1
2
Tulisan ini membahas tentang perancangan sistem kendali conveyor pemindah barang hasil
produksi yang bekerja secara otomatis. Alat ini menyeleksi tinggi barang yang dikendalikan
oleh Mikrolwntroller AT89S51. Pembuatan alat pemindah barang otomatis ini memerlukan
program untuk mengendalikan semua proses kerja. Secara keseluruhan sistem ini terdiri dari
empat blok rangkaian, yaitu sensor barang, pengendali barang, keluaran, dan catu doya.
Selain itu sistem ini juga dHengkapi dengan tampHan digital dan sirine unrnk menandakan
barang sudah penuh. Tahapan uji coba alat ini meliputi uji catu daya, uji rangkaian sensor, uji coba rangkaian motor DC, dan uji coba alat pemindah barang otomatis. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata waktu tempuh pada jalur conveyor relatif rendah dan dirasa
cukup dapat mempercepat dan mempermudah proses penyeleksian pemindahan barang hasil
produksi ke kendaraan pengangkut.
Kata Kunc;: sistem kendali, mikrokontroler AT89S5J, otomatis, conveyor barang
PENDAHULUAN
Dunia industri saat ini memerlukan
suatu peralatan yang dapat bekerja secara
otomatis untuk meningkatkan produktivitas,
mempersingkat waktu produksi, menurunkan
biaya produksi dan meniadakan pekerjaanpekerjaan rutin dan membosankan yang harus dilakukan manusia.
Pengamatan di lapangan tentang pro-
202
ses pemuatan barang hasil produksi pada gudang penyimpanan temyata masih menggunakan tenaga manusia. Demikian pula proses
penghitungan jumlah barang yang akurasinya
masih rendah karena dilakukan secara manual.
Salah satu altematif yang dapat mengatasi itu semua adalah dengan diciptakannya
suatu alat yang dapat bekerja secara otomatis. Tujuan dan tulisan ini adalah memapar-
203
"---r-
-~
Ttdak
Sensor2
~4cm
Y.
Y.
Motor 2
'~I
>
~'k
L T~.k
~~nsor4
Y'r--
7 Segme;rt1!
f
Tldak
I Y.
J
!
!7 segment2
7,segment3
31
'OFF'
--r-
7 segment)/,
T~.k
L
~
'Counter"
,/',
~Sensor5
~ 'C':"}"ter" I
IMotor
'Counter"
1,2~:
'OFF'
r-
Sensor 3
2::2cm<4cm
-20
Ya
I
7 segment I ;>
y< l~
[ .~
.OW
Buzor
"1
~~"
:,.:..-J
T~.k
/
.ow ~ent2
-+Buzor
Va
.
Buzer
'ON"
-10
[~~
,
l'~1
~
~~-
204
Catu Daya
keluarannya adalah 5 mA sampai IA. Rangkaian eatu daya ini disebut juga power supply
atau power regulator. Jenis rangkaian power
regulator terse but adalah rectifer dua fase.
Tegangan DC yang dihasilkan sebesar 12
Volt untuk motor DC dan 5 Volt untuk mikrokontroler AT89S5I, LED, dan seven segment.
Rangkaian eatu daya tergambar pada Gambar
4.
Rangkaian
Sensor
Indikator LED
Seven Segment
Buzzer
Mikrokontroller
AT89S51
Mikrokontroller
AT89S51
,...-------- ",,--
5v
..........-..--.--.--........--.....-..--.--........
r~:~
L
';ClJ::'
,,'
'000'
$- 1::.
m!~~
~
~~
., .
~~
,~,.
if'~nr
10<
"
~ ::::::-::
:-,,' I
m
,
~=
5v
10<
Juml e...n,
B...ng
'
-
_CeO
Randa"
e.'ln, Tinl,i
~lJl.~ii~~.:~i1:
..:' .
1..
'-=...
'!"I"
II
I
I
I
I
I
I
I
~~!!,
'.r::::':.U:
B.,8noRaj."t
~-----------~
"""'"
1&II:
~II
IOKu
5v
,,',
~
-9!
'000 .
1&II:
1'<
- - - -- _ _ _ _ _ _ _ J L
J L_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __
<
tegangan pada terminal negatifnya maka output akan bersifat "LOW" (V+ < V-).
Program mikrokontroler akan bekerja
pada kondisi masukan "LOW". Motor 1 akan
berputar untuk menjalankan conveyor pada
saat sensor 1 terhalang dari cahaya.
Mikrokontroler
Mikrokontroler berfungsi sebagai pengatur kerja alat agar dapat bekerja secara
sistematis. Hasil keluaran dari blok sensor
dikirim ke mikrokontroler untuk diproses.
Mikrokontroler kemudian mengirimkan data
hasil olahan ke blok keluaran. Mikrokontroler pada pemindah barang otomatis ini
menggunakan dua IC AT89S51. Penggunaan
205
12V
5V
1000~
4700
D2
Gambar 4. Rangkaian Catu Daya
5v
5v
-o
5v
5v
IOOr!
