Anda di halaman 1dari 13

BABBABBABB

BBAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 KONSEP TEORI KB SUNTIK DEPO PROGESTIN
1. Definisi

Suntik KB Depo Progestin adalah Depo + Medroxyprogesteron Asetat


yang diberikan setiap 3 bulan dengan dosis 150 mg (Hartanto, 2003 : 163)

Suntik KB Depo Progestin adalah Demo Medroxyprogesteron Asetat


(DMPA) mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan tiap 3 bulan dengan
cara disuntik Intramuscular
(Sarwono, 2008; Mk-40)

2. Mekanisme Kerja
a. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi
b. Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit ditembus spermatozoa
c. Perubahan peristaltik Tuba fallopi menghambat konsepsi
d. Mengubah suasana endometrium sehingga tidak sempurna untuk
Implantasi hasil konsepsi
(Manuaba, 2007 ; 444)
3.

Efektifitas
DMPA sangat efektif, dengan angka kegagalan 0,3 kehamilan per 100

perempuan per tahun


Asal penyuntikan di lakukan tetatur sesuai jadwal
(Anna Clasier, 2006:100-101)

4. Waktu Pemberian KB Suntik


a. Pasca Persalinan

Segera ketika masih di rumah sakit (3 hari dari awal masuk rumah
sakit)

Jadwal suntikan selanjutnya

b. Pasca Abortus

segera setelah perawatan

jadwal waktu diperhitungkan

c. Interval

Hari ke- 5 menstruasi

Jadwal waktu diperhitungkan

d. Jadwal waktu suntikan ulang diperhitungkan dengan pedoman

Depo Provera Interval 12 minggu

Norigest Interval 8 minggu

Cyclofem suntikan KB
(Manuaba, 2007 ; 445)

5. Keuntungan Suntik KB
a. Sangat efektif
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang
c. Tidak mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
d. Tidak mempengaruhi ASI
e. Sedikit efek samping
f. Dapat digunakan untuk usia > 35 tahun sampai premenopause
g. Membantu mencegah kanker
h. Menurunkan kejadian tumor jinak payudara
i. Mencegah beberapa penyakit radang panggul
j. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (scle cell)
(Sarwono, 2008 ; Mk- 41)
6. Kerugian Suntik KB
1) Sering ditemukan ganggaun haid, seperti :
siklus haid yang memendek dan memanjang
perdarahan yang banyak dan sedikit
perdarahan tidak teratur / perdarahan bercak
tidak haid sama sekali
2) klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
3) tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut

4)
5)
6)
7)

permasalahan berat badan


tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS
terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
terlambatnya kembali kesuburan bukan kerena terjadinya kerusakan/
kelainan pada organ genetalia, melainkan karena belum habisnya

pelepasan obat suntikan dari deponya


8) terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
9) pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan
tulang, dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan lipido.
(Abdul Bari, 2006:MK 24)
7. Efek Samping
a. Berat badan bertambah
b. Menimbulkan nyeri kepala/ pusing
c. Perdarahan banyak saat menstruasi
d. Mudah tersinggung
e. Payudara tegang
f. Munculnya jerawat
g. Siklus haid tidak teratur
h. Tidak mendapatkan menstruasi (amenorrhoe)
i. Peningkatan tekanan darah
j. Mual muntah
k. Rambut rontok dan kering.
(Manuaba, 1998; 445)
8.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Indikasi KB Suntik Progestin


Usia reproduksi
Nulipara dan yang telah mempunyai anak
Menhendaki kontrasepsi jangka panjang yang memiliki efektifitas tinggi
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
Setelah abortus/ keguguran
Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
Perokok
Tekanan darah <180/110 mmHg dengan masalah ganggan pembekuan

i.
j.
k.
l.

darah/ anemia bulan sabit


Menggunakan obat untuk epilepsy
Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen
Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
Anemia defisiensi besi

m. Mendekati usia menapouse yang tidak mau/ tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi kombinasi.
(Abdul Bari, 2006:MK 43)

9. Kontra Indikasi Suntik KB

Hamil/ dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7/100.000 kelahiran)


Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea
Menderoita kanker payudara/ riwayat kanker payudara
DM disertai komplikasi
(Abdul Bari, 2006:MK 43)

10. Penatalaksanaan Efek Samping/ Komplikasi


a. Gangguan Haid
Gejala dan keluhan : amenorhoe, spooting, metroragie, menorragie
Penanggulangan :
-

Konseling akibat pengaruh hormonal tidak berlangsung lama

Depresi ingin haid beri pil KB hari I II 2 tablet per hari selanjutnya 1
tablet per hari selama 5 hari.

b. Depresi
Gejala dan keluhan : lesu, tidak semangat dalam bekerja
Penanggulangan :
-

Konseling hindari perasaan bersalah

Pengobatan : terapi psikologis, vitamin

c. Keputihan.
Gejala dan keluhan : flour albus yang berlebihan, gangguan rasa nyaman
tidak berbahaya kecuali ada bau, panas dan gatal.
Penanggulangan :
-

Konseling jarang terjadi, cari penyebabnya

Pengobatan : konsultasi medis terapi

d. Jerawat
Gejala timbul jerawat di wajah/ badan, dapat disertai infeksi maupun tidak
Penanggulangan :
-

Konseling

Vitamin E dosis tinggi

e. Perubahan berat badan


Gejala dan keluhan : BB bertambah setelah pemakaian KB karena sifat
hormon resistensi
Penanggulangan :
-

Konseling : jelaskan efek samping suntik tapi tidak sselalu bahkan bisa
terjadi sifat hormon resistensi

Pengobatan : diet jika tidak berhasil maka ganti kontrasepsi

f. Pusing dan sakit kepala


Gejala dan keluhan : rasa berputar/ rasa sakit pada kepala
Penanggulangan :
-

Konseling mungkin bisa terjadi

Pengobatan : terapi medis prostaglandin

g. Hematoma
Gejala dan keluhan : warna biru dan nyeri akibat suntikan
Penanggulangan :
-

Konseling mungkin bisa terjadi

Pengobatan : kompres dingin

2.2 KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN


I. Pengkajian Data
Tanggal :

Jam :

Tempat :

Oleh :

A. Data Subyektif
1. Biodata
Penting untuk mengetahui latar belakang identitas, tingkat intelektual,
status social, ekonomi berkaitan dengan rencana asuhan
2. Alasan datang
Klien KB suntik 3 bulan (kunjungan ulang)
3.

Keluhan utama

Mengetahui apa yang menjadi keluhan utama pasien hingga datang ke


4.

pelayanan kesehatan
Riwayat kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui ibu pernah mnederita penyakit yang merupakan
kontra indikasi KB suntik atau tidak seperti hipertensi, penyakit hati,

5.

kencing manis dan penyakit jantung.


Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui adanya penyakit menurun atau menular yang
mnejadi kontraindikasi KB suntik

6. Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui adanya gangguan/ tidak selama menjadi akseptor
KB, ada perdarahn diluar haid/tidak, ada nyeri/tidak selama haid
7. Riwayat pernikahan
Merupakan data status perkawinan, lama menukah, dan usia pertama
menikah
8.

Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas


Kehamilan : mengkaji kondisi kehamilan anak terakhir, keluhan

yang dirasakan, mendapat terapi apa


Persalinan : mengkaji persalinan anak terakhir normal/tindakan,
dalam usia kehamilan berapa bulan, bayi langsung menangis/tidak,
BBL,

PBL,

ari-ari

lahir

normal/tidak,

lengkap/tidak,

perdarahan/tidak
Nifas : mengkaji nifas ibuada keluhan/tidak
9.
Riwayat KB
Untuk mengkaji apakah pernah menjadi akseptor KB, kalu pernah
menggunakan metode apa saja, ada keluhan/tidak, untuk mengetahui
10.

alasan klien nsampai ganti cara/ metode KB


Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi : untuk mengetahui gizi dan keseimbangan pada konsumsi
Eliminasi : untuk mengkaji apakah ada kelainan dalam eliminasi
Aktifitas : untuk mengetahui apakah ada gangguan atau tidak

dalam beraktifitas
Istirahta : untuk mengkaji apakah istirahat ibu sudah tercukupi
Seksual : untuk mangetahui ada gangguan atau tidak dalam
hubungan seksual, dan untuk mengetahui apakah ibu dengan satu
pasangan

atau

multi

partner

kemungkinan timbulnya IMS

dan

untuk

mengidentifikasi

11.

