaruh eksternal
seperti keluarga yang kurang harmonis,
orang tua yang otoriter, masalah ekonomi,
dan lingkungan masyarakat.
Menurut
Alvin (2007:11) stressor juga dapat
dibedakan menjadi stressor internal dan
eksternal. Stressor internal berasal dari
diri sendiri berupa pikiran- pikiran negatif,
keyakinan dalam diri, dan kepribadian
yang dimiliki. Kepribadian adalah sifat dan
tingkah laku khas seseorang yang
membedakannya dengan orang lain
integrasi karakteristik dari struktur-struktur,
pola tingkah laku, minat, pendiriran,
kemampuan atau kecerdasan dan potensi
yang dimiliki seseorang segala sesuatu
mengenai diri seseorang sebagaimana
diketahui oleh orang lain. Kecerdasan
ialah istilah umum yang digunakan
untuk menjelaskan sifat fikiran yang
mencakup sejumlah kemampuan, seperti
kemampuan menalar, merencanakan,
memecahkan masalah, berfikir abstrak,
memahami
gagasan,
menggunakan
bahasa dan belajar. Pada dasarnya setiap
individu memiliki tiga kecerdasan, yaitu
kecerdasan
intelektual,
kecerdasan
emosional, dan kecerdasan spiritual.
Sedangkan stressor eksternal yaitu
lingkungan tempat tinggal, lingkungan
tempat belajar, berbagai peristiwa seharihari, dan faktor-faktor fisik.
Terdapat banyak faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya stres pada
mahasiswa
angkatan
2009
seperti
penyebab fisik, beban kerja, sifat
pekerjaan, kebebasan, dan kesulitan.
Pengaruh dari lingkungan tempat tinggal

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
dan lingkungan belajar juga dapat
mempengaruhi stres yang dirasakan oleh
mahasiswa angkatan 2009 Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(FEB) Universitas Pendidikan Ganesha.
METODE
Penelitian ini menggunakan desain
penelitian eksploratif. Subjek dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Ganesha angkatan
2009, sedangkan objek dalam penelitian
ini adalah faktor-faktor stres pada
mahasiswa dalam penyusunan skripsi
yang
meliputi: (1) kondisi fisik, (2)
perilaku, (3) minat, (4) kecerdasan emosi,
(5) kecerdasan intelektual, (6) kecerdasan
spiritual, (7) tugas, (8) lingkungan sosial,
dan (9) lingkungan fisik baik di lingkungan
keluarga maupun lingkungan kampus.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh
mahasiswa
pada
Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Ganesha angkatan
2009 yang berjumlah 39 orang. Data
dikumpulkan dengan teknik kuesioner.
Data yang didapat dari kuesioner masih
merupakan data ordinal, sedangkan data
yang
dipakai
untuk
menentukan
kebenaran pengujian analisis faktor
mengisyaratkan minimal data interval,
maka data ordinal tersebut perlu

ditingkatkan skala pengukurannya menjadi


skala interval melalui Method of
Successive Interval (Riduwan, 2008:30).
kemudian di analisis dengan analisis
faktor.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Untuk menguji ketepatan model
analisis faktor, maka dapat digunakan
Barletts Test of Sphericity. Sementara
Kaiser Mayer Olkin (KMO) digunakan
untuk mengetahui kecukupan sampelnya.
Hasil Barletts Test of Sphericity
menunjukkan apakah hubungan antara
variabel-variabel signifikan atau tidak.
Analisis faktor dianggap layak jika besaran
KMO nilainya minimal 0,5. Menurut
Norusis (dalam Artini, 2014) Besaran ini
digunakan untuk mengukur derajat
korelasi antar variabel dengan kriteria
MSA > 0,5, dengan kriteria berdasarkan
aturan Kaiser bahwa, KMO MSA 0,90
adalah baik sekali, 0,80 baik, 0,70 sedang,
0,60 cukup, 0,50 jelek sekali dan di bawah
0,50 tidak dapat diterima.
Hasil pengujian kecukupan sampel
yang digunakan dalam penelitian dengan
menggunakan bantuan SPSS 16.0 dapat
dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil untuk Nilai KMO and Barletts Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of
Approx. Chi-Square
Sphericity
Df
Sig.
Berdasarkan Tabel 2. diperoleh
nilai KMO sebesar 0,778 dengan demikian
angka KMO Measure Of Sampling
Adequency lebih besar dari 0,5. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sudah
memenuhi syarat dan analisis faktor dapat
dilanjutkan untuk menganalisis data yang
diperoleh. Pengujian Barletts Test of
Spericity menunjukan hasil pengujian yang

.778
287.158
36
.000

signifikan pada taraf nyata 0,000 dengan


Approximation Chi-Square = 287,158 dan
df = 36. Angka ini digunakan untuk
menguji hipotesis apakah matrik korelasi
merupakan matrik identitas atau bukan.
Pada analisis faktor, keterkaitan antar
variable (multikolineritas) justru diperlukan,
karena tujuan dari analisis ini adalah
menghubungkan suatu kumpulan variable
agar menjadi satu faktor saja. Bila mariks

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
korelasi yang terbentuk adalah matriks
identitas, berarti tidak ada korelasi antar
variabel, sehingga analisis faktor tidak
dapat dilakukan. Berdasarkan Tabel 4.1
nilai signifikan lebih kecil dari = 0,05,
maka matrik korelasi yang diuji bukan
merupakan matrik identitas. Berdasarkan
hasil pengujian KMO and Barletts Test,
maka matrik korelasi layak untuk
dilakukan analisis faktor.

e1

e2

0,212

0,124

0,174

e3
e4

X1.1

X1.2

X1.3

0,128

0,788

0,876

0,826

0,872

X1.4

Stres
Mahasiswa
(X)

0,937

0,063

e5

Hasil rotated component matrix


menunjukkan distribusi variabel-variabel
yang telah diekstrak ke dalam faktor yang
telah
terbentuk
berdasarkan
factor
loading-nya setelah dilakukan proses
rotasi. Hubungan keterkaitan antar
variabel yang mampu menjelaskan stres
pada mahasiswa dalam penyusunan
skripsi Jurusan Manajemen Undiksha
angkatan 2009 secara lebih jelas akan
disajikan pada Gambar 1.

X1.5
0,880
0,120

e6

X1.6

0,707

X2.1

0,731

X2.2

0,661

0,293

e7
0,269

e8
0,339

e9

X2.3

Gambar 1. Hubungan keterkaitan antar variabel yang mampu menjelaskan stres pada
mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan Manajemen Undiksha angkatan
2009.

Nilai Total Variance Explained


digunakan untuk mengetahui banyaknya
faktor-faktor yang terbentuk, dengan
memilih faktor atau komponen utama yang
memiliki parameter akar karakteristik
terkecil (total eigenvalue) > 1, Faktor-

faktor ini menentukan stres pada


mahasiswa dalam penyusunan skripsi
jurusan Manajemen Undiksha angkatan
2009. Faktor yang mempengaruhi stres
pada mahasiswa dalam penyusunan

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
skripsi

jurusan

Manajemen

Undiksha

angkatan 2009 nampak pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Analisis Faktor


Eigenvalue

Faktor

Nama
Faktor

Indikator

Faktor
1

Faktor
internal

1. Kondisi
fisik
2. Perilaku
3. Minat
4. Kecerdasan
emosi
5. Kecerdasan
intelektual
6. Kecerdasan
spiritual

5,160

1. Tugas
2. Lingkungan
sosial
3. Lingkungan
fisik

1,322

Faktor
2

Faktor
eksternal

Percentage of
variance
51,815

Factor
loading
0,788
0,876
0,826
0,872
0,937

Keputusan

Menolak
Ho
(jika
ada
faktor yang
memiliki
eigenvalue
> 1)

0,880

Total

Berdasarkan Tabel 2, terdapat dua


faktor yang memiliki eigenvalue > 1, yaitu
faktor 1 (internal) yang terdiri dari variable
kondisi fisik, perilaku, minat, kecerdasan
emosi, kecerdasan intelektual, dan
kecerdasan spiritual, dengan eigenvalue
sebesar 5,160 dan percentage of variance
sebesar 51,815%, dan faktor 2 (eksternal)
yang terdiri dari variable tugas, lingkungan
sosial dan lingkungan fisik dengan
eigenvalue sebesar 1,322 dan percentage
of variance sebesar 20,209%. Total
percentage of variance dua faktor tersebut
adalah sebesar 72,024%. Dengan kata
lain
dua
faktor
tersebut
mampu
menjelaskan
pengaruhnya
sebesar
72,024% terhadap stres mahasiswa atau
hanya 27,976% variasi dimensi atau faktor
stres mahasiswa yang tidak tergambarkan
oleh faktor tersebut seperti motivasi
belajar (Fadillah, 2013), faktor kelompok
dan organisasi (Rettob, 2008).