~ t
PO.O
PO.1
PO.2
PO.3
POA
PO.5
4700
100
.c 220V
~
~
-<I
_
-< I
x -+I->---r-'
7812
Y~;
"70~f
IN"~
5V
'
JJ-~
DZ
~ -Go.s} j8
-r
m
~
-~
..L
206
,
1
Bit
Bit 0 Bit 3
Port 1
~o
B~l
B~2
B~4
B~5
B~6
B~7
B~O-B~3
Port 2
Bit4 - Bit 7
Bit 4 - Bit 7
Port 3
Bit0 - Bit3
Bit4 - Bit7
Pen22unaan
Digit ke 2 pada
Seven segment
Digit ke 1 pada
Seven segment
Sensor 1
Sensor 2
Led merah
Led biru
Led putih
Buzzer
Digit ke 2 pada
Seven segment
Digit ke 1 pada
Seven segment
Digit ke 2 pada
Seven segment
Digit ke 1 pada
Seven segment
Bit
B 0
- Bit 1
Bit 2 Bit 3
Bit 4 Bit 5
Port 1
Bit 0
Bit 1
Bit2
Bit 3
Bit4
Bit 5
Bit 6
Port 2 Bit 0 Bit 3
Bit 4
- Bit 7
rokontroler 1, serta port 3 pada mikrokontroler 2 digunakan sebagai penampil elektronik dengan menggunakan seven segment.
Seven segment yang digunakan adalah seven
segment common anoda (CA). Blok keluaran menggunakan IC 74LS47. IC jenis ini
berfungsi sebagai dekoder data biner menjadi data desimal dan eoeok dengan seven
segment CA. Konversi data tersebut terlihat
pada Tabel 3. Data juga harns dikonversikan
dalam bentuk heksadesimal agar seven segment menampilkan data yang diinginkan.
Penggunaan IC 74LS47 akan membebaskan
satu port pada mikrokontroler sehingga dapat
digunakan untuk 2 buah seven segment.
Penggunaan
Motor 1
Motor 2
Motor 3
Sensor 1
Sensor 2 (switch)
Sensor 3 (switch)
Sensor 2
Sensor 3
Sensor 4
Sensor 5
Digit ke 2 pada
Seven segment
Digit ke 1 pada
Seven segment
Uji Coba Catu Daya
Uji eoba rangkaian eatu daya dilakukan dengan eara merangkai rangkaian eatu
daya seperti diperlihatkan pada Gambar 7. Titik uji yang dilakukan adalah terhadap titik A
dan titik B baik itu berupa tegangan ataupun
arus yang melewatinya. Alat yang digunakan
untuk mengambil data dalam pengukuran ini
adalah multitester digital.
Rangkaian ini menggunakan eatu daya
dengan tegangan 5 volt dan 12 volt. Tegangan 5 V dibutuhkan untuk tegangan masukkan sensor, mengendalikan mikrokontroler
AT89S51, serta mengaktifkan keluaran pada
207
Tegangan
LDR
(volt)
0,72
0,76
0,74
1,07
1,29
1,30
1,8
2,12
2,22
2,53
Kondisi
Aktif
High
High
High
High
High
High
Low
Low
Low
Low
seven segment. Tegangan 12 V dibutuhkan 11,89 V untuk titik A dan 4,89 Volt untuk titik
sebagai sumber tegangan untuk mengaktitkan B. Standar tegangan IC regulator 7805 adalah
motor DC. Tegangan pada lilitan sekunder sebesar 5 Volt dan 12 Volt untuk IC regulator
(VPk)besamya adalah 1,414 x Vnns(12 V) 7812. F aktor kesalahan dari hasil pengukuran
atau sebesar 16,87 V, dibulatkan menjadi 17 pada titikA sebesar 0,91 % {(12 - 11,89) 1l2}
V. Rangkaian membutuhkan tegangan 12 V dan untuk titik B adalah 2,2% {(5 - 4,89) /
sehingga diperlukan IC regulator 7812 yang 5}. Batasan toleransi kesalahan alat yang bisa
mampu menghasilkan tegangan sebesar 12V. digunakan adalah 8 %, sehingga eatu daya ini
Keluaran dari IC regulator 7812 diredam memenuhi syarat untuk digunakan. Hal yang
menjadi 5 V dengan menggunakan IC regula- menyebabkan terjadinya kesalahan adalah
tor 7805.
tegangan listrik PLN yang tidak stabil, peTegangan yang dikeluarkan oleh eatu rubahan tegangan akibat pembebanan, kerudaya yang telah diukur multitester digital, sakan pada crafo dan komponen-komponen
mendapatkan pembaeaan tegangan sebesar lain, dan kesalahan manusia.
208
(1)
Jarak jangkauan sensor antara pemancar LED dengan penerima LDR diuji mulai
Gambar 8. Motor DC
5v
S."""'
'0
Sensor 2
SensorJ
Sensor 4
SensorS
Sensor 6
1.1
1.2
1.3
1..
'.5
MotorDC
Porto,Q
0.1
02
03
0.<
0.5
AT89S51
0.1
0.11 0.11
0.97 4.11
4,11 0,97
2
0.2
-
0.3
0.4
0.5
0,99 0,11
4,97 0,11
0,11 4,97
0,10 0,11
4,97
0,12
0,11
4,97
CW
CCW
CW
CCW
CW
CCW
209
(detik)
08,01
08,84
08,90
09,22
09,11
08,85
08,02
08,23
08,64
08,30
08,55
(detik)
11,62
10,72
11,50
11,31
12,50
10,86
11,56
11,21
12,54
11,38
11,52
dari Vcc. Tegangan Pada kaki - Vcc terhubung pada pengendali mikrokontroler yang akan
ke ground sehingga tegangan keluaran dari aktif jika diberi masukan low.
komparator sebesar 0 V. Terhalangnya LED
dari cahaya menyebabkan kondisi sensor be- Uji Coba Motor DC
rada pada posisi tidak aktif(low). Kondisi ini
dimanfaatkan untuk memberi masukan keMotor DC yang digunakan dalam
210
...
211
nadarma. Depok.
http://adibakri. wordpress. com/2008/05/2 5/
light-dependent-resistor/, Mei 2009.
http://alldatasheet.coml, Mei 2009.
212