Data psikososial
Untuk mengetahui persepsi ibu dan keluarga tentang KB serta

mengetahui motivasi ibu atau keluarga untuk menjadi akseptor


12.
Data spiritual dan budaya
Untuk mengkaji keyakinan klien tentang KB apakah ibu menentang
atau tidak dan bagaimana dengan kondisi adat istiadat.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran

: Composmentis

BB

TD

: 100 / 60 140 / 90 mmHg

Nadi

: 70 80 x/menit (teratur)

RR

: 18 24 x/menit (teratur)

Suhu

: 36 - 37o C ( Axilla )

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Rambut

: warna bersih, tidak rontok

Muka

: tidak pucat, tidak odema dan bentuk muka

Mata

: simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak icterus

Hidung

: simetris, tidak ada secret, tidak ada pernafasan


cuping hidung

Mulut

: bibir

tidak

pucat,

tidak

pecah-pecah

(tidak

stomatitis), tidak ada canes gigi


Telinga

: simetris, tidak ada serumen

Leher

: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada


pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
bendungan vena jugularis

Dada

: Payudara simetris, tidak ada kelainan / pembesran,


colostrum -/-

Abdomen : tidak ada bekas operasi


Genetalia : bersih, tidak ada tanda cedwic

Ekstermitas : simetris turgor baik, odema, varises -/b. Palpasi


Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak


ada

pembesaran

kelenjar

tiroid,

tidak

ada

bendungan vena jugularis.


Payudara

: kenyal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,


colostrums -/-

Abdomen

: tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran limfe


dan hepar, tidak ada benjolan

c. Auskultasi
Dada

: tidak ada wezhing dan ronki

d. Perkusi
Perut

: tidak kembung

Ekstermitas

: reflek patella : +/+

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah


Diagnosa

: Akseptor KB suntik 3 bulan (Depo Progestin)

Ds

Do

: KU

Masalah

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

BB

TD

: 100/60 140/90 mmHg

Nadi

: 70 80 x/menit (teratur)

RR

: 18 24 x/menit (teratur)

Suhu

: 36 - 37o C ( Axilla )

a. Gangguan siklus haid / amenore


Ds : ibu mengatakna tidak haid selama ikut KB
Do : HPHT
b. Perubahan BB (naik/turun)
Ds : ibu mengatakan akhir-akhir ini berat badannya bertambah/
menurun
Do : BB dulu dan sekarang
c. Pusing / sakit kepala / migran
Ds : ibu mengatkan selama ikut KB suntik ibu sering merasa
pusing
Do : ibu tampak menahan kesakitan pada saat TTV
d. Spotting
Ds : ibu mengatakan selama ikut KB suntik mengelurkan
perdarahan bercak/flek
Do : anemis/tidak
III. Intervensi
Diagnosa

: Akseptor KB suntik 3 bulan (Depo Progestin)

Tujuan

: Setelah dilakukan asuhan kebidanan KB suntik 3 bulan


(Depo Progestin) obat dapat bereaksi dan tidak terjadi
komplikasi

Kriteria Hasil :
-

TTV dalam batas normal

Ibu tidak mengalami keluhan

Tidak terjadi infeksi pasca penyuntikan

Tidak terjadi abses

Intervensi
1. Lakukan pendekatan dengan klien
R/ Klien lebih kooperatif terhadap tindakan yang kita lakukan
2. Tanyakan keluhan pada klien