20,209

0,707
0,731

Menolak
Ho

0,661

(jika
ada
faktor yang
memiliki
eigenvalue
> 1)

Simpulan

Kondisi fisik,
perilaku,
minat,
kecerdasan
emosi,
kecerdasan
intelektual,
kecerdasan
spiritual
mampu
menjelaskan
stres
mahasiswa.
Tugas,
lingkungan
sosial dan
lingkungan
fisik mampu
menjelaskan
stres
mahasiswa.

72,024

Menurut Suliyanto (2005) untuk


menentukan nama faktor yang telah
terbentuk dalam analisis faktor, dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu (1)
memberikan nama faktor yang dapat
mewakili nama-nama variabel yang
membentuk
faktor
tersebut,
(2)
memberikan nama faktor berdasarkan
variabel yang memiliki nilai factor loading
tertinggi. Berdasarkan cara pertama,
faktor 1 terbentuk dari variabel kondisi
fisik, perilaku, minat, kecerdasan emosi,
kecerdasan intelektual, dan kecerdasan
spiritual, maka faktor 1 disebut faktor
internal. Faktor 2 terbentuk dari variabel
tugas, lingkungan sosial dan lingkungan
fisik. maka faktor 2 disebut faktor
eksternal. Berdasarkan cara kedua, faktor
1 terbentuk dari variabel kondisi fisik,
perilaku, minat, kecerdasan emosi,
kecerdasan intelektual, dan kecerdasan
spiritual, karena variabel kecerdasan
intelektual memiliki faktor loading tertinggi

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
yaitu sebesar 0,937, maka faktor 1 dapat
diberi nama faktor kecerdasan intelektual.
Faktor 2 terbentuk dari variabel tugas,
lingkungan sosial dan lingkungan fisik,
karena variabel lingkungan sosial memiliki
nilai faktor loading tertinggi sebesar 0,731,
sehingga faktor 2 dapat diberi nama faktor
lingkungan sosial.
Dalam penelitian ini digunakan
penamaan faktor yang pertama yaitu
nama faktor yang dapat mewakili namanama variabel yang membentuk faktor
tersebut. Sehingga dapat dijelaskan,
faktor-faktor yang mempengaruhi stres
pada mahasiswa dalam penyusunan
skripsi Jurusan Manajemen Undiksha
angkatan 2009 adalah faktor internal dan
faktor eksternal.
Berdasarkan pengujian hipotesis
konseptual, untuk menentukan dimensi
atau faktor stres pada mahasiswa yang
paling mendominasi atau dominan pada
faktor atau komponen utama maka akan
digunakan parameter koefisien varimax
rotation dari dimensi atau faktor stres yang
paling mendekati + 1 atau mendekati -1.
Nilai yang mendekati 1 biasanya diwakili
oleh nilai 0,5 sedangkan nilai yang
mendekati -1 biasanya diwakili oleh nilai 0,5.
Faktor yang paling dominan yang
mempengaruhi stres pada mahasiswa
dalam penyusunan skripsi Jurusan
Manajemen Undiksha angkatan 2009
adalah faktor internal dengan varianced
explained sebesar 51,815 yang meliputi
kecerdasan intelektual, dengan nilai
varimax rotation yaitu sebesar 0,937.
Pembahasan
Berdasarkan analisis faktor-faktor
yang
mempengaruhi
stres
pada
mahasiswa dalam penyusunan skripsi
Jurusan Manajemen Undiksha angkatan
2009 dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor internal dan faktor ekternal. Faktor
intern disebabkan oleh kondisi fisik,
perilaku, minat, kecerdasan emosi,
kecerdasan intelektual, dan kecerdasan
spiritual. Faktor eksternal disebabkan
karena tugas, lingkungan sosial dan
lingkungan fisik. Dari kedua faktor
tersebut, yang paling dominan dilihat dari
faktor
internal
adalah
kecerdasan

