Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke
4 setelah Amerika Serikat, dengan penduduk yang tinggi hampir 250 juta
jiwa.
Pendidikan yang masih tergolong rendah dan terbatasnya lapangan
pekerjaan merupakan contoh dari sekian banyak masalah yang muncul
terkait dengan jumlah penduduk yang besar. Masyarakat lebih senang
untuk mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Padahal,
lapangan

pekerjaan

merupakan

indikator

penting

bagi

tingkat

kesejahteraan masyarakat dan sekaligus menjadi indikator keberhasilan


penyelenggaraan pendidikan.
Selain itu, terjadinya krisis ekonomi di Indonesia antara lain disebabkan
oleh tatacara penyelenggaraan pemerintahan yang tidak dikelola dan
diatur dengan baik. Akibatnya timbul berbagai masalah seperti korupsi,
kolusi dan nepotisme (KKN) yang sulit diberantas, masalah penegakan
hukum yang sulit berjalan dan monopoli dalam kegiatan ekonomi.
Salah satu program pemerintah yang membutuhkan dukungan dari semua
pihak adalah good governace and clean government. Oleh karena itu,
perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan
terkait dengan permasalahan penduduk Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan good governance?
2. Bagaimana upaya good governance sebagai upaya pencegahan KKN?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memecahkan masalah masalah yang ada di negara
Indonesia.
2. Tujuan Khusus
Memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) semester 5 mata kuliah
Pendidikan Budaya Anti Korupsi (PBAK).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Good Governance
Secara umum, istilah Good and Clean Governance memiliki pengertian
akan segala hal yang terkait dengan tindakan atau tingkah laku yang
1

bersifat mengarahkan, mengendalikan, atau memengaruhi urusan publik


untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Good
Governance tidak sebatas pengelolaan lembaga pemerintahan semata,
tetapi menyangkut semua lembaga baik pemerintah maupun
nonpemerintah (Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM). Bahkan, prinsipprinsip Good Governance dapat pula diterapkan dalam pengelolaan
lembaga sosial dan kemasyarakatan dari yang paling sederhana hingga
yang berskala besar, seperti arisan, pengajian, perkumpulan olahraga di
tingkat Rukun Tetangga (RT), organisasi kelas, hingga organisasi di
atasnya.
B. Upaya Good Governance terkait pencegahan KKN
Menurut United National Development Program (UNDP) ada 14 prinsip
Good Governance, yaitu:
1. Wawasan ke Depan (visionary)
2. Keterbukaan dan Transparansi (openness and transparency)
3. Partisipasi Masyarakat (participation)
4. Tanggung Gugat (accountability)
5. Supremasi Hukum (rule of law)
6. Demokrasi (democracy)
7. Profesionalisme dan Kompetensi (profesionalism and competency)
8. Daya Tanggap (responsiveness)
9. Keefisienan dan Keefektifan (efficiency and effectiveness)
10.Desentralisasi (decentralization)
11.Kemitraan dengan Dunia Usaha Swasta dan Masyarakat (private Sector
and civil society partnership)
12.Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan (commitment to reduce
Inequality)
13.Komitmen pada Lingkungan Hidup (commitment to environmental
protection)
14.Komitmen Pasar yang Fair (commitment to Fair Market)
BAB III
METODE
A. Rencana pelaksanaan
1. Memperluas wajib pendidikan dari 9 tahun menjadi 12 tahun dan
pengembangan skill bagi masyarakat Indonesia.
2. Membuka lebar lapangan pekerjaan melalui UMKM, mempermudah ijin
usaha dan akses modal/ dana untuk mengembangkan UMKM, serta
mengadakan pelatihan dan pendampingan UMKM.
3. Pentingnya membentuk tata cara penerimaan pegawai/ karyawan
negeri maupun swasta dengan menganut asas Good Governance.

4. Mempersatukan peran penegak hukum (polisi, jaksa, hakim, KPK, dll)


dalam upaya memberantas KKN baik dalam lingkup kecil maupun
besar.
B. Kerjasama dengan institusi terkait
Agar rencana berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka
dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dalam rencana tersebut
membutuhkan kerjasama dengan berbagai dinas tekait, seperti :
1. Dinas Pendidikan
2. Dinas Tenaga Kerja
3. Dinas Perindustrian dan Koperasi
4. BUMN dan BUMD
5. Serta berbagai pihak hukum
C. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari rencana tersebut meliputi :
1. Masyarakat Indonesia dapat mengenyam pendidikan setara SMA dan
memiliki ketrampilan dan mendapat pekerjaan sesuai dengan skill
tersebut.
2. Sistem reqruitment pegawai/ karyawan dengan cara yang bersih dan
menghindari KKN diyakini akan memberikan dampak yang baik bagi
kemajuan Indonesia dari berbagai aspek sehingga akan tercipta
kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan yang merata di seluruh
negeri.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diterapkannya Good Governance di Indonesia diharapkan tidak hanya
membawa dampak positif dalam sistem pemerintahan saja, akan tetapi hal
tersebut mampu membawa dampak positif terhadap badan usaha nonpemerintah. Dengan landasan yang kuat diharapkan akan membawa
bangsa Indonesia kedalam suatu pemerintahan yang bersih dan amanah.
B. SARAN
1. Untuk pihak pemerintah diharapkan dapat menjalankan pemerintahan
berdasarkan asas Good Governance, sehingga dalam berbagai aspek
pemerintahan akan tercipta budaya pemerintahan yang sehat, bersih,
adil, dan aman.

2. Untuk pihak kampus Poltekkes Kemenkes Yogyakarta diharapkan


dengan adanya mata kuliah PBAK ini, mahasiswa dapat mengerti dan
peduli tentang korupsi dan bisa menjadi agent of change untuk ikut
mencipatakan kehidupan Indonesia yang bebas dari korupsi serta dapat
mengerti dan menerapkan asas Good Governance.

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER


PROPOSAL GOOD GOVERNANCE
DISUSUN UNTUK MEMPERBAIKI PEMERINTAHAN DI INDONESIA
Mata Kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi (PBAK)

ELIDA NURUL FITRI


P07124113015

JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2015/ 2016

Anda mungkin juga menyukai