R/ Klien mendapat penanganan sesuai dengan keluhan


3. Lakukan pemeriksaan TTV dan jelaskan hasilnya pada klien
R/ Deteksi dini kelainan dan ibu menjadi mengerti dan mengetahui
keadaannya
4. Siapkan lingkungan dan pasien
R/ Menjaga privasi dan kenyamanan pasien
5. Siapkan alat
R/ obat dapat bereaksi
6. Beritahu jadwal kontrol dan suntikan berikutnya
R/ mendapatkan suntikan tepat pada waktunya
7. Lakukan pencatatan pada buku register
R/ Untuk pendokumentasian
8. Berikan KIE KB suntik
R/ Ibu mengetahui apa yang akan dialaminya setelah KB suntik
Masalah
1) Gangguan siklus haid / amenore
Tujuan
: klien dapat mengerti adanya efek samping yang
terjadi
Kh

: klien lebih tenang dan dapat menerima efek

samping KB suntik
Intervensi
a. Jelaskan kepada ibu tentang efek samping dari KB suntik
R : tingkat pengetahuan ibu bertambah sehingga ibu bisa
lebih kooperatif
b. Anjurkan kepada ibu untuk konsumsi makanan gizi
seimbang
R : input yang cukup membantu proses perbaikan sel_sel
tubuh yang rusak
c. Lakukan pengobatan jika terjadi komplikasi yang berlanjut
R : penanganan yang tepat menghindari terjadinya
komplikasi yang berlanjut
2) Perubahan BB (naik/ turun)
Tujuan
: tidak terjadi penambahan/penurunan BB

KH

: BB ibu tetap tidak terjadi gangguan body image

pada ibu, penambhan tidak lebih dari 1 Kg per bulan


Intervensi
a. Jelaskan pada ibu bahwa penambahan BB tidak selalu
terjadi
R : setiap individu berbeda-beda tergantung kadar hormone
progesterone yang dapat mempermudah perubahan
karbohidrat dan gula menjadi lemak yang tersimpan di
bawah

kulit

juga

hormone

progesterone

dapat

merangsang nafsu makan


b. Sarankan diet rendah kalori
R : diet dapat mengganggu karbohidrat masuk dalam tubuh
sehingga tubuh memetabolisme cadangan lemak di
bawah kulit sehingga BB berkurang
c. Sarankan olah raga teratur
R : olah raga teratur minimal 15 menit perlu tenaga yang
lebih dimana diperoleh metabolisme lemak di bawah
kulit ( membakar lemak dalam tubuh )
3) Pusing / sakit kepala / migran
Tujuan
: klien bisa menerima dan mampu mengatasi pusing
KH
: pusing berkurang sampai hilang
Intervensi
a. Jelaskan pada klien pemakaian KB suntik dapat menimbulkan
pusing
R : pusing terjadi akibat ketidakseimbangan hormone di dalam
tubuh klien berakibat berpengaruh pada vaso kontriksi pada
pembuluh darah sehingga aliran darah yang membawa O2,
makanan ke otak berkorang sehingga terjadi pusing
b. Ajarkan klien teknik distraksi
R : dengan teknik distraksi klien dapat mengalihkan rasa
pusing ke hal-hal yang lebih positif
c. Ajarkan klien teknik relaksan
R : teknik relaksasi melancarkan peredaran darahsehingga rasa
nyeri berkurang
4) Spooting
Tujuan
: tidak terjadinya spotting
KH
: perdarahan berhenti
Intervensi

a. Jelaskan pada ibu bahwa pemakaian KB suntik yang


menimbulkan gejala spooting
R : kontrasepsi suntik dapat menimbulkan perubahanperubahan. Suasana endometrium pada fase proliferasi, fase
sekresi

sampai

atrofi

dari

endometrium

sehingga

menimbulkan spotting
b. Motivasi agar tetap menggunakan KB suntik
R : terjadi spotting tidak terlalu berbahaya bagi klien
c. Berikan pil kombinasi
R : pemberian pil kombinasi, keseimbangan hormone estrogen
progesterone dalam tubuh klien dapat terjadi sehingga
spotting dapat berhenti

IV. Implementasi
Sesuai dengan intervensi
V. Evaluasi
Merupakan penilaian dari seluruh tindakan yang dilakukan minimal
menggunakan metode SOAP.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bari, Saifudin. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan


Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawihardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka.
Manuaba. 2007. Operasi Kebidanan, Kandungan, dan KB. Jakarta:
EGC.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai