Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH

: MEKANIKA TEKNIK

DOSEN

: Dr. ARYANTI VIRTANTI ANAS, ST, MT.

TUGAS

OLEH
TOMMY TRIANTO TANDO
D621 12 274

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

MAKASSAR
2015

Resume Gaya
Gaya adalah suatu sebab yang mengubah sesuatu benda dari
keadaan diam menjadi bergerak atau dari keadaan bergerak menjadi diam.
Dalam mekanika teknik, gaya dapat diartikan sebagai muatan yang bekerja
pada struktur. Ketika kita melihat sebuah pesawat terbang melayang di
udara, makadapat dipahami adanya pengaruh gaya-gaya yang mengangkat
dan mendorong pesawat tersebut. Lain halnya apabila ada sebuah benda
tergantung pada sebuah kawat dan tetap diam tidak bergerak, maka sukar
dipahami adanya pengaruh gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut,
kecuali apabila kawat tersebut putus. Apabila kawat tempat benda
bergantung itu putus, maka segera dapat dipahami pengaruh gaya-gaya di
dalam

sistem

itu,

yaitu

pengaruh

gaya

berat

pada

benda

yang

mengakibatkan benda jatuh jika kawat putus dan pengaruh suatu gaya yang
menyebabkan
tersebut.

kawat tegang selama benda bergantung pada kawat

Gaya

yang

digambarkan

tersebut

di

atas

disebut

Gaya

Tersembunyi, yaitu gaya yang tersembunyi di dalam konstruksi. Gaya-gaya


semacam inilah yang akan kita bahas lebih lanjut dalam bidang ilmu gaya
Mekanika Teknik.
Gaya merupakan salah satu besaran vektor yang dapat ditentukan
besaran/nilai dan arahnya. Pada suatu struktur bekerja gaya atau muatan
dengan sifat-sifatnya sebagai berikut:
1. Mempunyai besaran.
2. Mempunyai arah.
3. Mempunyai titik tangkap.
Jika pada sebuah benda bekerja gaya yang dapat mengimbangi berat
sendiri bendanya, maka benda akan berubah keadaan. Selanjutnya kita
amati sebuah benda yang jatuh ke bawah, disebabkan karena ada gaya

yang menarik ke bawah. Gaya itu adalah berat sendiri dari benda tersebut
akibat pengaruh gravitasi. Gaya berat tersebut mempunyai arah ke bawah
dan bekerja melalui titik berat benda. Hal ini menunjukkan bahwa sebuah
gaya mempunyai besaran atau nilai, arah, dan titik tangkap. Untuk
menggambarkan gaya, lazim digunakan anak panah. Besarnya suatu gaya
dapat digambarkan berupa panjang anak panah, makin panjang anak
panah, makin besar pula gayanya. Gaya dinyatakan dalam satuan berat
yaitu Newton. Arahnya ditunjukkan dengan arah mata panah. Titik tangkap
sebuah gaya ditunjukkan oleh sebuah garis melalui sumbu batang panah.
Sebagai contoh sebuah gaya P = 50 kN bekerja tegak lurus ke bawah, dan
titik tangkap melalui sumbu batang panah, diperlihatkan pada Gambar 1.1.

Bila ada sejumlah gaya yang bekerja pada sebuah benda, maka
kesetimbangan gaya-gayanya ditentukan dengan resultan gaya. Untuk
menghitung berbagai gaya ini digunakan salib-sumbu ortogonal XY, dan
semua gaya dilukiskan di dalam bidang ini agar dapat dihitung secara
aljabar, disamping itu juga dapat digunakan cara grafis. Untuk penyelesaian
secara aljabar ditetapkan tanda sebagai lazimnya digunakan di dalam salibsumbu, yaitu :
Gaya Positif, suatu proyeksi gaya pada suatu sumbu akan positif,
bila arah

gaya tersebut ke kanan, atau ke atas.


Gaya negatif, suatu proyeksi gaya pada suatu sumbu akan negatif,
bila
arah gaya tersebut ke kiri, atau ke bawah.
Dua gaya dikatakan setimbang, jika besarnya sama, arahnya
berlawanan dan segaris kerja. Untuk tiga gaya dikatakan setimbang, apabila
gaya yang satu dengan resultan dua gaya lainnya mempunyai besaran yang
sama, segaris kerja dan arahnya berlawanan.
Contoh soal: tentukan resultan dari komposisi gaya-gaya dan arahnya
pada gambar di bawah ini.