intelektual, sedangkan dilihat dari faktor


eksternal adalah lingkungan sosial. Faktor
yang paling dominan mempengaruhi stres
pada mahasiswa dalam penyusunan
skripsi Jurusan Manajemen Undiksha
angkatan 2009 adalah faktor internal
dengan varianced explained sebesar
51,815
yang
meliputi
kecerdasan
intelektual, dengan nilai varimax rotation
yaitu sebesar 0,937.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori yang dinyatakan oleh Atkinson
(dalam Rettob, 2008), dan Yusuf (2006),
Alvin (2007) yang menyatakan bahwa
faktor internal dan faktor eksternal adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi stres.
Hasil penelitian eksplorasi ini jelas
berbeda dari penelitian sebelumnya. Hal
ini
disebabkan
karena
adanya
pengembangan konstruk variable dan
metode analisis yang dipergunakan.
Perbedaan juga disebabkan karena lokasi
penelitian yang berbeda sehingga situasi
dan
karakkter
mahasiswa
sebagai
populasi berbeda-beda.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengujian statistik
dan hipotesis serta pembahasan yang
telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
(1) Faktor yang mempengaruhi stres pada
mahasiswa dalam penyusunan skripsi
Jurusan
Manajemen
Undiksha
angkatan 2009 adalah faktor internal
dan faktor eksternal.
(2) Faktor yang paling dominan yang
mempengaruhi stres pada mahasiswa
dalam penyusunan skripsi Jurusan
Manajemen Undiksha angkatan 2009
adalah faktor internal.
Berdasarkan simpulan yang telah
dikemukakan maka dapat diajukan saran
sebagai berikut.
(1) Oleh karena faktor internal yang
paling dominan mempengaruhi stres
dalam penyusunan skripsi adalah
kemampuan intelektual, mahasiswa
hendaknya
mulai
meningkatkan
kemampuan verbal, numerik dan
berfikir induktif maupun deduktif.
Beberapa
cara
yang
mampu
meningkatkan kemampuan intelektual

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
mahasiswa
diantaranya
sebagai
berikut.
(a) Untuk meningkatkan kemampuan
numeriknya, mahasiswa dapat
berlatih mengolah hasil kuisioner
menggunakan bantuan program
Microsoft Exel dan Statistical
Package for Social Science
(SPSS) 16.0 for Windows.
Aplikasi
beserta
cara
mengunakannya
juga
sudah
banyak dipublikasi di internet,
sehingga
mudah
mendapatkannya.
(b) Untuk meningkatkan kemampuan
verbalnya dalam hal menulis
laporan skripsi yang benar dan
sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan
(EYD),
mahasiswa dapat menggunakan
bantuan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Perkembangan
teknologi juga mempermudah
mahasiswa dengan menyediakan
KBBI online yang dapat mudah
diakses pada http://kbbi.web.id.
Mahasiswa
juga
hendaknya
menggunakan buku pedoman
skripsi terbaru selama proses
pengerjaan skripsi.
(c) Mempertajam
kemampuan
berfikir induktif maupun deduktif
dapat dilakukan oleh mahasiswa
dengan lebih sering membaca
buku refrensi, skripsi, dan jurnal
ilmiah. Mahasiswa akan terbiasa
mengelaborasi
konsep-konsep
dan membuat kesimpulan dengan
pemahamannya
sendiri.
Terkadang
ketika
membaca
mahasiswa akan lebih mudah
menemukan permasalahan yang
menarik untuk diteliti.
(2) Oleh karena faktor eksternal yang
paling dominan mempengaruhi stres
dalam penyusunan skripsi adalah
lingkungan
sosial,
mahasiswa
hendaknya mulai menjaga hubungan
personal dan komunikasi baik di
lingkungan keluarga ataupun di
lingkungan kampus. Beberapa cara
yang
mampu
meningkatkan
lingkungan
sosial
mahasiswa
sebagai berikut.

(a) Hubungan yang harmonis dan


komunikasi yang baik dapat
diperoleh dengan keterbukaan.
Adanya keterbukaan dengan
orang tua akan permasalahan
selama
proses
mengerjakan
skripsi, dapat meringankan beban
mahasiswa. Mahasiswa hendaknya mencoba
mengutarakan
permasalahannya kepada orang
tua. Orang tua yang mengerti
keadaan anaknya pasti akan
memberikan motivasi positif dan
tidak
membebani
dengan
tuntutan-tuntutan
penyelesaian
studi saja. Keterbukaan dengan
dosen pembimbing juga sangat
penting. Dosen yang mengetahui
permasalahan
mahasiswa
bimbingannya, pasti membantu
mencari solusi terbaik.
(b) Mahasiswa
juga
bisa
menggunakan
bantuan
bimbingan
konsling
untuk
membantu
mencari
solusi
terhadap permasalahan yang
dihadapi, seperti Unit Bimbingan
Konsling (UBK).
(c) Mahasiswa
juga
dapat
diikutsertakan dalam kegiatankegiatan khusus yang melibatkan
interaksi antara dosen dan
mahasiswa
seperti
kegiatan
Pengabdian Pada Masyarakat
(P2M), penelitian bersama, dan
persiapan akreditasi jurusan.
Dengan
mengikuti
kegiatan
bersama, antara mahasiswa dan
dosen dapat saling mengenal
lebih baik dan mampu membuat
munculnya
rasa kekeluargaan
yang harmonis.
(3) Bagi peneliti lain yang berminat untuk
mendalami
bidang
manajemen
Sumber Daya Manusia terkait stres
pada mahasiswa dalam penyusunan
skripsi diharapkan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi
stres
pada
mahasiswa
dalam
penyusunan
skripsi
dengan
menggunakan metode yang sama
pada jurusan yang berbeda. Hal ini
berguna untuk menguji keberlakuan

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha


Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
temuan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
stres
mahasiswa
dalam penyusunan skripsi pada
penelitian ini secara lebih luas. Aspek
yang perlu dikembangkan dalam
penelitian berikutnya adalah mengkaji
pengembangan dimensi atau faktor
stres, yaitu dimensi atau faktor
perubahan motivasi dan organisasi
yang diduga kuat mempengaruhi stres
pada mahasiswa dalam penyusunan
skripsi.
DAFTAR RUJUKAN
Artini. I Dewa Ayu Juli. 2005. FaktorFaktor
yang
Mempengaruhi
Mahasiswa
dalam
Memilih
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(FEB)
Universitas
Pendidikan
Ganesha
(Undiksha)
sebagai
Tempat
Kuliah.
Sripsi
tidak
diterbitkan. Singaraja: Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
Universitas
Pendidikan
Ganesha.
Alvin. 2007. Mengatasi Stres Belajar.
Jakarta. Elex Media Komputindo.
Fadillah. 2013. Stres dan Motivasi Belajar
Pada
Mahasiswa
Psikologi
Universitas Mulawarman yang
Sedang Menyusun Skripsi. Journal
Psikologi, 1 (3): 254-ISSN 00000000.
Irawati. 2012. Hubungan Antara Dukungan
Keluarga Dengan Tingkat Stres
Pada Mahasiswa Program Khusus
Dalam Menghadapi Karya Tulis
Ilmiah Di Akademi Kebidanan
Mambaul Ulum Surakarta. Karya
Tulis Ilmiah.
Tersedia pada
http://perpustakaan.uns.ac.id.
(diakses tanggal 20 Juli 2014).
Komasari dan Helmi. 2000. Faktor-faktor
Penyebab Perilaku Merokok Pada
Remaja. Jurnal Psikologi No. 1,
3747, 2000. ISSN : 0215 8884.
Prasetyo dan Wurjaningrum. 2008.
Pengaruh
Stres
Terhadap
Komitmen Mahasiswa-mahasiswa

Universitas Airlangga
untuk
Menyelesaikan Pendidikan Mereka
Dengan
Faktor
Kecemasan
sebagai
Variabel
Moderator.
Majalah Ekonomi No. 3 Tahun
XVIII Desember 2008.
Rettob. 2008. Identifikasi Faktor-Faktor
Penyebab Stres Terhadap Stres
Mahasiswa
yang
Sedang
Menempuh Skripsi di Universitas
Katolik
Soegijapranata:
Studi
Kasus pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Jurusan Manajemen dan
Jurusan Akuntansi Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
Semarang: Jurusan Manajemen
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
Riduwan. 2008. Cara Menggunakan
Analisis Jalur. Bandung. Alfabeta.
Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam
Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sunyoto. 2012. Sumber Daya Manusia
(Praktik Penelitian).Edisi Pertama.
Yogyakarta: CAPS (Center for
Academic Publishing Service).
Yusuf, S. 2006. Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosda.

Anda mungkin juga menyukai