Anda di halaman 1dari 12

COST CONTAINMENT OBAT

DAN BAHAN HABIS PAKAI

TUJUAN
Tergambarnya aspek penekanan biaya yang berkaitan
dengan pengelolaan obat-obatan dan BHP di RS
Fahamnya staf dalam perencanaan pengadaan obatobatan dan BHP di RS berorientasi pada penekanan biaya di
RS
Tergambarnya pemahaman staf dalam pengelolaan obatobatan dan BHP di RS dalam hal pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian dan penjualan
Fahamnya staf RS tentang pengawasan dan
pengendalian pemanfaatan obat-obatan dan BHP yang
berorientasi pada penekanan biaya RS

PRODUK DAN SASARAN


Tersusunnya strategi pengendalian biaya

yang berkaitan dengan pengeloaan obatobatan dan BHP


Terselenggaranya pengawasan
penggunaan obat-obatan dan BHP yang
berorientasi kepada penekanan atau
pengendalian pembiayaan di RS

PERENCANAAN OBAT-OBATAN &


BHP
Diperlukan perencanaan pengadaan obat-obatan dan BHP

disesuaikan dengan kebutuhan, dan sesuai dengan standar


obat dan therapi yang disusun oleh Komite Medis dan komitmen
antara user dengan manajemen tentang obat-obatan dan BHP
yang diperlukan RS.
Jenis generik atau nama kimia obat-obatan dan protokol obat yang
digunakan untuk penyakit ttt adalah kewenangan komite medis
Untuk merk dagang dan keragamannya serta pengadaannya
ditentukan oleh manajemen
Sebaiknya manajemen menentukan item obat-obatan dan BHP
secara efektif , dan tidak mengadakan satu jenis obat atau
BHP dengan bermacam- macam merek dagang khususnya
obat paten.
Adanya input driven dari user menyebabkan high cost economic
dan menjadi beban bagi pasien

UPAYA PERENCANAAN OBAT & BHP


Ka. Ins Farmasi harus menyusun strategic

action plan ( SAP ) yang didalamnya terdapat


visi, misi dan value IFRS, tujuan, sasaran dan
strategi
Menyusun implementation plan selama lima
tahun
Menyusun annual plan yang didalamnya
memiliki program dan kegiatan yang berkaitan
dengan pengelolaan obat-obatan dan BHP RS
Menyusun accountability system untuk
mengukur kinerja dari IFRS

KEBIJAKAN DIREKTUR TENTANG


PERENCANAAN OBAT & BHP
Kebijakan tentang standarisasi obat dan BHP RS yg akan

disediakan oleh RS berdasarkan masukan dan


standar obat dan therapy di RS
pengadaan obat& BHP mrp kewenangan direktur RS
dan item ditekan sekecil mungkin sesuai
kebutuhan
Kebijakan tentang kewenangan IFRS untuk
mengganti obat yang diresepkan oleh dokter yang
isinya atau nama kimianya sama.
agar tdk terjd stagnasi obat & BHP sehingga
kelancaran pengeluaran dan pengadaan akan
terkendali

KEBIJAKAN DIREKTUR TENTANG


PERENCANAAN OBAT & BHP
Kebijakan tentang pengadaan obat obatan yang kompetitif

dan komprehensif, dengan harga yang murah,


terjangkau dan berkualitas baik.
pengadaan obat& BHP panitia pengadaan
barang bekerja sama dengan IFRS dan KM
Kebijakan tentang buffer stock obat & BHP di ruangan
ruangan
agar buffer menjadi terkendali
Kebijakan ttg penyimpanan dan distribusi obat dan BHP
sesuai konsep first in first out .
jika memungkinkan on time delivery agar tdk terjd
kerusakan dan kadaluarsa akibat distribusi tdk terkendali

PENGELOLAAN OBAT &


BHP
Skema pengelolaan obat dan BHP hal 48.

YANG HARUS DITEKANKAN DALAM PENGENDALIAN


YANG BERKAITAN DENGAN PENGENDALIAN BIAYA
RS hanya menggunakan obat-obatan dan BHP sesuai

dengan standar yang telah ditentukan


Pencatatan secara akurat setiap pengeluaran obat & BHP
dari mulai distribusi oleh gudang farmasi sampai dengan
penjualan di apotik dan pemanfaatan di ruangan-ruangan
Penanggung jawab buffer stok harus melakukan kontrol
berkala kesetiap ruangan dan mencatat secara akurat
setiap kekurangan atau kelebihan stok di ruangan- ruangan.
Petugas panitia pemeriksa barang harus tegas
menyesuaikan antara order dengan barang yang
dikirim
Para tenaga medis memberikan obat & BHP sesuai
dengan standar obat dan terapi yang diberlakukan RS

KENDALA YANG SERING DIHADAPI


Pencatatan tidak lengkap
Pembelian dan pemeriksaan tidak sesuai dengan order
Adanya intervensi dari pemasok obat & BHP
Jumlah obat yang keluar tidak sesuai dengan jumlah uang

yang diterima
Banyaknya obat & BHP yang hilang
Kerusakan dan expire akibat sistem inventori tidak berjalan
dengan baik
Para tenaga medis menulis resep tidak sesuai dengan
standar obat dan therapi
Adanya tekanan dari tenaga medis untuk pengadaan obat &
BHP sesuai keinginan masing-masing akibatnya stok
membengkak.

PEMANFAATAN OBAT &


BHP
Sangat bergantung pada profesionalisme para tenaga medis

atau perawat sebagai pengguna


Perlu dilakukan cost containment karena di bbrp negara berdasar
penelitian penggunaan obat & BHP oleh tenaga medis tidak sesuai
standar obat dan terapi
Dilakukan upaya pemanfaatan obat dan BHP berdasarkan ICD X dan
clinical pathway yang bisa menghemat penggunaan obat & BHP
secara bermakna.
Adanya Peraturan Menteri Kesehatan tentang keharusan bagi RS
Pemerintah untuk menggunakan obat generik 100% untuk pasien
tdk mampu atau kelas III untuk menekan high cost economic
Diterapkan program patient safety, dimana salah satu indikatornya
adalah financial risk
Diterapkan tarif INA-CBgs untuk pasien tidak mampu sehingga
dokter dituntut untuk mengelola pasien secara standar ICD X.

YANG PERLU MENJADI PERHATIAN


DALAM PENGENDALIAN BIAYA
Dokter dan perawat mampu bekerja secara sadar biaya

dan berorientasi pada penghematan secara efektif


Dalam pemberian obat harus rasional, jika diperlukan
menggunakan generik sesuai kebutuhan.
RS harus mampu menghitung biaya satuan, baik untuk
kamar perawatan, tindakan medis, tindakan keperawatan
dan unit cost perkasus agar bisa dipantau dan
dikendalikan biaya operasionalnya dengan baik dan
mencegah membengkaknya biaya pelayanan.
Pengendalian sangat tergantung pada tenaga medis dan
perawat sebagai pelaku pemberi pelayanan dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai