JUDUL
STUDI TEKNIS PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA
TAMBANG BATUBARA DI TANDUNG MAYANG PT. KITADIN
KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG, PROVINSI KALIMANTAN
TIMUR
rakyat
dengan
memperhatikan
pelestarian
fungsi
dan
BATASAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
V. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari studi teknis pengupasan lapisan tanah penutup adalah:
1. Memperbaiki metode kerja alat-alat pengupasan, untuk tujuan tercapainya
semua produksi atau penggalian tanah penutup
VI. METODE PENELITIAN
1. Studi literatur
Dalam melaksanakan studi literatur, dilakukan dengan mencari bahanbahan pustaka yang menunjang yang diperoleh dari perusahaan terkait,
perpustakaan, peta, grafik, tabel dan spesifikasi alat.
2. Pengamatan lapangan
Dilakukan dengan melakukan peninjauan lapangan untuk melakukan
pengamatan langsung terhadap topografi daerah, vegetasi dan cuaca yang
akan diambil.
3. Pengambilan data
Studi Literatur
3
Observasi Lapangan
Pengambilan Data
DATA PRIMER
Jenis material.
Metode/pola pengupasan
lapisan tanah penutup.
Waktu edar dari alat muat
dan angkut.
Factor hambatan pada
pengupasan lapisan tanah
penutup.
DATA SEKUNDER
1. Peta yang berkaitan dengan
daerah penelitian.
2. Data curah hujan.
3. Spesifikasi
alat
yang
digunakan.
4. Data geologi daerah penelitian.
5. Topografi daerah penelitian.
Pengolahan data
Hasil
(evaulasi)
kesimpulan
VII.
DASAR TEORI
Pengertian kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup yaitu pemindahan
suatu lapisan tanah atau batuan yang berada diatas cadangan bahan galian,
4
e. Cara Konvensional
Cara ini menggunakan kombinasi alat-alat pemindahan tanah mekanis
(alat gali, alat muat, dan alat angkut), seperti kombinasi antara Bulldozer,
Wheel Loader dan Dump Truck.
Bila material tanah penutup lunak bisa langsung dengan menggunakan alat
gali muat, sedangkan bila materialnya keras mungkin menggunakan ripper
atau pemboran dan peledakan untuk pembongkaran tanah penutup, dan
kemudian dimuat dengan alat muat ke alat angkut, dan selanjutnya diangkut
ke tempat pembuangan dengan alat angkut.
ditentukan.
Waktu istirahat yaitu waktu berhenti bekerja yang lebih lama dari
(Sumber:elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/indexpemindahan_tana
h_mekanis.htm, 2009)
Gambar 7. Metode Perimeter
2. Metode Out Crop
Sama seperti metode perimeter dipakai pada daerah yang datar.
Dilakukan dengan penentuan plot-plot dimana setelah plot-plot
ditentukan letak dan ukurannya, maka Bulldozer mulai membuka dari
sebelah dalam ke arah luar plot dengan gerakkan searah jarum jam.
11
(Sumber:elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/indexpemindahan_tana
h_mekanis.htm, 2009)
Gambar 8. Out Crop
3. Metode Kontur
Metode ini umumnya diterapkan pada daerah yang berbukit,
Bulldozer mulai melakukan penambangan dari atas bukit ke bawah
pada daerah dengan ketinggian yang sama.
(Sumber:elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/indexpemindahan_tana
h_mekanis.htm, 2009)
Gambar 9. Metode kontur
4. Metode zig-zag
12
Metode Zig-zag ini sama dengan meetode perimeter dan out crop
yaitu dilakukan pada daerah-daerah yang datar.
(Sumber:elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/indexpemindahan_tana
h_mekanis.htm, 2009)
Gambar 10. Metode zig-zag
5. Metode Pembakaran
Tumbuhan / tanaman dibakar dari arah lawan angin baris per baris.
