BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Definisi Komunitas
American Nurse Association (ANA) 2004, mendefinisikan keperawatan kesehatan
komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari
populasi dengan mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan
keperawatan
dan
kesehatan
masyarakat.
Praktik
tersebut
dilakukan
secara
komprehensif, umum (tidak terbatas pada kelompok tertentu), berkelanjutan, dan tidak
terbatas pada keperawatan yang bersifat episodic (Efendi, 2009).
WHO (World Healt Organization) tahun 1974 mendefinisikan komunitas sebagai suatu
kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan
minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota
masyarakat yang satu dengan yang lain (Mubarak, 2009).
Keperawatan kesehatan komunitas menurut american publik health association, 2004
yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan profesional yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan pada keseluruhan komunitas (Efendi,
2005).
2.
3.
7
d) Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai resiko tinggi
terhadap timbulnya masalah kesehatan sebagai berikut (Efendi, 2009)
Masyarakat disuatu wilayah (Rt, Rw, Kelurahan, Desa) yang mempunyai :
Jumlah bayi meninggallebih tinggi dibandingkan daerah lain
Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain
Cakupan pelayan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam berdarah
dan lainnya).
Masyarakat di lokasi atau barak pengungsian akibat bencana atau akibat lainnya
Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah terpencil
dan perbatasan.
Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit seperti daerah
transmigrasi.
4.
8
kesadaran dari dalam diri individu, kelompok, atau masyarakat itu sendiri. Tujuan
utama pendidikan kesehatan adalah agar seseorang mampu (Mubarak, 2009) :
Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri
Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalah nya, dengan sumber
daya yang ada pada mereka dan ditambah dengan dukungan dari luar.
Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna , untuk meningkatkan taraf hidup
sehat dan kesejahteraan masyarakat.
c) Kerja Sama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jikatidak
ditanggani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat
luas.Kerjasama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan
komunitas, melalui upaya ini berbagai persoalan didalam lingkungan masyarakat
akan dapat diatasi dengan lebih cepat (Mubarak, 2009).
5.
kebutuhannya
yang
tidak
sesuai
dengan
prioritas
kesehatan
yang
9
komunitas dan populasi meliputi perspekstif, prioritas dan nilai dari pupolasi dalam
menginterpretasikan data dan kebijakan, memutuskan program, serta memilih
strategi yang sesuia untuk dilaksanakan.
d. Pencegahan primer merupakan hal yang prioritas dalam memilih tindakan yang
sesuai.
Pencegahan primer meliputi promosi strategi kesehatan dan proteksi kesehatan.
e. Memilih strategi untuk menciptakan lingkungan sehat, kondisi sosial, dan ekonomi
pada populasi yangberkembang merupakan fokus utama
Intervensi keperawatan kesehatan komunitas meliputi pendidikan, pengembangan
masyarakat, perencanaan sosial, kebijakan pengembangan, serta enforcement.
Intervensi tersebut akan berkembang ketika perawat bekerja dengan komunitas dan
berakibat pada hukum, peraturan, kebijakan, dan prioritas dana. Advokasi pada
komunitas untuk menciptakan kondisi sehat merupakan bagian penting dari praktik
keperawatan kesehatan komunitas.
f. Tanggung jawab mencakup keseluruhan populasi yang memerlukan intervensi atau
pelayana spesifik
Beberapa faktor resiko tidak terdistribusi
komunitas berfokus pada keseluruhan populasi dan tidak hanya pada masyarakat
yang datang kepelayanan.
g. Pengunaan sumber-sumber kesehatan yang optimal untuk mendapatakan perbaikan
yang terbaik dari populasi merupakan kunci pokok dari kegiatan praktik.
Perawat kesehatan komunitas harus terlibat dalam koordinasi dan organisasi tindakan
dalam merespon isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan .perawat komunitas
menggunakan dan memberikan informasi pada pembuat pembijakan berdasarkan
bukti ilmiah yang berhubungan dari hasil akhir(outcome) aksi spesifik, program, atau
10
kebijakan seperti keuntungan biaya atau efektivitas biaya dari strategi yang potensial.
Perawat kesehatan komunitas harus selalu berkembang untuk mencari bukti ilmiah.
h. Kolaborasi dengan berbagai jenis profesi, organisasi, dan perkumpulan merupakan
cara paling efektip untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan populasi
Menciptakankondisi dimana komunitas selalu sehat merupakan suatu proses yang
sangat komplek dan memerlukan sumber daya yang intensif. Perawat kesehatan
komunitas diharapkan bekerja sama dengan berbagai disiplin ilmu dan profesi dalam
upaya peningkatan kesehatan populasi. Identifikasiperawat kesehatan komunitas
akan pentingnya tindakan legislatif serta keterlibatan kebijakan sosial dan kesehatan
disemua tingkat. Kolaborasi ini kemungkinan terjadi dalam sistem pelayanan
kesehatan dan pemerintah mengadopsi program promotif dan kebijakan yang perlu
direvisi.
Dalam Mubarak, 2009 mengatakan terdapat tiga prinsip dalam keperawatan komunitas
yaitu ;
Kemanfaatan : intervensi atau pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas yang
dilakukan harus memberikan manfaat sebesar besarnya bagi komunitas, artinya ada
kesimbangan antara manfaat dan kerugian.
Otonomi :keperawatan komunitas, masyarakat diberikan kebebasan untuk melakukan
atau memilih alternatif terbaik yang disediakan.
Keadilan :tindakan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas
komunitas.
6.
11
Memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat sesuia diagnosis masalah yang terjadi, mulai dari masalah yang
bersifat sederhana, sampai masalah yang kompleks.
Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien
Menggunakan proses keperawatan dalam mengidentifikasi diagnosis keperawatan,
mulai dari masalah fisik sampai psikologis..
b. Pembela Klien (Client Advocate)
Bertanggung jawab untuk membantu
klien
dan
keluarga
dalam
12
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara bekerja sama
dengan tim kesehatan yang lain, baik perawat dengan dokter, perawatan dengan ahli
gizi, perawata dengan ahli radiologi, dan lain sebagainya yang barkaitan
mempercepat proses penyembuhan kien.
f. Koordinator (Coordinator)
Perawat diharapkan mampu untuk
mengarahkan
merencanakan,
dan
13
Tujuan
kesehatan pada masyarakat sehingga dapat di tentukan tindakan yang harus diambil
untuk mengatasi masalah yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial, ekonomi,
dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya (Mubarak, 20009).
Data harus akurat sehingga dapat dilakukan analisis untuk pemecahan masalah.
Pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah (Mubarak, 2009) :
Data Inti.
Data lingkungan.
Pelayanan kesehatandan sosial.Ekonomi.Keamanan dan transfortasi.
Politik dan pemerintah.
Sistem komunikasi.
Pendidikan.
Rekreasi.
Jenis data
b. Jenis Data
Secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan objektif (Mubarak, 2009)
Data subjektif : data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan
oleh idndividu, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang diungkapkan secara
langsung melalui lisan.
Data objektif : data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan, dan
pengukuran.
c. Sumber Data
Data primer : data yang dikumpulkan oleh pengkaji yang dilakukan oleh
mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok,
dan komunitas bedasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
Data sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya data dari kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien, atau medical
record(Mubarak, 2009).
d. Cara Pemgumpulan Data
14
Wawancara atau anamnesis : wawancara adalah kegiatan komunikasi timbale
balik yang berbentuk Tanya jawab antara perawat dengan kilen, atau dengan
masyarakat yang berkaitan dengan masalah kesehatan klien. Wawancara harus
dilakukan dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana, dan
mudah dipahami oleh klien atau keluarga klien. Hasil wawancara atau anamnesis
kemudian dicatat dalam format proses keperawatan.
Pengamatan : pengamatan dalam keperawatan komunitas meliputi ; aspek fisik,
psikologis, perilaku, dan sikap. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan
panca indra dan hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan.
Pemeriksaan fisik : asuhan keperawatan keluarga adalah salah satu bentu asuhan
keperawatan dalam komunitas. Pemeriksaan fisik dilakukan dalam menegakkan
diagnosis keperawatan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi (Mubarak, 20009).
Inspeksi
15
4) Interpretasi data
f. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemampuan kognitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui kesenjangan
atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisis data antara lain
(Mubarak, 2009) :
Menetapkan kebutuhan komunitas
Menetapkan kekuatan
Mengidentifikasi pola respon komunitas
Mengidentifikasi kencedrungan penggunaan pelayanan kesehatan
g. Perumusan Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisis data yang diperoleh maka dapat diketahui masalahkesehatn dan
keperwatan yang di hadapi oleh masyarakat yang selanjutnya dapat dilakukan
intervensi.Masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin diatasi sekaligus.Perawat
komunitas harus membuat prioritas masalah (Mubarak, 2009).
h. Prioritas Masalah
Kriteria penentuan masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan diantaranya
adalah (Mubarak, 2009) :
Perhatian masyarakat
Prevalensi kejadian
Berat ringannya masalah
Kemungkinan masahlah untuk diatasi
Tersedianya sumber daya masyarakat
Aspek politis
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan Hierarki kebutuhan. Menurut
Abraham H. Maslow prioritas masalah dimulai dari :
Keadaan yang mengancam kehidupan
Keadaan yang mengancam kesehatan
Persepsi masyarakat tentang kesehatan keperawatan.
16
1) Core / inti komunitas
a) History
Data ini dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal dikomunitas
dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan data umum mengenai
lokasi daerah binaan (yang dijadikanpraktek keperawatan komunitas) luas
wilayah,iklim, tipe komunitas (masyarakat rural atau urban), keadaan demografi,
struktur politik, distribusi kekuatan komunitas, dan pola perubahan komunitas.
b) Demographic
Mengkaji jumlah komunitas berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan,
ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agama, dan
komposisi keluarga.
c) Ethnicity
Mengkaji mengenai bahasa yang digunakan oleh masyaraka, keluarga, atau
individu, serta pola perilaku yang terjadi didalam masyarakat, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapatkan oleh
anggota masyarakat berdasarkan kebudayaan yang dimilikinya.
d) Vital Statistic
Jabarkan atau uraikan data mengenai angka kematian kasar atau CDR, penyebab
kematian, angka pertambahan anggota, dan angka kelahiran.
e) Values and Beliefs
Mengkaji nilai-nilai yang ada dimasyarakat dimana masyarakat mengenal apa
yang dianggap baik dan dianggap buruk dan mengkaji kepercayaan yang dianut
dalam masyarakat seperti agama.
17
2) Subsistem
a) Lingkunganfisik
Pemukiman (Mubarak, 2009)
1.
2.
3.
Luasbangunan
Bentukbangunan
JenisBangunan
Jabarkanberapaluasnya
Rumah, petak, asrama, pavilion
Permanen,
semipermanen,
4.
Ataprumah
nonpermanen
Genting, sengwelit, ijuk, kayu,
5.
Dinding
asbes
Tembok,
6.
Lantai
ataulainnyasebutkan
Semen, tegel, keramik, tanah,
Ventilasi
kayuataulainnya, sebutkan!
Kurangataulebihdari
15-20%
Pencahayaan
Penerangan
Kebersihan
Pengaturanruangandanperabot
Kelengkapanalatrumahtangga
dariluaslantai
Kurangataucukupbaik
Kurangataucukupbaik
Kurangataucukupbaik
Kurangataucukupbaik
Kurangataucukupbaik
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Sanitasi
Bagaimanacarapenyediaan
air
bersih,
kayu,
bamboo,
termasukfasilitasmandi,
cuci,
dankakus (MCK).
Bagaimanapenyediaan air minummasyarakat, berasaldari air hujan, sumur,
dan PDAM.
Bagaimanapengelolaanjamban,
meliputi:
jenis,
jumlah,
danberapajarakjambandarisumber air.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS URINDO 2013
18
Bagaimansaranapembuangan
air
memenuhisyaratkesehatanatautidak,
limbah
(SPAL),
danapakah
dibuangmencemarilingkungansekitarnya.
Bagaimanapengelolaansampahmasyarakat,
meliputi:
tersediaatautidak,
air
limbah
yang
saranapembuangan,
(balairt/
rw)
ataukelurahan?
Saranahiburanapa yang tersediadidalamkomunitas? Jabarkan!
Apakahdalamkomunitasmempunyaisaranaibadah?
Bagaimanadenganbatas- bataswilayah: sebelahutara, barat,
timur,
danselatan.
Kondisigeografisdalamkomunitas (Mubarak, 2009).
b) Pelayanankesehatandansocial
Pelayanankesehatan
Dikajisaranakesehatan
yang
ada,
sumberdaya
yang
dimiliki
19
Fasilitassosial (Pasar, took, swalayan): lokasiapamudahdijangkau, system
kepemilikannyabagaimanadanapakahbarang
yang
disediakanlengkap
(Mubarak, 2009).
c) Ekonomi
Bagaimanadenganjenispekerjaan
apakahsangatheterogenatau
tiapbulan,
yang
homogeny,
adadalamkomunitas:
berapajumlahpenghasilan
rata-
jumlahpengeluaranrata-
rata
rata
tiapbulandanapakahadapekerjaandibawahumurjikaadaberapajumlahnya
(presentasenya),
iburumahtanggajugabekerjadanusialanjutjugamasihbekerja
(Mubarak, 2009).
d) KeamanandanTransportasi
Keamanan
Bagaimana
system
keamananlingkungan
upayapenanggulangankebakaran
yang
yang
ada,
tersedia,
penanggulanganbencanaapakahpernahdilatihataubelum,
danjikakomunitasdekatdenganperusahaanupayaapa
dilakukandalammenanggulangiadanyapolusi
maupuntanah) (Mubarak, 2009).
Transportasi
Bagaimanadengansaranatransportasi.
yang
(baikmelaluiudara,
Kondisijalan
air,
yang
yang
20
Kelompokorganisasidalamkomunitas
Peransertakelompokorganisasidalamkesehatan (Mubarak, 2009)
f) SistemKomunikasi
Saranaumumkomunikasi
yang
telahtersediadikomunitas:
teleponumum,
pendidikankomunitas,
homogeny,
heterogendantingkatpendidikanmayoritasdalamkomunitas.
Fasilitaspendidikan yang tersedia (formal ataunonformal), meliputi:
Jenispendidikan yang diadakandikomunitas
Sumberdayamanusia, tenaga yang tersedia
Jenisbahasa yang digunakandalamkomunitas (bahasa Indonesia, jawaatau yang
lainnya) (Mubarak, 2009).
h) Rekreasi
Kebiasaanrekreasi yang adadalamkomunitas ,adakahkebiasaanrekreasirutinitas
yang dilakukanseperti: ziarahwaliSongo, kekebunBinatang Surabaya atau yang
lain.Fasilitastempatrekreasi
yang
21
sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian.Diagnosa
keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat, dan pasti tentang status dan masalah
kesehatan klien yang dapat diatasi dengan tindakan keperatan.Diagnosa keperawatan
ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberikan
gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat, baik yang nyata (actual)
maupun yang mungkin terjadi (potensial) (Mubarak, 2009).
D. RENCANA KEPERAWATAN
Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien.Perencanaan asuhan keperawatan
kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan
rencana keperawatan yang disusun harus mencakup elemen-elemen berikut ini (Mubarak,
2009) :
Perumusan tujuan asuhan keperawatan komunitas harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Berfokus pada masyarakat
2. Jelas dan singkat
3. Dapat diukur dan diobservasi
4. Realistis
5. Ada target waktu
6. Melibatkan peran serta masyarakat
Pencapaian tujuan asuhan keperawatan komunitas dengan menggunakan formulasi kriteria
hasil yang mencakup (Mubarak, 2009) :
T = S + P + K.1
S = subjek+ K.2
P = predikat
K.1 = kondisi
K.2 = Kriteria
Dalam perumusan tujuan juga dibuat hal-hal berikut ini (Mubarak, 2009) :
Dibuat berdasarkan goal = sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS URINDO 2013
22
E. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap realisasi dari rencanaasuhan keperawatan yang telah
disusun. Perawat kesehatan masyarakat dalam implementasi asuhan keperawatan komunitas
harus bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya, dalam hal ini melibatkan pihak
puskesmas, bidan, dan anggota masyarakat. Prinsip yang umum digunakan dalam
implementasi pada keperawatan komunitas adalah inovatif, integrasi, rasional, mampu dan
mandiri, serta ugem (yakin atau percaya pada kemampuannya) (Mubarak,2009).
1. Inovatif : perawata kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta
berdasarkan iman dan taqwa (IMTAQ).
2. Integrasi : perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerja sama dengan sesama
profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asa
kemitraan.
3. Rasional : perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional, deni tercapainya rencana program yang telah
disusun.
4. Mampu dan mandiri : perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan
dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten di bidangnya.
5. Ugem : perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannnya dan
bertindak dengan sifat optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai.
Focus implementasi asuhan keperawatan komunitas adalah program kesehatan komunitas
23
dengan stategi community organization dan parthnerships in community (model for
nursing parthnerships)(Mubarak, 2009).
F. EVALUASI
Evaluasi
memuat
keberhasilan
proses
dan
keberhasilan
tindakan
pelaksanaan.
Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila
masalah belum teratasi.