Penyelesaian :

Besarnya resultan gaya adalah :

Gaya

gesek

terjadi

pada

permukaan

dua

buah

benda

yang

bersentuhan. Misalnya : Antara buku dengan meja , roda kendaraan dengan


jalanan, dan meja dengan lantai. Gaya gesekan juga memiliki arah. Arah
gaya gesekan adalah berlawanan dengan arah gerak benda. Bila buku yang
ada diatas meja ditarik kekanan, marah arah gaya gesekan kekiri. Demikian
pula bila buku ditarik ke kiri, maka arah gaya gesekan ke kanan. Oleh
karena arah gaya gesekan berlawanan dengan arah gerak benda, maka
gaya gesekan cenderung menghentikan gerak benda.
Hukum I Newtoon : Suatu benda yang sedang diam cenderung untuk
tetap diam, atau yang sedang bergerak lurus beraturan cenderung terus
bergerak lurus beraturan, jika gaya resultannya nol.
jika F = 0, maka a = 0, atau v = konstan
Maka hukum I Newton itu adalah kecenderungan benda untuk
mempertahankan posisinya (yang sedang diam cenderung untuk diam
terus, atau yang sedang bergerak cenderung untuk terus bergerak )
dinamakan sebagai hukum inersia.
Hukum II Newton berkaitan dengan resultan gaya tidak sama dengan
nol. Dalam kehidupan sehari hari banyak kita jumpai resultan gaya yang
tidak sama dengan nol. Contohnya ketika kita mendorong meja hingga
bergerak. Mulamula meja itu diam, karena tidak ada gaya yang bekerja
sehingga Setelah didorong atau diberi gaya , barulah meja bergerak . Makin
kuat

kita

mendorong

meja

maka

semakin

cepat

meja

bergerak

(percepatan). Sebaliknya, makin pelan kita mendorongnya meja bergerak

semakin lambat, berarti terjadi perlambatan atau percepatan negatif.


Dengan demikian hubungan antara gaya dengan percepatan Newton
merupakan orang pertama yang merumuskan hal ini dalam hukum
keduanya yang berbunyi percepatan yang dihasilkan oleh suatu gaya pada
sebuah benda, berbanding terbalik dengan massa bendanya. Dapat
dirumuskan:
a=

F
m

Keterangan :

atau F= m.a
a = percepatan dalam satuan m/s2

F = gaya, dalam satuan Newtoon


m = massa, dalam satuan kg
Hukum III Newton menyatakan apabila benda pertama mengerjakan
gaya pada benda kedua maka benda kedua juga mengerjakan gaya pada
benda pertama, sama besar dan berlawanan arah dengan gaya pada benda
pertama.
F aksi = - Freaksi tanda negatif menunjukan arah berlawanan.
Peristiwa sehari hari berkaitan dengan hukum III Newton banyak kita
alami, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Saat menendang bola, bola meluncur kedepan, sedangkan kaki kita
terdorong ke belakang.
2. Orang menembakkan senapan, peluru terdorong keluar senapan,
sedangkan senapan terdorong kebelakang.
3. Balon ditiup kemudian diepaskan. Angin keluar dari balon dan balon
terdorong kedepan.
Analisis Gaya Pada Bidang Datar

1. Gaya searah sumbu X.


Setelah diberi gaya, balok yang semula diam menjadi bergerak. Gaya
yang bekerja sejajar sumbu x adalah Fcos.
Hal ini dinyatakan dengan hukum Newton sebagai:
Fx = m.a
Fcos - f ges = m. a
Keterangan : F = gaya tarik ke kanan. (N)
f ges = gaya gesekan ke kiri (karena lantai licin maka f ges =
0).
m = massa beda (m)
a = percepatan (m/s2).
2. Gaya searah sumbu y.
Pada sistem balok ini terdapat 3 gaya yang sejajar sumbu y yaitu N
ke atas, w ke bawah dan F.sin ke atas. Akan tetapi balok dalam keadaan
setimbang yaitu balok tidak bergerak ke atas atau kebawah. Dalam hal ini
percepatan nol(a=0). Hukum dinyatakan sebagai :
Fy = m.a

N + F.sin - w = m. A
N + F.sin - m. g = 0
Keterangan :

N = gaya tekan normal. (N)


w = gaya berat. (N)
m = massa beda (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2).

Anda mungkin juga menyukai