(sumber:http://tambangindo.blogspot.co.id/2012/03/metodepenamban
gan-batubara.html)
Gambar 11. Metode pembakaran
6. Metode Penumpukan
13
(sumber:http://tambangindo.blogspot.co.id/2012/03/metodepenamban
gan-batubara.html)
Gambar 12. Metode penumpukan
7.3 Teknis Pelaksanaan Pengupasan Lapisan Tanah Penutup
Hal yang perlu diperhatikan dalam teknis pelaksanaan pengoperasian
bulldozer untuk pekerjaan pengupasan lapisan penutup, yaitu :
-
Jarak dorongnya diusahakan tidak terlalu jauh, dimana hal ini berkaitan
dengan waktu edar, apabila jarak dorong terlalu jauh maka akan dapat
mengurangi kemempuan produksinya. Jarak dorong rata-rata oleh
Bulldozer dalam pengupasan lapisan tanah penutup bisanya berkisar 50 m.
7.4 Metode Kerja Alat Mekanis Pada Pengupasan Lapisan Tanah Penutup
14
melalui
jalan
yang
sama
akan
menyebabkan
di
atas
permukaan
tanah,
mendorong
ke
depan
15
- Pola kerja Cross Loading adalah pola kerja pemuatan dengan lintasan
saling berpotongan tegak lurus, dan alat angkut juga ikut aktif.
c. Metode kerja Dump Truck
Bila alat gali yang dipakai berupa Wheel Loader maka sangat perlu untuk
memilih alat angkut dengan kapasitas yang seimbang dengan out put dari
Wheel Loader itu. Apabila penyesuaian pemilihan kapasitas alat angkut
dengan out put Wheel Loader tidak seimbang maka tidak akan mencapai
kondisi keserasian alat berat yang dipakai, ini akan mempengaruihi dalam
penanganan material dari pengupasan lapisan tanah penutup itu. Adapun
fungsi utama dari Dump Truck pada kegiatan pengupasan lapisan tanah
penutup yaitu sebagai pengangkut material yang telah digali dan dimuat oleh
Wheel Loader tadi ke tempat penimbunan material yang telah direncanakan
sebelumnya.
Ada tiga macam cara Dump Truck mengosongkan muatannya, yaitu :
- End dump or rear dump, mengosongkan muatan ke belakang
- Side dump, mengosongkan muatan ke samping
- Bottom dump, mengosongkan muatan ke arah bawah.
Jika digunakan alat gali muat dalam hal ini excevator, jenis backhoe maka
ada beberapa metode penggalian pemuatan yang dapat diterapkan antara lain :
1. Frontal Cuts
Alat muat berhadapan dengan muka jenjang atau front penggalian
danmulai menggali ke depan dan samping alat muat. Dalam hal ini
16
17
Pada cara ini truk kedua menunggu selagi alat muat mengisi
truckpertama, setelah truck pertama berangkat, truck kedua berputar
dan mundur,saat truck kedua diisi, truck ketiga datang dan
melakukan manuver, danseterusnya (Gambar 8).
-
18
60 menit
19
Operator (op)
Material (m)
60 menit
= (x) trip
Operator (op)
Material (m)
20
Effesiensi kerja
Effesiensi kerja
21
Kegiatan
1.
Observasi Lapangan
2.
3.
4.
Presentasi
Waktu (minggu)
2
3
4
Basic Surface Mining, 2010, Direct Dozing Method Downhill Dozer, Wedge
bestcoaltrading.blogspot.com. Yogyakarta.
Indonesianto Y, 2007, Pemindahan Tanah Mekanis, Jurussan Teknik
Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta. Yogyakarta.
Santjoko O, 2008, Penggusuran Tanah Mekanis, Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional Yogyakarta, Yogyakarta.
Setiawan A, 2008. Kajian Teknis Pengupasan Lapisan Tanah Penutup Site
BMSA
Sanga-Sanga,
Kalimantan
Timur,
Jurusan
Teknik
23